NIM : 20170420300
Kelas : Perpajakan A
Pajak Kontemporer
Penghasilan Objek PPh Final & Penghasilan Bukan Objek PPh Final
A. Objek Pajak Final
a) Penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek
b) Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan
c) Penghasilan dari hadiah atas undian
d) Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau Bangunan.
e) Penghasilan dari persewaan tanah dan/atau Bangunan.
f) Penghasilan atas bunga atau diskonto obligasi yang diperdagangkan dibursa
efek
g) Penghasilan atas jasa konstruksi
h) Penghasilan atas perusahaan pelayaran dalam negeri
i) Penghasilan atas perusahaan pelayaran/penerbangan luar negeri.
j) Penghasilan BUT perwakilan dagang asing di Indonesia
k) Penghasilan atas selisih lebih revaluasi aktiva tetap
l) Penghasilan atas penjualan hasil produksi pertamina
m) Penghasilan atas bunga simpanan anggota koperasi
n) Penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham atau
pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha.
o) Penghasilan atas diskonto surat perbendaharaan negara
p) Penghasilan atas transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang
diperdagangkan di bursa.
q) Penghasilan atas deviden yang diterima oleh Orang Pribadi dalam negeri.
Adapun dampak negatif bagi WP dengan penerapan Pajak Final ini adalah :
a) PPh Final sedikit mengesampingkan asas keadilan dalam hal pemungutan
pajak. Hal ini tercermin dari pengenaan tarif yang sama baik bagi pengusaha
kecil maupun pengusaha besar.
b) Dampak lainnya adalah bagi profesi akuntan terutama yang berhubungan
dengan perpajakan akan mengalami penurunan penghasilan karena Wajib
Pajak dapat melakukan perhitungan, penyetoran, dan pelaporan pajaknya
sendiri.
2. Bagi Pemerintah
Berdasarkan Tujuan diterapkannya Pajak Final Yaitu: 1. Kesederhanaan
Pemotongan 2. Pengurangan beban administratif 3. Pemerataan Pajak 4.
Dorongan pengembangan investasi 5. Perkembangan ekonomi moneter. Maka
dapat dikatakan bahwa bagi pendapatan Negara, PPh final memberikan manfaat
sebagai berikut : 1. Dengan keserhanaan pemotongan dan beban administratif
yang kecil, diharapkan dapat membuat wajib pajak yang belum membayar
pajaknya secara optimal dapat memenuhi kewajibannya secara penuh sehingga
menambah pemasukan negara. 2. Pemerataan pajak akan tercapai dikarenakan
wajib pajak yang sebelumnya kesulitan memenuhi kewajiban pajaknya,
termudahkan dan dengan sukarela membayar pajak dengan benar. 3. Dengan tarif
yang pasti, pengusaha akan lebih mudah melakukan analisis bisnis dan
diharapkan akan menambah investasi yang masuk ke Indonesia. 4. Apabila ketiga
manfaat diatas terpenuhi, tentunya akan meningkatkan perekonomian secara
nasional.
. 14. Penerapan Pajak Final oleh Pemerintah, tentunya telah memperhitungkan
berbagai aspek. Diluar pro dan kontra penerapan Pajak Final, sebagai warga
negara tentunya masing-masing individu memiliki tanggung jawab untuk
secara bersama-sama memberikan sumbangsih terhadap kemajuan bangsa
salah satu caranya adalah dengan membayar pajak. Pajak Final memerlukan
manajemen tersendiri bagi WP. Hal ini disebabkan karena pajak bersifat final
ini tidak dapat diperhitungkan kembali sebagai kredit pajak, sehingga apabila
terjadi salah perhitungan atau salah dasar pengenaan pajak akan berakibat
bertambahnya beban bagi WP. Untuk itu, manajemen perlu memperhitungkan
dengan baik masalah pajak final ini, termasuk menentukan besarnya objek
pajak yang akan dikenai pajak final, dan tentunya manajemen pajak ini harus
dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menghindari adanya
risiko sanksi dikemudian hari.