Semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan dikelompokkan telah diminta untuk
menggunakan IFRS sejak tahun 2005, Kanada beralih dari GAAP ke IFRS pada tahun 2009,
Taiwan pada 2013, dan negara-negara lain yang mengadopsi versi lokal. Sementara di Amerika
Serikat SEC (Securities and Exchange Commission) menerbitkan pernyataan dukungan untuk
satu set berkualitas tinggi, diterima secara global standar akuntansi, dan mengakui bahwa IFRS
adalah posisi terbaik untuk melayani peran ini.
GAAS
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) adalah aturan-aturan dan pedoman
umum yang digunakan akuntan publik yang terdaftar atau bersertifikat dalam mempersiapkan
dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan klien.
Di dalam GAAS terdapat 10 standar audit yang menjadi pedoman auditor dalam
melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan yang dikelompokkan dalam 3 standar, yaitu
standar umum (general standards), standar pekerjaan lapangan (standards of field work) dan
standar pelaporan (standards of reporting).
1) Competence, audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2) Independence, dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3) Due Professional Care, dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalisnya dalam cermat dan seksama.
ISA menekankan berbagai kewajiban entitas dan manajemen, berbagai kewajiban entitas
dapat disebut pihak-pihak berkepentingan atau TCWG “Those charged with governance”. Proses
audit berbasis ISA merupakan proses audit berbasis risiko yang mengandung tiga langkah kunci
seperti yang disajikan pada tabel berikut.
1. Risk Assessment
Penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material dalam
laporan keuangan.
a. Partner dan Tim inti audit terlibat aktif dalam audit plan.
b. Skeptisisme Profesional dalam upaya mencapai asurans yang layak
c. Rencanakan auditnya mencakup waktu dalam audit plan akan memastikan tujuan audit
dipenuhi.
d. Diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan
e. Fokus identifikasi risiko yang relevan
f. Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko
g. Profesional Judgment dalam penerimaan klien, develop audit strategy, materiality,
develop analytic procedure
2. Risk Response
Merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya untuk menanggapi risiko salah
saji material pada tingkat laporan keuangan dan asersi
3. Reporting