11
Audit Opinion
• Wajar tanpa Pengecualian (unqualified opinion)
– LK sesuai dengan PABU
– Audit sesuai SABU/SPAP
– Tidak ada ketidakpastian yang luar biasa
• Wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
– Pembatasan lingkup audit
– Ketidaksesuaian dengan PABU pada pos tertentu
– Terjadi perbedaan pendapat antara auditor dengan klien
– Ada ketidakpastian yang tidak dapat diperhitungkan
• Tidak wajar/tidak setuju (adverse opinion)
– LK tidak menyajikan secara wajar kondisi keuangan
– LK tidak sesuai dengan PABU secara material
• Penolakan memberi pendapat (disclaimer of opinion)
– Auditor ragu atas kewajaran LK karena SPI jelek
– Auditor tidak independen
– Luas audit dibatasi
– Ada ketifakpastian yang luar biasa.
Laporan Audit
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
• Paragraf pendapat berisi • Jenis pendapat lain
opini wajar tanpa tersebut antara lain:
pengecualian (wajar – Wajar dengan
tanpa syarat) pengecualian
– Tidak wajar
– Menolak memberi
pendapat
13
Laporan Audit
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
• Terdiri dari 3 alinea: • Terdiri dari 3 alinea (sama
– Pendahuluan (isinya al: dengan laporan bentuk
tujuan,& pemisahan baku) ditambah paragraf
tanggung jawab) penjelas
– Lingkup/cakupan
menunjukkan sifat &
• Terdiri dari 3 alinea,
lingkup serta keterbatasan tetapi dengan jenis
audit pendapat lain
– Pendapat, berisi
kesimpulan
14
• A. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
•
• Nomor : LAI/GA/07015
• LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
•
• Dewan Komisaris dan Direksi
• PT Bank Pembangunan Daerah Papua
•
• Kami telah mengaudit neraca PT Bank Pembangunan Daerah Papua tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan
pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.
•
• Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung
jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu, audit mencakup pengujian atas
kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan, dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan, serta kepatuhan terhadap
pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
•
• Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank
Pembangunan Daerah Papua tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
•
•
• Kantor Akuntan Publik
• Husni, Mucharam & Rasidi
•
Tanggung Jawab Auditor & Kesenjangan
Ekspektasi
Harapan publik terhadap
auditor:
• Melakukan audit dengan
kompetensi teknis, integritas,
independen, & obyektif Tidak
• Mencari & mendeteksi salah terpenuhi
saji material yg disengaja
maupun tidak disengaja
• Mencegah diterbitkannya LK Kesenjangan
yang menyesatkan Ekspektasi
16
Kesenjangan Ekspektasi
Terkait dengan 3 hal berikut:
1. Menemukan dan melaporkan kekeliruan dan
ketidakberesan, terutama kecurangan
2. Mendeteksi dan melaporkan pelanggaran
hukum yang dilakukan klien
3. Melaporkan apabila disinyalir ada masalah
ketidakpastian kemampuan perusahaan
untuk melanjutkan usahanya
17