Anda di halaman 1dari 14

PAJAK

PENGHASILAN

SAMSI AYU ANDINI


19919018
PENGANTAR

Berdasarkan UU nomor 28 Tahun


2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan
Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
PENGHASILAN
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam satu tahun pajak baik orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak dan
pemotong pajak tertentu.
Yang menjadi objek pajak penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
PENDAPATAN
Yang Termasuk Objek Pajak Yang Bukan Objek Pajak

1. Penggantian atau imbalan berkenaan 1. Bantuan atau sumbangan dan harta


dengan pekerjaan atau jasa hibahan
2. hadiah dari undian atau pekerjaan 2. Warisan
3. Laba usaha 3. penggantian atau imbalan dalam
4. Keuntungan karena penjuakan bentuk natura
5. bunga termasuk premium, diskonto, 4. pembayaran dari perusahaan
dan imbalan karena jaminan asuransi kepada orang pribadi
pengembalian utang 5. penghasilan yang diterima atau
6. Dividen, royalti atau imbalan atas diperoleh perusahaan modal ventura
penggunaan hak 6. beasiswa yang memenuhi
7. sewa dan penghasilan lain persyaratan tertentu
sehubungan dengan penggunaan 7. bantuan atau santunan yang
harta dibayarkan oleh Badan
8. penerimaan atau perolehan Penyelenggara Jaminan Sosial
pembayaran berkala 8. sisa lebih yang diterima atau
9. keuntungan karena pembebasan diperoleh badan atau lembaga
utang nirlaba yang bergerak dalam bidang
10.selisih lebih karena penilaian kembali pendidikan dan/atau penelitian dan
aktiva pengembangan
BIAYA

Biaya atau pengeluaran dalam perpajakan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 6 untuk biaya yang diperbolehkan sebagai
pengurang dan Pasal 9 untuk biaya yang tidakdiperbolehkan sebagai pengurang.
BIAYA
Deductable Expense Non-Deductable Expense

1. Biaya yang secara langsung atau tidak 1. Pembagian laba dengan nama dan
langsung berkaitan dengan kegiatan dalam bentuk apapun
usaha 2. Biaya yang dibebankan atau
2. Penyusutan atas pengeluaran dikeluarkan untuk kepentingan
3. Iuran kepada dana pensiun yang pribadi
pendiriannya telah disahkan oleh 3. Pembentukan atau pemupukan dana
Menteri Keuangan cadangan
4. Kerugian karena penjualan atau 4. Premi asuransi kesehatan, asuransi
pengalihan harta kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing dwiguna, dan asuransi bea siswa,
6. Biaya penelitian dan pengembangan yang dibayar oleh WP OP
perusahaan yang dilakukan di 5. Penggantian atau imbalan
Indonesia sehubungan dengan pekerjaan atau
7. Biaya beasiswa, magang, dan jasa berupa natura
pelatihan 6. Jumlah yang melebihi kewajaran
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat yang dibayarkan kepada pemegang
ditagih saham
9. Sumbangan dalam rangka 7. Harta yang dihibahkan, bantuan atau
penanggulangan bencana nasional sumbangan, dan warisan
KOMPENSASI KERUGIAN
Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan
01 tersebut didapat kerugian, kerugian tersebut
dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun
pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan lima
tahun.

Penghasilan Tidak Kena Pajak

03 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


merupakan jumlah penghasilan tertentu
yang tidak dikenakan pajak.
TARIF

Tarif PPh untuk wajib pajak


Tarif PPh untuk WP OP Dalam badan dalam negeri dan
Negeri diatur dalam Pasal 17 bentuk usaha tetap (pasal 17
ayat (1) huruf a ayat (1) huruf b UU PPh)

Penghitungan penghasilan wajib pajak badan mengalami penyesuaian setelah


pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan badan sesuai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020.
Penghitungan penghasilan wajib pajak badan mengalami
penyesuaian sesuai Peraturan Pemerintah Pengganti 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020. 

Wajib Pajak Tarif lama Tarif baru Angsuran pajak baru mulai


berlaku
Badan secara umum, 25 persen 22 persen Masa pajak April 2020 (batas
selain perusahaan ma setor
suk bursa  15 Mei 2020)
Perusahaan masuk 20 persen 3% lebih Masa pajak April 2020 (batas
bursa yang memenuhi rendah dari setor Mei 2020)
syarat tarif
pengurangan tarif
pajak
KREDIT PAJAK

PASAL 21 PASAL 23
Pemotongan pajak yang dilakukan oleh Pemotongan pajak yang dilakukan
pihak ketiga atas penghasilan yang diterima oleh pihak ketiga sehubungan
WP OP dalam negeri sehubungan dengan dengan penghasilan tertentu yang
pekerjaan diterima WP Badan

PASAL 22 PASAL 24
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh Pajak yang dibayar atau terutang
pihak ketiga sehubungan dengan diluar negeri atas penghasilan dari
pembayaran atas penyerahan barang, luar negeri yang diterima WP
impor, dan kegiatan usaha dibidang dalam negeri
tertentu.
CONTOH

1 Data Wajib Pajak


Nama Wajib Pajak : PT Perdana
NPWP : 01.444.555.1.541.000
Alamat Kedudukan : Jl. Kenari No. 49 Codong Catur, Depok Yogayakarta 55281
Nomor Telepon/ Faks : (0274) 864 892/ (0274) 524 501
KLU : 51310
Nama Pimpinan : Akbar Perdana Putra
Alamat Rumah : Jl. Swakarya No. 5 Yogyakarta
Klasifikasi Badan : PT (Perseroan Terbatas)

2 Kegiatan Usaha
Pada tahun 2016, PT Perdana memperoleh penghasilan dari dalam negeri dan luar negeri.
Laporan laba rugi (komersial) pada tahun 2016 sebagai berikut.
CONTOH
Umur
Umur Ekonomis
Ekonomis Penyusutan
Penyusutan Setahun
Setahun
Jenis
Jenis Aset
Aset Harga
Harga Perolehan
Perolehan Nilai
Nilai residu
residu Selisih
Selisih Penyusutan
Penyusutan
Komersial
Komersial Fiskal
Fiskal Komersial
Komersial Fiskal
Fiskal
Mesin
Mesin Produksi
Produksi 500,000,000
500,000,000 50,000,000
50,000,000 10
10 88 45,000,000
45,000,000 62,500,000
62,500,000 (17,500,000)
(17,500,000)
Kendaraan
Kendaraan 400,000,000
400,000,000 80,000,000
80,000,000 10
10 88 32,000,000
32,000,000 50,000,000
50,000,000 (18,000,000)
(18,000,000)
Komputer
Komputer 300,000,000
300,000,000 60,000,000
60,000,000 55 88 48,000,000
48,000,000 37,500,000
37,500,000 10,500,000
10,500,000
Inventaris
Inventaris 200,000,000
200,000,000 40,000,000
40,000,000 88 88 20,000,000
20,000,000 25,000,000
25,000,000 (5,000,000)
(5,000,000)
Bangunan
Bangunan 600,000,000
600,000,000 120,000,000
120,000,000 20
20 20
20 24,000,000
24,000,000 30,000,000
30,000,000 (6,000,000)
(6,000,000)
Total
Total 169,000,000
169,000,000 205,000,000
205,000,000 (36,000,000)
(36,000,000)

KOMPENSASI
KOMPENSASI KERUGIAN
KERUGIAN
Rugi
Rugi Fiskal
Fiskal 2013
2013 Rp
Rp 350,000,000
350,000,000
Dikompensasi
Dikompensasi 2014
2014 Rp
Rp (150,000,000)
(150,000,000)
Sisa
Sisa Rugi
Rugi Fiskal
Fiskal 2013
2013 Rp
Rp 200,000,000
200,000,000
Dikompensasi
Dikompensasi 2015
2015 Rp
Rp (190,000,000)
(190,000,000)
Sisa
Sisa Rugi
Rugi Fiskal
Fiskal 2013
2013 dikompensasi
dikompensasi 2016
2016 Rp
Rp 10,000,000
10,000,000
Menghitung PPh yang Terutang Tahun Pajak 2016
Penghasialn neto fiskal Rp 1,167,645,000
Kompensasi rugi Rp (10,000,000)
Penghasilan Kena Pajak Rp 1,157,645,000

PPh Terutang
- 25% x (1.157.645.000 - (50%*25%*(4.8/18.52)*1.157.645.000) Rp 37,494,875
- 50%*25%*(4.8/18.52)*1.157.645.001 Rp 214,421,500
Total PPh Terutang Rp 251,916,375

Total PPh Terutang Rp 251,916,375


Kredit Pajak
PPh 23 Rp 2,650,000
PPh 24 Rp 53,149,480
PPh 25 Rp 60,000,000
Total Kredit Pajak Rp 115,799,480
PPh Kurang dibayar Rp 136,116,895

Total PPh Terutang Rp 251,916,375


Kredit Pajak
PPh 23 Rp 2,650,000
PPh 24 Rp 53,149,480
Total Kredit Pajak Rp 55,799,480
Dasar Penghitungan Angsuran PPh 25 Rp 196,116,895
A ngsuran PPh 25 per bulan tahun 2017
- Rp. 196.116.895 : 12 Rp 16,343,075
Thank You

Anda mungkin juga menyukai