Anda di halaman 1dari 48

AUDIT LAPORAN

KEUANGAN DAN
LAPORAN AUDIT
Perlunya Audit Atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari


proses akuntansi yang menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak.
Audit laporan keuangan merupakan jenis audit
yang paling sering dilakukan auditor independen.
Hal ini disebabkan audit laporan keuangan dapat
meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan.
Laporan keuangan berkualitas bila memenuhi
kriteria relevansi dan reliabilitas. Para pemakai
laporan keuangan melihat laporan auditor
independen untuk memastikan bahwa laporan
keuangan yang diaudit telah memenuhi kedua
kriteria tersebut. Mereka menjadi lebih yakin
terhadap kualitas laporan keuangan suatu
perusahaan yang telah diaudit.
Alasan Laporan Audit diperlukan
Perbedaan • Adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan para
pemakai laporan keuangan dapat menimbulkan konfik. Sehingga
Kepentinga dibutuhkan auditor independen untuk meningkatkan keyakinan
n pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan bersifat netral .

• Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen


Konsekuen untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan berisi pengungkapan yang
si diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan mengerti
tentang laporan keuangan.

• Para pemakai laporan keuangan mengandalkan laporan auditor


Kompleksit independen atas laporan keuangan yang diaudit untuk memastikan
as kualitas laporan keuangan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah evaluasi laporan keuangan.

Keterbatas • Adanya keterbatasan akses terhadap laporan keuangan maka para


an Akses pemakai laporan keuangan akan mengandallkan audit yang dilakukan
(Remotenes auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan cukup
berkualitas dan bebas dari manipulasi.
s)
Kebutuhan jasa audit dipaksa oleh beberapa
keadaan-keadaan:

Ketentuan bank dalam pemberian kredit

Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal bagi perusahaan


yang go public

Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan

Keadaan terpaksa karena terjadinya kecurangan

Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar


Manfaat Ekonomis Audit
Manfaat lain audit, yaitu:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan;
2. Meningkatkan efesiensi dan kejujuran;
3. Meningkatkan efesiensi operasional
perusahaan;
4. Mendorong efisiensi pasar modal.
Manfaat Audit Dari Sisi Pengawasan
• Tenaga akuntansi akan bekerja
Preventiv lebih berhati-hati dan akurat bila
e Control mereka menyadari akan audit.

• Suatu penyimpangan atau kesalahan


Detective yang terjadi lazimnya akan dapat
Control diketahui dan dikoreksi melalui suatu
proses audit.

• Setiap kesalahan perhitungan,


Reporting penyajian/pengungkapan yang tidak dikoreksi dalam
keuangan akan disebutkan dalam laporan
Control pemeriksaan agar pembaca laporan keuangan
terhindar dari informasi yang keliru atau
menyesatkan.
Pemisahan Tanggung Jawab Manajemen dan
Auditor

Ada perbedaan tanggung jawab antara auditor independen


dengan manajemen. Tanggung jawab utama mereka adalah
sebagai beikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi
laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau
pernyataan manajemen.
2. Auditor independen bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang dihasilkan manajemen.
Tabel Pemisahan Tanggung Jawab
Manajemen dengan Auditor

Manajemen Auditor
Independen
Tanggung Jawab Membuat laporan Mengaudit laporan
Utama keuangan keuangan

Hasil Akhir Laporan keuangan Laporan auditor


independen

Kriteria dasar Standar Akuntansi Standar Auditing


tanggung jawab Keuangan
Hubungan Yang Harus
Dipertahankan Oleh Auditor
1. Manajemen
Untuk melaksanakan audit dan membuat laporan audit,
auditor perlu data yang relevan dan dapat dipercaya dari
manajemen. Auditor harus menjaga hubungan baik dengan
direktur, staf kantor, controller, dan personel kunci lain
dengan tetap harus menjaga independensi dan
obyekvitasnya.
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris berfungsi sebagai wakil para pemegang
saham untuk mengawasi manajemen dalam mengelola
perusahaan dan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa perusahaan dikelola dan beroperasi dengan baik
sesuai kepentingan para pemegang saham.
Fungsi komite audit antara lain:

1. Membantu dewan komisaris dalam memenuhi kewajiban


dan tanggung jawabnya.
2. Mengawasi kebijakan dan praktik akuntansi, dan pelaporan
keuangan perusahaan.
3. Memperkuat independensi akuntan publik.
4. Menentukan kantor akuntan publik yang ditunjuk untuk
melaksanakan audit
5. Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor.
6. Melakukan komunikasi dengan auditor mengenai masalah-
masalah terhntu yang berkaitan dengan pelaksanaan audit
seperti pembatasan lingkup audit oleh manajemen.
7.Menelaah laporan keuangan dan laporan audit bersama
auditor independen.
3. Auditor Internal
Auditor independen dan auditor internal
mempunyai hubungan erat dengan auditor internal
perusahaan yang diaudit. Auditor internal dapat
membantu auditor independen pada saat penilaian
struktur pengendalian internal perusahaan klien.
4. Para Pemegang Saham
Pemegang saham mengandalkan laporan keuangan
auditan untuk memastikan bahwa manajemen
telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusan
perusahaan dengan baik. Jadi, auditor mempunyai
tanggung jawab penting pada para pemegang
saham sebagai pemakai utama laporan audit.
Dapat Terujinya Data Laporan
Keuangan
Auditing didasarkan pada asumsi bahwa data
keuangan adalah dapat diverifikasi (Veriable).
Data keuangan dapat dikatakan Veriable
apabila dilakukan pengujian secara independen
atas data tersebut oleh dua individu atau lebih
maka pengujian tersebut diperoleh kesimpulan
yang sama. Veritabilitas terutama berkaitan
dengan ketersediaan bukti yang mendukung
validitas data tersebut.
Hubungan antara akuntansi dengan
auditing

Ada perbedaan yang signifikan antara proses


akuntansi keuangan yang menghasilkan laporan
keuangan dengan auditing. Perbedaan itu dapat
dilihat dalam hal metode ataupun tujuan. Akuntansi
mempunyai struktur yang bersifat konstruktif,
sedang auditing mempunyai struktur yang bersifat
analitis.
Metode akuntansi mencakup pengidentifikasian
tansaksi atau kejadian yang mempengaruhi entitas.
Setelah diidentifikasi, item tersebut diukur, direkam
atau dicatat, diklasifikasikan, dan diringkas dalam
catatan akutansi. Hasil proses ini adalah laporan
keuangan maupun bentuk laporah lainnya. Metode
auditing mencakup penghimpunan dan
pengevaluasian bukti yang berhubungan dengan asersi
manajemen. Hasil akhir proses auditing adalah
laporan auditor independen.
Laporan Audit
Yaitu merupakan alat formal untuk
mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh
mengenai laporan keuangan auditan kepada pihak
yang berkepentingan.

Seorang Auditor harus memenuhi keempat standra


pelaporan dalam membuat dan mengeluarkan
laporan audit.
Laporan Audit Bentuk Baku
Memuat suatu pernyataan auditor independen. Yaitu
laporan keuangan yang disajikan secara wajar, dalam
semua hal material, posisi keuangan suatu satuan
usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku

Laporan Audit baru dirancang untuk meningkatkan


komunikasi kepada para pemakai laporan keuangan
auditan

Laporan Audit Bentuk Baku dirancang untuk


memisahkan secara jelas antara tanggungjawab
manajemen dengan auditor
Bukti Laporan
Buku Jurnal Buku Besar
Transaksi Keuangan

Buku
Pembantu

Analisis Konstruktif
Perubahan Terpenting Dari Laporan Audit Bentuk
Baku Dengan Yang Lama

1. Adanya
penambahan 2. Adanya 3. Penambahan
paragraf pengantar pengakuan eksplisit
antara tanggung
penjelasan ringkas
untuk memberikan mengenai audit
jawab manajemen keyakinan memadai
terhadap laporan
keuangan

4. Penyebutan konsistensi 5. Pengubahan cara


dalam laporan audit pelaporan suatu
dilakukan hanya jika prinsip ketidakpastian dengan
akuntansi yang berlaku menghapus kata “tergantung
secara umum tidak secara dari” yang biasanya ada pada
konsisten diterapkan pendapat wajar
Unsur Pokok Laporan Audit Bentuk Baku
1.Judul Laporan Yang Berbunyi “Laporan Auditor Independen”
 Pencantuman kata “Independen” artinya untuk lebih
menegaskn posisi auditor sebagai pihak yang independen

2. Pihak Kepada Siapa Laporan Audit Ditujukan’


 Dapat dialamatkan kepada direksi perusahaan yang laporan
keuangannya diaudit, dewan komisaris, para pemegang
saham atau pemberi tugas audit lainnya.

3. Paragraf Pengantar
a. Pernyataan mengenai laporan keuangan apa saja yang telah
diaudit.
-Laporan audit baku yang baru tidak memuat laporan
perubahan posisi keuangan melainkan laporan arus kas.
Lanjutan Paragraf Pengantar
- Manajemen tidak dapat merekayasa laporan arus kas
 Biasanya para investor menginginkan peningkatan kas
perusahaan daripada peningkatan laba
b. - Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas kewajaran
laporan keuangan
- Auditor bertanggung jawab atas pendapat kewajaran yang
dinyatakannya atas laporan keuangan yang auditnya.

4. Paragraf Lingkup Audit (scop paragraph)


a. Pelaksanaan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh IAI
b. Auditor harus merencanakan dan melaksanakan auditnya
agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material.
c. Suatu pernyataan bahwa audit yang telah dilaksanakan
meliputi:
 Pemeriksaan terhadap bukti mendukung dan pengungkapan
laporan keuangan berdasar pengujian.
 Penilaian terhadap prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi estimasi signifikan yang dibuat manajemen.
 Penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.

d. Suatu pernyataan auditor bahwa ia yakin bahwa audit yang


dilaksanakan memberikan dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat.
5. Paragraf Pendapat Opinion
Laporan keuangan yang disebutkan dalam paragraf
pengantar menyajikan secara wajar, dalam semua hal
material, posisi keuangan, arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.

6. Tanda tangan auditor, nama dan nomor register negara


auditor
AKUNTANSI AUDITING

Menganalisis
Menghimpun &
Kejadian dan
Mengevaluasi
Transaski
Bukti
Mengukur & Menentukan
Mencatat Data kewajaran Lap
Transaksi Keuangan
Mengelompokkan Menyiapkan
dan Meringkas laporan audit
Data atas temuan

Menyiapkan Menyerahkan
Laporan Keuangan laporan audit
pada klien
Mendistribusikan laporan keuangan dan laporan
audit pada RUPS
7. Tanggal
Tanggal yang dicantumkan adalah tanggal
diselesaikannya pekerjaan lapangan (field work)

Laporan audit bentuk baku diberikan apabila dipenuhi


kondisi:
a. Semua laporan sudah dimasukkan dalam laporan
keuangan
b. Semua standar umum dan standar pekerjaan
lapangan telah dilaksanakan dan bukti yang cukup
telah dihimpun
c. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai
prinsip akuntansi yang berlaku
d. Tidak ada kondisi lain yang mengharuskan auditor
untuk menambahkan paragraf penjelas
ARTI WAJAR (FAIR) DALAM AUDITING

Dalam Auditing kata wajar berarti:


1. Bebas dari keraguan dan ketidakjujuran
2. Lengkap informasinya
PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT
BENTUK BAKU

Dapat dijadikan 2 kategori yaitu:


1. Penambahan bahasa penjelas
dalam laporan audit baku yang
memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
2. Pernyataan pendapat selain
pendapat wajar tanpa
pengecualian.
JENIS PENDAPAT AUDITOR

Ada lima jenis pendapat yang dapat diberikan oleh auditor:


a. Pendapat wajar tanpa pengecualian
b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan
bahasa penjelasan.
c. Pendapat wajar dengan pengecualian
d. Pendapat tidak wajar
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Dapat diberikan auditor apabila audit telah dilaksanakan atau


diselesaikan sesuai dengan standra auditing, penyajian
laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku, dan
tidak terdapat kondisi yang memerlukan bahasa penjelasan.

Dalam SA 411 dikatakan laporan keuangan yang wajar


dihasilkan setelah melalui pertimbangan :
1. Prinsip akuntansi telah berlaku umum
2. Prinsip akuntansi tepat untuk keadaan yang bersangkutan
3. Laporan keuangan beserta catatannya telah memberikan
informasi cukup
4. Informasi yang disajiakn dalam laporan keuangan
diklasifikasikan dan di iikhtisarkan dengan semestinya
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan
Tambahan Bahasa Penjelasan

Kondisi atau keadaan yang memerlukan bahasa penjelasan


tambahan antara lain adalah :
1. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor
independen lain.
2. Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
ditetapkan IAI.
3. Laporan keuangan yang dipengaruhi oleh ketidakpastian
yang material
4. Auditor meragukan kemampuan kemampuan satuan usaha
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
5. Auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam
penggunakan prinsip dan metode akuntansi
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Sesuai dengan SA 508 par 38 dikatakan bahwa jenis pendapat inbi
diberikan apabila:
1. Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya
pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan
2. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum

Pendapat Tidak Wajar


Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Auditor
harus menjelaskan alasan pendukung pendapat tidak wajar dan
dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat diberikan
terhadap laporan keuangan.
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat
Pernyataan auditro untuk tidak memberikan pendapat ini layak
diberikan apabila :
1. Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik
oleh klien maupun karena kondisi tertentu
2. Auditor tidak independen terhadap klien.

Pendapat Tidak Penuh


Pendapat tidak penuh adalah pendapat atas unsur tertentu
dalam laporan keuangan. Pendapat ini tidak boleh
dinyatakan jika auditor menyatakan tidak memberika
pendapat atau ia menyatakan pendapat tidak wajar atas
laporan keuangan secara keseluruhan.
EXPECTATION GAP
Harapan Masyarakat dan Pemakai
Jasa Profesi Auditor
• Melaksanakan audit dengan kompetensi teknik,
integritas, independen dan obyektif
• Mencari dan mendeteksi salah saji material baik
akibat kekeliruan maupun ketidakberesan
• Mencegah laporan keuangan yang
menyesatkan terutama akibat kecurangan dan
pelanggaran hukum
• Mengungkapkan kemungkinan ketidakmampuan
perusahaan untuk meneruskan usahanya
EXPECTATION
GAP
Harapan
masyarakat dan
pemakai laporan
keuangan

EXPECTATIO
N GAP

Tanggung Jawab
Auditor

Untuk mempersempit expectation gap dan menjawab kritik serta keluhan


masyarakat, usaha IAI adalah dengan mengeluarkan STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK sebagai pengganti Norma Pemeriksaan Akuntan
KEKELIRUAN,
KETIDAKBERESAN, DAN
PELANGGARAN HUKUM
KEKELIRUAN

Kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan


data akuntansi yang dipakai sebagai dasar
pembuatan laporan keuangan

Estimasi akuntansi salah yang timbul sebagai


akibat dari kekhilafan atau panafsiran salah
terhadap prinsip akuntansi yang menyangkut
jumlah , klasifikasi, cara penyajian, atau
pengungkapan
KETIDAKBERESAN
Ketidakberesan adalah salah saji atau
hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam
laporan keuangan yang disengaja.
Terdiri dari perbuatan:
• Yang mengandung nsur manipulasi (disebut sebagai
suatu manipulasi, penyelewengan, penggelapan, dan
pencurian jika memenuhi unsur-unsur yang menurut
pertimbangan hakim memenuhi syarat sebagai
manipulasi), pemalsuam atau pengubahan catatan
akuntansi atau dokumen pendukungnya yang
merupakan sumber pembuatan laporan keuangan
• Penyajian salah atau penghilangan dengan sengaja
peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan yang lain
• Penerapan salah prinsip akuntansi yang dilakukan
dengan sengaja
Kekeliruan dan
Ketidakberesan

IAI mengeluarkan:
SA seksi 316 Tentang “Tanggung Jawab Auditor untuk
Mendeteksi dan Melaporkan Kekeliuran dan Ketidakberesan”

SA seksi 317 tentang “Unsur Pelanggaran Hukum oleh Klien”


Kemampuan Satuan Usaha
Memperhatahankan Hidupnya
Auditor mempunyai tanggung jawab menilai apakah terdapat
kesangsian besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode
waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal
laporan keuangan auditan.
Penilaian auditor didasarkan atas pengetahuannya tentang
kondisi dan peristiwa yang telah terjadi atau ada pada saat
pekerjaan lapangan selesai.
Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian
besar mengenai kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Meningkatkan Efektivitas Audit
IAI telah mengeluarkan tiga standar auditing untuk
meningkatkan efektivitas audit sehingga dapat
mengenai standar yang baru mengenai kecurangan
dan pelanggaran hukum.
 SA seksi 319 “Pertimbangan Struktur
Pengendalian Intern dalam Audit atas Laporan
Keuangan”
 SA seksi 329 “Prosedur Analitis”
 SA seksi 342 “Audit atas Estimasi Akuntansi”
SA seksi 319
 Unsur-unsur pengendalian intern
 Pertimbangan umum auditor atas struktur pengendalian
intern suatu usaha
 Pertimbangan umum auditor atas struktr pengendalian intern
dalam perencanaan audit
 Pertimbangan auditor atas struktur pengendalian intern
dalam penentuan risiko pengendalian
 Hubungan antara pemahaman auditor atas struktur
pengendalian intern satuan usaha dengan penentuan risiko
pengendalian
 Bukti audit yang mendukung tingkat risiko pengendalian
yang ditetapkan
 Hubungan antara risiko pengendalian dengan risiko deteksi
SA seksi 329
Memberikan pedoman bagi auditor dalam
menggunakan prosedur analitis dan
mengharuskan penggunaan prosedur analitis
dalam tahap perencanaan dan tahap review
menyeluruh semua audit.

Tujuan prosedur analitis:


 Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat dan luas
prosedur audit lainnya
 Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang
asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau jenis
transaksi
 Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap
review audit
Isi SA seksi 329 Secara Garis Besar

 Konsep prosedur analitis


 Prosedur analitis dalam perencanaan
 Prosedur analitis yang digunakan sebagai pengujian
substansif
 Sifat asersi
 Hubungan yang masuk akal dan dapat diprediksi
 Tersedia dan keandalan data
 Ketetapan harapan
 Penyelidikan dan evaluasi terhadap perbedaan signifikan
 Prosedur analitis yang digunakan dalam review
menyeluruh
SA seksi 342
Memberikan pedoman bagi auditor dalam
memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten
yang cukup untuk mendukung estimasi akuntansi
signifikan dalam audit atas laporan keuangan
berdasarkan prinsip akuntansi yang ditetapkan Ikatan
Akuntansi Indonesia

Secara garis besar memuat:


 Penyusunan estimasi akuntansi
 Struktur pengendalian intern yang bersangkutan dengan
estimasi
 Evaluasi terhadap estimasi akuntansi
 Identifikasi keadaan yang memerlukan estimasi akuntansi
 Evaluasi terhadap kewajaran estimasi akuntansi
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
AUDITOR DENGAN PIHAK EKSTERNAL

SA seksi 341
SA seksi 508 “Pertimbangan Auditor Kemampuan
“Laporan Auditor atas Satuan Usaha dalam
Laporan Keuangan Auditor” Mempertahankan Kelangsunan
Hidupnya”

Menunjukkan adanya Mengharuskan auditor


perubahan mendasar dalam mengevaluasi apakah ada
laporan audit keraguan tentang
kemampuan satuan usaha
mempertahankan
kelangsungan hidupnya
MEMBERBAIKI KOMUNIKASI
INTERNAL
SA seksi
325 • Mengharuskan auditor untuk
“Komunikasi
menginformasikan kepada manajemen
Masalah Yang dan dewan komisaris atau komite audit
Berhubungan mengenai semua kelemahan dalam
Dengan Struktur lingkungan pengendalian, sistem
Pengendalian akuntansi, dan prosedur pengendalian.
Internal Yang
Ditemukan Dalam
Suatu Audit”
SA seksi • Memberi tanggung jawab kepada
380 auditor untuk mengkomunikasikan
“Komunikasi kepada komite audit atau pemberi
tugas atas masalah kesalahan selama
dengan Komite proses pelaporan keuangan
Audit”
TAHAPAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Penerimaan penugasan audit

Perencanaan Audit

Pelaksanaan Audit

Pelaporan hasil temuan

Anda mungkin juga menyukai