Anda di halaman 1dari 14

BAB 11

DEPRESIASI, PENURUNAN, DAN DEPLESI

 Ringkasan pembelajaran

DEPRESIASI, PENURUNAN, DAN DEPLESI

Depresiasi Penurunan Deplesi Revaluasi

Faktor yg terlibat Mengakui Membangun basis Pengakuan


Metode dpresiasi penurunan Menghapus biaya masalah
Komponen Ilustrasi penurunan sumber daya
depresiasi pemulihan Mengestimasi
Masalah khusus penurunan pembalikan
unit penghasil kas Melikuidasi deviden
aset yang akan
dihapus

DEPRESIASI – METODE ALOKASI BIAYA

Depresiasi merupakan sarana dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses akuntansi dari
alokasi biaya dari aset berwujud yang akan dibebankan secara sistematis dan rasional untuk
periode itu diharapkan dapat memberikan manfaat dari penggunaan aset.

Alokasi Kos Aset Tetap:

Aset Tetap = Biaya depresiasi

Aset Tak berujud = Biaya Amortisasi

Aset Sumber alam = Biaya Deplesi

Faktor-faktor yang terlibat dalam proses depresiasi

Sebelum menetapkan pola biaya terhadap pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga
pertanyaan dasar:
1. Dasar penyusutan apa yang digunakan untuk aset?
Dasar penetapan untuk depresiasi merupakan fungsi dari dua faktor:
 Biaya asli
 Nilai sisa: jumlah estimasi yang akan diterima perusahaan ketika menjual aset atau
menghapus dari layanan.

Ilustrasi: Biaya asli $10.000


Dikurangi: nilai sisa $ 1000
Dasar penyusutan $ 9.000

2. Apa arti masa manfaat aset?


Perusahaan memensiunkan asetnya karena dua alasan:
 Faktor fisik : keausan, kerusakan, yang membuat aset tersebut sulit untuk bekerja
maksimal. Faktor fisik inilah yang menentukan batas umur manfaat suatu aset.
 Faktor ekonomi : keusangan
3. Apakah metode pembagian biaya yang terbaik untuk aset?
metode penyusutan yang digunakan harus sistematis dan rasional, harus mencerminkan
suatu pola dimana keuntungan ekonomi di masa depan atas aset diharapkan untuk
digunakan oleh perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode depresiasi, sebagai berikut:
1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).
Disebut juga beban variable atau pendekatan unit produksi , menganggap penyusutan
adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas, bukan dari perjalanan waktu.

Perhitungan metode aktivitas:


(Biaya dikurangi nilai sisa) x jumlah jam tahun ini
Total estimasi jam

Kelemahan terbesar dari metode ini yaitu metode ini kurang tepat untuk situasi
dimana depresiasi lebih merupakan fungsi waktu daripada aktivitas.

2. Metode garis lurus.


Metode garis lurus lebih menganggap depresiasi sebagai fungsi waktu daripada
fungsi kegunaan.
Perhitungan metode garis lurus:
Biaya dikurangi nilai sisa
Estimasi umur manfaat
Satu masalah yang sering muncul dalam menggunakan metode garis lurus adalah
distorsi dalam analisis tarif pengembalian (income/asset).

3. Metode beban berkurang(dipercepat):


Metode Beban Berkurang ditetapkan untuk biaya depresiasi yang lebih tinggi di awal
tahun dan biaya yang lebih rendah di periode berikutnya. Karena metode ini
mempersilahkan untuk pembebanan di awal tahun yang lebih tinggi daripada pada
metode garis lurus, sehingga sering disebut metode depresiasi yang dipercepat.
a. Jumlah angka tahun.
Metode ini hasil dari pengurangan beban depresiasi yang didasari pengurangan
porsi dari biaya yang bisa didepresiasi (Biaya sebenarnya dikurang nilai sisa).
b. Metode saldo menurun.
Metode ini menggunakan tingkat depresiasi (dalam persentasi) yang merupakan
perkalian dari metode garis lurus.

Komponen depresiasi
Seperti yang disebutkan di Bab 10, perusahaan diharuskan untuk menggunakan komponen
depresiasi. IFRS mengharuskan setiap bagian dari item dalam property, plant, dan equipment
yang memberikan pengaruh yang signifikan kepada asset untuk didepresiasikan secara
terpisah.
Masalah depresiasi khusus
1. Bagaimana seharusnya perusahaan menghitung depresiasi untuk periode sebagian?
Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode sebagian, perusahaan harus
menentukan beban penyusutan untuk tahun penuh dan kemudian membagi rata beban
depresiasi ini ke dalam dua periode yang bersangkutan. Proses ini harus dilanjutkan
selama umur aset yang berguna.
2. Apakah depresiasi menyediakan untuk penggantian asset?
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai depresiasi adalah bahwa
depresiasi menyediakan dana untuk penggantian properti, pabrik dan peralatan.
Depresiasi mengurangi laba bersih sama seperti beban-beban lainnya. Sebenarnya
depresiasi itu berbeda, depresiasi tidak mempengaruhi arus kas periode yang berjalan.
3. Bagaimana seharusnya perusahaan menangani revisi tarif depresiasi?
- Ketika membeli aset pabrik, perusahaan dengan hati-hati menentukan tarif
penyusutan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aset sejenis dan informasi
terkait lainnya.
- Kerusakan fisik tak terduga atau usang tidak terduga dapat mengurangi masa manfaat
ekonomis aset.
- Meningkatkan pemeliharaan prosedur, revisi prosedur operasi, atau perkembangan
serupa dapat memperpanjang umur aset di luar periode yang diharapkan.

CONTOH:

Arcadia HS, Membeli peralatan seharga $510,000 yang diperkirakan memiliki umur
ekonomis 10 tahun dengan nilai residu $10,000. Depresiasi telah dicatat selama 7 tahun
dengan metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke 8),Ditentukan bahwa perkiraan umur
ekonomis seharusnya 15 tahun dengan nilai residu $5,000.Diminta:Bagaimana jurnalnya
untuk menyesuaikan depresiasi tahun-tahun yang lalu?Hitunglah Depresiasi untuk tahun
2010.

 Pertama hitung nilai pada saat perubahan estimasi

Setelah 7 tahun

Kos peralatan $510,000

Nilai residu $10,000

Nilai yang didepresiasi 500,000

Umur ekonomis (lama) years Depresiasi per tahun $ 50,000

Pertama hitung nilai pada saat perubahan estimasi x 7 tahun = $350,000

Balance Sheet (Dec. 31, 2009)

Peralatan$510,000 (DEBIT)

Akumulasi depresiasi350,000 (KREDIT)


Nilai buku (NBV)$160,000 (KREDIT)

Perhitungan depresiasi tahun 2010.

setelah 7 tahun

Nilai buku $160,000

Nilai residu (baru) $5,000

Nilai yang didepresiasi 155,000

Nilai ekonomis yang tersisa tahun

Depresiasi per tahun $ 19,375

Perhitungan depresiasi tahun 2010.Jurnal tahun 2010

Beban Depresiasi 19,375 (D)

AkumulasiDepresiasi 19,375 (K)

PENURUNAN NILAI

Akuntansi standar yang umum atas nilai terendah atau nilai realisasi bersih untuk persediaan
tidak digunakan pada properti, pabrik, dan peralatan.

Pengakuan penurunan

Sebagaimana telah didiskusikan di depan, krisis kredit bermula pada akhir 2008 telah
mempengaruhi banyak institusi finansial dan non-finansial. Sebagai dampak dari
kemerosotan global, banyak perusahaan mempertimbangkan untuk menghapus asset
tetapnya. Penghapusan ini disebut Impairment.

Pembalikan kerugian penurunan

- Setelah mencatat kerugian penurunan, jumlah yang dapat diperoleh kembali menjadi
dasar impairment aset.
- Pemulihan kembali dari kerugian penurunan dilaporkan pada bagian “Other Income and
Expense” dalam Laporan laba rugi.

Unit penghasil kas


Pada beberapa kasus, tidak mungkin untuk menaksir aset tunggal yang mengalami
impairment karena aset tunggal menghasilkan cash flows hanya jika digabung dengan asset
lain.

Impairment Aset yang akan dijual

- Aset yang diperoleh untuk dilepas seperti persediaan, perusahaan seharusnya


melaporkannya pada lower-of-cost atau net-realizable value.
- Perusahaan seharusnya melaporkan kerugian atau keuntungan yang berkaitan dengan
impairment aset sebagai bagian dari laba operasi dalam “Other Income and Expense”.

contoh: TIDAK ADA PENURUNAN NILAI

diasumsikan bahwa Cruz Company melakukan uji penurunan nilai untuk peralatan yang
dimilikinya. Nilai buku $200,000, Nilai wajar dikurangi biaya-biaya untuk menjual adalah
$180,000, dan nilai jika digunakan $205,000.Illustration 11-15

$200,000

$205,000

No Impairment

$180,000

$205,000

CONTOH: ADA PENURUNAN NILAI

Asumsikan informasi yang sama untuk Cruz Company, kecuali bahwa nilai pakai peralatan
Cruz adalah $175.000 dan bukan $205.000. Cruz mengukur rugi penurunan nilai sebagai
selisih antara jumlah tercatat sebesar $200.000 dan yg lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ($180.000) atau nilai pakai ($175.000). Dengan demikian Cruz
menggunakan nilai wajar dikirangi biaya untuk menjual untuk mencatat rugi penurunan nilai
sebesar $20.000 ($200.000-$180.000)

Jurnal untuk mencatat:

Kerugian atas penurunan nilai 20.000


Akumulasi penyusutan-peralatan 20.000

ILUSTRASI PENURUNAN NILAI KASUS 1

Pada 31 Desember 2011, Hanoi Company memiliki peralatan dengan Kos mula-mula
VND26,000,000, dan akumulasi depresiasi VND12,000,000. Peralatan memiliki umur
ekonomis 4 tahun dengan nilai residu VND2,000,000. Dibawah ini informasi yang berkaitan
dengan peralatan tersebut:

 Pada 31 Desember 2011 Peralatan memiliki nilai nilai buku VND (VND26,000,000
VND12,000,000).
 Hanoi memakai metode garis lurus untuk menghitung depresiasi. Depresiasi sebesar
VND6,000,000 untuk tahun 2011 telah dicatat.
 Hanoi telah menentukan NRV pada 31 Desember 2011 sebesar VND11,000,000.
 Sisa umur ekonomis setelah 31 Desember 2011 adalah 2 tahun.

Penurunan nilai:

Kerugian atas penurunan nilai (VND14.000.000-VND11.000.000) 3000.000

Akum peny pralatan 3000.000

Jurnal penyusutan:

Beban penyusutan (VND11.000.000/2) 5.500.000

Akum peny peralatan 5.500.000

REVALUASI

Sampai saat ini, kita mengasumsikan bahwa perusahaan menggunakan prinsip biaya
perolehan untuk menilai asset berwujud yang berumur Panjang setelah perolehan. Namun,
perusahaan memiliki pilihan: mereka dapat menilai asset ini pada biaya perolehan atau nilai
wajar.

Mengakui Revaluasi

Network Rail adalah contoh perusahaan yang memilih untuk menggunakan nilai wajar untuk
memperlakukan jaringan kereta apinya. Penggunaan nilai wajarnya menyebabkan
peningkatan sebesar 4.289 juta pada asset berwujud yang berumur panjang. Ketika
perusahaan memilih nilai wajar asset berwujud berumur Panjang setelah perolehan,
perusahaan mencatat perubahan nilai wajar dengan menyesuaikan akun asset tekait dan
mencatat keuntungan yang belum direalisasi pada asset berwujud berumur Panjang yang
direvaluasi tsb. Keuntungan yang belum direalisasikan ini sering disebut surplus revaluasi
(revaluation surplus).

1. Revaluasi-tanah

Untuk mengilustrasikan revaluasi tanah, asumsikan bahwa Siemens group membeli tanah
seharga 1000.000 pada tanggal 5 jan 2010. Perusahaan memilih untuk menggunakan
akuntansi revaluasi atas tanah tsb pada periode berikutnya. Pada tanggal 31 des 2010,
nilai wajar tanah adalah 1200.000. Jurnal untuk mencatat tanah pada nilai wajarnya
adalah:

Tanah 200.000

Keuntungan yg belum direalisasi atas revaluasi tanah 200.000

2. Revaluasi-aset yg dpt disusutkan

Untuk menggambarkan akuntansi untuk revaluasi asset yang dapat disusutkan, asymsikan
bahwa Lenovo group membeli peralatan seharga 500.000 pada tgl 2 januari 2010.
Peralatan tsb memiliki umur manfaat lima tahun, disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus, dan metode residualnnya adalah 0. Lenovo memilih untuk
merevaluasi peralatan pd nilai wajar selama umur manfaat peralatan tersebut. Lenovo
mencatat beban penyusutan sebesar 100.000 (500.000:5) pd tgl 31 des 2010 sebagai
berikut:

Beban penyusutan 100.000

Akum peny peralatan 100.000

Jurnal revaluasi 31 des 2010

Akum peny peralaan 100.000

Peralatan 40.000
Keuntungan yg belum direalisasikan atas revaluasi-peralatan 60.000

Penyajian lap keu revaluasi

Pada lap laba rugi komperhensif:

Penghasilan komperhensif lain

Keuntungan yang belum direalisasikan atas revaluasi-peralayan 60.000

Pada laporan posisi keuangan:

Aset tidak lancer

Peralatan (500.000-40.000) 460.000

Akum peny peralatan (100.000-100.000) 0

Jumlah tercatat 460.000

Ekuitas

Akum penghasilan komperhensif lain 60.000

IFRS mengijinkan penilaian kembali aset tetap ke nilai wajar

1. Jika penilaian kembali digunakan, maka harus diterapkan pada semua aset dalam
kelas aset.
2. Aset yang mengalami perubahan harga yang cepat harus dinilai kembali secara
tahunan, jika tidak penilaian kembali yang jarang dilakukan diterima.

DEPLESI

Sumber daya mineral, biaya disebut aset yang terbuang, termasuk minyak tanah, mineral, dan
timberlands.

Tidak seperti pabrik dan peralatan, sumber daya mineral dikonsumsi secara fisik selama masa
penggunaan dan tidak mempertahankan karakter fisiknya.

Membangun basis deplesi

Perhitungan dasar deplesi meliputi akuntansi yang tepat untuk tiga jenis pengeluaran:
1. Biaya pra-eksplorasi.
2. Biaya eksplorasi dan evaluasi
3. Biaya pengembangan

Menghapus biaya sumber daya

Biasanya, perusahaan menghitung deplesi pada metode unit yang diproduksi (pendekatan
aktivitas). Deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang diambil selama periode tersebut.

Perhitungan biaya deplesi per unit:

Total biaya – nilai sisa

Total estimasi unit yang tersedia

Memperkirakan cadangan yang dipulihkan

- Sama seperti akuntansi untuk perubahan estimasi.


- Merevisi tingkat penipisan secara prospektif
- Membagi biaya yang tersisa dengan estimasi baru dari cadangan dipulihkan.

Melikuidasi deviden

- Perusahaan sering memiliki sebagai satu-satunya aset utama properti dari mana ia
bermaksud untuk mengekstrak sumber daya mineral.
- Jika perusahaan tidak mengharapkan untuk membeli properti tambahan, mungkin secara
bertahap mendistribusikan kepada pemegang saham investasi modal mereka dengan
membayar dividen yang di likuidasi.

Presentasi Laporan Keuangan

1. Kebijakan akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi, termasuk pengakuan E & E
aset
2. Jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan biaya, dan arus kas operasi yang timbul dari
eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.
RANGKUMAN BAB 12
INTANGIBLE ASSETS
(ASET TIDAK BERWUJUD)

Karakteristik asset tidak berwujud:

1. Dapat diidentifikasi
Untuk dapat diidentifikasi, sebuah asset tidak berwujud harus terpisah dari
perusahaan (dapat dijual/dipindahtangankan), atau muncul dari sebuah kontrak atau
hak legal dari manfaat ekonomi bagi perusahaan.

2. Tidak memiliki bentuk fisik


Aset berwujud seperti property, pabrik dan peralatan memiliki bentuk fisik.
Sebaliknya dengan asset tidak berwujud, asset tidak berwujud memperole nilai dari
hak perusahaan untuk memanfaatkannya.

3. Bukan asset moneter


Asset seperti tabungan di bank, piutang usaha, dan investasi jangka panjang
dalam obligasi ataupun saham juga tidak memiliki bentuk fisik. Namun, asset moneter
memperoleh nilai dari hak untuk menerima kas atau setara kas dimasa depan. Asset
moneter tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai asset tidak berwujud.

Penilaian:

1. Membeli asset tidak berwujud

Perusahaan mencatat asset tidak berwujud yang dibeli dari pihak lain sebesar
biaya yang dikeluarkan (at cost). Yang termasuk sebagai biaya adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengakusisi ditambah dengan beban-beban untuk membuat asset tidak
berwujud tersebut siap untuk dimanfaatkan. Biaya tersebut seperti biaya pembelian, biaya
legal (pengesahan) dan biaya lainnya.

Kadang-kadang perusahaan memperoleh asset tidak berwujud dengan


menukarkan saham atau asset lainnya. Untuk kasus seperti itu maka cost dari asset tidak
berwujud harus mempertimbangkan nilai wajar (fair value) dari asset tidak berwujud
yang diberikan atau diterima sehingga menjadi lebih jelas.

2. Perusahaan menciptakan asset tidak berwujud

Bisnis terkadang mengeluarkan biaya untuk bermacam-macam sumber daya yang


tidak berwujud, seperti pengetahuan , teknologi, riset pasar , merk dan lain-lain. Maka
untuk mencatat nilai dari asset tidak berwujud tersebut perusahaan membagi aktivitas
menjadi dua yaitu fase riset dan fase pengembangan. Perusahaan membebankan semua
biaya yang dikeluarkan pada saat fase riset dan mengkapitalisasi semua biaya pada fase
pengembangan, jika pada saat fase pengembangan tersebut perusahaan sudah dapat
melihat adanya manfaat ekonomi.

Amortisasi asset tidak berwujud:

1. Memiliki masa manfaat yang terbatas


Perusahaan mengamortisasi asset tidak berwujud dengan membebankan biaya
(beban amortisasi) sesuai dengan masa manfaatnya.

2. Tidak memiliki masa manfaat (masa manfaat tidak terbatas)


Perusahaan tidak mengamortisasi asset tidak berwujud yang tidak memiliki
masa manfaat (masa manfaat tidak terbatas).

Perusahaan juga harus melakukan tes impairment untuk asset tidak berwujud setiap
tahunnya untuk menilai kembali nilai buku dari asset tidak berwujud tersebut.

Jenis-jenis asset tidak berwujud:


1. Asset tidak berwujud yang berhubungan dengan Pemasaran
Ex: Merk Dagang (Trademark)
2. Asset tidak berwujud yang berhubungan dengan Pelanggan
Ex: Daftar pelanggan
3. Asset tidak berwujud yang berhubungan dengan Seni
Ex: Hak Cipta (Copy Right)
4. Asset tidak berwujud yang berhubungan dengan Kontrak
Ex: Franchise
5. Asset tidak berwujud yang berhubungan dengan Teknologi
Ex: Hak Paten

6. Goodwill*

*Goodwill:
Kelebihan atas biaya yang dikeluarkan dengan nilai wajar perusahaan saat membeli
perusahaan. Ex: perusahaan A membeli perusahaan B sebesar $ 105.000 pada saat nilai wajar
perusahaan B memiliki nilai wajar sebesar $ 100.000. Maka goodwill dari transaksi tersebut
adalah $ 5.000.

Impairment asset tidak berwujud


Impairment adalah penurunan nilai suatu asset. Impairment dilakukan baik pada asset
berwujud (Tangible asset) maupun asset tidak berwujud (Intangible asset) setelah dilakukan
penilaian kembali terhadap nilai suatu asset.

Contoh:
Perusahaan A memiliki patent dengan nilai buku sebesar $ 5.000 pada 2010. Namun
pada akhir tahun 2010 patent tersebut mengalami penurunan nilai karena hal-hal tertentu
menjadi sebesar $ 2.000 dan masa manfaat untuk patent tersebut masih tersisa 5 tahun. Untuk
itu perusahaan harus mencatat atas penurunan nilai dari patent tersebut sebagai impairment.

Nilai buku Patent $ 5.000


Nilai patent setelah dilakukan penilaian $ 2.000 _
Kerugian Impairment $ 3.000

Maka jurnal yang harus dicatat adalah

Kerugian impairment $ 3.000


Patent $ 3.000

Skedul amortisasi patent


Tahun Nilai Buku Awal Amortisasi Nilai Buku Akhir
Tahun Tahun
2011 $ 2.000 $ 400 $ 1.600
2012 1.600 400 1.200
2013 1.200 400 800
2014 800 400 400
2015 400 400 0

Pada akhir 2011 perusahaan harus mencatat beban amortisasi:

Beban Amortisasi $ 400


Patent $ 400

Pada awal tahun 2012 perusahaan A melakukan penilaian kembali terhadap patent
tersebut dan didapati nilai patent tersebut naik menjadi $ 1.800 dari nilai buku $ 1.600
(setelah amortisasi tahun 2011). Untuk itu perusahaan harus melakukan pencatatan untuk
menaikkan kembali nilai patennya. Maka jurnal yang harus dicatat adalah:

Patent $ 200
Pemulihan kerugian impairment $ 200

Untuk amortisasi selanjutnya perusahaan harus membuat skedul amortisasi yang baru dengan
masa manfaat yang masih tersisa yaitu 4 tahun:

Tahun Nilai Buku Awal Amortisasi Nilai Buku Akhir


Tahun Tahun
2012 $ 1.800 $ 450 $ 1.350
2013 1.350 450 900
2014 900 450 450
2015 450 450 0

Amortisasi pada akhir 2012

Beban Amortisasi $ 450


Patent $ 450

Biaya Riset dan Pengembangan (R&D)

Mengidentifikasi Aktivitas R&D

1. Aktivitas Riset
Pencarian ide dan perencanaan investigasi yang dilakukan dengan tujuan untuk
meperoleh pengetahuan dan pemahaman baru.
2. Aktivitas Pengembangan
Penerapan dari penemuan riset atau pengetahuan lain untuk merencanakan atau
mendesain produksi dari hal-hal baru seperti bahan baku, peralatan, produk, proses,
system atau jasa yang lebih baik sebelum mulai digunakan atau dijual.

Penyajian asset tidak berwujud

Aset tidak berwujud disajikan dalam laporan posisi keuangan keuangan sebagai asset
(aktiva).
Untuk hal-hal yang berhubungan dengan asset tidak berwujud seperti beban amortisasi dan
kerugian impairment disajikan dalam laporan laba rugi.
 Penilaian asset tak berwujud
Purchased intangibles (berasal dari pembelian)
1. Dicatat at cost
2. Meliputi semua biaya yang dikeluarkan sampe asset tsb bisa dimanfaatkan
3. Jenis biaya yg ddikeluarkan: purchase price (harga beli), legal fees, other incidental expenses

Anda mungkin juga menyukai