Empat kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntan publik (KAP):
Jasa-jasa tambahan yang biasanya diberikan KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan serta
jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengembangkan produk dan jasa baru, termasuk perencanaan keuangan,
penilaian usaha, akuntansi forensik, audit internal yang disubkontrakkan (outsourcing) serta jasa penasehat teknologi
informasi.
Sifat dan ragam jasa yang ditawarkan KAP sangat berfariasi, dan hal itu mempengaruhi organisasi dan struktur
kantor tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasional semua KAP adalah:
Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan (proprietorship), setiap struktur
menghasilkan semua entitas yang terpisah dari si akuntan secara pribadi, yang membantu meningkatkan independensi
auditor. Empat struktur yang trakhir memberikan perlindungan tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum.
# Staf akuntan (0-2 tahun) : Melakukan sebagian besar pekerjaan audit terperinci
# Auditor senior atau penanggung jawab (2-5 tahun) : Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas pekerjaan
lapangan audit, termasuk mengawasi dan meninjau pekerjaan staf.
# Manajer (5-7 tahun) : Membantu rencana penanggung jawab dan mengelola audit, meninjau pekerjaan penanggung
jawab, dan mengelola hubungan dengan klien. Seorang manajer mungkin bertanggung jawab atas lebih dari satu
keterlibatan pada saat yang sama
# Senior manajer (7-10 tahun) : Memimpin keterlibatan dan meninjau pekerjaan tim. Bekerja secara langsung dengan
mitra dan membantu dalam hubungan klien.
# Partner (lebih dari 10 tahun) : Memimpin perikatan, meninjau pekerjaan audit secara keseluruhan, dan terlibat dalam
keputusan audit yang signifikan. Seorang mitra memiliki tanggung jawab utama untuk melakukan audit dan
memelihara hubungan klien.
Sarbanes-Oxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), yang ditunjukan dan diawasi
oleh securities and exchange communission (SEC). PCAOB mengawasi auditor prusahaan publik atau terbuka,
menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan
pemeriksaan atas pengendalian mutu dikantor-kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini tadinya
merupakan tanggung jawab AICPA.
Securities and exchange communission adalah badan pemerintah fedral yang membantu menyediakan informasi yang
handal bagi investor untuk membuat keputusan investasi.
AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan praktisi lainnya. AICPA
memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan dalam empat bidang utama berikut:
1. Standar audit
2. Standar kompilasi dan review
3. Standar atestasi lainnya
4. Kode prilaku profesional
Standar audit merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggungjawab profesionalnya
dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti
kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan dan bukti. Ada 10 standar audit yang berlaku umum, standar
auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori:
1. Standar umum
a. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan yang
memadai sebagai seorang auditor
b. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan
dengan audit.
c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyajikan laporan
2. Standar pekerjaan laporan
a. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagai mana
mestinya.
b. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta lingkungannya, termasuk
pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan karena
kesalahan atau kecurangan, dan merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya
c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit agar memiliki
dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar plaporan
a. Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Auditor harus mengidentifikasi dalam laporan auditor mengenai keadaan dimana prinsip-prinsip tersebut
tidak secara konsisten selama priode berjalan jika dikaitkan dengan priode sebelumnya
c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif belum memadai, auditor harus
menyatakan dalam laporan auditor
d. Auditor harus menyatakan pendapat dalam laporan keuangan, secara keseluruhan, atau menyatakan
bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan, dalam laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan satu
pendapat secara keseluruhan, audiitor harus menyatakan alasa-alasan yang mendasarinya dalam laporan
auditor. Dalam semua kasus, jika nama seorang auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, auditor itu
harus dengan jelas menunjukan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta tingkat tanggung jawab yang
dipikul auditor, dalam laporang audit.
Standar umum
Standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor
Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang
sebenarnya
International standards on auditing (ISA) dikeluarkan oleh international auditing practices committe (IAPC) dari
international federation of accountants (IFAC). IFAC adalah organisai profesi akuntansi sedunia, dengan 163
organisasi anggota di 120 negara, mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan diseluruh dunia.
Pengendalian Mutu
Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri atas metode-metode yang digunakan untuk memastikan bahwa kantor
itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada klien dan pihak-pihak laiin. Metode-metode ini meliputi
struktur organisasi KAP itu seperti prosedur yang ditetapkannya, dan ada lima unsur pengendalian mutu: