Anda di halaman 1dari 16

STANDARDISASI PROFESI, PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

SERTA REGULASINYA

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Etika Profesi dan Bisnis Islam

Dosen Pengampu : Ulin Nuha, M.Si

Disusun Oleh:

Siti Fajriati Ramadhani (2020610047)

Hayati Nafi’ah (2020610061)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inahyah,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Makro
Islam pada program studi S1 Akuntansi Syariah di IAIN Kudus. Harapan kami,
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah untuk
kedepannya menjadi lebih baik.

Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami


miliki masih kurang. Oleh karena itu, kami mengharap kepada pembaca untuk
memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempatan makalah
ini.

Kudus, 22 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
I. Latar Belakang............................................................................................4
II. Rumusan Masalah.......................................................................................5
III. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Standar Profesional Akuntan Publik........................................................6
B. Profesi Akuntan Di Indonesia..................................................................10
C. Regulasi......................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................15
1. Kesimpulan................................................................................................15
2. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan


masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan pulik
sering digunakan oleh pihak luar perusahaan untuk memberikan penilaian atas
kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan keuangan
memberikan gambaran dan informasi atas kinerja perusahaan yang diperlukan
oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB),
laporan keuangan perusahaan harus memiliki dua karakteristik penting yaitu
relevan dan dapat diandalkan. Untuk itu dibutuhkan jasa akuntan publik untuk
memberi jaminan relevan dan dapat diandalkannya laporan keuangan
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pihakpihak
bersangkutan terkait perusahaan tersebut (Wiratama dan Budiartha, 2015).

Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit


perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam
lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas
dan tanggung jawab dari manajemen (agent) untuk mengaudit laporan
keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin 2
supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan
terutama pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal)
menginginkan supaya auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang
ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Profesi akuntan publik
merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna menunjang
profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam melaksanakan tugas

4
auditnya, auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh
Istitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

II. Rumusan Masalah


a. Bagaimana Standar Profesi Akuntan Public Di Indonesia?
b. Apa Saja Profesi Akuntan Di Indonesia?
c. Bagaimana Regulasi Akuntan Di Indonesia?

III. Tujuan
a. Mengetahui Standar Profesi Akuntan Public Di Indonesia
b. Mengetahui Macam-Macam Profesi Akuntan Di Indonesia
c. Mengetahui Regulasi Akuntan Di Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Profesional Akuntan Publik


Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah
kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan
dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP
dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).

Standar-standar yang tercakup dalam SPAP adalah:

1. Standar Auditing
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan
disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari
standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta
interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan
keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci
dalam bentuk Standar Perikatan Audit (SPA). Dengan demikian SPA
merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum
di dalam standar auditing.

Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut


Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh
the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).

2. Standar Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten
yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang
dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain,

6
contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan
(examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon
procedures).
Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis
yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing. Tipe
pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan
prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam
standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia.

3. Standar Jasa Akuntansi dan Review


Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi
non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan
review.
Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat
berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan
dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi
tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan.
Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:
 Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang
merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan
keuangan
 Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi
akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat

7
modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar
laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia
 Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk
laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk
berkolom

4. Standar Jasa Konsultansi


Standar Jasa Konsultasi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan
publik) yang menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor
akuntan publik. Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan,
kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultasi
ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya,
pekerjaan jasa konsultasi dilaksanakan untuk kepentingan klien.
Jasa konsultasi dapat berupa:
 Konsultasi (consultation) – memberikan konsultasi atau saran
profesional (profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan
bersama dengan klien. Contoh jenis jasa ini adalah review dan
komentar terhadap rencana bisnis buatan klien
 Jasa pemberian saran profesional (advisory services) -
mengembangkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk
dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini
adalah pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik
 Jasa implementasi - mewujudkan rencana kegiatan menjadi
kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber
daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi.
Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer
dan jasa pendukung yang berkaitan.
 Jasa transaksi - menyediakan jasa yang berhubungan dengan
beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga.
Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan.

8
 Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya - menyediakan
staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan
kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang
ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan
klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini
adalah menajemen fasilitas pemrosesan data
 Jasa produk - menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa
profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau
pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan
dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi
perangkat lunak komputer

5. Standar Pengendalian Mutu


Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP)
memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan
pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP
IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan
oleh IAPI.
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh
setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:
 Independensi: meyakinkan semua personel pada setiap tingkat
organisasi harus mempertahankan independensi
 Penugasan personel: meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan
oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian
teknis untuk perikatan dimaksud
 Konsultasi: meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi
memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat
pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang
memadai

9
 Supervise: meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi
standar mutu yang ditetapkan oleh KAP
 Pemekerjaan (hiring): meyakinkan bahwa semua orang yang
dipekerjakan memiliki karakteristik semestinya, sehingga
memungkinkan mereka melakukan penugasan secara kompeten
 Pengembangan Professional: meyakinkan bahwa setiap personel
memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka
memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan
dan pelatihan merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan
pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung
jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP
 Promosi (advancement): meyakinkan bahwa semua personel yang
terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan
untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
 Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien: menentukan apakah
perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk
meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang
manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip
pertimbangan kehati-hatian (prudence)
 Inspeksi: meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan
unsur-unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif

B. Profesi Akuntan Di Indonesia

Dalam pelaksanaan yang dilakukan, seseorang yang memiliki


profesi sebagai akuntan disesuaikan dengan bidang akuntansi yang ada.
Disebut akuntan jika seseorang tersebut berkeahlian di bidang akuntansi
dan bekerja di sektor akuntansi pula.
Inilah penjelasan beberapa akuntansi yang ada di Indonesia:
1. Akuntan Publik
Dalam menjalani profesi yang ada kaitannya dengan
akuntansi publik disebut juga dengan akuntan publik. Yang

10
dilakukan seorang akuntan publik yaitu melakukan
pemeriksaan keuangan atau auditing. Seorang akuntan publik
bisa menjalankan profesinya berdasarkan izin yang didapatkan
dari Menteri Keuangan. Serta wajib berstatus anggota dari
Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI.
Profesi dari akuntan publik ini sifatnya independen
tidak terikat oleh perusahaan manapun. Sebagai pemeriksa
keuangan atau jasa, contohnya perhitungan pajak, konsultasi
keuangan, membuat laporan secara mandiri inilah tugas utama
akuntan publik.
Pada saat akuntan publik melakukan pemeriksaan
keuangan maka dilakukan penulisan secara wajar disesuaikan
dengan standar akuntansi keuangan. Yaitu yang sudah disusun
oleh bagian manajemen perusahaan untuk investor, kreditur
dan pihak eksternal perusahaan.
2. Akuntan Internal
Seorang akuntan internal merupakan akuntan manajemen
atau akuntan perusahaan. Dalam ruang lingkup kerja dari
akuntan internal yaitu pada sebuah perusahaan atau lembaga.
Tugas dari akuntan intern melakukan pencatatan tiap-tiap
transaksi keuangan yang ada. Kemudian melakukan
penyusunan laporan keuangan bagi perusahaan atau lembaga.
Akuntan internal juga membawahi kepengurusan masalah
pencatatan pajak perusahaan dan melaksanakan pemeriksaan
internal atau auditing di dalam lembaga tersebut. Serta
memberikan manfaat pada tingkat perbaikan dan efisiensi
operasi seluruh komponen perusahaan.
Dalam menjalankan peran akuntan internal ini, maka
berkaitan dengan konsep dasar akuntansi yaitu menghasilkan
basic data untuk ruang lingkup akuntansi. Dengan melakukan

11
analisis biaya perusahaan dan membantu manajemen
melakukan pengawasan biaya untuk menekan biaya pemasaran.
3. Akuntan Pemerintah
Sesuai dengan namanya, yaitu akuntan pemerintah tentu
bekerja di lembaga pemerintah. Maka ruang lingkup kerjanya
tentu berada pada lembaga-lembaga pemerintah. Contohnya
akuntan bekerja di BPK atau disebut juga Badan Pengawas
Keuangan. Akuntan pemerintah bekerja juga di kantor BPKP
atau disebut juga Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan. Di kantor perpajakan hingga KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi).
Seorang akuntan pemerintah memiliki tugas utama
dalam melakukan penyusunan laporan keuangan pemerintah.
Bahkan melakukan audit pada setiap institusi pemerintah di
berbagai tingkat lembaga. Selain itu para akuntan harus
mengikuti tata cara dan aturan kerja yang ditetapkan oleh
masing-masing lembaga pemerintah.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik bisa disebut juga sebagai dosen atau
guru. Yang tugasnya memberikan pengajaran tentang akuntansi
pada mata kuliah maupun pelajaran tingkat menengah. Dengan
memberikan pendidikan di bidang akuntansi kepada peserta
didiknya. Melaksanakan penelitian serta pengembangan pada
bidang akuntansi hingga menyusun kurikulum pada tingkatan
satuan pendidikan, inilah inti dari akuntan pendidik.
Berdasarkan jam kerja dan kinerja yang dilakukan
akuntan pendidikan. Dan rutinitas profesi mengajar sangat
fleksibel, maka akuntan pendidik pun mengambil peran untuk
merangkap pekerjaan sebagai pelayan masyarakat. Dengan
membuka praktik secara independen bagi masyarakat atau

12
berbagai pihak yang membutuhkan keahlian dari akuntan
pendidik tersebut.
Dengan memahami jenis akuntan berdasarkan
spesifikasinya. maka seorang akuntan melakukan pekerjaannya
dibatasi dengan ruang lingkup dan keahlian di masing-masing
bidang. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa ada profesi
akuntan berlabel nama profesi yang ada di Indonesia.

C. Regulasi Akuntan

Regulasi Akuntan Publik dilandaskan pada Undang – undang No. 5 tahun


2011 tentang Akuntan Publik. Adapun tujuan dibentuknya Undang – undang
No. 5 tahun 2011 yaitu :

a. Melindungi kepentingan Publik


b. Mendukung Perekonomian yang sehat dan transparan
c. Melindungi Integritas profesi Akuntan
d. Menegaskan keberadaan jasa akuntan yang sudah diakui oleh
beberapa peraturan perundang – undangan di Indonesia.
e. Adanya perkembangan lingkungan sosial , seperti halnya
perubahan teknologi, dan liberalisasi perdagangan jasa yang bisa
mempengaruhi profesi Akuntansi

Dalam peranan akuntan publik dimanifestasikan untuk meningkatkan


kualitas dan kredibilitas  informasi atau laporan keuangan suatu entitas.  hal
ini menunjukkan bahwa akuntan publik bisa memberikan kepercayaan untuk
memberikan suatu opini yang objektif atas laporan keuangan suatu entitas
tersebut. Dengan demikian si akuntan publik ini bisa bertanggung jawab
tentang pernyataannya atas infomasi keuangan. 

UU No. 5 tahun 2011 dibawahnya ada peraturan pelaksaannya diatur pada :

13
a. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik
b. PP No 24 tahun 2012 tentang Komite Profesi Akuntan Publik
c. PP No. 1 tahun 2013 tentang Jenis dan Tri fata Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kemenkeu
d. Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Akuntan Publik.

Dari keempat peraturan pelaksanaan tersebut, peraturan yang secara


langsung mengatur praktik usaha Akuntan Publik adalah PP 20/2015
sehingga para Akuntan Publik harus benar-benar memahami substansi dari
PP 20/2015 dengan baik. Beberapa hal yang diatur di dalam PP 20/2015
antara lain: 

1. ujian profesi Akuntan Publik, 


2. Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL), 
3. Penyusunan dan penetapan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), 
4. pembatasan jasa audit, 
5. persyaratan dan tata cara pengunduran diri Akuntan Publik,
6. laporan penyelenggaraan Ujian Profesi Akuntan Publik,
penyelenggaraan PPL, serta penyusunan dan penetapan SPAP dari
Asosiasi Profesi,
7. kerjasama KAP dengan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau
Organisasi Audit Asing (OAA), dan 
8. sanksi administratif.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna


menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam
melaksanakan tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada standar
audit yang ditetapkan oleh Istitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Dalam
pelaksanaan yang dilakukan, seseorang yang memiliki profesi sebagai
akuntan disesuaikan dengan bidang akuntansi yang ada. Disebut akuntan
jika seseorang tersebut berkeahlian di bidang akuntansi dan bekerja di
sektor akuntansi pula.
Regulasi Akuntan Publik dilandaskan pada Undang – undang No. 5 tahun
2011 tentang Akuntan Publik. Adapun tujuan dibentuknya Undang –
undang No. 5 tahun 2011 yaitu Melindungi kepentingan Publik,
Mendukung Perekonomian yang sehat dan transparan, Melindungi
Integritas profesi Akuntan, Menegaskan keberadaan jasa akuntan yang
sudah diakui oleh beberapa peraturan perundang – undangan di Indonesia,
Adanya perkembangan lingkungan sosial , seperti halnya perubahan
teknologi, dan liberalisasi perdagangan jasa yang bisa mempengaruhi
profesi Akuntansi.

2. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/berbagai-jenis-profesi-akuntan-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Profesional_Akuntan_Publik

https://www.kompasiana.com/indrire/5ec14791d541df28d263df42/tugas-mata-
kuliah-etika-profesi-prof-dr-apollo-daito-tatanan-regulasi-profesi-akuntan-
dan-akuntan-publik-uu-no-5-tahun-2011?page=all#section1

http://kelasekonomika.blogspot.com/2019/03/regulasi-tentang-praktik-akuntan-
publik.html

16

Anda mungkin juga menyukai