Anda di halaman 1dari 17

STANDAR AUDIT

(YANG BERLAKU UMUM)

GAAS (Generally accepted auditing standards),


standar audit berlaku umum yang disusun oleh
IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia):
SPAP (Standar profesional Akuntan publik)
Merupakan pedoman umum bagi auditor untuk
memenuhi tanggung jawab profesionalnya
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)

IAPI merupakan organisasi profesi akuntan


publik di Indonesia. Kantor sekretariatnya
terletak di Jln. Kapten Tendean,
Jakarta Selatan.
GENERAL ACEPTED AUDITING STANDARS/
STANDAR UMUM AUDITING
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup
sebagai auditor.
b. Dalam hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Audit harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.

b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern


harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.

c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh


melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk
menyatakan atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.

b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan,


keadaan jika prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak
diikuti secara konsisten.

c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus


dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.

d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat


mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
PERNYATAAN STANDAR AUDITING
PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing
standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi
ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti
oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit.
Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat
wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA
adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang
merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI
terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI
dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas
pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan
perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran
resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga
pelaksanaannya bersifat wajib.
ISAs (International Standars on Auditing)

• Standar Internasional tentang Audit (ISA)


adalah standar profesional untuk kinerja audit
. Standar-standar ini dikeluarkan oleh
International Federation of Accountants (IFAC)
melalui
Audit dan Assurance Internasional Standards B
oard
(IAASB).
QUALITY CONTROL dari KAPs
Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan
Publik (KAP) memberikan panduan bagi
kantor akuntan publik di dalam melaksanakan
pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh
kantornya dengan mematuhi berbagai standar
yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI)
dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
yang diterbitkan oleh IAPI.
UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN MUTU

• independensi - meyakinkan semua personel pada setiap tingkat


organisasi harus mempertahankan independensi
• penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan akan
dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan
dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud
• konsultasi - meyakinkan bahwa personel akan memperoleh
informasi memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang
memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan
(judgement), dan wewenang memadai
• supervisi - meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi
standar mutu yang ditetapkan oleh KAP
• pemekerjaan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yang
dipekerjakan memiliki karakteristik semestinya, sehingga
memungkinkan mereka melakukan penugasan secara kompeten
• pengembangan profesional - meyakinkan bahwa setiap
personel memiliki pengetahuan memadai sehingga
memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya.
Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan
merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan pengetahuan
memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab
mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP
• promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel
yang terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang
disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
• penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apakah
perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk
meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan
klien yang manajemennya tidak memiliki integritas
berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian
(prudence)
• inspeksi - meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan
dengan unsur-unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan
dengan efektif
Regulasi yg menjaga mutu jasa KAP
• Penetapan Standar: PSAK, SPAP, Kode Etika Akuntan,
Kode Etika Akuntan Publik
• Peraturan KAP: (standar pengendalian mutu)
kebijakan dan prosedur KAP utk menjamin praktek
agar sesuai dg standar profesional (SPAP)
• Regulasi Pribadi atau Kolega: peer review, kritik atas
kegagalan dlm audit, pengawasan masyarakat
• Regulasi Pemerintah: UU, SK Menkeu

11
Audit Opinion
• Wajar tanpa Pengecualian (unqualified opinion)
– LK sesuai dengan PABU
– Audit sesuai SABU/SPAP
– Tidak ada ketidakpastian yang luar biasa
• Wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
– Pembatasan lingkup audit
– Ketidaksesuaian dengan PABU pada pos tertentu
– Terjadi perbedaan pendapat antara auditor dengan klien
– Ada ketidakpastian yang tidak dapat diperhitungkan
• Tidak wajar/tidak setuju (adverse opinion)
– LK tidak menyajikan secara wajar kondisi keuangan
– LK tidak sesuai dengan PABU secara material
• Penolakan memberi pendapat (disclaimer of opinion)
– Auditor ragu atas kewajaran LK karena SPI jelek
– Auditor tidak independen
– Luas audit dibatasi
– Ada ketifakpastian yang luar biasa.
Laporan Audit
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
• Paragraf pendapat berisi • Jenis pendapat lain
opini wajar tanpa tersebut antara lain:
pengecualian (wajar – Wajar dengan
tanpa syarat) pengecualian
– Tidak wajar
– Menolak memberi
pendapat

13
Laporan Audit
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
• Terdiri dari 3 alinea: • Terdiri dari 3 alinea (sama
– Pendahuluan (isinya al: dengan laporan bentuk
tujuan,& pemisahan baku) ditambah paragraf
tanggung jawab) penjelas
– Lingkup/cakupan
menunjukkan sifat &
• Terdiri dari 3 alinea,
lingkup serta keterbatasan tetapi dengan jenis
audit pendapat lain
– Pendapat, berisi
kesimpulan

14
• A.           Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
• 
• Nomor : LAI/GA/07015
• LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
•  
• Dewan Komisaris dan Direksi
• PT Bank Pembangunan Daerah Papua
•  
• Kami telah mengaudit neraca PT Bank Pembangunan Daerah Papua tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan
pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.
•  
• Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung
jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu, audit mencakup pengujian atas
kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan, dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan, serta kepatuhan terhadap
pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
•  
• Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank
Pembangunan Daerah Papua tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
•  
•  
• Kantor Akuntan Publik
• Husni, Mucharam & Rasidi
•  
Tanggung Jawab Auditor & Kesenjangan
Ekspektasi
Harapan publik terhadap
auditor:
• Melakukan audit dengan
kompetensi teknis, integritas,
independen, & obyektif Tidak
• Mencari & mendeteksi salah terpenuhi
saji material yg disengaja
maupun tidak disengaja
• Mencegah diterbitkannya LK Kesenjangan
yang menyesatkan Ekspektasi

16
Kesenjangan Ekspektasi
Terkait dengan 3 hal berikut:
1. Menemukan dan melaporkan kekeliruan dan
ketidakberesan, terutama kecurangan
2. Mendeteksi dan melaporkan pelanggaran
hukum yang dilakukan klien
3. Melaporkan apabila disinyalir ada masalah
ketidakpastian kemampuan perusahaan
untuk melanjutkan usahanya

17

Anda mungkin juga menyukai