Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ella Nurlela

NPM : 2020120040
Prodi : D3 Manajemen Administrasi
Formatif PPh Badan

1. Dalam pertemuan kelas Perpajakan sering disebut bahwa penghasilan merupakan


dasar pemunggutan pajak, jelaskan definisi penghasilan sesuai dengan UU PPh, sebut
pasal berapa yang menjelaskan
Jawab:
Menurut Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang PPh Nomor 7 tahun 1983 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan UU Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

2. Menurut UU PPh No. 36 tahun 2008 bahwa ada Subjek dan Objek pajak penghasilan,
jelaskan dan buat contoh siapa dan apa yang menjadi Subjek dan Objek pajak.
Jawab:
a. Subjek PPh
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan membayar pajak
berdasarkan kemampuan dan kondisinya. Dalam Pasal 2, subjek pajak adalah
orang pribadi atau perseorangan dan warisan yang belum terbagi sebagai suatu
kesatuan.
Contoh Subjek Pajak:
Badan yang berbentuk perseroan terbatas, perseroan komanditer, yayasan, badan
usaha milik negara atau daerah, dan persekutuan lainnya, juga termasuk sebagai
subjek pajak. Selain kedua pihak tersebut, bentuk usaha tetap juga dimasukkan
dalam kelompok subjek pajak.

b. Objek PPh
Objek pajak, yaitu penghasilan atau tambahan kemampuan ekonomis yang
diperoleh wajib pajak. Penghasilan yang dimaksud dapat dipakai untuk kegiatan
konsumsi atau menambah kekayaan. Berikut ini contoh objek pajak:
 Gaji, upah, tunjangan, honorarium, uang pensiun, gratifikasi, komisi, bonus,
dan imbalan lainnya atas pekerjaan atau jasa.
 Hadiah yang berasal dari undian  atau pekerjaan dan penghargaan.
 Laba usaha, keuntungan yang berasal dari penjualan atau pengalihan harta,
keuntungan atas pembebasan utang, dan keuntungan selisih kurs mata uang.
 Bunga premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian utang,
dividen, dan premi asuransi.
 Royalti, sewa dan penghasilan yang berhubungan dengan kegiatan
penggunaan harta, serta penghasilan yang berasal dari usaha berbasis syariah.
 Tambahan kekayaan neto dari penghasilan yang belum terkena pajak, dan
sebagainya.

3. Menurut pelajaran bahwa ada 5 Konsep beban menurut UU PPh, sebutkan dan
jelaskan sesuai dengan pasal berapa.
Jawab:
Lima konsep beban menurut UU PPh yaitu :
a. Biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (Sesuai pasal 6 UU
PPh),
b. Biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (nondeductible
expense), sesuai pasal 9 UU PPh
c. Biaya yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 21,22, 23, 26 dan 4 (2)
Final maupun yang bukan.
d. Pengeluaran dan biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam menghitung
Penghasilan Kena Pajak menurut PP No. 138/2000
e. Biaya kategori deductible & nondeductible lain berdasar peraturan
pelaksanaan ketentuan Undang-undang Perpajakan

4. Terkait dengan soal no 3 sebutkan Biaya yang tidak dapat dibebankan dan yang tidak
dapat dibebankan menurut UU PPh (min 5 jenis masing-masing).
Jawab:
Biaya yang tidak dapat dibebankan:
1) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
2) Biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota.
3) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, dengan pengecualian.
4) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang diberikan
dalam bentuk natura dan kenikmatan, dengan pengecualian.
5) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham
atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.
6) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan

Biaya yang dapat dikurangkan:

1) Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (yang


merupakan obyek PPh non final) termasuk: Biaya pembelian bahan, biaya
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa,
royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya
administrasi, dan pajak kecuali PPh.
2) Penyusutan dan amortisasi (metode penyusutan harus sesuai dg pasal 11 &
11A)
3) Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan
4) Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki untuk
kegiatan/usaha perusahaan
5) Kerugian dari selisih kurs mata uang asing :
 Apabila WP membukukan transaksi ybs dengan kurs tetap, maka selisih
kurs diakui pada saat terjadinya realisasi pembayaran
 Apabila WP membukukan transaksi ybs dengan kurs tengah BI, maka
selisih kurs diakui pada akhir tahun

5. Ada UU PPh ada Subjek pajak tetapi ada beberapa badan yang bukan merupakan
subjek
pajak Badan, Sebut minimal 5 dan sebut alasanya sesuai UU PPh.
Jawab:
Badan yang bukan sebagai subyek pajak
 Kantor perwakilan negara asing
 pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari
negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga
negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan
di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan
perlakuan timbal balik
 Organisasi-organisasi internasional dengan syarat: (Indonesia menjadi anggota
organisasi tersebut;dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada
pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;
pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat bukan warga
negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain
untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia. Pejabat perwakilan organisasi
internasional adalah pejabat yang diangkat atau ditunjuk langsung oleh induk
organisasi internasional yang bersangkutan untuk menjalankan tugas atau jabatan
pada kantor perwakilan organisasi internasional tersebut di Indonesia. (Pasal 1
PMK-215/PMK.03/2008 stdd PMK-166/PMK.011/2012)
 Organisasi Internasional adalah organisasi/badan/lembaga/asosiasi/
perhimpunan/forum antar pemerintah atau non-pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan kerjasama internasional dan dibentuk dengan aturan tertentu atau
kesepakatan bersama. (Pasal 1 PMK-215/PMK.03/2008 stdd
PMK-166/PMK.011/2012)

Anda mungkin juga menyukai