Anda di halaman 1dari 6

BAB 6

“PENENTUAN HARGA TRANSFER”


SUMBER BUKU : “MANAGEMENT CONTROL SYSTEM” (BUKU 1 EDISI 11 ; BY N.ANTHONY)

NAMA : AINIL ITEROH KHOTIFA


NIM : 1734031038
SMT : VI (ENAM)

FAKULTAS EKONOMI
PROGAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER

Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan
berikut ini :
 Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unt usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan
 Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita maksudnya, sistem harus
dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit
usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual
 Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola
PRINSIP DASAR

 Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga
yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau
dibeli dari pemasok luar. Melaksanakan prinsip ini merupakan hal yang sulit
karena adanya fakta bahwa terdapat banyak pertentangan dalam literatur
mengenai bagaimana harga jual ke pihak luar ditentukan. Literatur ekonomi
klasik menyatakan bahwa harga jual sebaiknya sama dengan biaya marginal, dan
beberapa penulis menyarankan harga transfer berdasarkan biaa marginal. Hal ini
tidak realistis. Beberapa perusahaan menjalanan kebijakan semacam itu dalam
menentukan baik harga jual atau harga transfer.
SITUASI IDEAL
 Orang yang Kompeten => Idealnya, para Manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung
jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negoisasi dan arbitrase harga transfer
juga harus kompeten.
 Atmosfer yang Baik => Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur dalam laporan laba-rugi
mereka, sbg cita-cita yang penting dan pertimbangan yang sudah signifikan dalam penilaian kinerja mereka.
 Harga Pasar => Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan dari produk identik yang
sedang ditransfer—maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan
kualitas) dengan produk yang dikenakan harga transfer.
 Kebebasan memperoleh Sumber Daya => Keputusan untuk berurusan dengan pihak di dalam atau di luar perusahaan
juga dibuat oleh pasar.
 Informasi Penuh => Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dana pendapatan yang
relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
 Negosiasi => Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi “kontrak” antarunit usaha
HAMBATAN DALAM PEROLEHAN SUMBER DAYA
 Pasar yang terbatas
Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat saja sangat terbatas. Ada beberapa alasn akan
hal ini, diantaranya :
1. Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal.
2. Kedua, jika perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari
luar
3. Ketiga, jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung tidak akkan
menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya variabel perusahaan, dimana hal ini
jarang sekali terjadi.
 Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri
Misalnya jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas dg kata lain, pusat laba tsb memiliki
kapasitas yang berlebih. Sebaliknya, andaikan jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan
dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar.
HARGA TRANSFER BERDASARKAN BIAYA

 DASAR BIAYA, dan


 Mark-Up Laba

BIAYA TETAP DAN LABA HULU


 Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi.
Puat Laba yang pada akhirnya, menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba
bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian internal. Bahkan jika pusat laba terakhir menyadari adanya
baiya tetap dan laba tersebut, pusat laba itu mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba
perusahaan. Metode yang digunakan perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah ;
- Persetujuan Antarunit Usaha
- Dua Langkah Penentuan Harga
- Pembagian Laba
- Dua kelompok Harga

Anda mungkin juga menyukai