VERLIANI DASMARAN,SE.,MAk
PENGERTIAN
Perseroan Terbatas (PT) Subjek pajak Badan adalah setiap Badan Usaha yang
Perkumpulan diberikan kewajiban untuk membayar pajak, baik dalam
Perseroan Lainnya periode bulan maupun tahun dan disetor ke kas negara
Yayasan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Organisasi Masyarakat
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Persekutuan
Bentuk Usaha Tetap
Objek PPh Badan
f. Pajak Penghasilan Pasal 29 PPh Pasal 4 ayat (2) berkaitan dengan pajak yang dipungut PPnBM
dari penghasilan yang dipotong dari bunga deposito dan
tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara,
bunga simpanan yang dibayarkan koperasi, hadiah undian,
merupakan pajak yang dibebankan untuk transaksi atas Barang
transaksi saham dan sekuritas lainnya, serta transaksi lain
PPN Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP). Nilai PPN
sebagaimana diatur dalam peraturan yang ditetapkan.
biasanya ditambahkan pada harga pokok barang atau jasa yang
diperjualbelikan tersebut.
Peraturan Tentang Pajak Penghasilan Badan
Ada beberapa peraturan yang berlaku mengenai pajak Badan, antara lain:
Peredaran bruto adalah seluruh penghasilan yang diterima, baik orang pribadi maupun
badan.
Catatan mengenai peredaran bruto dapat diketahui melalui pembukuan yang dilaksanakan
oleh badan dalam satu tahun.
Apabila wajib pajak memilih untuk tidak melakukan pembukuan, maka PKP akan
dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
Sebaliknya, jika Wajib Pajak melakukan pembukuan yang benar, penghitungan PKP
dilakukan berdasarkan catatan yang tertulis di pembukuan.
Dalam hal menghitung penghasilan neto fiskal untuk PKP, jumlah peredaran bruto dapat
dikurangi oleh biaya-biaya yang terpakai.
Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang dimaksud dapat dilihat dalam pasal 14 UU
No. 36 Tahun 2008 tentang PPh.
TARIF….
oPeredaran bruto lebih dari Rp4,8 miliar
PEREDARAN BRUTO sampai Rp50 miliar adalah [(50% x25%) x
penghasilan kena pajak yang memperoleh
DIBAWAH 4,8 Milyar fasilitas] + [25% x penghasilan kena pajak
tidak memperoleh fasilitas].
0,5% x OMSET…..FINAl
PPh badan terutang dengan peredaran bruto di atas Rp50 miliar akan
dihitung berdasarkan ketentuan umum atau tanpa fasilitas pengurangan
tarif.
Jadi, besar PPh badan tetap 25% dikalikan penghasilan kena pajak.