Anda di halaman 1dari 28

MATA KULIAH : PERENCANAAN PAJAK

BAB 6
LAPORAN KEUANGAN FISKAL

UNIVERSITAS KRISNA DWIPAYANA, 2019

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


LAPORAN KEUANGAN FISKAL

 Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang


disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk
keperluan perhitungan pajak.
 Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan akuntansi
(komersial) dan laporan keuangan fiskal secara terpisah
atau melakukan koreksi fiskal terhadap laporan keuangan
akuntansi (komersial).
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
 Menurut Standar Akuntansi Keuangan disebutkan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan ,kinerja , serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


LAPORAN KEUANGAN FISKAL

Penghasilan
 Penghasilan (income) adalah penambahan asset atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal.
 Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi
berikut ini :
1. Penjualan barang
2. Penjualan jasa
3. Penggunaan asset perusahaan oleh pihak – pihak lain
yang menghasilkan bunga , royalty dan dividen

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


LAPORAN KEUANGAN FISKAL

 Biaya
1. Biaya (cost) adalah semua pengurang terhadap
penghasilan.
2. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk aruskas
keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban
yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PERATURAN PERPAJAKAN
INDONESIA
 Penghasilan
 Menurut pasal 4 ayat 1 Undang –Undang Pajak
Penghasilan, penghasilan adalah setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
pajak , baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia , yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan ,
dengan nama dan dalam bentuk apapun , termasuk hal – hal
berikut ini :see next page

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PENGHASILAN
(LANJUTAN)
1. Penggantian atau imbalan yang berkenaan dengan pekerjaan atau
jas a yang diterima atau diperoleh termas uk gaji , upah , tunjangan
, honorarium , komisi , bonus , gratifikasi , uang pension , atau
imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam
undang – undang ini.
2. Hadiah dari undian ,pek erjaan atau k egiatan dan penghargaan.
3. Laba usaha
4. Keuntungan k arena penjualan atau karena pengalihan harta
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya
6. Bunga termasuk premium ,diskonto , dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang
7. Dividen ,dengan nama dan dalam bentuk apa pun , termasuk
div iden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi
8. Royalti
9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PENGHASILAN
(LANJUTAN)
10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
11. Keuntungan karena pembebasan utang kecuali sampai
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah
12. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
13. Selisih lebih karena penilaian kembali asset
14. Premi asuransi
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yang terdiri atas wajib pajak yang menjalankan
usaha atau pekerjaan bebas
16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan
yang belum dikenakan pajak
17. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang –
undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata
cara perpajakan
18. Surplus Bank Indonesia

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PENGHASILAN
(LANJUTAN)
 Sedangkan ,dalamPasal 4 ayat 2 ada penghasilan –
penghasilan tertentu yang diatur secara final sebagai berikut
:
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya
2. Penghasilan berupa hadiah undian
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya
4. Penghasilan darit ransaksi pengalihan harta berupa tanah
atau bangunan
5. Penghasilan tertentu lainnya

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PERATURAN PERPAJAKAN
INDONESIA
 BIAYA
 Biaya yang boleh dikurangkan dalam menghitung penghasilan
kena pajak adalah sebagai berikut :
 1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha antara lain sebagai berikut :
 Biaya pembelian bahan
 Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjungan dalam bentuk uang
 Bunga, sewa, dan royalti
 Biaya perjalanan
 Biaya pengolahan limbah
 Premi asuransi
 Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan
peraturan Menteri Keuangan
 Biaya administrasi
 Pajak kecuali Pajak Penghasilan

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


BIAYA (LANJUTAN)

2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta


berwujud masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun
3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan
4. Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
5. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
7. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
9. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional
yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


BIAYA (LANJUTAN)

10. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan


yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur
dengan peraturan pemerintah
11. Biaya pembangunan insfraktukstur sosial yang
ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah
12. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur
dengan peraturan pemerintah
13. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang
ketentuannya diatur dengan peraturan pemerimtah

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI DENGAN LAPORAN
KEUANGAN FISKAL
 Perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara
akuntansi komersial dan fiskal disebabkan adanya
perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial yang
mendasarkan laba para konsep dasar akuntansi sedangkan
dari segi fiskal tujuan utamanya adalah penerimaan negara.

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


LANJUTAN

Perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan laporan


keuangam fiskal dapat dikelompokkan menjadi dua :
1. Perbedaan waktu (timing diffrences) adalah perbedaan yang
bersifat sementara karena adanya ketidaksamaan waktu
pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan
dengan SAK. Perbedaan waktu dibagi menjadi dua :
 a. Perbedaan waktu positif
 b. Perbedaan waktu negatif
2. Perbedaan tetap/permanen (permanent differences) adalah
perbedaan yang terjadi karena peraturan perusahaan perpajakan
menghitung laba fiskal berbeda dengan perhitungan laba
menurut SAK tanpa ada koreksi dikemudian hari. Perbedaan
tetap/permanen dibagi menjadi dua :
 Perbedaan permanen positif
 Perbedaan permanen negatif

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PENYEBAB PERBEDAAN AKUNTANSI
PAJAK DENGAN AKUNTANSI KOMERSIAL

Adanya pengeluaran/beban yang tidak dapat dikurangkan dari


penghasilan bruto (dilakukan koreksi fiskal positif)
1. Pembagian laba demgan nama dan dalam bentuk apapun
seperti dividen
2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi, pemegang saham, sekutu atau anggota
3. Pembemtukan atau pemupukan dana cadangan
4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar
oleh Wajib Pajak
5. Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa
yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan
6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang
dilakukan

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


KOREKSI POSITIF (LANJUTAN)

7. Harta yang dihibahkan, bantuan (kecuali untuk GNOTA) atau


sumbangan dan warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat 3 huruf a dam b
8. Pajak penghasilan
9. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya
10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
11. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta
sanksi pidana denda yang berupa denda, dan k enaikan s erta
sanksi pidana
12. Biaya entertainment, representatif, jamuan tamu dan sejenisnya
13. Pajak masukan yang faktut pajaknya tidak memenuhi ketentuan
dalam pas al 13 ayat 5 atau 6 UU PPN dan PPN Masuk an
14. Penghapusan piutang tak tertagih
15. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
16. Bunga pinjaman (s eluruhnya)
17. Bunga pinjaman (s ebagian)

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


KOREKSI NEGATIF

Adanya Pendapatan yang tidak ditambahkan dengan penghas ilan


lainnya (Koreksi Fiskal Negatif)
1. Bantuan atau sumbangan / Harta hibahan
2. Warisan
3. Harta termas uk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai
pengganti saham atai sebagai pengganti penyertaan modal
4. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura
5. Pembayaran dari perusahaan asuransi k epada orang pribadi
6. Dividen atau bagian laba
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun
8. Penghadilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
9. Bagian laba yang diterima anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham
10. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura
11. Beasiswa

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


KOREKSI NEGATIF (LANJUTAN)

12. Sisa lebih yang diterima badan yang bergerak dibidang pendidikan
13. Bantuan atau santunan yang dibayarkan BPJ S kepada wajib pajak
14. Bunga yang berasal dari deposito/tabungan
15. Penghasilan yang berasal dari penjualan saham dan bukan pendiri
dibursa efek
16. Penjualan saham milik modal ventura
17. Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai
penyalur/diler produk pertamina dan premix
18. Pengasilan yang diterima sehubungan dengan usaha penyalur
terigu dan gula pasir dari Bulog
19. Pengasilan yang diterima sehubungan dengan usaha penyalur
rokok dari pabrik roko
20. Penghasilan atas penjualan has il produksi rokok putih dan kretek
di dalam negeri

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


KOREKSI NEGATIF (LANJUTAN)

21. Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan


22. Penghasilan yang diterima dari hasil persewaan tanah dan
bangunan
23. Selisih penilaian kembalo aset
24. Bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa efek
25. Hadiah melalui cara undian
26. Penghasilan Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha
pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang/barang
yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di
Indonesia atau dari Pelabuhan dari Indonesia keluar
negeri maupun sebaliknya.

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


A D A N YA T R A N S A K S I YA N G T E R U TA N G PA J A K N A M U N T I D A K ATA U B E L U M
T E R C ATAT S E B A G A I P E N G H A S I L A N YA N G B E R K A I TA N D E N G A N P P N
(DILAKUKAN KOREKSI FIKSAL POSITIF)

 Pemakaian sendiri dan pemberkan cuma – Cuma Barang


Kena Pajak (BKP) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
 Penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau
sebaliknya dan peneyerahan Barang Kena Pajak antar
cabang kecuali Pengusaha Kena Pajak tersebut telah
memperoleh izin melakukan pemusatan tempat pajak
terutang dari Dirjen Pajak.
 Peneyerahan Barang Kena Pajak secara konsyinyasi.
 Penyerahan Barang Kena Pajak antar devisi atau unit dalam
suatu perusahaan terpadu sepanjang devisi/unit tersebut
terletak di wilayah Kantor Pembayaran Pajak (KPP) yang
berbeda.

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


ALUR
REKONSILIASI FISKAL

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


KOREKSI FISKAL

Penghasilan

Fasilitas Pajak
Kompensasi Biaya Pengurang Pengurang
Rugi penghasilan Bruto Pengahsilan Neto

Rekonsiliasi Fiskal

Biaya 3M (mendapatkan, Biaya 3M (mendapatkan,


Menagih & memelihara Menagih & memelihara
penghasilan penghasilan

Penghasilan Kena Pajak

Tarif Pajak

Jumlah Pph Badan Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


PENYEBAB REKONSILIASI FISKAL

 Terdapat perbedaan atas penghasilan atau biaya yang


secara pajak tidak dapat diakui, tetapi secara komersial
diakui.
 Contoh : sumbangan, biaya pph, deviden
 Terdapat perbedaan pengakuan atas penghasilan atau biaya
disebabkan selisih waktu. Contoh penyusutan

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


CARA MEMBUAT REKONSILIASI
FISKAL
 Cara teknik melakukan rekonsiliasi :
 Teknik rekonsiliasi fiskal menyamping
 Teknik rekonsiliasi fiskal ke bawah

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


TEKNIK REKONSILIASI FISKAL
MENYAMPING

Saldo Saldo
Komersial Fiskal

Nama Akun Komersial Koreksi Saldo Fiskal

Biaya Gaji 10.000.000 1.000.000 9.000.000

Biaya 10.000.000
10.000.000 0
Entertain
Biaya
20.000.000 10.000.000 10.000.000
Transportasi

Total Biaya 40.000.000 21.000.000 19.000.000

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


TEKNIK REKONSILIASI FISKAL KE
BAWAH

Saldo Komersial

Saldo Fiskal

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


TEKNIK REKONSILIASI FISKAL KE
BAWAH
Nama Akun Komersial
Biaya Gaji 10.000.000
Biaya Entertain 10.000.000
Biaya Transportasi 20.000.000
Total Biaya 40.000.000
Koreksi Fiskal Positif :
Biaya Gaji 1.000.000
Biaya Entertain 10.000.000
Biaya Transportasi 10.000.000
Total Koreksi Fiskal Positif : 21.000.000
Total Koreksi Fiskal Negatif : -
Saldo Fiskal 19.000.000
Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi
ALASAN ATAU DASAR HUKUM
KOREKSI
 Alasan berdasarkan kelaziman suatu transaksi yang sah dan
dapat divalidasi
 Alasan atau dasar hukum sehubungan dengan ketentuan
yang berlaku di bidang perpajakan

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi


SELESAI

Prepare by Dyah AYu RI, SE, Msi

Anda mungkin juga menyukai