Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA PROFESI AKUNTAN

Disusun oleh:
Kelompok 6
Reni Astuti (2062201006)

Duwi Cahya Ningrum (2062201025)


Dwi Utami (2062201007)
Syafni Mardalena (2062201023)
Dina Safira (2062201013)

DOSEN PENGAMPU :

ARINI, S.E., M.Ak., Ak., CA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ETIKA PROFESI AKUNTAN ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah ETIKA PROFESI AKUNTAN. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Pekanbaru, 23 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 KEPERCAYAAN PUBLIK..................................................................................3
2.2 TANGGUNG JAWAB AUDITOR KEPADA PUBLIK.............................3

2.3 TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR...................................................3


2.4 INDEPENDENSI AUDITOR..............................................................................5
2.5 PERATURAN PASAR MODAL DAN REGULATOR MENGENAI
INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK.................................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................7


3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................7
3.2 SARAN........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh
kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan
kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Profesi akuntan
publik akan selalu berhadapan dengan dilema yang mengakibatkan seorang akuntan
publik berada pada dua pilihan yang bertentangan. Seorang akuntan publik akan
mengalami suatu dilema ketika tidak terjadi kesepakatan dengan klien mengenai
beberapa aspek dan tujuan pemeriksaan. Apabila akuntan publik memenuhi tuntutan
klien berarti akan melanggar standar pemeriksaan, etika profesi dan komitmen
akuntan publik tersebut terhadap profesinya, tetapi apabila tidak memenuhi tuntutan
klien maka dikhawatirkan akan berakibat pada penghentian penugasan oleh klien.
Kode etik akuntan indonesia dalam pasal 1 ayat (2) adalah berisi tentang setiap
anggota harus mempertahankan integritas dan objektifitas dalam melaksanakan
tugasnya tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikan.

Pelanggaran-pelanggaran seakan menjadi titik tolak bagi masyarakat pemakai


jasa profesi akuntan publik untuk menuntut mereka bekerja secara lebih profesional
denganmengedepankan integritas diri dan profesinya sehingga hasil laporannya benar-
benar adil dantransparan. Hal ini semakin mempengaruhi kepercayaan terhadap profesi
akuntan danmasyarakat semakin menyangsikan komitmen akuntan terhadap kode etik
profesinya. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi atau dapat diatasi apabila setiap akuntan
mempunyai pemahaman, pengetahuan dan menerapkan etika secara memadai dalam
pekerjaan profesionalnya. Independensi meliputi kepercayaan terhadap diri sendiri yang
terdapat pada beberapaorang profesional. Hal ini merupakan bagian integritas
profesional. Independensi berartisikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dari Kepercayaan public?
2. Bagaimana tanggung jawab kepada auditor?
3. Aspek-Aspek yang mencangkup independensi akuntan public!
4. Penjelasan tentang peraturan pasar modal!

1
1.3 TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca


dalam hal etika profesi akuntan, yang meliputi Kepercayaan Publik, Tanggung Jawab
Auditor kepada Publik, Tanggung Jawab Dasar Auditor, Independensi Auditor,
Peraturan Pasar Modal dan Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik.
Didalam makalah ini terdapat beberapa poin penting tentang etika profesi akuntan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. KEPERCAYAAN PUBLIK
Kepercayaan publik merupakan hal yang mutlak dijaga oleh semua profesi tak
terkecuali auditor. Menurunnya kepercayaan publik terhadap auditor dapat membuat
auditor tersebut kehilangan banyak kliennya. Oleh karena itu, seorang auditor harus
memiliki sikap independensi, yaitu sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain dalam hal bersikap
maupun dalam hal mengambil keputusan. Auditor harus independen secara nyata dan
independen dalam penampilan. Untuk menjadi independen, auditor harus secara
intelektual jujur, bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggung jawab
profesionalnya, dan memiliki kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan
publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya
sebagai profesional. Selain itu, untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus
menjalanlan tanggung jawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi.

2.2. TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERHADAP PUBLIK


Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting
dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran
dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Auditor harus memiliki
tanggung jawab terhadap laporan keuangan yang sedang dikerjakan. Tanggung jawab
disini sangat penting bagi auditor. Publik akan menuntut sikap profesionalitas dari
seorang auditor, komitmen saat melakukan pekerjaan. Atas kepercayaan publik yang
diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan
dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Dalam kode etik
diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang
membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang
dilayani secara keseluruhan.

2.3. TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR


Ada 6 tanggung jawab dasar yang harus dimiliki seorang auditor, diantaranya adalah :
 Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan
Seorang auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjan
yang ia lakukan, agar apa yang telah dilakukan oleh auditor dapat dibaca oleh
yang berkepentingan.
 Sistem Akuntansi

3
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan
transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
 Bukti Audit
Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk
memberikan kesimpulan rasional. Dan harus memperoleh bukti yang sangat
bermanfaat dalam mengaudit laporan keuangan.
 Pengendalian Intern
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian
internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan
melakukan compliance test.
 Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan
Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan
seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan
bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat
mengenai laporan keuangan.
 Independensi Auditor
Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga
diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta
dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Independensi akuntan publik mencakup 4 aspek, yaitu :


 Independensi sikap mental
Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam
mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak
memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.
 Independensi penampilan
Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan
publik bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari
faktor-faktor yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan
kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan dengan persepsi
masyarakat terhadap independensi akuntan public.
 Independensi praktisi (practitioner independence)
Independensi praktisi berhubungan dengan kemampuan praktisi secara
individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak
dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan
penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga
dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif,
dan independensi pelaporan.
 Independensi profesi (profession independence)
Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi
akuntan publik.

4
2.4. INDEPENDENSI AUDITOR
Independen berarti bebas dari pengaruh, karena seorang auditor melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum dan hal ini termuat dalam Pernyataan Standar
Audit (PSA) No. 04 (SA Seksi 220). Menurut Pratistha dan Widhiyani (2014)
Independensi berarti auditor tidak mudah dipengaruhi, karena dia melaksanakan
pekerjaan untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepentingan
siapapun. Auditor berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada pemerintah, namun
juga kepada lembaga perwakilan dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas
pekerjaan auditor. Menurut Ningsih Yaniartha (2013) independensi adalah dalam
melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum tidak dibenarkan memihak
kepentingan siapa pun dan tidak mudah dipengaruhi.

Berkaitan dengan hal itu terdapat 4 hal yang mengganggu independensi akuntan
publik, yaitu :
(1) Akuntan publik memiliki mutual atau conflicting interest dengan klien,
(2) Mengaudit pekerjaan akuntan publik itu sendiri,
(3) Berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien dan
(4) Bertindak sebagai penasihat (advocate) dari klien. Akuntan publik akan terganggu
independensinya jika memiliki hubungan bisnis, keuangan dan manajemen atau
karyawan dengan kliennya (Elfarini, 2007) dalam penelitian Tjun (2012).

2.5. PERATURAN PASAR MODAL DAN REGULATOR MENGENAI


INDEPENDENSI AKUNTANSI PUBLIK
Penilaian kecukupan peraturan perlindungan investor pada pasar modal Indonesia
mencakup beberapa komponen analisa yaitu;

 Ketentuan isi pelaporan emitmen atau perusahaan publik yang harus


disampaikan kepada publik dan Bapepam
 Ketentuan Bapepam tentang penerapan internal control pada emitmen atau
perusahaan public
 Ketentuan Bapepam tentang, pembentukan Komite Audit oleh emiten atau
perusahaan public
 Ketentuan tentang aktivitas profesi jasa auditor independen.

Seperti regulator pasar modal lainnya Bapepam mempunyai kewenangan


memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal,
memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan
pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan

5
penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal. Salah satu tugas pengawasan Bapepam adalah memberikan
perlindungan kepada investor dari kegiatan-kegiatan yang merugikan seperti
pemalsuan data dan laporan keuangan, window dressing, serta lain-lainnya dengan
menerbitkan peraturan pelaksana di bidang pasar modal. Dalam melindungi investor
dari ketidakakuratan data atau informasi, Bapepam sebagai regulator telah
mengeluarkan beberapa peraturan yang berhubungan dengan keaslian data yang
disajikan emiten baik dalam laporan tahunan maupun dalam laporan keuangan
emiten. Ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah
Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002
tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

 Periode Audit adalah periode yang mencakup periode laporan keuangan yang
menjadi objek audit, review, atau atestasi lainnya.
melakukan
Periode Penugasan Profesional adalah periode penugasan untuk
pekerjaan atestasi termasuk menyiapkan laporan kepada Bapepam
dan Lembaga Keuangan.
 Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak baik di dalam
maupun di luar tanggungan, dan saudara kandung.
profesional
Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa
yang hanya akan dibebankan jumlah fee tergantung pada temuan
atau hasil tertentu tersebut.
 Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk
dalam penugasan audit, review, atestasi lainnya, dan/atau non atestasi yaitu:
rekan, pimpinan, karyawan professional, dan/atau penelaah yang terlibat
dalam penugasan.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepercayaan publik merupakan hal yang mutlak dijaga oleh semua profesi tak
terkecuali auditor. Menurunnya kepercayaan publik terhadap auditor dapat membuat
auditor tersebut kehilangan banyak kliennya. Publik akan menuntut sikap
profesionalitas dari seorang auditor, komitmen saat melakukan pekerjaan. Atas
kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus
menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Menurut
Pratistha dan Widhiyani (2014) Independensi berarti auditor tidak mudah
dipengaruhi, karena dia melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. Auditor
tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Auditor berkewajiban untuk jujur
tidak hanya kepada pemerintah, namun juga kepada lembaga perwakilan dan pihak
lain yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan auditor.

3.2 SARAN
Kami sadar, bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa, oleh karena itu mohon diberi sarannya agar kami bias
membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua, serta menjadi wawasan kita dalam memahami etika profesi akuntansi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://safiram.wordpress.com/2015/12/08/etika-dalam-auditing/

Anda mungkin juga menyukai