Anda di halaman 1dari 10

Standar audit GAAS

Standar auditing ISA


Perbedaan Laporan GAAS dan ISA
Kelompok 1

Franciscus
Dinie Aprilia
Silalahi
C1C019003 C1C018224
Generally Accepted Auditing Standards
(GAAS)
GAAS (Generally Accepted Auditing Standards) adalah
seperangkat pedoman sistematis yang digunakan oleh auditor
ketika melakukan audit pada catatan keuangan perusahaan,
memastikan keakuratan, konsistensi, dan verifikasi tindakan
dan laporan auditor. Singkatnya GAAS adalah standar audit
menurut AICPA.
Standar Audit Menurut GAAS

Standar Umum (General Standards)

1. Competence, audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih


yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
auditor.
2. Independence, dalam semua hal yang berhubungan dengan
penugasan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
3. Due Professional Care, dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalisnya dalam cermat dan seksama.
Standar Audit Menurut GAAS

Standar Pekerjaan Lapangan (Standards of Field Work)


1. Adequate Planning and Proper Supervision, pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan , asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
2. Understanding the Entity, Environment, and Internal Control,
pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus
diperoleh untk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang harus dilakukan.
3. Sufficient Competent Audit Evidence, bukti audit kompeten yang cukup
harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan
dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit.
Standar Audit Menurut GAAS

Standar Pelaporan (Standards of Reporting)

1. Financial Statements Presented in Accordance with GAAP, laporan audit


harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Consistency in the Application of GAAP, laporan audit harus
menunjukkkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara
konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam periode sebelumnya.
3. Adequacy of Informative Disclosures, pengungkapan informative dalam
laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit.
4. Expression of Opinion, laporan audit harus memuat suatu pendapat
mengenai laporan keuangan secara menyeluruh atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diterima.
International Standards on Auditing
(ISA)

International Standards on Auditing adalah standar audit yang


dikeluarkan oleh The International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB). IAASB ini merupakan badan yang
dibentuk oleh International Federation of Accountants (IFAC)
sebagai badan pembuat standar auditing dan assurance.
Standar yang dikeluarkan oleh IAASB

Standar yang dikeluarkan oleh IAASB terbagi menjadi tiga


kategori:
1.Standar audit dan review informasi
keuangan historis.
2.Standar penugasan assurance selain audit
atau rivew laporan keuangan historis
3.Standar jasa lainnya
Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS
dengan Standar Audit menurut IAASB

 Audit berbasis risiko


Ciri yang paling menonjol dari ISA ialah penekanan terhadap aspek risiko, Penekanan terhadap
risiko sejak auditor mempertimbangkan untuk menerima atau menolak suatu entitas dalam
penugasan audit sampai sesudah laporan yang berisi opini diterbitkan. Sedangkan pada SA
lebih menekankan audit atas akun satu per satu dengan penekanan pada akun-akun neraca.
 Berpaling dari model matematis
Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman dari KAP besar
seperti the Big Four di era Assurance Model ialah membantu auditornya memberikan model-
model matematis dalam sampling. statistical sampling maupun non statistical sampling.
Pendekatan matematis ini mempunyai kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi
robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan pada penggunaan professional
judgment.
 Rules based standards ke principles-based standards
 Kearifan profesional dan konsekuensinya
 Pengendalian internal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai