Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 PENGAUDITAN DAN JASA ASURANS

Prima Rosita Arini S.

ORGANISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Kantor Akuntan Publik: badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-undang Akuntan Publik. Akuntan publik
dalam memberikan jasanya wajib mempunyai KAP paling lambat selama 6 bulan sejak izin akuntan
publik diberikan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 bulan akan
dicabut izin akuntan publiknya.
KAP dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: kantor akuntan besar internasional, kantor akuntan besar
nasional, kantor akuntan besar regional dan lokal, dan kantor akuntan kecil lokal.
Struktur KAP: Bentuk usaha KAP diatur dalam pasal 12 UU Akuntan Publik, yaitu:
1. Perseorangan
▪ Didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang sekaligus bertindak
sebagai pemimpin.
2. Persekutuan perdata
▪ Dapat didirikan paling sedikit 2 orang akuntan publik, masing-masing sekutu
merupakan rekan dan salah seorang sekutu bertindak sebagai pemimpin rekan.
Apabila rekan dalam KAP ini adalah non Akuntan Publik persekutuan dapat didirikan
dan dijalankan apabila paling kurang 75% dari anggota sekutu adalah akuntan
publik.
3. Firma
4. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yang diatur dalam
undang-undang.
▪ Bentuk usaha yang menunjukkan adanya independensi dan tanggung jawab yang
melekat pada Akuntan Publik.
Hirarki struktur organisasi dalam KAP yaitu:
1. Partner
2. Manajer
3. Supervisor
4. Senior/in-charge auditor
5. Asisten → staf baru dimulai dari sini
Organisasis Akuntan Indonesia disebut dengan IAI yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1957.
Anggota organisasi ini adalah orang yang bergelar akuntan dan memiliki nomor register akuntan
sesuai dengan UU no 34 tahun 1954.
Untuk menampung kegiatan para anggota IAI yang sangat beraneka ragam maka pada tahun 1994
IAI membagi empat kompartemen sesuai bidang kegiatannya, antara lain:
1. Kompartemen Akuntan Publik
▪ Tujuannya membina para anggotanya agar dapat melaksanakan fungsi dan
perannya sebagai akuntan publik yang profesional dan memutahirkan
pengetahuannya terutama di bidang akuntansi dan pengauditan. Kompartemen ini
bertugas menyusun standar audit yang digunakan oleh para anggotanya dalam
melaksanakan jasa atestasi maupun jasa non atestasi.
▪ Agar fungsi-fungsi tersebut dapat dijalankan, maka kompartemen ini membentuk
Dewan Standar Audit. Kompartemen ini juga memiliki Badan Peradilan Profesi
Akuntan Publik (BPPAP) untuk mengadili kasus-kasus pengaduan yang melibatkan
anggotanya.
2. Kompartemen Akuntan Manajemen
3. Kompartemen Akuntan Pendidik
4. Kompartemen Akuntan Sektor Publik
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) muncul pada tanggal 24 Mei 2007 yang merupakan
organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan
melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI-Kompartemen Akuntan Publik
Secara resmi pada tanggal 4 Juni 2007 IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI.
Pada 5 Februari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan
No.17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang
melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, menyusun dan menerbitkan standar profesional dan
etika akuntan publik serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh
akuntan publik di Indonesia.
Dalam perkembangannya, IAI mewajibkan para anggotanya untuk memiliki nomor register akuntan.
Selain bekerja sebagai akuntan profesional, akuntan anggota IAI juga dapat melakukan pekerjaan
bebas dengan membuka Kantor Jasa Akuntansi (KJA) untuk memberikan jasa akuntansi seperti jasa
pembukuan, kompilasi laporan keuangan, jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi
manajemen, jasa perpajakan, jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, dan jasa
system teknologi informasi.
Namun penekanannya ada pada pasal 9 ayat 3 yaitu KJA dilarang memberikan jasa asurans.

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)

Organisasi profesi bertugas menyusun standar dan aturan yang wajib dilaksanakan oleh para
anggota dan praktisi lainnya.
Pada 1 Agustus 1994 lahir SPAP yang pertama, yang terdiri dari:
o Standar Auditing
▪ Dirinci dalam pernyataan standar auditing (PSA)
o Standar Atestasi
▪ Dirinci dalam pernyataan standar atestasi (PSAT)
o Standar Jasa Akuntansi dan Review
▪ Dirinci dalam pernyataan standar jasa akuntansi dan review (PSAR)
o Pedoman Audit Industri Khusus
Sejalan dengan adanya era globalisasi dan komitmen sebagai anggota IFAC, maka IAPI
mengimplementasikan International Standards on Auditing (ISA) yang diterbitkan oleh International
Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) sebagai standar audit yang baru. Oleh karena itu
langkah pertama yang dilakukan IAPI adalah menerjemahkan ISA dalam bahasa Indonesia dan diberi
judul “Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)”. Sejak 1 Januari 2013, Indonesias mengadopsi ISA
secara resmi.
Himpunan pernyataan yang diterbitkan oleh IAASB antara lain:
o International Staandards on Auditing (ISAs)
▪ Diterapkan dalam audit atas informasi keuangan historis
o International Standards on Review Engagements (ISREs)
▪ Diterapkan dalam review atas informasi keuangan historis
o International Standards on Assurance Engagements (ISAEs)
▪ Diterapkan dalam penugasan asurans selain dari audit atau review atas informasi
keuangan historis
o International Standards on Related Services (ISRSs)
▪ Diterapkan dalam penugasan kompilasi, penugasan yang menerapkan prosedur
yang disepakati (agreed upon procedures) atas informasi dan penugasan lain yang
berkaitan yang ditetapkan IAASB
o International Standards On Quality Control (ISQCSs)
▪ Diterapkan untuk semua jasa dalam lingkup Standar Penugasan IAASB
Kelima standards tersebut disebut Standar Penugasan IAASB (IAASB’s Engagement Standards) dan
dihimpun dalam Handbook of International Quality Control, Auditing Review, Other Assurance, and
Related Srevices Pronouncements.

STANDAR PENGENDALIAN MUTU

Sebagai upaya untuk menjaga mutu pekerjaan KAP, organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk
memiliki suatu sistem pengendalian mutu. Pedoman yang digunakan dari IAASB yang disebut
dengan International Standards On Quality Control (ISQCSs).
Secara garis besar, struktur ISQC adalah sebagai berikut:
o Pendahuluan yang terdiri dari lingkup, otoritas, dan tanggal efektif
o Tujuan
o Definisi
o Ketentuan
o Penerapan dan Penjelasan Lain
Lingkup ISQC
o ISQC berhubungan dengan tanggung jawab KAP untuk sistem pengendalian mutu untuk
audit dan review atas laporan keuangan, dan penugasan asurans serta jasa lain yang
bersangkutan. ISQC harus dibaca dalam kaitannya dengan ketentuan etik yang relevan.
o Pernyataan IAASB lain menetapkan standar dan pedoman lain mengenai tanggung jawab
personil KAP tentang prosedur pengendalian mutu untuk tipe penugasan spesifik.
o Sistem pengendalian mutu terdiri dari kebijakan yang dirancang untuk mencapai tujuan
serta prosedur yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan memantau kesesuaian
dengan kebijakan tersebut.
Otoritas ISQC:
o Berlaku bagi semua KAP akuntan profesional dalam kaitannya dengan audit dan review
laporan keuangan, dan penugasan asurans dan jasa lain yang berhubungan.
Tujuan ISQC:
o Memberikan asurans yang layak bahwa:
▪ KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta ketentuan perundang-
undangan dan peraturan berlaku
▪ Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai dengan situasi
yang dihadapi
Ketentuan dalam ISQC antara lain tentang:
o Penerapan dan kepatuhan dengan ketentuan yang relevan
o Elemen sistem pengendalian mutu
o Tanggung jawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
o Ketentuan etika yang relevan
o Penerimaan klien dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan khusus
o Sumber daya manusia
o Pelaksanaan penugasan
o Dokumentasi sistem pengendalian mutu
Elemen sistem pengendalian mutu antara lain:
o Tanggung jawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
o Ketentuan etika yang relevan
o Penerimaan klien dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan khusus
o Sumber daya manusia
o Pelaksanaan penugasan
o Pemantauan

Contoh prosedur yang bisa digunakan KAP untuk memenuhi ketentuan-ketentuan:

Anda mungkin juga menyukai