AKUNTAN PUBLIK
Dosen Pengampu:
Ibu Saida Said,SE.,M.Ak
Disusun Oleh:
Kelompok XIII
Siti kotimah_105731109319
Adinda Rahma Pratiwi_
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
i
KATA PENGANTAR
Penulis sangat berterimah kasih karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah yang berjudul “Jasa-jasa yang bisa diberikan kantor akuntan publik” kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangannya.
Terimakasih, Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis
ii
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa diberikan suatu kantor
Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebetulnya masih banyak jasa lainnya yang bisa
diberikan oleh Kantor Akuntan Publik, seperti: internal audit, management audit, special audit,
kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak, konsultasi manajemen, recruitment service, in-
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Atestasi yang disahkan tanggal 1 Agustus
1994 dan berlaku efektif untuk laporan penugasan atestasi yang diterbitkan pada atau setelah
tanggal 1 Oktober 1994. Selain itu telah diterbitkan juga serangkaian Pernyataan Standar
Standar Atestasi merupakan landasan konseptual untuk berbagai tipe jasa yang dihasilkan oleh
Bila seorang akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik (selanjutnya disebut sebagai
praktisi) melaksanakan suatu perikatan atestasi. perikatan tersebut diatur dengan standar atestasi
dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang berkaitan dengan standar tersebut. Suatu
perikatan atestasi adalah penugasan yang di dalamnya praktisi mengadakan perikatan untuk
menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan tentang keandalan asersi
1
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang
1. Standar Atestasi
4. Perkembangan baru
BAB II PEMBAHASAN
2
Standar Umum
3. Praktisi harus melaksanakan penugasan jika ia memiliki alas an untuk meyakinkan dirinya
a. Asersi dapat dinilai dengan criteria rasional, yang telah ditetapkan oleh badan yang diakui
b. Asersi dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan
criteria tersebut.
independen.
5. Seorang praktisi memiliki tanggung jawab terhadap kecermatan dan kesaksamaan yang
terlibat dalam perikatan untuk mengamati setiap standar atestasi. Kecermatan dan
kesaksamaan harus mereview secara kritis pada setiap tingkat supervise pekerjaan, termasuk
penyusunan laporan.
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi
3
simpulan yang digunakan dalam laporan keuangan.
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyatakan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat penugasan
2. Laporan harus menyatakan simpulan dari praktisi apakah asersi sudah sesuai dengan
3. Laporan harus menyatakan semua kebutuhan praktisi tentang perikatan dan penyajian
asersi
4. Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan
kriteria yang telah disepakati atau berdasarkan suatu penugasan harus berisi suatu
PSAT No (2002) memberikan pedoman mengenal sifat, saat, dan luas prosedur yang
harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan review atas informasi keuangan interim.
Istilah informasi atau laporan keuangan interim berarti informati Kelangan atau laporan
keuangan untuk jangka waktu kurang dan setahun penuh atau untuk jangka waktu dua belas
bulan namun berakhir pada tanggal selain tanggal akhit tahun buku perusahaan.
memasukkan laporan keuangan enam bulanan (laporan keuangan interim), bisa yang diaudit
akuntan publik, di-review terbatas oleh akuntan publik atau laporan interim tanpa diaudit/di-
review akuntan publik. Laporan tersebut juga harus diumumkan dalam dua buah surat kabar.
4
Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan dasar bagi akuntan publik
dalam melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi material atas informasi tersebut agar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prosedur untuk melaksanakan
review informasi keuangan interim pada umumnya terbatas pada prosedur penyajian pertanyaan
Prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik umumnya meliputi berikut ini. a. Meminta
keterangan mengenai:
1) pengendalian intern;
c. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite-komite yang dibentuk
oleh dewan komisaris untuk mengidentifikasikan tindakan yang dapat memengaruhi informasi
keuangan interim.
diperoleh akuntan, apakah informasi yang dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
5
akuntansi keuangan di Indonesia dan prinsip tersebut diterapkan secara konsisten
2) apakah ada perubahan praktik akuntansi satuan usaha tersebut; 3) masalah yang menimbulkan
pertanyaan pada waktu penerapan prosedur di atas, dan 4) peristiwa sesudah tanggal informasi
(5) mendapatkan representasi tertulis dari manajemen mengenai tanggung jawab mereka atas
informasi keuangan, kelengkapan notulen rapat, peristiwa setelah tanggal informasi keuangan
interim, dan hal-hal lain yang menurut akuntan memerlukan penugasan tertulis dari klien,
1994 yang berlaku efektif atas laporan keuangan yang diterbitkan kembali pada atau la
Langgal : Oktober 1994 PSAR No us merupakan pedoman bagi akuritan meng standar dan
prosedur yang digunakan untuk penugasan kompilasi dan review at laporan keuangan satuan
usaha nonpublik. PSAR tersebut telah di-update dalam SPAP tahun 2011.
PSAR No o1 tidak menetapkan standar dan prosedur untuk jasa akuntansi lain
berikut ini:
c. Memberikan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi, perpajakan, dan jasa lain
yang sejenis
e. Memberikan berbagai jasa pembukuan atau pengolahan data secara manual atau
6
f. Mengolah data keuangan untuk klien kantor akuntan lain.
PSAR No. o1 mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review atas laporan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk
harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan
Tujuan review sangat berbeda dengan tujuan kompilasi, Hasil review yang dilaksanakan melalui
prosedur perintaan keterangan dan analisis harus menjadi dasar yang memadai bagi akuntan
untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan, sedangkan dalam suatu kompilasi, akuntan tidak memberikan
garis besar sifat transaksi entitas tersebut, bentuk catatan akuntansinya, kualifikasi
para petugas pembukuannya, basis akuntansi yang digunakan untuk penyajian laporan an serta
Laporan keuangan yang dikompilasi tanpa audit atau review oleh akuntan harus disertai dengan
7
a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan Standar.
b. kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan
c. Laporan keuangan tidak diaudit atau di-review dan dengan demikian akuntan tidak
Dalam melakukan review atas laporan keuangan, akuntan publik harus memiliki pengetahuan
mengenai prinsip dan praktik akuntansi jenis industri yang menjadi tempat berbisnis suatu entitas
dan pemahaman atas bisnis usaha tersebut, yang menjadi dasar memadai untuk memberikan
keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan, agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan yang di-review oleh akuntan harus disertai dengan laporan akuntan yang
menyatakan bahwa:
a review dilaksanakan sesuai dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut
b semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen (atau
d. lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang tujuannya untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan, dengan demikian tidak
8
e. akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, selain
dari perubahan, jika ada, yang telah diungkapkan dalam laporan akuntan.
LAP celah mengeluarkan Standar Perikatan Review (SPR) 1400 (IAPI: 2013) tentang Perikatan
untuk Reviu atas Laporan Keuangan uang berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari 2013 (untuk emiten) dan 1 Januari
Tujuan Standar Perikatan Reviu ("SPR") ini adalah untukmenetapkan standar dan menyediakan
panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi ketika seorang praktisi yang bukan
merupakan auditor suatu entitas, melaksanakansuatu perikatan untuk mereviu laporan keuangan
dan tentangbentuk dan isi laporan yang diterbitkan oleh praktisi tersebutdalam kaitan dengan
reviu tersebut.
Tujuan suatu reviu atas laporan keuangan adalah untuk memungkinkan seorang praktis
menyatakan apakah, atas dasar prosedur yang tidak menyediakan semua bukti sebagaimana
disyaratkan dalam suatu audit, terdapat hal-hal yang menjadi perhatian praktisi yang
menyebabkan praktisi yakin bahwa laporan keuangan tersebut tidak dakan, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangans yang berlaku (keyakinan bentuk
negatif).
Praktisi harus mematuhi Kode Etik yang ditetapkanoleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
(a) Independensi
9
(b) Integritas;
(c) Objektivitas,
(e) Kerahasiaan,
Praktisi harus merencanakan dan melaksanakan reviu dengan suatu sikap skeptisitme profesional
dan menyadari bahwa mungkin terdapat kondisi yang menyebabkan laporan keuangan
mengandung kesalahan penyajian material Untuk tujuan menyatakan keyakinan bentuk negatif
dalam laporan reviu praktisi harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat terutama melalui
Suatu perikatan 1 reviu memberikan tingkat keyakinan moderat bahwa informasi yang direviu
adalah bebas dari kesalahan penyajian material, hal ini dinyatakan dalamny keyakinan bentuk
negatif.
Praktisi dan klien harus menyepakati persyaratan dalam perikatan. Persyaratan yang telah
disepakati akan dicatat dalam suatu surat perikatan atau bentuk lain yang cocok, seperti sebuah
kontrak.
Aneris (2014, 804) membahas dalam bukunya di Bab 25 tentang other assurance services, yang
bersi tentang review dan compilation services, Eeb Trust dan Sya Trust assurance ervice,
penugasan untuk melaporkan internal control untuk service organizations, penugasan khusus
untuk jasa atestasi terhadap prospective financial statements. penugasan agreed upon procedures.
10
Menurut Arens, standar untuk kompilasi dan reviu laporan keuangan adalah SSARS (statements
Perikatan jasa reviu didesain untuk memungkinkan praktisi memberikan keyakinan rebatas
apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Hubungan
Dapatkan pemahaman atas bisnis klien dengan melakukan tanya jawab dengan klien
(inquiry)
3.1 KESIMPULAN
Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan publik, industri
keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor demikian tanggap pada
permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi dan jasa non atestasi.
secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas terhadap
sistem laporan keuangan. Secara khusus, proyek visi CPA menjadi penting dalam
pembahasan tentang nilai nilai inti dan kompetensi yang akan menunjang profesi
auditor serta CPA dan lainnya dimasa depan. Profesi modern dipengaruhi oleh
11
sejumlah professional dan organisasi organisasi pengatur yang berasal dari sektor
swasta maupun publik yang menaruh perhatian pada mutu kerja professional.
berpedoman pada tiga hal yakni: norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntan
Indonesia, kode etik profesi, norma pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu
pekerjaan akuntan
DAFTAR PUSTAKA
12