TINJAUAN PUSTAKA
7
8
c. Tanggal Ex-Dividen
Menurut Dyckman, tanggal ex-dividen adalah tanggal setelah tanggal
pencatatan, di mana pada tanggal itu saham diperdagangkan tanpa hak untuk
menerima dividen yang diumumkan (2000:440). Namun dalam praktek, pasar
modal memajukan tanggal efektif ex-dividen sekitar tiga atau empat hari sebelum
tanggal pencatatan untuk memberikan waktu pemindahan saham. Jadi pemegang
saham sehari sebelum tanggal ex-dividen ditetapkan akan menerima dividen.
Investor yang membeli saham pada tanggal ex-dividen atau sesudahnya tidak akan
menerima dividen.
Antara tanggal pengumuman dan tanggal ex-dividen, harga pasar saham
akan mencakup dividen. Menurut prinsip pendapatan, pendapatan dividen diakui
pada tanggal pengumuman.
d. Tanggal Pembayaran
Pada tanggal pembayaran dividen tunai atau properti, kewajiban yang
dicatat pada tanggal pengumuman didebet dan akun aktiva yang bersangkutan
dikredit. Distribusi dividen saham biasanya dicacat pada tanggal penerbitan.
dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sesuai dengan UU pajak
penghasilan tahun 2001, Sebesar 15% dari jumlah bruto atas:
a. Dividen dengan nama dan dalam bentuk sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 4 ayat (1) huruf g sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bagian
2.2.2., termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil koperasi.
b. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jam man
pengembalian hutang sebagimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf
f.
c. Royalti.
d. Hadiah dan penghargaan yang diterima perusahaan atau badan atau
penyelenggara kegiatan yang belum dipotong PPh pasal 21 (yang diterima
oleh WP Badan).
e. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
f. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta bergerak.
g. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa
konsultan, dan jasa lain yang belim dipotong PPh pasal 21.
Kalau pada contoh ini dividen tidak dibayar tunai, tetapi dilunasi dengan
penyerahan sekuritas PT ‘B’ yang mempunyai nilai nominal Rp 10.000.000,00
dengan kurs 110 (semula diperoleh dengan kurs 105) maka pencatatan
berdasarkan nilai pasar tampak sebagai berikut
Investasi sekuritas di PT B Rp. 500.000,00
19
Pengumuman dividen:
Laba ditahan Rp. 11.000.000,00
Hutang dividen surat hutang Rp. 11.000.000,00
Pem bayaran dividen:
Hutang dividen surat hutang Rp. 11.000.000,00
Biaya Bunga dividen surat hutang Rp. 1.100.000,00
Kas Rp. 12.100.000,00
d. Dividen Saham
Saham yang dibagi dapat berasal dari saham dalam propetel, percetakan
baru, atau treasury stock. Pada umumnya, dividen tidak dibagikan kepada
pemegang treasury stock yang berupa perusahaan sendiri, melainkan kepada para
pemegang saham. Perkiraan saldo laba didebet dengan nilai pasar saham dan
selisih antara harga perolehan dan nilai pasar merupakan agio (atau disagio).
Dalam pembagian dividen ini harus dicatat sesuai dengan harga pasar saham
perusahaan. Pembagian dividen ini hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang
telah menjual sahamnya di bursa efek, karena perusahaan tersebutlah yang telah
mempunyai harga pasar saham yang akan dibagikan.
Sebagai contoh PT X membagikan dividen yang berupa saham perusahaan
dengan harga pasar Rp. 11.000.000,00. Harga perolehan saham itu Rp
10.500.000,00. Pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan:
Saldo laba Rp. 11.000.000,00
Saham P T “X” Rp. 10.500.000,00
Agio saham Rp. 500.000,00
PPh pasal 23 yang dipotong oleh perusahaan sebesar jumlah dividen yang
dibagikan oleh perusahaan. Karena tidak melibatkan arus uang maka terdapat tiga
kemungkinan yang dapat teijadi dalam pemenuhan pemotongan pasal 23 sebesar
Rp. 11.000.000,00 * 15% adalah:
Pemegang saham diminta menyetorkan kepada perusahaan.
Kas Rp. 1.650.000,00
Hutang PPh Pasal 23 Rp. 1.650.000,00
Penyetoran Pajak PPh Pasal 23
Hutang PPh Pasal 23 Rp. 1.650.000,00
Kas Rp. 1.650.000,00
menambah jumlah saham, yang biasanya diikuti oleh transfer dari jumlah laba
ditahan ke akun modal disetor (modal saham dan agio saham), sehingga
mengubah jumlah modal disetor dan laba ditahan. Total ekuitas pemegang saham
tidak berubah.
Dividen saham dapat diterbitkan dari saham tresuri ataupun saham yang
belum diterbitkan. Jika dividen saham merupakan saham yang sama dengan yang
dimilki penerima, maka ia disebut saham biasa. Jika saham merupakan jenis yang
berbeda dengan yang dimilki pemegang saham, maka disebut dividen saham
khusus (misalnya saham preferen yang diterbitkan kepada pemegang saham
biasa).
Sebagai contoh PT ‘X’ membagikan dividen yang berupa saham
perusahaan itu dengan nilai pasar Rp 11.000.000,00. Harga perolehan saham itu
Rp. 10.500.000,00. Pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan:
Saldo laba Rp 11.000.000,00
Saham PT “X” Rp. 10.500.000,00
Agio saham Rp 500.000,00