Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI BUKU AUDITING DAN JASA ASSURANCE

CHAPTER 2: PROFESICERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT(CPA)

A.Kantor Akuntan Publik (KAP)


Di Indonesia, hak hukum untuk melakukan audit diberikan kepada KAP yang diatur dalam UU
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. KAP adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan
UU Nomor 5 Tahun 2011.
B.Kegiatan Kantor Akuntan
Publik
KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan jasa assurance lainnya. KAP juga
menyediakan beberapa jasa kepada kliennya, diantaranya jasa perpajakan, akuntansi, dan
jasa konsultasi manajemen dan risiko. KAP terus mengembangkan produk dan jasa baru,
seperti perencanaan keuangan, penilaian bisnis, akuntansi forensik, dan jasa konsultasi
teknologi
informasi.

C.Struktur Kantor Akuntan


Publik
Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP,
yaitu:
1.Kebutuhan akan independensi dari
klien
2.Pentingnya struktur ntuk memicu
kompetisi
3.Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi
auditor
Terdapat 6 struktur organisasi bagi KAP,
yaitu:
-Perusahaan perseorangan (Proprietorship) -Persekutuan umum (General Partnership) -
Korporasi umum (General Corporation) -Korporasi profesional (Professional Corporation) -
Limited Liability Company -Limited Liability Partnership Hirarki organisasi dalam suatu KAP
yang khas meliputi:
-partners atau pemegang saham -managers -supervisors -auditor senior atau penanggung
jawab
-asisten
D.Sarbanes-Oxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board
(PCAOB)
Dipicu oleh banyaknya kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang
melibatkan perusahaan-perusahaan seperti Enron dan WorldCom, Sarbanes-Oxley Act
disahkan pada 30 Juli 2002. Sarbanes-Oxley Act membentuk Public Company Accounting
Oversight Board (PCAOB), yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange
Commission (SEC). PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka,
menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka,
serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan
audit tersebut.
E.Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC adalah badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang
andal bagi investor untuk membuat keputusan investasi. SEC sangat berperan dalam
penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dan persyaratan pengungkapan
bagi laporan keuangan, karena kewenangannya menetapkan persyaratan pelaporan yang
dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada investor. SEC berwenang
menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang terkait dengan laporan keuangan yang
telah diaudit
yang diserahkan kepada komisi
ini.

F.American Institute of Certified Public Accountants


(AICPA)
AICPA merupakan organisasi profesi nasional yang ada di negara Amerika Serikat. A
IC P A m e n e t a p k a n p e r s ya r a t a n p r o f e s i o n a l b a g i p a r a C P A , m e l a
kukan riset,dan mempublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang
berkaitan dengan akuntansi, auditing, jasa atestasi dan assurance, jasa konsultasi
manajemen, dan perpajakan.
AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggorta serta akuntan
praktisi lainnya. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan
dalam 4 bidang utama berikut: 1.Standar auditing 2.Penyiapan, pengumpulan, dan reviu standar
3.Standar atestasi lainnya 4.Kode perilaku profesional Selain menyusun dan memberi
nilai dalam CPA Examination (uji sertifikasi akuntan publik), AICPA juga melakukan banyak
fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik. Asosiasi ini mendukung riset
yang dilakukan staf risetnya sendiri dan menyediakan bantuan kepada periset lainnya.
Selain itu, AICPA juga
mempublikasikan berbagai bahan sepertiJournal of Accountancy sertaCode of Professional
Conduct.
G.Standar Auditing Internasional dan Amerika Serikat
Standar audit menyediakan persyaratan, aplikasi, dan penjelasan lainnya untuk
membantu auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas
laporan keuangan historis, yaitu mencakup pertimbangan kualitas profesional seperti
kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti (evidence). Terdapat
3 standar auditing yang utama, yaitu: 1.International Standards on Auditing
(ISAs)IAASB of
IFAC Berlaku untuk entitas di luar Amerika
Serikat

CHAPTER 3: OTHER ASSURANCE SERVICES

A. JASA REVIEW, KOMPILASI, DAN PENYIAPAN


• Banyak perusahaan nonpublik yang meminta laporan keuangannya direview, dikompilasi, atau
disiapkan oleh CPA, disamping didiaudit. Pemberi pinjaman dapat meminta perusahaan
non publik untuk melibatkan CPA untuk mengkompile atau mereview laporan keuangannya
dan menerbitkan laporan terkait, daripada melakukan audit.
• Review memberikan limited assurance atas laporan keuangan, sedangkan laporan kompilasi
tidak.
• Standar atas penyiapan, kompilasi, dan review atas laporan keuangan disebut Statements on
Standards for Accounting and Review Services (SSARS) yang diterbitkan oleh Accounting and
Review Services Committee dari AICPA.
• Karena tidak melakukan audit, maka SSARS memandang CPA sebagai seorang akuntan
yang melakukan jasa review, kompilasi, dan penyiapan, bukan seorang auditor.
• Jasa penyiapan, kompilasi, atau review menyediakan assurance yang lebih rendah
dibanding audit, sehingga bukti dan biaya jasa yang dibutuhkan juga bisa lebih sedikit.
a. Jasa Review
Jasa review (SSARS review) memungkinkan seorang akuntan untuk memberikan limited
assurance bahwa laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku,
termasuk pengungkapan informasi yang memadai, atau basis akuntansi comprehensif
lainnya seperti akuntansi berbasis kas.
Prosedur yang Disarankan untuk Review
SSARS mengharuskan akuntan untuk mendapatkan bukti yang memeuat hal-hal berikut:
- Dapatkan kesepakatan dalam syarat perikatan
- Dapatkan pengetahuan tentang prinsip dan praktek akuntansi dari industri klien
- Dapatkan pengetahuan tentang klien
- Buat daftar pertanyaan untuk manajemen
- Lakukan prosedur analitis
- Baca laporan keuangan
- Lakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan catatan akuntansi yang mendasarinya
- Dapatkan Letter of Representation
- Siapkan dokumentasi

Format Laporan
Laporan hasil review perlu mencantumkan judul laporan yang memuat kata “independen”.
Standar laporan hasil review memuat empat paragraf yang mencakup:
- Paragraf pembuka yang mengidentifikasi entitas dan periode laporan keuangan yang menjadi
subjek review dan secara eksplisit menyebutkan bahwa akuntan telah melakukan review.
- Paragraf kedua “Management’s Responsibility for the Financial Statements”, menjelaskan
bahwa manajemen bertanggung jawab atas penyiapan dan kewajaran laporan keuangan, serta
dalam perancangan, penerapan, dan pemeliharaan internal control yang relevan dengan
pelaporan keuangan.
- Paragraf ketiga “Accountant’s Responsibility”, menjelaskan bahwa tanggung jawab akuntan
adalah untuk melakukan review atas laporan keuangan manajemen sesuai dengan SSARS dan
standar tersebut dibutuhkan oleh akuntan untuk melaksanakan prosedur .
CHAPTER 4: AUDIT KEUANGAN INTERNAL DAN PEMERINTAHAN, SERTA
AUDIT OPERASIONAL
Audit internal adalah sebuah aktivitas assurance dan konsultasi yang independen dan
objektif untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional organisasi. Laporan
audit internal tidak distandarisasi karena kebutuhan pelaporan bervariasi untuk setiap
entitas dan laporan tidak bergantung pada pengguna eksternal. Panduan profesional bagi
internal auditor disediakan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yaitu International
Standards for the Professional Practice of Internal Auditing. International Auditing Standards
Board menerbitkan Statements on Internal Auditing Standards (SIASs). Tanggung jawab
auditor internal dan eksternal berbeda dalam satu hal, yaitu Auditor internal
bertanggung jawab pada manajemen, sedangkan auditor eksternal bertanggung jawab
pada pengguna laporan keuangan. Namun demikian, auditor internal dan eksternal
memiliki banyak kesamaan yaitu: oKeduanya harus kompeten dan tetap objektif dalam
melakukan pekerjaan dan melaporkan hasilnya oKedianya mengikuti metodologi yang
sama dalam melakukan audit oKeduanya memperhatikan risiko dan materialitas dalam
menentukan cakupan uji dan evaluasi hasil. Namun, keputusan tentang materialitas dan risiko
mungkin berbeda karena pengguna
eksternal mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan dengan manajemen Auditor
eksternal bergantung pada internal auditor ketika menggunakan model audit risiko untuk
mengassess risiko pengendalian. Auditor eksternal menilai bahwa auditor internal efektif
ketika memenuhi kriteria berikut: oIndependen dalam melakukan evaluasi oKompeten dan
terlatih
dengan baik oMenerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin, termasuk pengendalian
mutu

B.AUDIT KEUANGAN
PEMERINTAHAN
Acuan utama audit pemerintahan adalah Government Auditing Standards yang
diterbitkan oleh Government Accountability Office (GAO) Standar audit keuangan
pemerintahan konsisten dengan prinsip standar audit AICPA yaitu memuat: oMaterialitas dan
signifikansi oPengendalian mutu oAudit kepatuhan oPelaporan C.AUDIT OPERASIONAL
Auditor internal, auditor pemerintahan, dan CPA di samping melakukan audit keuangan,
juga melakukan audit operasional yang menekankan pada efisiensi dan efektivitas organisasi.
Beberapa auditor
menggunakan istilah audit manajemen atau audit kinerja daripada audit operasional.
Tiga perbedaan utama antara audit operasional dan audit keuangan adalah: 1.Tujuan audit -
Audit keuangan menekankan apakah informasi historis telah dicatat dengan benar,
sedangkan audit operasional menekankan efektivitas dan efisiensi -Audit keuangan berorientasi
pada masa lampau, sedangkan audit operasional berfokus pada menungkatkan kinerja di masa
depan 2.Distribusi laporan -Laporan audit keuangan didistribusikan kepada pengguna
eksternal dari laporan keuangan, sedangkan laporan audit operasional digunakan oleh
manajemen 3.Penyertaan bidang nonfinansial -Audit keuangan dibatasi kepada hal-hal yang
secara langsung berdampak pada kewajaran penyajian laporan keuangan, sedangkan audit
operasional mencakup beberapa aspek dari efisiensi dan efektivitas dalam organisasi
Sebelum audit operasional dapat dilakukan, auditor harus mendefinisikan kriteria secara
spesifik untuk mengukur efektivitas dan efisiensi. Efektivitas mengacu pada pencapaian
tujuan, sedangkan efisiensi mengacu pada penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut Hubungan antara Audit Operasional dan Pengendalian Internal Manajemen
menetapkan pengendalian internal untuk membantu mencapai tujuan entitas, antara lain: -
Reliabilitas pelaporan - Efisiensi dan efektivitas operasi -Kepatuhan terhadap hukum dan
regulasi yang berlaku Secara jelas bahwa tujuan ke dua dari pengendalian internal di atas
sangat berkaitan dengan audit operasional yaitu menekankan pada efisiensi dan efektivitas

Anda mungkin juga menyukai