Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SUMMARY

Dosen Pengampu: Fahri Ali Ahzar, S.E., M.Si.


KELOMPOK 6
NAMA ANGGOTA :
Yuana Saputri 205221157
Putri Ramadhan 205221162
Khonsa Annabila 205221317

PENGERTIAN AUDITING, AUDITING, AND ASSURANCE SERVICES

A. Pengertian Auditing
Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena
akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir
pemeriksaannya akan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
1. Hayes
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk secara objktif mendapatkan
dan mengevaluasi bahan bukti mengenai asersi tentang kejadian dan
kegiatan ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Konrath
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk secara objektif medapatkan
dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengomunikasikan hasilnya hanya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Jadi dapat disimpulkan auditing adalah pengecekan suatu laporan keuangan
agar memberikan masukan kewajaran suatu laporan keuangan .pengecekan
tersebut dilakukan oleh pihak yang independen dan dilakukan secara
sistematis dan kritis. Tidak hanya itu yang dilakukan pengecekan akan tetapi
catatan pembukuan juga perlu dilakukan pengecekan.

Ada beberapa hal penting dari pengertian diatas, yang perlu dibahas:
1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajamen berserta catatan catatan pembukuan dan bukti pendukung.
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan public
4. Tujuan pemeriksaan adalah dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa

B. Auditing dan Asersi Manajemen


Asersi adalah representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan.
Klasifikasi asersi laporan keuangan sebagai berikut:
1. Existance
2. Completeness
3. Rights and obligations
4. Valuation
5. Presentation and disclosure
Tujuan dari audit atas laporan keuangan adalah untuk memungkinkan auditor
menyatakan opini mengenai apakah laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan teridentifikasi.

Prinsip-prinsip umum yang mengatur audit atas laporan keuangan:


1. Audit harus dilakukan sesuai standar auditing yang berlaku.
2. Auditor harus menaati kode etik.
3. Kantor akuntan publik harus menerapkan standar pengendalian mutu.
4. Akuntan publik harus menerapkan standar pengendalian mutu.
5. Tanggung jawab auditor.
6. Auditor harus menggunakan profesional judgement.
7. Auditor harus indepedensi, integritas, objektivitas serta sikap skeptic.

C. Business Risk dan Audit Risk


Risiko bisnis yaitu resiko bahwa perusahaan bisa terganggu kelangsungan
hidupnya karena kondisi ekonomi. Sedangkan Audit risk adalah suatu risiko
yang dihadapi auditor dalam bentuk salah memberikan opini mengenai
kewajaran laporan keuangan yang di auditnya.

D. Perbedaan Auditing dan Akuntansi dan Tahap-Tahap Audit


Perbedaan Auditing dan Akuntansi
1. Auditing mempunyai sifat analitis, sedangkan accounting mempunyai sifat
konstruktif.
2. Akuntansi dilakukan oleh pegawai perusahaan, sedangkan auditing
dilakukan oleh akuntan publik.

Tahapan-Tahapan Audit:
1. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh klien yang membutuhkan
jasa audit.
2. KAP membuat janji untuk bertemu klien.
3. KAP mengajukan surat penawaran / audit proposal.
4. KAP melakukan audit field work di kantor klien.
5. Selain audit report KAP juga memberikan management letter.

Mengapa diperlukan audit?


1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan mengandung kesalahan baik disengaja
maupun tidak sengaja.
2. Jika laporan sudah diaudit maka pengguna laporan keuangan bisa yakin
bahwa laporan tersebut bebas dari salah saji yang material.
3. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial
statement
E. Jenis-Jenis Audit
1. Pemeriksaan Umum (General Audit)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan KAP
bertujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan khusus
Pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dibedakan atas:


a. Management Audit,
ada 4 tahapan dalam suatu manajemen audit:
1) Survei Pendahuluan.
2) Penelaah dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen.
3) Penguji terinci.
4) Pengembangan laporan Manajemen audit bisa dilakukan oleh
internal auditor, kantor akuntan publik, dan manajement consultant
b. Pemeriksaan Ketaatan
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sudah menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku
1) Pemeriksaan Intern (Internal Audit) laporan internal audit berisi
temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kecurangan
yang ditemukan
2) Computer Audit
ada 2 metode yang bisa dilakukan
a) Audit around the computer
b) Audit through the computer
F. Profesi Akuntan Di Indonesia dan Di Negara Lain
Di Indonesia, saat ini lulusan PPAK tidak lagi memperoleh gelar akuntan ata
CA (Chartered Accountant) untuk memperoleh gelar CA harus lulus ujian CA
yang diselenggarakan oleh IAI, mereka yang bergelar CA bisa mendirikan
KJA (Kantor Jasa Akuntansi) setelah memperoleh izin dari PPPK (Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan) Menteri Keuangan. Di negera lain, untuk
mendapatkan gelar akuntan harus mengikuti ujian profesi yang
diselenggarakan oleh ikatan profesi akuntan di negara tersebut.

G. Peer Review
Peer Review adalah suatu penelaahan yang dilakukan terhadap Kantor
Akuntan Publik untuk menilai apakah Kantor Akuntan Publik tersebut telah
mengembangkan secara memadai kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
sebagaimana yang diisyaratkan dalam Standar Pengendalian Mutu nomor 1
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Standar Pengendalian Mutu Nomor 1 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 IAPI
mengatur tentang pengendalian mutu bagi kantor akuntan publik yang
melaksanakan perikatan asuransi dan perikatan selain asuransi.
Tujuan KAP dalam menetapkan dan memelihara system pengendalian mutu
adalah untuk memberikan keyakinan memadai bahwa :
1. KAP dan personelnya mematuhi standar profesi, serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku; dan
2. Laporan yang diterbitkan oleh KAP atau rekan perikatan telah sesuai
dengan kondisinya.
Unsur-unsur pengendalian mutu :
a. Tanggung jawab kepemimpinan KAP atas mutu.
b. Ketentuan etika profesi yang berlaku.
c. Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan
tertentu.
d. Sumber daya manusia.
e. Pelaksanaan perikatan.
f. Pemantauan.
g. Dokumentasi.
Apabila kita bandingkan dengan standar pengendalian mutu pada CPA firm
yang berada di Singapura akan memberikan gambaran yang berbeda jauh,
yaitu bahwa "quality control for Audit Work, requires audit firms to
establish quality control policies and procedures to ensure that all audits are
conducted in accordance with Singapore Standards on Auditing."
Tahun 1978, AIPCA membentuk Quality Control Standards Committee
yang diberi tanggung jawab untuk membantu Kantor Akuntan Publik
mengembangkan dan mengimplementasikan standar pengendalian mutu.
Quality control berkaitan erat namun berbeda dengan Generally Accepted
Auditi Standard. KAP harus mematuhi GAAS dalam setiap pelaksanaan
auditnya. Quality Control adalah prosedur-prosedur yang digunakan KAP
agar dapat memenuhi standart-standart tersebut secara konsisten dalam
setiap penugasan. Standard tersebut mengakui bahwa system pengendalian
mutu hanya dapat menyediakan keyakinan memadai, bukan suatu jaminan
bahwa GAAS dipatuhi.
AICPA belum menentukan prosedurpengendalian mutu khusus untuk KAP.
Prosedur tersebut tergantung pada besar kecilnya KAP, jumlah kantor
cabang KAP dan jenis kliennya. Misalnya, prosedur pengendalian mutu
untuk KAP Internasional yang memiliki kantor 150 cabang dan kebanyakan
kliennya adalah perusahaan multinasional yang kompleks, akan banyak
berbeda dengan KAP yang memiliki staf 5 orang dan kliennya kebanyakan
perusahaan kecil yang bergerak di satu bidang atau dua bidang usaha.
Quality Control Standards Committee telah mengidentifikasikan enam
elemen pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam
menetapkan prosedur dan kebijakan pengendalian mutunya. Keenam
elemen pengendalian mutu tersebut dapat dilihat di tabel berikut dengan
penjelasan rinci mengenai persyaratan dari masing masing elemen dan
contoh prosedur pengendalian mutu yang harus digunakan KAP untuk
memenuhi persyaratan tersebut (Arens et al., 2017 : 63).
Enam Elemen Pengendalian Mutu

Elemen Persyaratan Contoh Prosedur


Tanggung jawab KAP harus meningkatkan Program pelatihan KAP
kepemimpinan untuk budaya bahwa kualitas menekankan pentingnya
kualitas dalam KAP (Tone sangat penting dalam kualitas pekerjaan dan ini
of The Top) melaksanakan penugasan ditekankan kembali dalam
dan harus menetapkan evaluasi kinerja dan
kebijakan dan prosedur keputusan kompensasi
yang mendukung budaya (gaji dan lain-lain)
tersebut.
Persyaratan etika yang Semua staf dalam Masing-masing partner
relevan perusahaan harus menjaga dan staf harus mengisi
independensi infact dan in “Kuesioner Independensi”
appearance, melakukan setiap tahun, yang
semua tanggung jawab berkaitan dengan hal-hal
professional dengan seperti kepemilikan saham
integritas, dan dan keanggotaan di dewan
mempertahankan komisaris/direksi klien .
objektivitas dalam
melaksanakan tanggung
jawab profesionalnya.

Penerimaan dan Kebijakan dan prosedur S ebelum menerima klien


keberlanjutan klien dan arus ditetapkan untuk dengan hal-hal tersebut
penugasan memutuskan apakah baru harus dibuat formulir
menerima klien baru atau seperti komentar dari
meanjutkan klien lama. auditor evaluasi klien yang
Kebijakan dan prosedur ini berkaitan sebelumnya dan
harus mengurangi risiko evaluasi terhadap
yang berkaitan dengan manajemen.
klien yang manajemennya
tidak memiliki integritas
KAP juga hanya boleh
menerima penugasan yang
bisa diselesaikan dengan
kompetensi profesional.
Sumber Daya Manusia Perusahaan harus Setiap staf profesional
menetapkan kebijakan dan harus dievaluasi untuk
prosedur untuk setiap penugasan audit,
memberikan keyakinan dengan menggunakan
memadai bahwa : Seluruh laporan evaluasi
staf baru harus mempunyai penugasan individual
kualifikasi yang cukup agar perusahaan.
dapat melaksanakan
tugasnya dengan kompeten.
Tugas diberikan kepada
staf yang mempunyai
pelatihan teknis dan
keahlian yang cukup .
Semua staf harus mengikuti
pendidikan profesi
berkelanjutan dan kegiatan
pengembangan profesi agar
dapat memenuhi tanggung
jawab yang diberikan. Staf
yang dipromosikan dalam
jabatan yang lebih tinggi,
telah memiliki kualifikasi
yang diperlukan untuk
memenuhi tanggung jawab
yang diberikan.
Kinerja Penugasan Harus ada kebijakan dan Harus ada direktur
prosedur untuk meyakinkan akuntansi dan auditing
bahwa pekerjaan yang untuk konsultasi dan
dilaksanakan oleh staf audit mengotorisasi seluruh
memenuhi standar penugasan sebelum
profesional yang berlaku, penugasan tersebut selesai.
persyaratan
perundang-undangan, dan
standar pengendalian mutu
perusahaan.
Pemantauan Harus ada kebijakan dan Partner pengendalian mutu
prosedur untuk meyakinkan harus melakukan tes
bahwa keempat elemen prosedur pengendalian
pengendalian mutu lainnya mutu paling kurang
diterapkan secara efektif. setahun sekali untuk
meyakinkan ketaatan
perusahaan terhadap
prosedur pengendalian
mutu.

AICPA telah membentuk suatu DIVISI KAP yang terbagi atas dua bagian :
SEC PRACTICE SECTION dan PRIVATE COMPANY PRACTICE
SECTION (THE AICPA ALLIANCE FOR CPA FIRMS). Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kualitas praktik dari KAP, konsisten dengan standar
pengendalian mutu AICPA. Masing-masing Practice Section memiliki
persyaratan keanggotaan dan otoritas untuk menetapkan sanksi bagi anggota
yang melakukan pelanggaran. Setiap KAP dapat memilih untuk menjadi
anggota di salah satu seksi, di kedua seksi atau sama sekali tidak menjadi
anggota. Tetapi jika sebuah KAP memiliki satu atau lebih klien yang go public,
maka KAP tersebut harus menjadi anggota SEC Practice Section.
Berikut ini adalah persyaratan untuk menjadi anggota SEC Practice Section :
1. Menaati Standar Pengendalian Mutu.
2. Kewajiban Peer Review.
3. Pendidikan Berkelanjutan.
4. Rotasi Partner.
5. Concurring Partner Review.
6. Proscription of Certain Services.
7. Reporting on Disagreements.
Auditor harus melaporkan kepada Komite Audit atau Board of Directors jika
dalam melaksanakan audit di suatu perusahaan publik ia juga memberikan jasa
konsultasi manajemen untuk periode yang sama. Yang harus dilaporkan adalah
jenis jasa konsultasi manajemen tersebut dan jumlah fee untuk jasa tersebut.
Selanjutnya, pada akhir tahun 1998, Chairman SEC meminta Public Oversight
Board untuk membentuk panel yang terdiri atas delapan anggota untuk
melakukan penelaahan komprehensif dan evaluasi terhadap kualitas dari
independent audits. Panel on Audit Effectiveness tersebut memeriksa secara
sampling audit atas perusahaan publik untuk mengumpulkan data mengenai
kualitas audit, dan juga melakukan survey terhadap pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan atas laporan keuangan.
Public Oversight Board (POB) adalah suatu badan independen yang memonitor
dan melaporkan kepada self-regulatory programs dari SEC Practice Section.
POB mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap praktik Akuntan Publik
dalam bidang tertentu seperti kewajiban hukum dan tanggung jawab auditor
untuk menemukan kecurangan (fraud) melalui rekomendasi yang terdapat
dalam laporan tahunan POB.
H. Assurance Services
Menurut AICPA, Dalam Assurance services, profesional luar menerapkan
prosedur yang dirancang untuk menyelidiki kredibilitas informasi dan hasil
laporan.
Jasa asuransi (Assurance Services) adalah ketentuan audit atas penilaian dan
evaluasi laporan keuangan yang independen dan objektif untuk menentukan
validitas dan keakuratannya. Jasa asuransi (Assurance Services) juga menilai
kepatuhan suatu entitas terhadap peraturan keuangan. Certified Public
Accountants (CPA) adalah auditor yang berperan memberikan jasa asuransi.

Assurance services memainkan peran penting dalam bisnis yaitu:


1. Menjamin manajemen organisasi, dewan direksi, dan regulator keuangan
bahwa catatan keuangan entitas akurat dan tidak dimanipulasi untuk
menggambarkan gambaran yang salah tentang posisi keuangan aktual
organisasi.
2. Menjamin regulator dan manajemen bahwa operasi organisasi dan
pencatatan keuangan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan peraturan
yang diperlukan.
Oleh karena itu, assurance services memerlukan pelaksanaan audit atas catatan
keuangan dan operasi organisasi untuk memastikan kredibilitas dan kepatuhan
mereka terhadap peraturan dan kebijakan.

I. Jenis Jasa Asuransi (Assurance services)


Ada berbagai jenis layanan jaminan yang memberikan ulasan tentang operasi
keuangan dan kepatuhan terhadap kebijakan dan langkah-langkah peraturan.
Jasa audit yang mereview laporan keuangan dapat disebut sebagai jasa
asuransi laporan keuangan karena mereka mengaudit apakah laporan keuangan
itu akurat. Jenis utama dari layanan audit dan asuransi adalah penilaian risiko,
pengukuran kinerja bisnis, keandalan sistem informasi, perdagangan
elektronik, dan pengukuran kinerja perawatan kesehatan.
Jasa asuransi (assurance services) ini memiliki satu kesamaan, yaitu tujuan
akhir dan tujuan audit. Audit ini memastikan bahwa operasi organisasi
mengikuti kebijakan dan peraturan. Namun, keduanya berbeda dalam bidang
spesialisasi dan operasi keduanya. Misalnya, perdagangan elektronik berfokus
pada bisnis berbasis internet dan berupaya mempromosikan integritas dalam
organisasi dan keamanan data pelanggan. Sebaliknya, keandalan sistem
berfokus pada keandalan data online. Ini juga menunjukkan bahwa keduanya
berbeda dalam fungsi spesifiknya tetapi dengan tujuan utama menyelaraskan
operasi organisasi dengan langkah-langkah dan kebijakan regulasi. Jasa
asuransi (assurance services) terdiri dari asuransi yang mutlak dan wajar.
Asuransi mutlak berbeda dari asuransi yang wajar dalam asuransi mutlak
berarti bahwa ada kepastian tentang tidak adanya risiko, yang auditor tidak
memberikan. Sebaliknya, asuransi yang wajar menggambarkan keyakinan
bahwa informasi itu benar dan disediakan oleh auditor.

Referensi :

Agoes, Soekrisno. 2017. Auditing. Penerbit: Salemba Empat

Louwers, Blay, Sinason, Strawer, Thibodeau. 2018. Auditing & Assurance Service.
MC. Graw Hill Education.

https://study.com/learn/lesson/assurance-services-types-example-what-are-assurance-s
ervices.html

Anda mungkin juga menyukai