Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ACCOUNTING FOR INCOME TAXES

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Disusun Oleh :

Endah Pratiwiningsih (B1031201088)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2022
PENGERTIAN PAJAK
Menurut KBBI, pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar
oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan
pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya; hak untuk mengusahakan sesuatu
dengan membayar sewa kepada negara; hak untuk mengusahakan sesuatu dengan membayar
sewa kepada negara. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan
pembangunan nasional.

Para ahli telah mengusulkan sejumlah batasan atau definisi "pajak," di antaranya :

 Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang)
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. (P. J. A. Adriani).
 Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. (Prof. Dr. H.
Rochmat Soemitro SH).
 Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan
akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional,
agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan. (Ray M. Sommerfeld, Herschel M. Anderson, dan Horace R. Brock).

Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang
undang, dengan tidak mendapatkan intreprestasi secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Sedangkan pengertian penghasilan dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang


Pajak Penghasilan adalahsetiap tambahan kemampuan ekonomisyang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan
dalam bentuk apapun Namun dalam penerapannya tidak setiap penghasilan dapat dikenai pajak
penghasilan.

Pajak penghasilan merupakan salah satu sektor pajak yang memiliki kontribusi cukup
besar dalam penerimaan perpajakan. Pembayaran pajak penghasilan dianggap sebagai biaya
yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan kepada negara yang nantinya akan digunakan
sebagai biaya pembangunan bagi negara (Dewi kartika dan Dwi Martini, 2010).

Pengertian pajak penghasilan menurut PSAK 46 adalah pajak yang dihitung berdasarkan
peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.
Perhitungan penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) tersebut bertitik tolak dari
laba komersial atau laba akuntansi.

Pajak tangguhan adalah pajak yang pembayarannya ditangguhkan sampai tanggal tertentu
atau yang diizinkan. Pada dasarnya, akuntansi pajak dan akuntansi keuangan memiliki tujuan
yang sama: untuk menetapkan hasil operasi bisnis melalui pengukuran pendapatan dan
pengeluaran. Namun, ada beberapa pertimbangan yang harus dibuat, seperti fakta bahwa undang-
undang perpajakan sering digunakan untuk mempengaruhi perilaku wajib pajak untuk investasi,
kesejahteraan, dan tujuan lain (fungsi pengaturan), yang kadang-kadang digunakan untuk
membenarkan keberangkatan dari aturan akuntansi keuangan.

Akan ada perbedaan yang signifikan antara kedua basis karena dasar untuk menghitung
pendapatan untuk tujuan pajak penghasilan berbeda dari dasar untuk menghitung pendapatan
untuk tujuan komersial, atau dengan kata lain, karena pengakuan pendapatan dan pengeluaran
berbeda. "Pajak penghasilan terutang / kewajiban pajak penghasilan" mengacu pada pajak
penghasilan yang dihitung atas penghasilan yang dibayarkan kepada pemerintah, sedangkan
"beban pajak penghasilan - beban pajak penghasilan / keuntungan untuk pajak penghasilan"
mengacu pada pajak penghasilan yang dihitung atas penghasilan sebelum pajak.

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:

a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-
undang ini ;
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan ;
c. Laba usaha
d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk :

1. Keuntungan karena pengaliahan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan


lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
2. Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau
anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
3. Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
atau pengambilalihan usaha atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk
apapun
4. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan
dianggap sebagai penghasilan bagi yang mengalihkan, kecuali harta tersebut
dialihkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan
badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial, termasuk yayasan, koperasi
atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara
pihak- pihak yang bersangkutan
5. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak
penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam
perusahaan penambangan

e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak.
f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang
g. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang polis dari pembagian sisa hasil usaha koperasi.
h. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
m. Selisih lebih karena penilaian kembali aset
n. Premi asuransi
o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari atas
Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenai pajak
q. Penghasilan dari usaha syariah
r. Imbalan bungasebagaimana dimaksud dalam Undang- undang yang mengatur mengenai
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
s. Surplus Bank Indonesia

PENGHASILAN YANG DIKENAI PAJAK YANG SIFATNYA FINAL

Dalam pasal 4 ayat (2) Undang- undang tentang Pajak Penghasilan bahwa penghasilan
yang dikenai pajak yang sifatnya final adalah

a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabunagan lainnya, bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi.
b. Penghasilan berupa hadiah undian
c. Penghasilan dari transaksi saham sekuritas lainnya, transaksi dervatif yang
diperdagangkan dibursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/ bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan bangunan; dan
e. Penghasilan tertentu lainnya.

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PAJAK PENGHASILAN

Pajak Penghasilan diperlakukan sebagai biaya bagi perusahaan.Oleh karena itu Pajak
Penghasilan harus diasosiasikan dengan laba dimana pajak penghasilan tersebut dikenakan atau
diperhitungkan. Proses untuk mengasosiasikan Pajak Penghasilan dengan laba dimana pajak itu
dikenakan disebut alokasi pajak.
Karena tarif Pajak Penghasilan berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka diperlukan
suatu metode alokasi agar diperoleh kepastian dan perlakuan yang konsisten terhadap pajak
penghasilan tersebut beserta penyajiannya dalam Laporan Keuangan.
Pada dasarnya terdapat 3 alternatif metode alokasi pajak yang bisa dipakai, yaitu :
1. Deferred Method
Menurut metode ini, selisih jumlah Pajak Penghasilan Terhutang (berdasar SPT)
dengan Biaya Pajak Penghasilan (berdasar laba akuntansi) dalam suatu periode harus
dicatat dan disajikan dalam Laporan Keuangan sebagai Pajak yang Ditangguhkan.
Jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif pajak yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi atau item yang menyebabkan terjadinya perbedaan atau
selisih antara laba kena pajak dan laba akuntansinya.
Deffered Method berorientasi pada Laporan Rugi – Laba dan menitik beratkan
pada tercapainya proper matching antara pendapatan dan biaya dalam periode di
mana selisih perhitungan pajak terjadi.
2. Liability Method
Menurut metode ini jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif
pajak yang diharapkan akan berlaku dalam periode di mana selisih pajak akan
dikompensasikan. Perhitungan Pajak yang Ditangguhkan bersifat tentatif yang selalu
memerlukan penyesuaian pada setiap kali terjadi perubahan tarif pajak penghasilan.
Menurut liability method, Pajak yang Ditangguhkan harus dipandang sebagai
kewajiban ekonomis untuk Pajak yang Terhutang atau sebagai aktiva untuk Pajak
yang Dibayar Dimuka.
3. Net of Tax Method
Menurut metode ini, melaporkan Pajak yang Ditangguhkan dalam neraca tidak
dibenarkan karena Biaya Pajak Penghasilan yang dilaporkan dalam Laporan Rugi –
Laba harus sama dengan jumlah Pajak Penghasilan Terhutang atau pajak yang harus
dibayar untuk periode yang bersangkutan.
Selisih yang terjadi karena adanya perbedaan laba kena pajak dan laba akuntansi
tidak dibukukan dalam suatu rekening tersendiri, tetapi ditambahkan atau
dikurangkan kepada aktiva atau hutang tertentu serta unsur pendapatan atau biaya
yang bersangkutan.

PRINSIP – PRINSIP ALOKASI PAJAK


Pada dasarnya Alokasi Pajak Penghasilan bagi perusahaan sebagai wajib pajak bisa
mencakup dua hal :
1. Interperiod Allocation
Proses alokasi pajak penghasilan antar periode tahun buku yang satu dengan periode-
periode tahun buku berikut atau sesudahnya. Alokasi pajak penghasilan antar periode
tahun buku ini diperlukan karena adanya perbedaan terhadap jumlah laba kena pajak dan
laba akuntansi.
2. Intraperiod Allocation
Proses alokasi pajak penghasilan dalam suatu periode akuntansi karena adanya perbedaan
tarif pajak yang dikenakan terhadap tiap-tiap komponen laba atau pendapatan (Misal :
tarif pajak untuk laba sebelum pos luar biasa berbeda dengan tarif pajak untuk laba atau
rugi luar biasa.)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementeran Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia. (2016). KBBI Daring. Retrieved from
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pajak

Imron, M., Farid, M., Taufiqurrohman, M., Araya, G. D., & Hariyanto, K. (2014, December).
AKUNTANSI PERPAJAKAN AKUNTANSI PERPAJAKAN UNTUK PENGHASILAN
MAKALAH. Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/9712468/AKUNTANSI_PERPAJAKAN_AKUNTANSI_PE
RPAJAKAN_UNTUK_PENGHASILAN_MAKALAH_Disusun_untuk_memenuhi_tuga
s_mata_kuliah_Akuntansi_Perpajakan_KELOMPOK

Meliala, T. S., & Oetomo, F. W. (2008). PERPAJAKAN DAN AKUNTANSI PAJAK, EDISI 5.
Jakarta: Penerbit Semesta Media.

Nurfidina, P., Apriani, D., Pahlawanita, S., & Oktaviani, T. (2015). ACCOUNTING FOR
INCOME TAX. Retrieved from AnzDoc: https://adoc.pub/accounting-for-income-
tax.html

Anda mungkin juga menyukai