Anda di halaman 1dari 16

JASA-JASA SELAIN AUDIT YANG BISA DIBERIKAN KANTOR

AKUNTAN PUBLIK

Dosen Pengampu:
Ibu Saida Said,SE.,M.Ak

Disusun Oleh:
Kelompok XIII

 Siti kotimah_105731109319
 Adinda Rahma Pratiwi_

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh...


Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh semesta.

Penulis sangat berterimah kasih karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah yang berjudul “Jasa-jasa yang bisa diberikan kantor akuntan publik” kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangannya.
Terimakasih, Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar 22 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

2.1 Standar Atestasi....................................................................................................................... 3


2.2 Informasi Keuangan Interim................................................................................................... 4
2.3 Jasa Akuntansi dan Review .................................................................................................... 6
2.4 Perkembangan Baru ......................................................................................................................9
2.5 Other Assurance Service .............................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................13

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa diberikan suatu kantor

akuntan publik, yang cukup dikenal di masyarakat bisnis.

Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebetulnya masih banyak jasa lainnya yang bisa

diberikan oleh Kantor Akuntan Publik, seperti: internal audit, management audit, special audit,

penelaahan terbatas (limited review), penyusunan sistem akuntansi, accounting service,

kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak, konsultasi manajemen, recruitment service, in-

house training dan lain-lain.

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Atestasi yang disahkan tanggal 1 Agustus

1994 dan berlaku efektif untuk laporan penugasan atestasi yang diterbitkan pada atau setelah

tanggal 1 Oktober 1994. Selain itu telah diterbitkan juga serangkaian Pernyataan Standar

Atestasi (PSAT). Standar tersebut telah direvisi dalam SPAP 2011.

Standar Atestasi merupakan landasan konseptual untuk berbagai tipe jasa yang dihasilkan oleh

akuntan publik bagi masyarakat.

Bila seorang akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik (selanjutnya disebut sebagai

praktisi) melaksanakan suatu perikatan atestasi. perikatan tersebut diatur dengan standar atestasi

dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang berkaitan dengan standar tersebut. Suatu

perikatan atestasi adalah penugasan yang di dalamnya praktisi mengadakan perikatan untuk

menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan tentang keandalan asersi

tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.

1
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang

independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang

material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusa masalah dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1. Standar Atestasi

2. Informasi Keuangan Interim

3. Standar Jasa Akuntansi dan Review

4. Perkembangan baru

5. Other Assurance Service

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui standar atestasi

2. Untuk mengetahui informasi keuangan interim

3. Untuk mengetahui standar jasa akuntansi dan review

4. Untuk mengetahui perkembangan baru

5. Untuk mengetahui other assurance service

BAB II PEMBAHASAN

2.1 STANDAR ATESTASI

2
Standar Umum

Ketentuan dalam Standar Umum adalah

1. Penugasan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknik yang cukup dalam fungsi atestasi.

2. Penugasanharusdilaksanakanolehseorangpraktisi yang memiliki

pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi.

3. Praktisi harus melaksanakan penugasan jika ia memiliki alas an untuk meyakinkan dirinya

bahwa kondisi sebagai berikut:

a. Asersi dapat dinilai dengan criteria rasional, yang telah ditetapkan oleh badan yang diakui

atau yang dinyatakan dalam penyajian asersi tersebut.

b. Asersi dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan

criteria tersebut.

4. Dalam sebuah perikatan, praktisi harus mempertahankan sifat mental yang

independen.

5. Seorang praktisi memiliki tanggung jawab terhadap kecermatan dan kesaksamaan yang

terlibat dalam perikatan untuk mengamati setiap standar atestasi. Kecermatan dan

kesaksamaan harus mereview secara kritis pada setiap tingkat supervise pekerjaan, termasuk

penyusunan laporan.

Standar Pekerjaan Lapangan

Ketentuan dalam Pekerjaan Lapangan adalah

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten

harus disupervisi dengan semestinya.

2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi

3
simpulan yang digunakan dalam laporan keuangan.

Standar Pelaporan

Ketentuan dalam standar pelaporan adalah

1. Laporan harus menyatakan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat penugasan

perikatan atestasi yang bersangkutan.

2. Laporan harus menyatakan simpulan dari praktisi apakah asersi sudah sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan

3. Laporan harus menyatakan semua kebutuhan praktisi tentang perikatan dan penyajian

asersi

4. Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan

kriteria yang telah disepakati atau berdasarkan suatu penugasan harus berisi suatu

pernyataan tentang keterbatasan pemakaian laporan hanya oleh pihak-pihak yang

menyepakati criteria atau prosedur tsb.

2.2 INFORMASI KEUANGAN INTERIM

PSAT No (2002) memberikan pedoman mengenal sifat, saat, dan luas prosedur yang

harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan review atas informasi keuangan interim.

Istilah informasi atau laporan keuangan interim berarti informati Kelangan atau laporan

keuangan untuk jangka waktu kurang dan setahun penuh atau untuk jangka waktu dua belas

bulan namun berakhir pada tanggal selain tanggal akhit tahun buku perusahaan.

Seperti diketahui. Bapepam-LK mewajibkan perusahaan yang sudah go public untuk

memasukkan laporan keuangan enam bulanan (laporan keuangan interim), bisa yang diaudit

akuntan publik, di-review terbatas oleh akuntan publik atau laporan interim tanpa diaudit/di-

review akuntan publik. Laporan tersebut juga harus diumumkan dalam dua buah surat kabar.

4
Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan dasar bagi akuntan publik

dalam melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi material atas informasi tersebut agar

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prosedur untuk melaksanakan

review informasi keuangan interim pada umumnya terbatas pada prosedur penyajian pertanyaan

dan prosedur analitis saja

(analytical review procedures).

Prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik umumnya meliputi berikut ini. a. Meminta

keterangan mengenai:

1) pengendalian intern;

2) perubahan signifikan dalam pengendalian intern.

b. Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim untuk

mengidentifikasikan dan memberikan dasar untuk mengajukan pertanyaan tentang

hubungan dan pos individual yang tampak luar biasa

c. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite-komite yang dibentuk

oleh dewan komisaris untuk mengidentifikasikan tindakan yang dapat memengaruhi informasi

keuangan interim.

d. Membaca informasi keuangan interim untuk mempertimbangkan, berdasarkan informasi yang

diperoleh akuntan, apakah informasi yang dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di indonesia.

e. Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah

keuangan dan akuntansi mengenai:

1) apakah informasi keuangan interim telah disusun sesuai dengan standar

5
akuntansi keuangan di Indonesia dan prinsip tersebut diterapkan secara konsisten

2) apakah ada perubahan praktik akuntansi satuan usaha tersebut; 3) masalah yang menimbulkan

pertanyaan pada waktu penerapan prosedur di atas, dan 4) peristiwa sesudah tanggal informasi

keuangan interim yang berpengaruh material atas penyajian informasi tersebut;

(5) mendapatkan representasi tertulis dari manajemen mengenai tanggung jawab mereka atas

informasi keuangan, kelengkapan notulen rapat, peristiwa setelah tanggal informasi keuangan

interim, dan hal-hal lain yang menurut akuntan memerlukan penugasan tertulis dari klien,

2.3 JASA AKUNTANSI DAN REVIEW

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan PSAR No on pada tanggal 1 Agustus

1994 yang berlaku efektif atas laporan keuangan yang diterbitkan kembali pada atau la

Langgal : Oktober 1994 PSAR No us merupakan pedoman bagi akuritan meng standar dan

prosedur yang digunakan untuk penugasan kompilasi dan review at laporan keuangan satuan

usaha nonpublik. PSAR tersebut telah di-update dalam SPAP tahun 2011.

PSAR No o1 tidak menetapkan standar dan prosedur untuk jasa akuntansi lain

berikut ini:

a. Menyusun daftar saldo (trial balance)

b. Memberikan bantuan dalam penyelesaian buku besar

c. Memberikan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi, perpajakan, dan jasa lain

yang sejenis

d. Mengisi surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan.

e. Memberikan berbagai jasa pembukuan atau pengolahan data secara manual atau

dengan menggunakan mesin pembukuan/komputer sepanjang hasil akhirnya bukan

merupakan laporan keuangan.

6
f. Mengolah data keuangan untuk klien kantor akuntan lain.

PSAR No. o1 mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review atas laporan

keuangan sebagai berikut.

 Kompilasi Laporan Keuangan adalah penyajian dalam bentuk laporan kesangan

informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) tanpa usaha untuk

memberikan pernyataan suatu keyakinan apa pun terhadap laporan tersebut

 Review atas Laporan Keuangan adalah pelaksanaan prosedur permintaan

keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk

memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang

harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan

Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia, atau sesuai dengan basis akuntansi

komprehen yang lain.

Tujuan review sangat berbeda dengan tujuan kompilasi, Hasil review yang dilaksanakan melalui

prosedur perintaan keterangan dan analisis harus menjadi dasar yang memadai bagi akuntan

untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus

dilakukan atas laporan keuangan, sedangkan dalam suatu kompilasi, akuntan tidak memberikan

keyakinan seperti itu.

Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan, akuntan harus memahami secara

garis besar sifat transaksi entitas tersebut, bentuk catatan akuntansinya, kualifikasi

para petugas pembukuannya, basis akuntansi yang digunakan untuk penyajian laporan an serta

bentuk dan isi laporan keuangan.

Laporan keuangan yang dikompilasi tanpa audit atau review oleh akuntan harus disertai dengan

suatu laporan akuntan yang menyatakan bahwa:

7
a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan Standar.

Jasa Akuntansi dan Review,

b. kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan

representasi manajemen atau pemilik

c. Laporan keuangan tidak diaudit atau di-review dan dengan demikian akuntan tidak

menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain apa pun.

Dalam melakukan review atas laporan keuangan, akuntan publik harus memiliki pengetahuan

mengenai prinsip dan praktik akuntansi jenis industri yang menjadi tempat berbisnis suatu entitas

dan pemahaman atas bisnis usaha tersebut, yang menjadi dasar memadai untuk memberikan

keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan

keuangan, agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan yang di-review oleh akuntan harus disertai dengan laporan akuntan yang

menyatakan bahwa:

a review dilaksanakan sesuai dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut

Akuntan Publik Indonesia;

b semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen (atau

pemilik) entitas tersebut;

c. review terutama mencakup permintaan keterangan kepada para pejabat penting

perusahaan dan prosedur analitis yang diterapkan terhadap data keuangan.

d. lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang tujuannya untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan, dengan demikian tidak

dinyatakan pendapat semacam itu dalam suatu review.

8
e. akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan

keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, selain

dari perubahan, jika ada, yang telah diungkapkan dalam laporan akuntan.

2.4 PERKEMBANGAN BARU

LAP celah mengeluarkan Standar Perikatan Review (SPR) 1400 (IAPI: 2013) tentang Perikatan

untuk Reviu atas Laporan Keuangan uang berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari 2013 (untuk emiten) dan 1 Januari

2014 untuk entitas selain emiten.

Tujuan Standar Perikatan Reviu ("SPR") ini adalah untukmenetapkan standar dan menyediakan

panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi ketika seorang praktisi yang bukan

merupakan auditor suatu entitas, melaksanakansuatu perikatan untuk mereviu laporan keuangan

dan tentangbentuk dan isi laporan yang diterbitkan oleh praktisi tersebutdalam kaitan dengan

reviu tersebut.

Tujuan suatu reviu atas laporan keuangan adalah untuk memungkinkan seorang praktis

menyatakan apakah, atas dasar prosedur yang tidak menyediakan semua bukti sebagaimana

disyaratkan dalam suatu audit, terdapat hal-hal yang menjadi perhatian praktisi yang

menyebabkan praktisi yakin bahwa laporan keuangan tersebut tidak dakan, dalam semua hal

yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangans yang berlaku (keyakinan bentuk

negatif).

Praktisi harus mematuhi Kode Etik yang ditetapkanoleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Prinsip etika yang mengatur tanggung jawab profesional praktisi adalah:

(a) Independensi

9
(b) Integritas;

(c) Objektivitas,

(d) Kompetensi dan kecermatan profesional,

(e) Kerahasiaan,

(f) Perilaku profesional; dan

(g) Standar teknis

Praktisi harus merencanakan dan melaksanakan reviu dengan suatu sikap skeptisitme profesional

dan menyadari bahwa mungkin terdapat kondisi yang menyebabkan laporan keuangan

mengandung kesalahan penyajian material Untuk tujuan menyatakan keyakinan bentuk negatif

dalam laporan reviu praktisi harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat terutama melalui

permintaan keterangan dan prosedur analitis agar dapat menarik kesimpulan.

Suatu perikatan 1 reviu memberikan tingkat keyakinan moderat bahwa informasi yang direviu

adalah bebas dari kesalahan penyajian material, hal ini dinyatakan dalamny keyakinan bentuk

negatif.

Praktisi dan klien harus menyepakati persyaratan dalam perikatan. Persyaratan yang telah

disepakati akan dicatat dalam suatu surat perikatan atau bentuk lain yang cocok, seperti sebuah

kontrak.

2.5 OTHER ASSURANCE SERVICE

Aneris (2014, 804) membahas dalam bukunya di Bab 25 tentang other assurance services, yang

bersi tentang review dan compilation services, Eeb Trust dan Sya Trust assurance ervice,

penugasan untuk melaporkan internal control untuk service organizations, penugasan khusus

untuk jasa atestasi terhadap prospective financial statements. penugasan agreed upon procedures.

10
Menurut Arens, standar untuk kompilasi dan reviu laporan keuangan adalah SSARS (statements

on strandars for accounting and review services).

Perikatan jasa reviu didesain untuk memungkinkan praktisi memberikan keyakinan rebatas

apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Hubungan

antara pengumpulan bukti dengan tingkat keyakinan yang dipakai.

Prosedur yang disarankan untuk jasa dan review adalah:

 Dapatkan pemahaman atas bisnis klien dengan melakukan tanya jawab dengan klien

(inquiry)

 Lakukan prosedur analitis

 Dapatkan surat pernyataan langganan

 Siapkan kertas kerja pemeriksaan

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan publik, industri

dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan pengetahuan dan

keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor demikian tanggap pada

permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi dan jasa non atestasi.

Peluang professional yang memiliki keterampilan auditing dan atestasi meningkat

secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas terhadap

sistem laporan keuangan. Secara khusus, proyek visi CPA menjadi penting dalam

pembahasan tentang nilai nilai inti dan kompetensi yang akan menunjang profesi

auditor serta CPA dan lainnya dimasa depan. Profesi modern dipengaruhi oleh

11
sejumlah professional dan organisasi organisasi pengatur yang berasal dari sektor

swasta maupun publik yang menaruh perhatian pada mutu kerja professional.

Bagaimanapun dalam melakukan pemeriksaan seseorang akuntan harus selalu

berpedoman pada tiga hal yakni: norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntan

Indonesia, kode etik profesi, norma pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu

pekerjaan akuntan

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai