kewajiban PPh secara Umum untuk BADAN (PT, CV, Koperasi, Firma ).
a. Menghitung pajaknya sendiri (PPh pasal 25, PPh pasal 29, Pph Final).
b. Menghitug, memotong pajak nya orang lain atau pihak lain (antara lain
PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23, PPh pasal 26
Badan yang dikenakan PPh final 0,5% hanya PT, CV, Koperasi dan
Firma , badan lainnya dikenakan PPh pasal 25 ( tarif umum/tarif
pasal pasal 17).
2. Bila peredaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000, pada tahun
Berjalan atau melewati jangka waktu badan tarif 25%
maka untuk tahun-tahun berikutnya dikenakan PPh dengan tahun 2020 tarif 22%
tarif umum 2021 2022 17%
a. Tarif pasal 17(1) huruf a untuk wajib pajak Orang pribadi
b. Tarif pasal 17 (2a) atau pasal 31 E undang-undang PPh
Wajib Pajak badan. de
3. Usaha yang peredaran bruto lebih Rp 4.800.000.000
tidak dikenakan PPh final 0,5%, tetapi dikenakan PPh pasal 25
apabila:
a. Memilih dikenakan menghitung pajak dengan tarif umum
atau tarif pasal 17 . Apabila memilih harus menyampaikan
pemberitahunan ke kantor pajak dan untuk tahun
selanjutnya tidak bisa lagi dkenakan PPh final 0,5%
b. Persekutuan Komanditer (CV dan Firma)
- yang dibentuk oleh beberapa wajib pajak orang pribadi yang
memiliki keahlian khusus
- dan menyerahkan jasa sejenis dengan jasa pekerjaan bebas
c. Wajib pajak Badan yang mendapat fasilitas PPh
- pasal 31 A UU PPh atau PP No. 94 tahun 2010
d. Bentuk Usaha Tetap
Budi telah menikah mempunyai 1 orang anak (K/1) dalam tahun 2019
melakukan penjualan Rp 5.700.000.000, harga pokok penjualan
Rp 5.000.000.000, Biaya usaha Rp 200.000.000 (asumsi angka-angka
tersebut sesuai UU PPh) . Hitung PPh teutang tahun 2019.
Jawab.
Penjualan Rp5,700,000,000
HPP Rp5,000,000,000
Laba kotor Rp700,000,000
Biaya usaha Rp200,000,000
Laba bersih Rp500,000,000
PTKP 63,000,000
Penghasilan Kena pajak Rp437,000,000
PPH terutang 5%x50.000.000 2,500,000
15%x200.000.000 30,000,000
25%x187.000.000 46,750,000
79,250,000
Bila penjualan saya ganti
Budi telah menikah mempunyai 1 orang anak (K/1) dalam tahun 2019
melakukan penjualan Rp 4. 800.000.000 (atau dibawahnya ) , harga pokok penjualan
Rp 5.000.000.000, Biaya usaha Rp 200.000.000 (asumsi angka-angka
tersebut sesuai UU PPh) . Hitung PPh teutang tahun 2019.
Jawab.
Penjualan Rp4,800,000,000
HPP Rp5,000,000,000
Laba kotor -Rp200,000,000
Biaya usaha Rp200,000,000
Laba bersih -Rp400,000,000
PTKP 63,000,000
Penghasilan Kena pajak -Rp463,000,000
PPH terutang NIHIL (rugi tidak kena pajak).
K/3 K/4
Rp54,000,000 Rp54,000,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp72,000,000 Rp72,000,000
K/I/4 K/4
Rp54,000,000 Rp54,000,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp4,500,000 Rp4,500,000
Rp54,000,000
Rp126,000,000 Rp72,000,000
Rp200,000,000
5%x50.000.000
15%x150.000.000
Rp200,000,000
2,500,000
22,500,000
25,000,000
0+Rp 150.000.000)