Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Auditing dan Assurans
Oleh :
NPM : 51622220013
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
PENYELESAIAN, PENELAAHAN, DAN PELAPORAN AUDIT
Pendekatan yang perlu diadopsi oleh auditor sering diatur oleh peraturan atauundang-
undang, namun mungkin juga ditentukan dalam ketentuan perikatan.Perbedaan utama
pelaporan audit antara pendekatan-pendekatan tersebut adalah:
• Dalam hal angka yang sesuai, hanya periode berjalan yang dirujuk untuk
opiniauditor atas laporan keuangan; sedangkan.
• Dalam hal laporan keuangan komparatif, setiap periode penyajian laporan
keuangan tersebut dirujuk untuk tujuan opini auditor.
• Dalam hal laporan auditor atas laporan keuangan periode lalu, seperti
yangditerbitkan sebelumnya, termasuk pernyataan tidak memberikan pendapat,
pendapat dengan pengecualian, atau pendapat tidak wajar dan hal-hal
yangmemerlukan modifikasi yang belum terselesaikan.
• Dalam hal auditor mengumpulkan bukti audit bahwa ada salah saji
materialdalam laporan keuangan periode lalu yang sebelumnya telah
diterbitkan opinitanpa modifikasian.
• Dalam hal laporan keuangan periode sebelumnya tidak diaudit.
Untuk keadaan yang disebutkan dalam poin (1) di atas, auditor harusmemodifikasi
opini auditnya atas laporan keuangan periode berjalan. Dalam paragraf Dasar untuk
Modifikasi dalam laporan auditnya, auditor harus:
a) Mengacu pada periode saat ini serta angka-angka yang sesuai dalamdeskripsi
masalah yang memerlukan modifikasi ketika dampak ataukemungkinan
dampak dari hal tersebut pada angka-angka periode berjalanadalah material.
ATAU
b) Auditor dalam kasus lain harus menjelaskan bahwa opini auditnya
telahdimodifikasi karena dampak atau kemungkinan dampak dari suatu
masalahyang belum terselesaikan terhadap komparabilitas angka-angka pada
periode yang ada dan angka-angka korespondensi tersebut.
2. Komunikasi dengan penanggung jawab tata kelola: dewan komisaris dan komite
audit.
Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu Perusahaan adalah individu
atauorganisasi (atau organisasi-organisasi, seperti wali amanat) yang memiliki tanggung
jawab untuk mengawasi arah strategis entitas dan pemenuhan kewajiban yang berkaitan
dengan akuntabilitas entitas. Seperti anggota eksklusif suatu dewan tatakelola entitas
swasta atau sektor publik, atau seorang pemilik-manajer. Pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola Perusahaan melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan.
Mengapa harus berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelolaPerusahaan? Pentingnya berkomunikasi dua-arah antara auditor dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola Perusahaan memiliki peran untuk membantu:
1) Auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam memahami
halyang terkait dengan konteks audit; dan dalam mengembangkan hubungan
kerjayang saling mendukung. Hubungan ini dibangun bersamaan
denganmempertahankan independensi dan obyektivitas auditor.
2) Auditor dalam memperoleh informasi audit yang relevan dari pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sebagai contoh, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola mungkin dapat membantu auditor dalam memahami entitasdan
lingkungannya, dalam mengidentifikasi sumber bukti audit yang tepat, dandalam
menyediakan informasi tentang transaksi atau peristiwa spesifik.
3) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam memenuhi tanggung
jawabmereka untuk mengawasi proses pelaporan keuangan, dengan demikian
dapatmengurangi risiko kesalahan penyajian yang material atas laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA