I.UMUM
UU Pajak Penghasilan yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1984 telah mengalami
beberapa kali perubahan (amandemen), yaitu :
- UU No. 7 tahun 1984
- UU No. 7 tahun 1991 ;
- UU No.10 tahun 2000 ;
- UU No.17 tahun 2004 ; dan perubahan yang terakhir adalah
- UU No.36 tahun 2008 :
Yang perubahannya telah diberlakukan mulai 1 Januari 2009 untuk tahun pajak
2009.
1
III.WAJIB PAJAK PENGHASILAN
Sekalipun sudah disebut sebagai Subjek Pajak dalam UU Pajak Penghasilan, namun tidak
otomatis setiap Subjek Pajak menjadi wajib-pajak.
ORANG PRIBADI ATAU BADAN , MELIPUTI PEMBAYAR PAJAK ,PEMOTONG PAJAK, DAN
PEMUNGUT PAJAK, YANG MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN.
Berdasarkan ketentuan ini, yang disebut sebagai wajib-pajak tergantung jenis pajak yang
menjadi kewajibannya.
Jika sudah berstatus sebagai wajib-pajak, salah satu kewajiban yang menyertainya adalah
mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana diatur
dalam pasal 2 ayat (1) UU KUP :
2
Setiap wajib-pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan tidak
mengantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.
Untuk menghitung dan membayar pajak yang terutang, wajib-pajak harus mengetahui
- Apa yang menjadi Objek Pajak
- Sifat Pengenaan (Tidak Final atau Final)
Jika sifat pengenaan pajaknya Tidak Final, harus mampu mengetahui Penghasilan
Kena Pajak yang diperoleh dari Penghasilan Bruto dikurangi dengan biaya-biaya
yang dperkenankan menurut UU Pajak Penghasilan, dan tidak dapat
mengurangkan biaya-biaya yang menurut ketentuan peraturan perpajakan tidak
diperkenankan dikurangkan.
Jika sifat pengenaan pajaknya sudah Final, harus mampu mengetahui Dasar
Penerapan Pajak dan Tarip PPh Final.
- Dasar Pengenaan Pajak (apakah PKP atau Penghasilan Bruto)
- Tarip (Tarip Umum atau Tarip Tersendiri seperti yang diberlakukan terhadap
pengenaan PPh yang bersifat Final)
Jika sudah terdaftar sebagai wajib-pajak, kewajiban berikutnya adalah mengisi dan
menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT Masa dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan),
sebagaimana diatur dalam 3 ayat (1) UU KUP :
3
gaji,upah,tunjangan,honorariu gaji,upah,tunjangan,honorariu,
m,komisi, bonus, gratifikasi, komisi, bonus, gratifikasi, uang
uang pensiun, atau imbalan pensiun, atau imbalan dalam
dalam bentuk lainnya, kecuali bentuk lainnya, kecuali
ditentukan lain dalam undang- ditentukan lain dalam undang-
undang ini ; undang ini ;
b.hadiah dari undian atau b.hadiah dari undian atau
pekerjaan atau kegiatan, dan pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan ; penghargaan ;
c.laba usaha ; c.laba usaha ;
d.keuntungan karena penjualan d.keuntungan karena penjualan
atau pengalihan harta, atau pengalihan harta,
termasuk termasuk
1.keuntungan karena 1.keuntungan karena
pengalihan harta kepada pengalihan harta kepada
perseroan, persukutuan, dan perseroan, persukutuan, dan
badan lainnya sebagai badan lainnya sebagai
pengganti saham atau pengganti saham atau
penyertaan modal ; penyertaan modal
4
pekerjaan, kepemilikan atau pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan antara pihak- peguasaan diantara pihak-
pihak yg bersangkutan ; pihak yang bersangkutan ; dan
5.keuntungan karena penjualan
atau pengalihan sebagian atau
seluruh hak penambangan,
tanda turut serta dalam
pembiayaan, atau permodalan
dalam usaha pertambangan.
e.penerimaan kembali e.penerimaan kembali
pembayaran pajak yang telah pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya ; dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan
pengembalian pajak ;
f.bunga termasuk premium, f.bunga termasuk premium,
diskonto dan imbalan karena diskonto dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang ; jaminan pengembalian utang ;
g.dividen, dengan nama dan g.dividen, dengan nama dan
dalam bentuk apapun dalam bentuk apapun temasuk
temasuk dividen dari dividen dari perusahaan
perusahaan asuransi kepada asuransi kepada pemegang
pemegang polis, dan polis, dan pembagaian sisa
pembagaian sisa hasil usaha hasil usaha koperasi ;
koperasi ;
h.royalty ; h.royalty atau imbalan atas
penggunaan hak ;
i.sewa dan penghasilan lain i.sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan sehubungan dengan
penggunaan harta ; penggunaan harta ;
j.peneriman atau perolehan j.peneriman atau perolehan
pembayaran berkala ; pembayaran berkala ;
k.keuntungan karena k.keuntungan karena
pembebasan utang, kecuali pembebasan utang, kecuali
sampai dengan jumlah sampai dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan tertentu yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah
l.keutungan karena selisih kurs l.keutungan selisih kurs mata
mata uang asing ; uang asing ;
m.selisih lebih karena penilaian m.selisih lebih karena penilaian
kembali aktiva ; kembali aktiva ;
n.premi asuransi ; n.premi asuransi ;
o.iuran yang diterima atau o.iuran yang diterima atau
diperoleh perkumpulan dari diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yang terdiri dari anggotanya yang terdiri dari
wajib-pajak yang menjalankan wajib-pajak yang menjalankan
usaha atau perkerjaan bebas ; usaha atau perkerjaan bebas ;
p.tambahan kekayaan neto yang p.tambahan kekayaan neto yang
5
berasal dari penghasilan yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak ; belum dikenakan pajak ;
q.penghasilan dari usaha yang
berbentuk syariah ;
r.imbalan bungan sebagaimana
dimaksud dalam UU yang
mengatur mengenai ketentuan
umuam dan tata-cara
perpajakan ; dan
s.surplus Bank Indonesia.
6
pihak yang bersangkutan ; kepemilikan, atau penguasaan
diantara pihak-pihak yang
bersangkutan ;
b.warisan ; b.warisan ;
c.harta termasuk setoran tunai c.harta termasuk setoran tunai
yang diterima oleh badan yang diterima oleh badan
sebagaimna dimaksud dalam sebagaimna dimaksud dalam
pasal 2 ayat (1) huruf sebagai pasal 2 ayat (1) huruf sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti saham atau sebagai
pengganti penyertaan modal ; pengganti penyertaan modal ;
d.penggantian atau imbalan d.penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diterima atau atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk diperoleh dalam bentuk natura
natura dan atau kenikmatan dan atau kenikmatan dari wajib-
dari wajib-pajak atau pajak atau Pemerintah, kecuali
Pemerintah ; yang diberikan oleh bukan
wajib-pajak, wajib-pajak yang
dikenakan pajak secara final
atau wajib-pajak yang
menggunakan norma
penghitungan khusus (deemed
profit) sebagaimana dimaksud
dalam pasal 15 ;
e.pembayaran dari perusahaan e.pembayaran dari perusahaan
asuransi kepada Orang Pribadi asuransi kepada Orang Pribadi
sehubungan dengan asuransi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
asuransi dwiguna, dan dan asuransi bea siswa ;
asuransi bea siswa ;
f.dividen atau bagian laba yang f.dividen atau bagian laba yang
diterima atau diperoleh diterima atau diperoleh
perseroan terbatas sebagai perseroan terbatas sebagai
wajib-pajak dalam negeri, wajib-pajak dalam negeri,
koperasi, badan usaha milik koperasi, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah, dari penyertaan daerah, dari penyertaan modal
modal pada badan usaha yang pada badan usaha yang
didirikan dan bertempat didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia kedudukan di Indonesia dengan
dengan syarat : syarat :
1)dividen berasal dari cadangan 1)dividen berasal dari cadangan
laba yang ditahan ; dan laba yang ditahan ; dan
2)bagi perseroan terbatas, 2)bagi perseroan terbatas,
BUMN dan BUMD yang BUMN dan BUMD yang
menerima dividen, menerima dividen,
7
kepemilikan saham pada kepemilikan saham pada
badan yang memberikan badan yang memberikan
dividen paling rendah 25 % dividen paling rendah 25 %
(dua puluh lima persen) dari (dua puluh lima persen) dari
jumlah modal yang disetor jumlah modal yang disetor ;
dan harus mempunyai usaha
aktif diluar kepemilikan
saham tersebut ;
g.iuran yang diterima atau g.iuran yang diterima atau
diperoleh dana pensiun yang diperoleh dana pensiun yang
pendiriannnya telah disahkan pendiriannnya telah disahkan
Menteri Keuangan, baik yang Menteri Keuangan, baik yang
dibayar pemberi kerja dibayar pemberi kerja maupun
maupun pegawai ; pegawai ;
h.penghasilan dari modal yang h.penghasilan dari modal yang
ditanamkan oleh dana pensiun ditanamkan oleh dana pensiun
sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud pada
huruf g, dalam bidang-bidang huruf g, dalam bidang-bidang
tertentu yang ditetapkan tertentu yang ditetapkan
dengan Kepts.Ment.Keuangan dengan Kepts.Ment.Keuangan ;
i.bagian laba yang diterima atau i.bagian laba yang diterima atau
diperoleh anggota dari diperoleh anggota dari
perseroan komaditer yang perseroan komaditer yang
modalnya tidak terbagi atas modalnya tidak terbagi atas
saham-saham, persekutuan, saham-saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, kongsi : perkumpulan, firma, kongsi,
termasuk pemegang unit
penyertaaan kontrak investasi
kolektif ;
j.bunga obligasi yang diterima j. dihapus ;
atau diperoleh perusahaan
reksa dana selama 5 (lima)
tahun pertama sejak pendirian
perusahaan atau pemberian
izin usaha ;
k.penghasilan yang diterima k.penghasilan yang diterima atau
atau diperole perusahaan diperoleh perusahaan modal
modal ventura berupa bagian ventura berupa bagian laba dari
laba dari badan pasangan badan pasangan usaha yang
usaha yang didirikan dan didirikan dan menjalankan
menjalankan usaha atau usaha atau kegiatan di
kegiatan di Indonesia, dengan Indonesia, dengan syarat :
syarat :
1)merupakan perusahaan kecil, 1)merupakan perusahaan kecil,
menengah, atau yang menengah, atau yang
menjalankan kegiatan sektor- menjalankan kegiatan sektor-
sektor usaha yang ditetapkan sektor usaha yang ditetapkan
8
dengan Kepts.Ment.Keu ; dan dengan Kepts.Ment.Keu ; dan
2)sahamnya tidak 2)sahamnya tidak
diperdagangkan di bursa efek di diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia. Indonesia.
l.bea siswa yang memenuhi
persyaratan tertentu yang
ketentuannya diatur dengan
atau berdasarkan
Per.Ment.Keu ;
m.sisa lebih yang diterima atau
diperoleh badan atau lembaga
nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan,
yang telah terdaftar pada
instansi yang membidanginya,
yang ditanaman kembali dalam
bentuk sarana dan prasarana
kegiatan pendidikan dan/ atau
pengembangan, dalam jangka
waktu paling lama 4 (empat)
tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut, yang
ketentuannya diatur lebih lanjut
dengan atau berdasarkan
Per.Ment.Keu ; dan
n.bantuan atau santunan yang
dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
kepada wajib-pajak tertentu,
yang ketentuannya diatur lebih
lanjut dengan atau berdasar
Per.Ment.Keu.
9
menagih dan memelihara
penghasilan, termasuk :
a.biaya untuk mendapatkan, a.biaya yang secara langsung
menagih dan memelihara atau tidak langsung berkaitan
penghasilan, termasuk biaya dengan kegiatan usaha
antara lain :
- biaya pembelian bahan ; 1.biaya pembelian bahan ;
- biaya berkenaan dengan 2.biaya berkenaan dengan
pekerjaan atau jasa pekerjaan atau jasa termasuk
termasuk upah, gaji, upah, gaji, honorarium,
honorarium, bonus, bonus, gratifikasi, dan
gratifikasi, dan tunjangan tunjangan yang diberikan
yang diberikan dalam dalam bentuk uang ;
bentuk uang ;
- bunga ; sewa ; royalty ; 3.bunga, sewa, dan royalty ;
- biaya perjalanan ; 4.biaya perjalanan ;
- biaya pengolahan limbah ; 5.biaya pengolahan limbah ;
- premi asuransi ; 6.premi asuransi ;
7.biaya promosi dan penjualan
yang diatur dengan atau
berdasarkan Per.Ment.Keu.
- biaya administrasi ; dan 8.biaya administrasi ; dan
- pajak kecuali Pajak 9.pajak kecuali Pajak
Penghasilan Penghasilan
10
e.kerugian dari selisih kurs e.kerugian selisih kurs mata
mata uang asing ; uang asing ;
11
penaggulangan bencana
nasional yang ketentuannya
diatur Peraturan Pemerintah ;
12
pribadi pemegang saham, pribadi pemegang saham,
sekutu atau anggota ; sekutu atau anggota ;
c.pembentukan dana c.pembentukan dana
cadangan, kecuali : cadangan, kecuali :
1.cadangan piutang tidak 1.cadangan piutang tidak
tertagih untuk usaha : tertagih untuk usaha :
-bank ; -bank/pemberi kredit ;
-sewa guna usaha ; -sewa guna usaha ;
-untuk usaha asuransi ; -perusahaan pembiayaan ;
-cadangan biaya rekalmasi -prsh anjak piutang
2.cadangan untuk assuransi
termasuk cadangan
bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan
Penyeleggara Jaminan
Sosial ;
3.cadangan penjaminan oleh
Lembaga Penjamin
Simpanan
4.cadangan biaya reklamasi ;
5.cadangan biaya
penanaman kembali untuk
usaha kehutanan ;
6.cadangan biaya penutupan
dan pemeliharaan tempat
pembuangan limbah
d.premi asuransi : d.premi asuransi :
-kesehatan ; -kesehatan ;
-kecelakaan ; -kecelakaan ;
-jiwa ; -jiwa ;
-dwiguna ; -dwiguna ;
-bea siswa -bea siswa
e.penggantian atau imbalan e.penggantian atau imbalan
dalam bentuk natura dan dalam bentuk natura dan
kenikmatan ; kenikmatan, kecuali :
-untuk pelaksanaan
pekerjaan
didaerah tersebut ;
-merupakan keharusan dalam
pelaksanaan pekerjaan ;
-penyediaan makanan dan mi
numan.
(PMK No.83/PMK.03/2009 tgl
22 April 2009)
f.jumlah yang melebihi f.jumlah yang melebihi
kewajaran ; kewajaran ;
g.hibah, bantuan, sumbangan g.hibah, bantuan,
13
; sumbangan ;
h.Pajak Penghasilan ; h.Pajak Penghasilan ;
i.biaya untuk kepentingan i.biaya untuk kepentingan
pribadi wajib-pajak ; pribadi wajib-pajak ;
j.gaji yag dibayarkan kepada j.gaji yag dibayarkan kepada
anggota persekutuan, firma, anggota persekutuan, firma,
atau perseroan komanditer atau perseroan komanditer
yg modalnya tdk terbagi yg modalnya tdk terbagi atas
atas saham ; saham ;
k.sanksi administrasi : bunga, k.sanksi administrasi : bunga,
denda dan kenaikan denda dan kenaikan
berkenaan dgn pelaksanaan berkenaan dgn pelaksanaan
uu perpajakan. uu perpajakan.
5 K/I/1 34.320.000,-
6 K/I/2 35.640.000,-
7 K/I/3 36.960.000,-
14
Dari ketentuan tersebut pada pasal 16 UU PPh, dapat digambarkan cara mencari
Penghasilan Kena Pajak untuk penghasilan yang pengenaan pajaknya tidak bersifat
Final seperti di bawah ini :
Peredaran Bruto ( Sales Revenue) Rp………………0,-
Pengurangan :
- Ex psl.6 ayat (1) huruf a sd m Rp.
- Ex psl.6 ayat (2) konpensasi kerugian Rp.
- Ex psl.7 ayat (1) PTKP untuk WP Orang Pribadi Rp.
- Ex psl.9 ayat (1)
- Huruf c dana cadangan Rp.
- Huruf d premi asuransi yang dibayar oleh
Pemberi kerja Rp.
- Huruf e makanan / minuman Rp………0,-
Rp……………..0,-
Penghasilan Kena Pajak Rp……………..0,-
PPh Terutang
LAMA:
5 % x Rp. 25.000.000,- = Rp. 1.250.000,-
10 % x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
15 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 7.500.000,-
25 % x Rp. 100.000.000,- = Rp. 25.000.000,-
35 % x Rp. 300.000.000,- = Rp.105.000.000,-
Rp.141.250.000,-
BARU
5 % X Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
15 % x Rp. 200.000.000,- = Rp. 30.000.000,-
25 % x Rp. 250.000.000,- = Rp 62.500.000,-
15
Rp. 95.000.000,-
S E L I S I H ( PENGHEMATAN PAJAK ) Rp. 46.250.000,-
BARU
28 % x Rp. P K P
16
15 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 7.500.000,-
30 % x Rp.1.150.000.000,- = Rp. 345.000.000,-
Rp. 357.500.000,-
BARU
17
PT.ABG selama tahun 2009 mencatat Peredaran Bruto (Penjualan) sebesar Rp.
4.500.000.000,- Dari peredaran bruto tersebut setelah dikurangi biaya-biaya
yang diperkenankan, mendapatkan laba (Penghasilan Kena Pajak) sebesar Rp.
500.000.000,-. Karena Peredaran Bruto tidak lebih dari Rp.4,8 milayar, maka
seluruh laba (PKP) mendapat fasilitas tarip 50 %.
PPh Terutang : 50 % x 28 % x Rp. 500.000.000,- = Rp. 70.000.000,-
Contoh 2 :
PT.ABG selama tahun 2009 mencatat Peredaran Bruto (Penjualan) sebesar
Rp.30.000.000.000,- Dari peredaran bruto tersebut setelah dikurangi biaya-
biaya yang diperkenankan diperoleh laba (Penghasilan Kena Pajak) sebesar
Rp.3.000.000.000,- Karena Peredaran Bruto lebih dari Rp. 4,8 milyar, maka
yang mendapat fasilitas adalah sbb :
a.(4.800.000.000:30.000.000.000,-) x Rp.3.000.000.000,- = Rp. 480.000.000,-
b.Penghasilan Kena Pajak yang tidak mendapat fasilitas :
(Rp. 3.000.000.000,- - Rp, 480.000.000,-) = Rp.2.520.000.000,-
PPh Terutang :
a. 50 % x 28 % x Rp. 480.000.000,- = Rp. 67.200.000,-
b. 28 % x Rp. 2.520.000.000,- = Rp. 705.600.000,-
Pajak Penghasilan yang terutang Rp. 772.800.000,-
18
b -Iuran Pensiun (12 x 75.000,-) 900.000,- 900.000,-
TARIP(%)
No. KEGIATAN ADA TDK ADA KET
NPWP NPWP
1 IMPOR -ADA API 2,5 5
-TDK ADA API 7,5 15
-LELANG 7,5 15
2 PEMBELIAN -DIT.JEND
BARANG PERBENDAHARA
-BENDAHARA
(APBN/D) 1,5 3
-BUMN
(APBN/D)
19
-BADAN
TERTENTU
3 PEMBELIAN SEKTOR :
BAHAN -PERHUTANAN 0,5 1 Tarip lama.
-PERKEBUNAN 0,25 0,5 Ex.Per DJP
-PERTANIAN No.23/PJ/2009
-PERIKANAN
4 PENJUALAN INDUSTRI : Catatan :
HASIL -SEMEN 0,25 0,5 Rokok tdk
PRODUKSI -ROKOK 0,15 0.3 termasuk cfm
-KERTAS 0,1 0,2 PMK
-BAJA 0,3 0,6 210/03/2008
-OTOMOTIF 0,45 0,9
5 PRODUSEN Pada
dan IMPORTIR 0.3 0,6 umumnya sdh
BBM, GAS ber NPWP
DAN
PELUMAS
BADAN-BADAN TERTENTU :
1.BANK INDONESIA 6.PT.GARUDA INDONESIA
2.PT.PERUSAHAAN PENGELOLA ASSET 7.PT.INDOSAT
3.B U L O G 8.PT.KRAKATAU STEEL
4.PT.T E L K O M 9.PERTAMINA
5.PT. P L N 10.BANK-BANK BUMN YG DANA
BERSUMBER DARI APBN & N0N APBN
Besarnya tarip sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang diterapkan terhadap wajib-
pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 100 % (seratus persen)
daripada tarip yang diterapkan terhadap wajib-pajak yang dapat menunjukkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (berdasarakan ketentuan Pasal 22 ayat (3) UU PPh).
Contoh 1 :
Pemerintah Daerah Tk II membeli seperangkat Personal Computer (PC) seharga :
20
Lembar 2 ditahan oleh Kantor Pos atau Bank tempat penyetoran ;
Lembar 3 sebagai lampiran SPT Masa PPh 22 oleh Bendaharawan ;
Lembar 4 ditahan oleh Kantor Pos atau Bank tempat penyetoran ;
Lembar 5 arsip Bendaharawan.
Contoh 2 :
PT.ABG adalah industri karet membeli slab dari Pengepul seharga Rp.100.000.000,-
PPh Pasal 22 yang harus oleh PT.ABG sebagai Pembeli adalah :
- Pengepul memiliki NPWP : 0,5 % x Rp.100.000.000,- Rp. 500.000,-
- Pengepul tidak memiliki NPWP : 1 % x Rp.100.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Catatan :
1.Pada pasal 23 ayat (2) UU PPh No.17 tahun 2000, kewenangan menentukan Jenis Jasa
Lain diatur dengan Keputusan/Peraturan Direktur Jenderal Pajak, sementara pada
pasal 23 ayat (2) UU PPh.No.36, kewenangan menentukan Jenis Jasa lain yang
terutang PPh Pasal 23 diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
21
2.Nampaknya perlu penjelasan tentang Pemotongan PPh Pasal 23 dilakukan atas
pembayaran Jasa Konstruksi yang tidak bersifat Final, sementara bedasar PP No.51
tahun 2008 tgl.20 Juni 2008, pengenaan PPh atas Jasa Konstruksi sudah bersifat Final.
22
BANGUNAN, SELAIN YG DILAKUKAN OLEH WAJIB-
PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI BIDANG
KONSTRUKS DAN MEMPUNYAI IZIN dan/atau
SERTIFIAKASI SEBAGAI PENGUSAHA KONSTRUKSI
20 MAKLON 2 3
21 PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN 2 3
22 PENYELENGGARA KEGIATAN atau 2 3
EVENT ORGANIZER
23 PENGEPAKAN 2 3
24 PENYEDIAAN TEMPAT dan/atau RUANG DALAM 2 1,5
MEDIA LUAR RUANG ATAU MEDIA LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN INFOMRASI
25 PEMBASMIAN HAMA 2 1,5
26 KEBERSIHAN atu CLEANING SERVICE 2 1,5
27 KATERING atau JASA BOGA 2 1,5
Pemotongan PPh Pasal 23 berdasarkan Peraturan DJP No.70/PJ/2007 tgl. 9 April 2007
yang masih berlaku sd 31 Desember 2008 adalah sbb :
Lampiran I Per DJP No.70/PJ/2007 :
PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS IMBALAN JASA TEKNIK, JASA MANAGEMENT, JASA
KONSTRUKSI, JASA KONSULTAN DAN JASA LAIN
23
No. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN TARIF
PENGHASILAN NETO EFFEKTIF
(1) (2) (3) (4)
I 1. Jasa Teknik 30 % 4,5 %
2. Jasa Management dari Jumlah Bruto,
3 Jasa Konsultan kecuali konsultan jasa tidak termasuk PPN
konstruksi
II 1. Jasa Pengawasan Konstruksi 26,2/3 % 4 %
2. Jasa Perencanaan Konstruksi dari Jumlah imbalan
yang dibayarkan
seluruhnya termasuk
pemberian jasa dan
pengadaan
material/barang, tidak
termasuk PPN
III Jasa Lain : 30 % 4,5 %
1. Jasa Penilai dari Jumlah Imbalan
2. Jasa Aktuaris Jasa, tidak termasuk
3. Jasa Akuntansi PPN
4. Jasa Perancang
5. Jasa Pengeboran(Jasa Drilling)
di bidang pertambangan minyak dan
gas bumi (migas), kecuali yang
dilakukan oleh BUT
6. Jasa Penunjang di bidang
penambangan minyak
7. Jasa Penambangan dan jasa
penunjang di bidang penambangan
selain Migas
8. Jasa penunjang dibidang
penerbangan dan bandar udara
9. Jasa Penebangan hutan
10.Jasa Pengolahan limbah
11.Jasa Penyedian Tenaga Kerja
12.Jasa Perantara
13.Jasa di bidang perdagangan surat –
surat berharga, kecuali yang
dilakukan oleh Bursa Efek. KSEI dan
KPEI
14.Jasa Kustodian/ penyimpanan/
penitipan, kecuali yang dilakukan
oleh KSEI
15.Jasa Pengisian Suara
16.Jasa Mixing Film
17.Jasa sehubungan dengan software
komputer, termasuk perawatan,
pemeliharan dan perbaikan
24
18.Jasa Instalasi/Pemasangan : 30 % 4,5 %
- Jasa instalasi/pemasangan mesin, dari Jumlah Imbalan
Listrik,/telepon/air/gas/AC/TV Jasa, tidak termasuk
Kabel PPN
-Jasa instalasi/pemasangan perlatan,
kecuali yang dilakukan oleh wajib-
pajak yang ruang lingkup
pekerjaannya di bidang konstruksi
dan mempunyai izin/sertifikat
sebagai pengusaha konstruksi.
19.Jasa Perawatan/Pemeliharaan/ 30 % 4,5 %
perbaikan : dari Jumlah Imbalan
- Jasa perawatan/pemeliharaan/per Jasa, tidak termasuk
baikan mesin, listrik/telepon/air/ PPN
gas/AC/TV Kabel.
-Jasa perawatan/pemeliharaan/
perbaikan peralatan
-Jasa perawatan/pemeliharaan/
perbaikan alat-alat transportasi/
kendaraan
-Jasa perawatan/pemeliharaan
perbaikan bangunan ;
kecuali yang dilakukan oleh wajib-
pajak yang ruang lingkup pekerjaan
nya di bidang konstruksi dan mem-
punyai izin/sertifikat sebagai pengu
saha konstruksi
21.Jasa Maklon 20 % 3 %
22.Jasa penyelidikan dan keamanan Jumlah Imbalan Jasa,
23.Jasa penyelenggaraan kegiatan/ tidak termasuk PPN
event-organizer
24.Jasa pengepakan
25.Jasa penyediaan tempat dan / atau 10 % 1,5 %
25
waktu dalam media massa, media Jumlah Imbalan Jasa,
luar ruang atau media lain untuk tidak termasuk PPN
informasi
25.Jasa pembasmian hama, 10 % 1,5 %
26.Jasa kebersihan.cleaning-service Jumlah Imbalan Jasa,
tidak termasuk PPN
27.Jasa Catering 10 % 1,5 %
Jumlah Imbalan
Jasa,yang dibayar kan
seluruhnya termasuk
pemberian jasa dan
pengadaan
material /barang,
tidak termasuk PPN
26
Pengenaan pajaknya diatur
dengan Peraturan Pemerintah
Sampai saat ini, pengenaan Pajak Penghasilan berdasarkan ketentuan pasal 4 ayat (2)
bersifat Final adalah sbb :
27
- Jasa Pengawasan Konst 4 Desember 2000.
28
san Pensiun, Tunjangan Ha 10 Kep.Ment.Keu No/112 cualikan dari pe
ri Tua, Jaminan Hari Tua 15 /KMK.03/2001 motongan
yang dibayarkan sekaligus 25
15 Honorarium atas beban 15 PP No.45/1994 yo Kecuali PNS dgn
APBN/D yg dibayarkan ke Kep.Ment.Keu No/636 pangkat II D atau
pada PNS/Pjbt.Negara/TNI/ /KMK.04/1994 ABRI dgn pang-
Polri/Pensiunan kat Peltu kebawah
3.dihapus 3.dihapus
5.Dihapus. 5.Dihapus.
6.DJP berwenang untuk 6.DJP berwenang untuk
menetapkan penghitungan menetapkan penghitungan
besarnya angsuran pajak dalam besarnya angsuran pajak dalam
tahun pajak berjalan dalam hal- tahun pajak berjalan dalam hal-
hal tertentu, sbb : hal tertentu, sbb :
a.wajib-pajak berhak atas a.wajib-pajak berhak atas
kompensasi kerugian ; kompensasi kerugian ;
b.wajib-pajak memperoleh b.wajib-pajak memperoleh
penghasilan tidak teratur ; penghasilan tidak teratur ;
c.spt PPh tahun lalu disampaikan c.spt PPh tahun lalu disampaikan
setelah lewat batas waktu yang setelah lewat batas waktu yang
ditentukan ; ditentukan ;
d.wajib-pajak diberikan d.wajib-pajak diberikan
perpanjangan jangka waktu perpanjangan jangka waktu
penyampaian SPT PPh ; penyampaian SPT PPh ;
e.wajib-pajak membetulakn spt e.wajib-pajak membetulakn spt
PPh yang mengakibatkan PPh yang mengakibatkan
angsuran bulanan lebih besar angsuran bulanan lebih besar
dari angsuran bulanan sebelum dari angsuran bulanan sebelum
pembetulan ; pembetulan ;
f.terjadi perubahan keadaan f.terjadi perubahan keadaan
30
usaha atau kegiatan wajib- usaha atau kegiatan wajib-
pajak. pajak.
8a.Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) berlaku
sd 31 Desember 2010.
1.Wajib-Pajak Lama
a.Sudah Pernah menyampaikan SPT PPh tahun 2008
31
a.1 TIDAK ADA SKP TAHUN BERJALAN
Penghasilan Kena Pajak th.2008 Rp. 1.250.000.000,-
PPh Terutang tahun 2008 Rp. 375.000.000,-
PPh yang dipotong/dipungut Pihak Ketiga :
-PPh Pasal 22 Rp. 30.000.000,-
-PPh Pasal 23 Rp. 17.500.000,-
-PPh Pasal 24 (LN) Rp. 27.500.000,-
Rp. 75.000.000,-
PPh yang harus dibayar sendiri Rp. 300.000.000,-
PPh Pasal untuk tahun 2009 :
1/12 x Rp. 300.000.000,- Rp. 25.000.000,-
a.2. ADA SKP TAHUN BERJALAN
Dalam bulan Juli 2009 diterbitkan SKP KB utk. th.2008
Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.825.000.000,-
PPh Terutang tahun 2008 Rp. 530.000.000,-
PPh yang dipotong/dipungut Pihak Ketiga :
-PPh Pasal 22 Rp. 30.000.000,-
-PPh Pasal 23 Rp. 17.500.000,-
-PPh Pasal 24 (LN) Rp. 27.500.000,-
Rp. 75.000.000,-
PPh yang harus dibayar sendiri Rp. 455.000.000,-
PPh Pasal 25 mulai Agustus 2009 :
1/12 x Rp. 455.000.000,- Rp. 37.916.666,-
2.Wajib-Pajak Lama Wajib Membuat Laporan Triwulanan (Bank, Sewa Guna Usaha
(Leasing) dengan Hak Opsi)
Berdasarkan pasal 3 Per.Ment.Keu No.255/PMK.03/2008 tgl. 31 Desember 2008 :
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk wajib-pajak Bank dan Sewa Guna Usaha
dengan Hak Opsi adalah sebesar PPh yang dihitung berdasarkan penerapan tarip
umum atas Laba Rugi Fiskal menurut Laporan Keuangan Triwulanan terakhir yang
disetahunkan dikurangi PPh Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar-negeri untuk
tahun pajak yang lalu, dibai 12 (dua belas).
a.1.Penghitungan PPh Psl 25 Januari sd Maret 2009
Penghasilan Kena Pajak th.2008 Rp. 1.250.000.000,-
PPh Terutang tahun 2008 Rp. 375.000.000,-
PPh yang dipotong/dipungut Pihak Ketiga :
--PPh Pasal 24 (LN) Rp. 27.500.000,-
Rp. 75.000.000,-
PPh yang harus dibayar sendiri Rp. 300.000.000,-
PPh Pasal untuk Januari sd Maret 2009 :
1/12 x Rp. 300.000.000,- Rp. 25.000.000,-
32
PPh yang dipotong/dipungut Pihak Ketiga :
-PPh Pasal 24 (LN) Rp. 27.500.000,-
Rp. 27,500.000,-
PPh yang harus dibayar sendiri Rp. 252.500.000,-
PPh Pasal untuk April sd Juni 2009 :
1/12 x Rp. 252.500.000,- Rp. 21..041.666,-
(2) Dalam hal RKAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum disahkan, maka
besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum pegesahan adalah
sama dengan angsuran PPh Pasal 25 bulan terkahir tahun sebelmnya.
Contoh :
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Desember 2008 Rp. 15.000.000,-
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari 2009 Rp. 15.000.000,-
33
Rp. 75.000.000,-
PPh yang harus dibayar sendiri Rp. 300.000.000,-
PPh Pasal untuk Januari sd Maret 2009 :
1/12 x Rp. 300.000.000,- Rp. 25.000.000,-
PENGHITUNGAN
PAJAK PENGHASILAN
BERDASARKAN UU No.36/2008
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 4 ayat (2)
PPh Pasal 25
34
35