Ringkasan pembelajaran
Depresiasi merupakan sarana dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses akuntansi dari
alokasi biaya dari aset berwujud yang akan dibebankan secara sistematis dan rasional untuk
periode itu diharapkan dapat memberikan manfaat dari penggunaan aset.
Sebelum menetapkan pola biaya terhadap pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga
pertanyaan dasar:
1. Dasar penyusutan apa yang digunakan untuk aset?
Dasar penetapan untuk depresiasi merupakan fungsi dari dua faktor:
Biaya asli
Nilai sisa: jumlah estimasi yang akan diterima perusahaan ketika menjual aset atau
menghapus dari layanan.
Kelemahan terbesar dari metode ini yaitu metode ini kurang tepat untuk situasi
dimana depresiasi lebih merupakan fungsi waktu daripada aktivitas.
Komponen depresiasi
Seperti yang disebutkan di Bab 10, perusahaan diharuskan untuk menggunakan komponen
depresiasi. IFRS mengharuskan setiap bagian dari item dalam property, plant, dan equipment
yang memberikan pengaruh yang signifikan kepada asset untuk didepresiasikan secara
terpisah.
Masalah depresiasi khusus
1. Bagaimana seharusnya perusahaan menghitung depresiasi untuk periode sebagian?
Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode sebagian, perusahaan harus
menentukan beban penyusutan untuk tahun penuh dan kemudian membagi rata beban
depresiasi ini ke dalam dua periode yang bersangkutan. Proses ini harus dilanjutkan
selama umur aset yang berguna.
2. Apakah depresiasi menyediakan untuk penggantian asset?
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai depresiasi adalah bahwa
depresiasi menyediakan dana untuk penggantian properti, pabrik dan peralatan.
Depresiasi mengurangi laba bersih sama seperti beban-beban lainnya. Sebenarnya
depresiasi itu berbeda, depresiasi tidak mempengaruhi arus kas periode yang berjalan.
3. Bagaimana seharusnya perusahaan menangani revisi tarif depresiasi?
- Ketika membeli aset pabrik, perusahaan dengan hati-hati menentukan tarif
penyusutan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aset sejenis dan informasi
terkait lainnya.
- Kerusakan fisik tak terduga atau usang tidak terduga dapat mengurangi masa manfaat
ekonomis aset.
- Meningkatkan pemeliharaan prosedur, revisi prosedur operasi, atau perkembangan
serupa dapat memperpanjang umur aset di luar periode yang diharapkan.
CONTOH:
Arcadia HS, Membeli peralatan seharga $510,000 yang diperkirakan memiliki umur
ekonomis 10 tahun dengan nilai residu $10,000. Depresiasi telah dicatat selama 7 tahun
dengan metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke 8),Ditentukan bahwa perkiraan umur
ekonomis seharusnya 15 tahun dengan nilai residu $5,000.Diminta:Bagaimana jurnalnya
untuk menyesuaikan depresiasi tahun-tahun yang lalu?Hitunglah Depresiasi untuk tahun
2010.
Setelah 7 tahun
Peralatan$510,000 (DEBIT)
setelah 7 tahun
PENURUNAN NILAI
Akuntansi standar yang umum atas nilai terendah atau nilai realisasi bersih untuk persediaan
tidak digunakan pada properti, pabrik, dan peralatan.
Pengakuan penurunan
Sebagaimana telah didiskusikan di depan, krisis kredit bermula pada akhir 2008 telah
mempengaruhi banyak institusi finansial dan non-finansial. Sebagai dampak dari
kemerosotan global, banyak perusahaan mempertimbangkan untuk menghapus asset
tetapnya. Penghapusan ini disebut Impairment.
- Setelah mencatat kerugian penurunan, jumlah yang dapat diperoleh kembali menjadi
dasar impairment aset.
- Pemulihan kembali dari kerugian penurunan dilaporkan pada bagian “Other Income and
Expense” dalam Laporan laba rugi.
diasumsikan bahwa Cruz Company melakukan uji penurunan nilai untuk peralatan yang
dimilikinya. Nilai buku $200,000, Nilai wajar dikurangi biaya-biaya untuk menjual adalah
$180,000, dan nilai jika digunakan $205,000.Illustration 11-15
$200,000
$205,000
No Impairment
$180,000
$205,000
Asumsikan informasi yang sama untuk Cruz Company, kecuali bahwa nilai pakai peralatan
Cruz adalah $175.000 dan bukan $205.000. Cruz mengukur rugi penurunan nilai sebagai
selisih antara jumlah tercatat sebesar $200.000 dan yg lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ($180.000) atau nilai pakai ($175.000). Dengan demikian Cruz
menggunakan nilai wajar dikirangi biaya untuk menjual untuk mencatat rugi penurunan nilai
sebesar $20.000 ($200.000-$180.000)
Pada 31 Desember 2011, Hanoi Company memiliki peralatan dengan Kos mula-mula
VND26,000,000, dan akumulasi depresiasi VND12,000,000. Peralatan memiliki umur
ekonomis 4 tahun dengan nilai residu VND2,000,000. Dibawah ini informasi yang berkaitan
dengan peralatan tersebut:
Pada 31 Desember 2011 Peralatan memiliki nilai nilai buku VND (VND26,000,000
VND12,000,000).
Hanoi memakai metode garis lurus untuk menghitung depresiasi. Depresiasi sebesar
VND6,000,000 untuk tahun 2011 telah dicatat.
Hanoi telah menentukan NRV pada 31 Desember 2011 sebesar VND11,000,000.
Sisa umur ekonomis setelah 31 Desember 2011 adalah 2 tahun.
Penurunan nilai:
Jurnal penyusutan:
REVALUASI
Sampai saat ini, kita mengasumsikan bahwa perusahaan menggunakan prinsip biaya
perolehan untuk menilai asset berwujud yang berumur Panjang setelah perolehan. Namun,
perusahaan memiliki pilihan: mereka dapat menilai asset ini pada biaya perolehan atau nilai
wajar.
Mengakui Revaluasi
Network Rail adalah contoh perusahaan yang memilih untuk menggunakan nilai wajar untuk
memperlakukan jaringan kereta apinya. Penggunaan nilai wajarnya menyebabkan
peningkatan sebesar 4.289 juta pada asset berwujud yang berumur panjang. Ketika
perusahaan memilih nilai wajar asset berwujud berumur Panjang setelah perolehan,
perusahaan mencatat perubahan nilai wajar dengan menyesuaikan akun asset tekait dan
mencatat keuntungan yang belum direalisasi pada asset berwujud berumur Panjang yang
direvaluasi tsb. Keuntungan yang belum direalisasikan ini sering disebut surplus revaluasi
(revaluation surplus).
1. Revaluasi-tanah
Untuk mengilustrasikan revaluasi tanah, asumsikan bahwa Siemens group membeli tanah
seharga 1000.000 pada tanggal 5 jan 2010. Perusahaan memilih untuk menggunakan
akuntansi revaluasi atas tanah tsb pada periode berikutnya. Pada tanggal 31 des 2010,
nilai wajar tanah adalah 1200.000. Jurnal untuk mencatat tanah pada nilai wajarnya
adalah:
Tanah 200.000
Untuk menggambarkan akuntansi untuk revaluasi asset yang dapat disusutkan, asymsikan
bahwa Lenovo group membeli peralatan seharga 500.000 pada tgl 2 januari 2010.
Peralatan tsb memiliki umur manfaat lima tahun, disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus, dan metode residualnnya adalah 0. Lenovo memilih untuk
merevaluasi peralatan pd nilai wajar selama umur manfaat peralatan tersebut. Lenovo
mencatat beban penyusutan sebesar 100.000 (500.000:5) pd tgl 31 des 2010 sebagai
berikut:
Peralatan 40.000
Keuntungan yg belum direalisasikan atas revaluasi-peralatan 60.000
Ekuitas
1. Jika penilaian kembali digunakan, maka harus diterapkan pada semua aset dalam
kelas aset.
2. Aset yang mengalami perubahan harga yang cepat harus dinilai kembali secara
tahunan, jika tidak penilaian kembali yang jarang dilakukan diterima.
DEPLESI
Sumber daya mineral, biaya disebut aset yang terbuang, termasuk minyak tanah, mineral, dan
timberlands.
Tidak seperti pabrik dan peralatan, sumber daya mineral dikonsumsi secara fisik selama masa
penggunaan dan tidak mempertahankan karakter fisiknya.
Perhitungan dasar deplesi meliputi akuntansi yang tepat untuk tiga jenis pengeluaran:
1. Biaya pra-eksplorasi.
2. Biaya eksplorasi dan evaluasi
3. Biaya pengembangan
Biasanya, perusahaan menghitung deplesi pada metode unit yang diproduksi (pendekatan
aktivitas). Deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang diambil selama periode tersebut.
Melikuidasi deviden
- Perusahaan sering memiliki sebagai satu-satunya aset utama properti dari mana ia
bermaksud untuk mengekstrak sumber daya mineral.
- Jika perusahaan tidak mengharapkan untuk membeli properti tambahan, mungkin secara
bertahap mendistribusikan kepada pemegang saham investasi modal mereka dengan
membayar dividen yang di likuidasi.
1. Kebijakan akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi, termasuk pengakuan E & E
aset
2. Jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan biaya, dan arus kas operasi yang timbul dari
eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.
RANGKUMAN BAB 12
INTANGIBLE ASSETS
(ASET TIDAK BERWUJUD)
1. Dapat diidentifikasi
Untuk dapat diidentifikasi, sebuah asset tidak berwujud harus terpisah dari
perusahaan (dapat dijual/dipindahtangankan), atau muncul dari sebuah kontrak atau
hak legal dari manfaat ekonomi bagi perusahaan.
Penilaian:
Perusahaan mencatat asset tidak berwujud yang dibeli dari pihak lain sebesar
biaya yang dikeluarkan (at cost). Yang termasuk sebagai biaya adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengakusisi ditambah dengan beban-beban untuk membuat asset tidak
berwujud tersebut siap untuk dimanfaatkan. Biaya tersebut seperti biaya pembelian, biaya
legal (pengesahan) dan biaya lainnya.
Perusahaan juga harus melakukan tes impairment untuk asset tidak berwujud setiap
tahunnya untuk menilai kembali nilai buku dari asset tidak berwujud tersebut.
6. Goodwill*
*Goodwill:
Kelebihan atas biaya yang dikeluarkan dengan nilai wajar perusahaan saat membeli
perusahaan. Ex: perusahaan A membeli perusahaan B sebesar $ 105.000 pada saat nilai wajar
perusahaan B memiliki nilai wajar sebesar $ 100.000. Maka goodwill dari transaksi tersebut
adalah $ 5.000.
Contoh:
Perusahaan A memiliki patent dengan nilai buku sebesar $ 5.000 pada 2010. Namun
pada akhir tahun 2010 patent tersebut mengalami penurunan nilai karena hal-hal tertentu
menjadi sebesar $ 2.000 dan masa manfaat untuk patent tersebut masih tersisa 5 tahun. Untuk
itu perusahaan harus mencatat atas penurunan nilai dari patent tersebut sebagai impairment.
Pada awal tahun 2012 perusahaan A melakukan penilaian kembali terhadap patent
tersebut dan didapati nilai patent tersebut naik menjadi $ 1.800 dari nilai buku $ 1.600
(setelah amortisasi tahun 2011). Untuk itu perusahaan harus melakukan pencatatan untuk
menaikkan kembali nilai patennya. Maka jurnal yang harus dicatat adalah:
Patent $ 200
Pemulihan kerugian impairment $ 200
Untuk amortisasi selanjutnya perusahaan harus membuat skedul amortisasi yang baru dengan
masa manfaat yang masih tersisa yaitu 4 tahun:
1. Aktivitas Riset
Pencarian ide dan perencanaan investigasi yang dilakukan dengan tujuan untuk
meperoleh pengetahuan dan pemahaman baru.
2. Aktivitas Pengembangan
Penerapan dari penemuan riset atau pengetahuan lain untuk merencanakan atau
mendesain produksi dari hal-hal baru seperti bahan baku, peralatan, produk, proses,
system atau jasa yang lebih baik sebelum mulai digunakan atau dijual.
Aset tidak berwujud disajikan dalam laporan posisi keuangan keuangan sebagai asset
(aktiva).
Untuk hal-hal yang berhubungan dengan asset tidak berwujud seperti beban amortisasi dan
kerugian impairment disajikan dalam laporan laba rugi.
Penilaian asset tak berwujud
Purchased intangibles (berasal dari pembelian)
1. Dicatat at cost
2. Meliputi semua biaya yang dikeluarkan sampe asset tsb bisa dimanfaatkan
3. Jenis biaya yg ddikeluarkan: purchase price (harga beli), legal fees, other incidental expenses