UU PPh Pasal 4
Perpajakan II
Kelompok 3
(19) Made Ngurah Utama Wedana
(20) Moh. Rifqi Hidayatullah
(21) Muhammad Awaluddin Firdaus
(22) Muhammad Farhan Fauzan
(23) Muhammad Zaki Akram
(24) Nanda Fahrain
(25) Nuraini Puji Rahayu
(26) Nurul Ihsan
(27) Prisma Wahyu Ardana
I. Pendahuluan
Pada prinsipnya Pasal 4 UU Pajak Penghasilan (PPh) mengatur bahwa
atas semua penghasilan merupakan objek Pajak Penghasilan kecuali
ditetapkan lain oleh UU PPh bukan sebagai objek pajak. Hal itu karena, UU
PPh menganut pengertian penghasilan yang seluas-luasnya dengan nama
dan dalam bentuk apapun, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi
atau menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut.
jenis penghasilan sangat banyak dan luas dan akan semakin
berkembang sesuai dengan kemajuan ekonomi sehingga tidak mungkin
dapat memberikan jenis penghasilan yang menjadi objek pajak secara
spesifik dalam undang-undang. Pengertian penghasilan dalam UndangUndang ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber
tertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuan ekonomis. Tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
merupakan ukuran terbaik mengenai kemampuan Wajib Pajak tersebut
untuk ikut bersama-sama memikul biaya yang diperlukan pemerintah
untuk kegiatan rutin dan pembangunan.
II.
Pembahasan
1. Objek Pajak Pasal 4 ayat (1)
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU Pajak Penghasilan (PPh) disebutkan
bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah Penghasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangutan dengan nama dan dalam bentuk apapun, antara lain:
a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh, termasuk : gaji, upah, tunjangan, honorarium,
komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk
lainnya, kecuali ditentukan lain dalam UU PPh.
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.
c. Laba usaha.
d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk:
h.
i.
j.
k.
l.
11.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang
didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia dengan
syarat badan pasangan usaha tersebut:
a.
merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan; dan
b.
sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.
12.
Beasiswa
yang
memenuhi
persyaratan
tertentu
yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan, yaitu:
a. Diterima atau diperoleh Warga Negara Indonesia dari Wajib Pajak
pemberi
beasiswa
dalam
rangka
mengikuti
pendidikan
formal/nonformal yang terstruktur baik di dalam negeri maupun
luar negeri.
b. Tidak mempunyai hubungan istimewa dengan pemilik, komisaris,
direksi atau pengurus dari wajib pajak pemberi beasiswa.
c. Komponen beasiswa terdiri dari biaya pendidikan yang dibayarkan
ke sekolah, biaya ujian, biaya penelitian yang berkaitan dengan
bidang studi yang diambil, biaya untuk pembelian buku, dan/atau
biaya hidup yang wajar sesuai dengan daerah lokasi tempat belajar.
III.
13.
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga
nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang
membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan bidang pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun
sejak diperolehnya sisa lebih tersebut.
14.
Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
Penutup
IV.
Daftar pustaka
http://binajasakonsultanpajak.blogspot.co.id/2012/11/pajak-penghasilanobjek-pajak-dan-bukan.html
http://thepowerofkitty-tax.blogspot.co.id/2013/01/dasar-hukum-uu-nomor36-tahun-2008.html
Pasal 4 UU PPh No. 36 tahun 2008 mengenai Objek Pajak PPh, Objek
Pajak Final dan Tidak termasuk Objek Pajak PPh