SEJARAH PPh
Undang-Undang PPh menggantikan:
Ordonansi Pajak Perseroan 1925 (PPs 1925).
DEFINISI
BERAKHIR
Saat dilahirkan,
Saat didirikan,
Saat dibubarkan,
Dividen atau bagian laba yang diterima perseroan terbatas sbg WP dalam
negeri, koperasi, BUMN/D dr penyertaan modal badan usaha di Indonesia:
Menerima dividen minimal 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus
mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
Bagian laba yg diterima anggota perusahaan komanditer (CV) yg modalnya tdk terbagi atas saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan
kongsi.
Bunga obligasi yang diterima reksadana 5 tahun pertama.
Penghasilan yang diterima perusahaan modal ventura yang didirikan dan
menjalankan usaha di Indonesia, dengan syarat badan pasangannya:
BIAYA FISKAL
Biaya komersial adalah biaya yang pengakuan dan
penyusunannya mengacu kepada PSAK atau GAAP
lainnya untuk kepenting-an manajemen, shareholders,
publik, dll.
Biaya fiskal adalah biaya yang pengakuan dan
penyusunannya mengacu kepada peraturan perundangundangan perpajakan untuk keperluan di bidang
perpajakan.
Biaya fiskal atau koreksi fiskal negatif diperkenankan
sebagai pengurang terhadap penghasilan bruto dalam
perhitungan beban pajak mengacu pada UU PPh ps. 6 (1)
dan ps. 9 (1) huruf c, d, e.
7
BIAYA FISKAL(2)
(UU PPh ps. 6 (1))
BIAYA FISKAL(3)
(UU PPh ps. 6 (1))
100,000,000
300,000,000
400,000,000
BIAYA FISKAL(3)
(UU PPh ps. 6 (1))
b. Depresiasi dan
Amortisasi
Dalam rangka M3
Dilakukan di Indonesia
10
BIAYA FISKAL(4)
(UU PPh ps. 6 (1))
g.
h.
1)
2)
3)
4)
12
KOMPENSASI KERUGIAN
(UU PPh ps. 6 (2))
(1,200,000,000)
200,000,000
(300,000,000)
NI HI L
100,000,000
800,000,000
Rp
2.880.000,-
Rp
12.000.000,
Rp
1.440.000,-
Rp
1.200.000,-
Rp
2.880.000,-
Rp
12.000.000,
Rp
1.440.000,-
Rp
1.200.000,-
Sebelum Jan
2005
CONTOH PERHITUNGAN
1.
2.
15
JAWABAN
Tuan Joko (K/2)
Penghasilan
90,000,000
Penghasilan
90,000,000
PTKP (K/ 2)
(7,200,000)
PTKP (TK/ 3)
(7,200,000)
82,800,000
Pajak terutang:
82,800,000
Pajak terutang:
5% x 25.000.000
1,250,000
5% x 25.000.000
1,250,000
10% x 25.000.000
2,500,000
10% x 25.000.000
2,500,000
15% x 32.800.000
4,920,000
15% x 32.800.000
4,920,000
8,670,000
8,670,000
16
17
Penghasilan
140,000,000
PTKP (K/ 3)
(11,520,000)
128,480,000
Pajak terutang:
5% x 25.000.000
1,250,000
10% x 25.000.000
2,500,000
15% x 50.000.000
7,500,000
25% x 28.480.000
7,120,000
18,370,000
18
ANAK ANGKAT
Tinggal bersama-sama
dengan wajib pajak
Tidak mempunyai
penghasilan
Tidak dibantu oleh keluarga
lain
19
PENGHASILAN TERPISAH
Penghasilan suami-istri dikenakan pajak secara terpisah jika:
Suami istri yang sudah terpisah.
Dikehendaki secara tertulis oleh suami-istri berdasarkan
perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.
20
21
PPh PASAL 24
Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri
yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang
terutang atas seluruh Penghasilan WP dalam negeri
PENGGABUNGAN
PENGHASILAN
Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun
pajak diper-olehnya penghasilan (accrual basis).
Penggabungan penghasilannya lainnya dilakukan dalam tahun
pajak dite-rimanya penghasilan tersebut (cash basis).
Penggabungan penghasilan yang berupa dividen (pasal 18 ayat
2 UU PPh) dilakukan dalam tahun pajak pada saat perolehan
dividen tersebut dite-tapkan sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan
23
Tarif
5%
10%
15%
25%
> 200.000.000,-
Tarif
35%
Sampai dengan 50.000.000,-
10%
15%
> 100.000.000,-
30%
24
PPh PASAL 26
(1)
Neto = 5% x Bruto, untuk premi yang dibayar perusahaan reasuransi Indonesia ke luar negeri.
26
CONTOH SOAL
PT. Makmur Sejahtera International membukukan laba
sebelum pajak di dalam negeri sebesar Rp. 850.000.000,Selain itu dia memperoleh laba dari anak perusahaannya di
Taiwan sebesar Rp 1.200.000.000,- (tarif pajak 25%) dan
mendapatkan laba dari anak perusahaannya di Singapura
sebesar Rp 950.000.000,- (tarif 30%).
CONTOH SOAL
Pajak yang terutang PT. Abadi Sejahtera Makkmur
untuk tahun 2003 sebesar Rp. 557.500.000,Sementara PPh ps 22 yang sudah dipotong oleh pihak
ketiga sebesar Rp. 105.000.000,- PPh pasal 23 yang
sudah dipotong oleh pihak ketiga sebesar Rp
115.000.000,- Kredit pajak luar negeri Rp
205.000.000,- dan pajak yang sudah diangsur sendiri
selama tahun 2003 adalah 120.000.000,
30
31