Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 8

1. Furtunetta Lintang Dias (F0321099)


2. Galuh Prameswari (F0321102)

Resume Audit Chapter 2


The CPA Profession

 Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kecuali atas organisasi pemerintah tertentu, audit atas semua laporan keuangan
bertujuan umum di Amerika serikat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Hak legal untuk
melakukan audit diberikan kepada kantor akuntan publik oleh peraturan di setiap negara
bagian. Kantor akuntan publik juga memberikan banyak jasa lain kepada klien, seperti jasa
pajak dan konsultasi.

Empat kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntan publik (KAP):

1. Kantor internasional Empat Besar


Kantor empat besar mengaudit hampir semua perusahaan besar baik di Amerika
Serikat maupun dunia serta juga banyak perusahaan yang lebih kecil juga.
2. Kantor Nasional
Kantor ini besar tetapi jauh lebih kecil daripada Empat Besar. Kantor nasional
memberikan jasa yang sama seperti kantor empat besar dan bersaing secara
langsung dengannya untuk mendapat klien.
3. Kantor Regional dan Kantor Lokal yang Besar
Kantor regional yang terbesar tidak jauh lebih kecil dari kantor nasional. Kantor
regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapat klien degan KAP lainnya,
termasuk kantor nasional dan empat besar.
4. Kantor Lokal Kecil
KAP ini melakukan audit dan jasa-jasa terkait terutama untuk usaha kecil dan entitas
nirlaba, meskipun beberapa memiliki satu atau dua klien dengan kepemilikan publik.
Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan audit dan terutama memberikan jasa
akuntansi serta perpajakan bagi klien-kliennya.
 Kegiatan Kantor Akuntan Publik
KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa
tambahan yang biasa diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan,
jasa perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen.
1. Jasa akuntansi dan pembukuan
Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk
menyusun laporan keuangannya yang dikarenakan tidak memiliki personel atau
keahlian untuk memanfaatkan peranti lunak untuk membuat ayat jurnal dan buku
besar. Jika KAP membuat LK dan audit maka LK akan dilampiri semacam laporan oleh
KAP yang disebut Laporan Kompilasi. Laporan ini tidak memberikan kepastian
apapun kepada pihak ketiga.
2. Jasa Perpajakan
KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk klien audit maupun
nonaudit. Jasa perpajakan yang dilakukan seperti perhitungan PBB, pajak hadiah,
perencanaan pajak dan aspek pajak lainnya.
3. Jasa Konsultasi Manajemen
Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang memungkinkan kliennya
mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini disebut juga jasa penasihat
manajemen.
 Struktur Kantor Akuntan Publik

Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasional semua KAP adalah:

1. Kebutuhan akan independensi dari klien


Independensi memungkinkan auditor tetap tidak bias dalam menarik kesimpulan
tentang laporan keuangan.
2. Pentingnya struktur untuk memicu kompetensi
Kompetensi memungkinkan auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa
lain secara efektif dan efesien.
3. Meningkatkan risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor
Beberapa struktur organisasional dapat memberikan tingkat perlindungan tertentu
bagi setiap anggota kantor akuntan publik (KAP).

Ada 6 struktur organisasi bagi KAP, yaitu :

1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)


2. Perusahaan Umum (General Partnership)
3. Korporasi Umum
4. Korporasi Profesional (PC)
5. Limited Liability Company (LLC)
6. Limited Liability Partnership (LLP)

2.4. SARBANES-OXLEY ACT DAN PUBLIC COMPANY ACCOUNTING OVERSIGHT BOARD

Sarbanes-Oxley Act membentuk Public Company Accounting Oversight Board


(PCAOB) yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange Commision (SEC).

Tugas PCAOB antara lain :

1. Mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka;


2. Menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan
terbuka;
3. Melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan
audit tersebut.

ASB (Auditing Standards Board) bertugas menyediakan standar-standar auditing bagi


perusahaan swasta.

 SECURITIES AND EXCHANGE COMMISSION (SEC)


Adalah badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang
andal bagi investor untuk membuat keputusan investasi. Perusahan yang berencana
menerbitkan sekuritas baru kepada masyarakat harus menyerahkan laporan registrasi
kepada SEC untuk disetujui. Perusahaan publik harus menyerahkan laporan tahunan yang
terinci kepada komisi ini. SEC lalu memeriksa kelengkapannya sebelum mengizinkan
perusahaan menjual sekuritasnya melalui bursa saham. Laporan harus disertai pendapat
akuntan publik independen, sebagai bagian dari laporan registrasi dan laporan-laporan
berikutnya. Kebanyakan KAP mempunyai tenaga spesialis yang menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk memastikan bahwa klien memenuhi semua persyaratan SEC.

SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya
menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan
kepada investor.

 AMERICAN INSTITUTE OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS (AICPA)

Merupakan organisasi profesi nasional yang memiliki pengaruh cukup besar


terhadap para akuntan publik (CPA) yang mendapat lisensi dari negara bagian tempat
mereka berpraktik. AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh
anggota serta akuntan praktisi lainnya. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan
standar dan pembuat aturan dalam lima bidang utama berikut ini :

1. Standar auditing
2. Standar kompilasi dan review
3. Standar atestasi lainnya
4. Standar konsultasi
5. Kode Perilaku Profesional.

AICPA menyusun dan memberi nilai dalam CPA Examination (ujian sertifikasi akuntan
publik).Para akuntan publik harus memenuhi persyaratan pendidikan yang berkelanjutan
guna mempertahankan lisensi untuk berpraktik dan agar selalu mengetahui perkembangan
ilmu pengetahuan yang luas serta selalu berubah dalam bidang auditing, akuntansi, jasa
atestasi dan assurance, jasa konsultasi manajemen, serta perpajakan.

 Standar auditing yang berlaku umum

Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi


tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Pedoman paling
luas yang tersedia adalah standar auditing yang berlaku umum (generally accepted auditing
standards = GAAS), yang dikembangkan oleh AICPA.

Standar auditing yang berlaku umum dibagi menjadi 3 kategori :

1. Standar umum
Standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh
seorang auditor. Menurut standar umum, audit harus :
a. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki
kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
b. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal
yang berhubungan dengan audit.
c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit
dan menyusun laporan.

2. Standar pekerjaan lapangan


Standar pekerjaan lapangan antara lain:
a. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua
asisten sebagaimana mestinya.
b. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta
lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji
material dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk
merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.
c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan
prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat
menyangkut laporan keuangan yang diaudit.

3. Standar pelaporan
Standar pelaporan, antara lain:
a. Auditor harus menyatakan dalam laporan. auditor apakah laporan keuangan
telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Auditor harus mengidentifikasikan dalam laporan auditor mengenai keadaan
dimana prinsip-prinsip tersebut tidak secara konsisten diikuti selama periode
berjalan jika dikaitkan dengan periode sebelumnya.
c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif belum memadai,
auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.
d. Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan, secara
keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan,
dalam laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan satu pendapat secara
keseluruhan, auditor harus menyatakan alasan-alasan yang mendasarinya dalam
laporan auditor.
 STATEMENT ON AUDITING STANDARDS (SAS)

Diterbitkan ASB sebagai pedoman yang lebih khusus daripada GAAS. SAS disebut
sebagai referensi yang paling otoritatif yang tersedia bagi auditor dan setiap anggota yang
melakukan audit atas laporan keuangan historis diharuskan mengikuti standar-standar ini
menurut Code of Professional Conduct AICPA.

GAAS dan SAS dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum kinerja dan
bukan sebagai standar maksimum atau yang ideal. Jika auditor percaya bahwa persyaratan
standar tidak praktis atau tidak mungkin dilakukan, auditor dibenarkan untuk mengikuti
standar alternatif. Demikian pula jika masalahnya tidak bernilai material, juga tidak perlu
mengikuti standar tetapi beban untuk menunjukkan alasan yang membenarkan
penyimpangan dari standar itu harus ditanggung auditor.

 Standar Auditing Internasional


International Standards on Auditing (ISA) dikeluarkan oleh International Auditing
Practices Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah
organisasi profesi akuntansi sedunia. IAPC berupaya meningkatkan keseragaman praktik
auditing dan jasa-jasa terkait di seluruh dunia dengan mengeluarkan persyaratan mengenai
berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan mendorong penerimaannya di seluruh
dunia.

 Pengendalian Mutu

Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri atas metode-metode yang digunakan
untuk memastikan bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada
klien dan pihak-pihak lain. Metode-metode ini meliputi struktur organisasi KAP itu serta
prosedur yang ditetapkannya. AICPA belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang
khusus bagi KAP karena prosedur itu akan tergantung pada hal-hal seperti ukuran kantor,
jumlah cabang yang berpraktik, serta sifat praktik. Lima unsur pengendalian mutu yang
harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya menurut Quality
Control Standards Committee :

1. Independensi, integritas dan objektivitas.


2. Manajemen Kepegawaian.
3. Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan.
4. Kinerja penugasan konsultasi.
5. Pemantauan prosedur.

Cara-cara profesi masyarakat mendorong akuntan publik untuk berperilaku pada tingkat
yang tinggi ;

1. Ujian akuntan publik;


2. GAAS dan interpretasinya;
3. Persyaratan pendidikan yang berkelanjutan;
4. Kewajiban hukum;
5. Seleksi praktik AICPA;
6. Kode Perilaku Profesional;
7. PCAOB dan SEC;
8. Peer review;
9. Pengendalian mutu.

Anda mungkin juga menyukai