PENGHASILAN 2020
Menurut SAK-ETAP (2009:114-122) :
Pendapatan /income : suatu penambahan aset atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yg tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Ruang lingkup pendapatan ini diterapkan untuk:
a. Penjualan brg (baik diproduksi maupun dibeli untuk
dijual kembali)
b. Pemberian jasa
c. Kontrak konstruksi
d. Penggunaan aset oleh pihak lain yang menghasilkan
bunga, royalti atau deviden.
Pengakuan pendapatan dibagi dlm 4 bagian sbb:
1. Penjualan brg diakui apabila sbb:
a) Resiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang telah
dialihkan kepada pembeli;
b) Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan
manajerial sampai kepada tingkat kepemilikan atau pengendalian
efektif atas barang yg terjual:
c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
d) Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi mengalir masuk ke dlm
entitas; dan
e) Biaya yang telah atau akan terjadi sehub dng transaksi dapat
diukur dengan andal.
2. Penyediaan jasa diakui bila hasil transaksi tsb dapat diestimasi
secara jelas. Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan
tahap penyelesaiannya pada akhir periode pelaporan,
sehingga biasanya entitas menggunakan presentase
penyelesaian.
Hasil estimasi dapat diestimasi secara andal, bila memenuhi
kondisi sbb:
a) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
b) Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi yang
berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas;
c) Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode
pelaporan dapat diukur secara andal; dan
d) Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biya penyelesaian
transaksi dapat diukur secara andal.
3. Kontrak Kontruksi
Entitas harus mengakui pendapatan dan biaya
kontrak yg berhubungan dengan kontrak konstruksi
masing-masing sebagai pendapatan dan
pelaporan dan beban yg disesuaikan dengan
tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir
periode pelaporan, biasanya adalah metode
peresentase penyelesaian.
4. Bunga, royalti, dan deviden
Entitas harus mengakui pendapatan dari penggunaan
aset pada saat :
a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomis yang
berhubungan dengan transaksi akan mengalir
kepada entitas; dan
b. Jumlah pendapatan tsb dapat diukur secara andal
Entitas hrs mengakui pendapatan atas dasar berikut:
a) Bunga harus diakui secara akrual
b) Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar
akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang
relevan; dan
c) Deviden hrs diakui ketika hak pemegang saham
untuk menerima pembayaran telah terjadi.
Menurut UU PPh No.36 tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) :
Penghasilan : setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima/diperoleh WP, baik yang berasal dari
Indonesia maupun luar Indonesiayg dapat dipakai untuk
konsumsi atau menambah kekayaan WP yg bersangkutan
dng nama dan bentuk apapun.
Untuk menentukan kapan penghasilan diterima/diperoleh,
UU Perpajakan menunjuk kepada metode pembukuan
yang diselenggarakan oleh WP , berdasarkan akrual
atau kas basis. Pendekatan akrual mengakui
penghasilan pada saat diperoleh sedangkan pendekatan
kas mengakui penghasilan pada saat diterima. Kedua
metode tsb, dalam hal tertentu menimbulkan perbedaan
waktu pengakuan penghasilan.
PENDAHULUAN
ADALAH
3. informasi,
• yaitu informasi yang belum diungkapkan secara umum, walaupun
mungkin belum dipatenkan,
• misalnya pengalaman di bid. industri, atau bid. usaha lainnya.
• Ciri : informasi tersebut telah tersedia sehingga pemiliknya tidak perlu
lagi melakukan riset untuk menghasilkan informasi tersebut.
1. Penghasilan
2. Biaya, termasuk :
a. hak pihak ketiga atas bagi hasil;
b. margin; dan
c. kerugian dari transaksi bagi hasil.
PP No.25 Th 2009
PENDAHULUAN
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPh
Bantuan dan Hibah
Harta sbg pengganti Saham atau Penyertaan modal;
termasuk setoran tunai
Deviden atau Bagian Laba dgn kriteria tertentu
Iuran yg diterima atau diperoleh Dana Pensiun
Yang pendiriannya tlh disahkan Menteri Keuangan,
Baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun Pegawai
Penghasilan dari modal yg ditanamkan Dana Pensiun (tlh
disahkan Menkeu) dlm bidang-bidang tertentu (PMK-
234/PMK.03/2009)
Bagian laba dari badan pasangan usaha Perusahaan Ventura,
dgn syarat tertentu
Sisa Lebih Badan/Lembaga Pendidikan dan Litbang (PMK-
80/PMK.03/2009 jo PER-44/PJ./2009)
Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh BPJS kpd WP Ttt (PMK-
247/PMK.03/2008)
Warisan
Penggantian atau Imbalan bentuk natura/kenikmatan
dari WP atau Pemerintah, Sehub. dg pekerjaan atau jasa
kecuali yang diberikan oleh :
bukan Wajib Pajak,
WP yang dikenakan pajak secara final atau
WP yg menggunakan Norma Penghitungan Khusus (deemed profit)
Pasal 15
Syarat:
Badan/Lembaga :
bersifat Nirlaba dan Terbuka bagi siapa saja
telah terdaftar pada instansi yang membidanginya,
Sisa Lebih tsb ditanamkan kembali dalam bentuk
Pembangunan dan Pengadaan sarana dan Prasarana
kegiatan Pendidikan / Litbang, dlm jk wkt Plg Lama 4
tahun sejak diperolehnya.
Wajib menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana
fisik sederhana dan rencana biaya kepada Ka. KPP
tempat WP terdaftar
UU PPh Pasal 4 ayat (3) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009
PENDAHULUAN
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPh (Penjelasan)
UU PPh Pasal 4 ayat (3) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009
KARAKTERISTIK PPH FINAL
1. Tidak perlu
digabungkan dengan
penghasilan non-final 2. Biaya 3M nya tidak
lain dalam dapat diperhitungkan
penghitungan SPT PPh sebagai pengurang
Tahunan penghasilan
penghasilan dari :
Transaksi pengalihan harta berupa T/B, (PP 48/1994 stdd(3)
PP 71/2008)
Usaha Real Estate
Usaha jasa konstruksi (PP 51/2008 std. PP 40/2009)
Persewaan tanah dan bangunan (PP 29/1996 std. PP 5/2002)
penghasilan tertentu lainnya;
Dividen Yg Diterima/Diperoleh oleh WP OP DN (PP
19/2009)
Diskonto SPN (PP 27/2008)
Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, THT & JHT Yg
Dibayarkan Sekaligus (PP 68/2009)
UU PPh
SEKIAN