Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6

1. Silviana Nugraini Kusuma 21210085

2. Yurista Amin Julyana 21210115

3. Vriska Annas Tasia 21210122

4. Fransiska Bunga D 21210086

5. Erlangga Abdullah S 21210091

Standar Audit

Proses Penetapan Standar

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dari setiap usulan yang diajukan dewan dalam
pembuatan standar dan prosedur adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi. tingkat kebutuhan terhadap suatu usulan pernyataan dapat diidentifikasi dari
proses Litigasi tekanan regulasi atau komentar dari para praktisi.

2. Penelitian. bentuk pedoman yang dibutuhkan dinilai melalui analisis masalah


mengumpulkan data tentang praktik Yang ada sekarang menelaah literatur yang ada dan
mengembangkan pendekatan alternatif.
3. Pertimbangan pernyataan yang diusulkan disampaikan oleh dewan dan alternatif yang ada
di evaluasi
4. Penyebarluasan atau eksposure. pernyataan yang diusulkan harus disetujui oleh 10 dari 15
anggota dewan untuk disebarluaskan. eksposure draft ini Kemudian didistribusikan untuk
mendapatkan komentar ke seluruh akuntan yang merupakan anggota iapi
5. Penerbitan. seluruh komentar Kemudian ditelaah oleh dewan. Setiap persoalan yang
muncul dalam komentar yang tidak dipertimbangkan sebelumnya oleh dewan dapat
dievaluasi titik akan tetapi, biasanya dewan tidak dapat mengubah posisi persoalan yang
telah dipertimbangkan sebelum exposure. Tujuan dari exposure adalah untuk
mengidentifikasi persoalan yang sebelumnya terabaikan atau tidak dipelajari secara
mendalam.

Implementasi Dan Aplikasi

standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor.

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus di supervisi
dengan semestinya.

2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
penentuan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang hendak dilakukan.

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atau laporan
keuangan yang di audit.

Standar Umum

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun Sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidak konsistennan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali


dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

5. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas terhadap sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Penerapan Standar Audit


Standar Auditing dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh seorang auditor
independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien bentuk organisasi bisnis, jenis
individu, atau Apakah tujuan entitas adalah mencapai laba atau nirlaba.

Konsep materialitas dan risiko mempengaruhi aplikasi seluruh standar khususnya pada standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Materialitas berkaitan dengan arti penting relatif suatu
hal ( benda jasa atau nilai).

Hubungan standar Auditing dengan prosedur auditing

 Prosedur Auditing adalah metode-metode yang digunakan serta tindakan yang dilakukan
oleh auditor selama audit berlangsung titik diantaranya langkah-langkah seperti, menghitung
kas kecil, memeriksa rekonsiliasi bank yang disusun oleh klient, mengamati perhitungan
persediaan serta menginspeksi keabsahan kendaraan bermotor yang dibeli perusahaan.

 Standar Auditing yang dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan, maka prosedur
Auditing dapat berbeda antara satu klient dengan client yang lain nya, karena adanya
perbedaan dalam skala kegiatan suatu entitas dengan entitas lainnya perbedaan karakteristik,
serta sifat dan kompleksitas operasi dan sebagainya.

Standar Atestasi

Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seseorang
yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi suatu entitas telah sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh suatu pihak yang
dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lainnya, contoh asersi dalam laporan keuangan historis
adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai historis adalah adanya
pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

Standar Atestasi

Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan astertasi seperti :Pemeriksaan atau examination,
Review dan Prosedur yang disepakati agreed upon procedures.

Tiga tipe perikatan atestasi yang telah disepakati di dalam standar Auditing internasional adalah

1. Standar jasa akuntansi dan review

2. Standar jasa konsultasi

3. Standar pengendalian mutu


Keyakinan Hasil Audit

Pengguna laporan keuangan auditan mengharapkan auditor untuk :

1. Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas,independensi, dan objektivitas.

2. Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun yang tidak.

3. Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.

Contoh Laporan Hasil Audit


Laporan Audit Independen
Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. ANGSANA
Jl. Jend Sudirman No. 100
Jakarta Selatan

Kami telah melakukan audit laporan keuangan PT. ANGSANA per 31 Desember 2021 beserta
laporan keuntungan rugi, laporan perubahan keuntungan ditahan, serta laporan aerus kas tahunan
nan berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen
perusahaan. Tanggung jawab kami adalah memberikan pernyataaan pendapat mengenai laporan
keuangan berdasarkan hasil audit kami.

Pelaksanaan audit kami laksanakannya berdasarkan baku auditing nan telah ditetapkan Ikatan
Akuntansi Indonesia. Baku tersebut mewajibkan kami merencanakan serta malaksanakan audit
agar kami mendapatkan keyakinan nan memadai bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari
salah saji material.

Suatu auditing keuangan meliputi inspeksi atas dasar pengujian, bukti-bukti pendukung buat
jumlah-jumlah serta pengungkapan laporan keuangan. Audit juga meliput evaluasi baku
akuntansi nan dipakai serta perkiraan signifikan nan dibuat manajemen dengan evaluasi
penyajian laporan keuangan secara komprehensif kami konfiden bahwa audit nan kami
laksanakan memberikan dasar nan memadai buat menyatakan pendapat.
Perusahaan menolak menyajikan laporan kas buat tahun per 31 Desember 2021 penyajian
laporan kegiatan operasi, investasi serta kegiatan pembelanjaan perusahaan diharuskan oleh
prinsip akuntansi nan berlaku.

Menurut pendapat kami, hasil laporan keuangan nan kami sebutkan di atas menyajikan secara
wajar di semua hal nan bersifat material, posisi keuangan PT. ANGSANA per 31 Desember
2021, kecuali tak disajikannya laopran arus kas nan mengakibatkan tak lengkapnya penyajian
buat tahun nan berakhir per tanggal tersebut telah singkron dengan prinsip akuntansi nan berlaku
umum.

Kantor akuntan
Aan Adi, SE , MMSI

(Aan Adi, SE , MMSI)


Reg Neg-D110357
Tanggal 29 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai