2021
DASAR HUKUM
Pembayaran, pemotongan atau pemungutan PPh final baik dipotong maupun disetor
sendiri bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang, melainkan
pelunasan. Dengan demikian, wajib pajak yang telah dipotong atau menyetor sendiri
PPh final terutang dianggap telah melunasi pajaknya.
KONSEP PPH FINAL
Sederhananya, PPh final adalah pajak yang dikenakan dengan tarif dan
dasar pengenaan pajak tertentu yang berbeda dengan skema pajak umum
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun berjalan.
JENIS PENGHASILAN YANG
DIKENAKAN PPH FINAL
1.
Penghasilan yang dikenakan PPh Pasal 4
ayat (2), yang meliputi:
Bunga yang berasal dari: deposito, tabungan,
obligasi/surat utang negara, simpanan yang dibayarkan
koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
Hadiah undian;
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di
bursa, transaksi penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal yang diterima perusahaan modal
ventura;
JENIS PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPH
FINAL
Tarif
Pajak Penghasilan Pasal 21 atas
penghasilan berupa Uang Manfaat Pensiun,
Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari
Tua ditentukan sebagai berikut:
sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto
sampai dengan Rp 50.000.000.00 (lima puluh juta
rupiah);
sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di
atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Ketentuan diatas berdasarkan Peraturan Pemerintah
nomor 68 tahun 2009.
JENIS PENGHASILAN YANG
DIKENAKAN PPH FINAL
Pembayaran PPh dalam tahun berjalan yang bersifat Tidak Final dapat
berupa penyetoran atau pembayaran sendiri dan pemotongan/pemungutan
Pihak ketiga. Pembayaran/penyetoran sendiri yang bersifat Tidak Final biasa
disebut PPh Pasal 25.
JENIS PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPH
TIDAK FINAL
SIFAT PPH
URAIAN
FINAL TIDAK FINAL
P e ng g a bung a n/ pe mis a ha n
de ng a n pe ng ha s ila n la in ya ng Dipis a h Dig a bung
dike na ka n ta rif umum
Bia ya s e hubung a n untuk
Tida k da pa t dikura ng ka n da ri Da pa t dikura ng ka n da ri
me nda pa tka n, me na g ih da n
pe ng ha s ila n bruto pe ng ha s ila n bruto
me me liha ra pe ng ha s ila n
Tida k da pa t dipe rhitung ka n Da pa t dipe rhitung ka n s e ba g a i
Bukti po to ng P P h s e ba g a i kre dit pa ja k ba g i piha k kre dit pa ja k ba g i piha k ya ng
ya ng dipo to ng a ta u dipung ut dipo to ng a ta u dipung ut
Be rda s a rka n P e ra tura n
P e me rinta h (P P ) a ta u Ta rif Umum P P h P a s a l 1 7 UU
Ta rif
Ke putus a n Me nte ri Ke ua ng a n PPh
(KMK) sonny.soebagyo
Ilustrasi Penghitungan PPh Final
Tuan ZYX, seorang karyawan, memiliki sepetak tanah berukuran
200m2. Tahun 2018, tanah tersebut dijual ke developer yang
rencananya akan dibangun perumahan. Tanah tersebut dijual
seharga Rp300.000.000,00. Sedangkan NJOP tanah tersebut
adalah Rp250.000.000,00. Atas transaksi tersebut, hasil
penjualan tanah milik Tuan ZYX terutang PPh Pasal 4 ayat (2).
Berdasarkan PP 34 tahun 2016, tarif PPh atas pengalihan
tanah/bangunan sebesar 2,5% (sebelumnya sebesar 5%).
Ilustrasi Penghitungan PPh Final
Catatan:
Pihak pemotong PPh Pasal 4 ayat (2) adalah developer. Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) yang digunakan adalah nilai transaksi (pilih
mana yang lebih besar antara NJOP dan nilai transaksi). Tuan
ZYX tidak perlu menggabungkan penghasilan dari penjualan tanah
dengan penghasilan utamanya sebagai karyawan pada SPT Tahunan
miliknya (untuk diperhitungkan kembali). Cukup mencantumkan
nilai transaksi dan PPh yang dipotong tersebut pada daftar
penghasilan yang dikenakan PPh Final di lampiran SPT Tahunan.
Dari transaksi tersebut, pihak pembeli terutang Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB), yang besarannya
ditentukan pemerintah daerah.
Ilustrasi Penghitungan PPh Final
Kesimpulan:
Penghasilan Tuan ZYX sebagai penjual tanah
dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) oleh developer.
Tuan ZYX tidak perlu menggabungkan penghasilan
dari transaksi tersebut dengan penghasilan
sebagai karyawan pada SPT Tahunan.
DPP yang digunakan adalah nilai terbesar antara
NJOP dan nilai transaksi.
Pihak pembeli (developer) terutang BPHTB.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
SEMOGA
BERMANFAAT
SONNY SOEBAGYO
REGISTERED TAX CONSULTANT
License No. KEP-4421/IP.C/PJ/2019
ATTORNEY IN TAX COURT
License No. KEP-011/PP/IKH/2023
email : sonny.soebagyo@gmail.com