Anda di halaman 1dari 42

A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak.

, CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Materi AKUNTANSI KEUANGAN


MENENGAH

BAB:11
PENYUSUTAN – SEBUAH METODE ALOKASI BIAYA
Penyusutan merupan cara untuk mengalokasikan biaya. Penyusutan (depreciation) adalah proses akuntansi untuk
mengalokasikan biaya perolehan aset berwujud kepada beban secara sistematis dan rasional pada periode-periode di
mana perusahaan mengharapkan manfaat dari penggunaan aset. Misalnya, perusahaan seperti Enhance Electronics
Co., Ltd. (TWN) tidak menyusutkan aset atas dasar penurunan nilai wajarnya. Sebaliknya, perusahaan menyusutkan
aset melalui pembebanan biaya perolehan secara sisitematis.

Faktor-Faktor yang Terlibat dalam Proses Penyusutan

Sebelum menentukan pola pembebanan biaya pada pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga pertanyaan dasar:
1. Berapa dasar penyusutan yang akan digunakan untuk aset tersebut?
2. Berapa umur manfaat aset?
3. Metode pembagian biaya apa yang terbaik untuk aset ini?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi kombinasi beberapa estimasi menjadi satu angka tunggal.
Perhatikan bahwa perhitungan yang dilakukan mengasumsikan pengetahuan yang pasti akan apa yang terjadi di
masa depan, yang mana hal ini tidak pernah dicapai dalam dunia nyata.

Basis Penyusutan untuk Aset

Dasar yang ditatapkkan untuk penyusutan adalah fun0gsi dari dua faktor: biaya perolehan asli dan nilai residual.
Nilai residual (residual value) atau disebut juga sebagai nilai sisa (salvage value) adalah perkiraan jumlah yang
akaan diterima perusahaan ketika menjual aset atau berhenti memakainya. Nilai tersebut adalah nilai yang menjadi
nilai residual setelah perusahaan menurunkan nilai atau menyusutkan aset selama umur manfaatnya. Jika aset
memiliki biaya perolehan $10.000 dan nilai residual $1.000, maka dasar penyusutan (depreciation base) aset tersebut
adalaah $9.000

Biaya perolehan asli $10.000


Dikurangi nilai residual 1.000
Dasar penyusutan $9.000

Dari sudut pandang kepraktisan, perusahaan sering kali menetapkan vnilai residual sama dengan nol. Namun,
beberapa aset berumur panjang memiliki nilai residual yang cukup besar.

Estimasi Umur Manfaat

Umur manfaat aset seringkali berbeda dari umur fisiknya. Sebuah mesin mungkin secara fisik mampu menghasilkan
produk tertentu selama bertahun-tahun setelah umur manfaatnya berakhir. Akan tetapi, perusahaan mungkin tidak
menggunakan peralatab selama masa itu karenan biaya produksi produk pada tahun kemudian mungkin terlalu
tinggi. Misalnya, mesin penggiling kapas tua Slater di Pawtucket, Rhode Island, diawetkkan dalam kondisi fisik
yang luar biasa sebagai bangunan sejarah dalam perkembangan industri AS, meskipun umur manfaatnya dihentikan
bertahun-tahun yang lalu.

Perusahaan menghentikan penggunaan aset karena dua alasan: faktor fisik (seperti kerusakan atau berakhirnya umur
fisik) dan faktor ekonomi (usang). Faktor fisik, misalnya keausan dan kerusakan yang membuat aset tersebut sulit
melakukan tugasnya tanpa batas. Faktor-faktor fisik tersebut menentukan batas untuk umur manfaat aset.

Kita dapat mengklasifikasikan faktor-faktor ekonomi atau fungsional menjadi tiga kategori:
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

1. Ketidakcukupan (inadequacy) terjadi ketika aset berhenti menjadi bermanfaat


bagi perusahaan karena kebutuhan perusahaan telah berubah. Misalnya, adanya kebutuhan akan bangunan
yang lebih besar untuk menangani peningkatan produksi. Meskipun bangunan tua mungkin masih bagus,
tetapi aset tersebut menjadi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
2. Supersession adalah penggantian salah satu aset dengan aset lain yang lebih efisien dan ekonomis.
Contohnya adalah penggantian komputer mainframe dengan jaringan PC, atau penggantian Boeing 767
menjadi Boeing 787.
3. Keusangan (obsolescence) mencakup semua situasi lainnya yang tidak termasuk dalam ketidakcukupan dan
supersession.

Metode Penyusutan

Perusahaan dapat menggunakan sejumlah metode penyusutan, seperti berikut ini:


1. Metode aktivvitas (unit penggunaan atau unit produksi).
2. Metode garis lurus.
3. Metode pembebanan menurun (dipercepat):
a. Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun

1.Metode Aktivitas

Metode aktivitas (activity method) disebut juga pendekatan pembebanan variabel atau pendekatan unit produksi
mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas, dan bukan fungsi dari
berlalunya waktu.

2.Metode Garis Lurus

Metode garis lurus (straight line method) menganggap penyuusutansebagai fungsi waktu dan bukan fungsi
penggunaan.

3.Metode Pembebanan Menurun

Metode pembebanan menurun(diminishing-charge method) menghasilkan beban penyusutan yang lebih tinggi
pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Oleh karena metode ini
memungkinkan beban awal tahun yang lebih tinggi dari pada merode garis lurus, metode ini sering disebut metode
penyusutan dipecepat (accelerated-depreciation method).
Umumnya, perusahaan menggunakan salah satu dari metode pembebanan menurun: metode jumlah angka tahun
atau merode saldo menurun.

Metode jumlah angka tahun (sum-of-the-years’-digits method)menghasilkan pembebanan penyusutan yang


menurun berdasarkan pada menurunnya fraksi biaya perolehan yang dapat disusutkan (biaya perolehan asli
dikurangi nilai residual). Setiap fraksi menggunakan jumlah dari tahun sebagai penyebut (5+4+3+2+1=15).
Pembilangnya adalah jumlah tahun perkiraan sisa umur pada awal tahun. Daalam metode ini, akan pembilang akan
menuun dari tahun ke tahun, sedangkan penyebutnya tetap konstan (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15). Pada akhir umur
manfaat aset, sisa saldo harus sama dengan nilai residual.

Metode saldo menurun (declining-balance method), disebut juga sebagai metode saldo berkurang menggunakan
tingkat penyusutan (dinyatakan sebagai persentase) yang berupa beberapa kali tingkat penyusutan pada metode garis
lurus. Misalnya, tingkat menurun ganda untuk aset berumur 10 tahun adalah 20 persen (dua kaali lipat dari tingkat
garis lurus, yaitu 1/10 atau 10 persen). Perusahaan menerapkan tingkat penyusutan yang konstab atas nilai buku
yang menurun setiap tahunnya.

Penyusutan Komponen
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Perusahaan diwajibkan untuk menggunakan penyusutan komponen (component


depreciation). IFRS menyatakan bahwa bagian dari item aset tetap yang signifikan terhadap total biaya perolehan
aset harus disusutkan secara teroisah. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan penelitian untuk menentukan
alokasi yang tepat untuk komponennya.
Untuk menggambarkan akuntansi penyusutan komponen, asumsikan bahwa Euro Asia Airlines membeli pesawat
terbang seharga €100.000.000 pada tanggal 1 Januari 2011. Pesawat ini memiliki umur manfaat 20 tahun dan nilai
residual sebesar €0. Euro Asia menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk semua pesawatnya. Euro Asia
mengidentifikasi komponen, jumlah, dan umur manfaat berikut ini:

Komponen Jumlah Komponen Umur Manfaat Komponen


Airframe €60.000.000 20 tahun
Komponen mesin 32.000.000 8 tahun
Komponen lain-lain 8.000.000 5 tahun

Perhitungan beban penyusutan untuk Euro Asia pada tahun 2011


Komponen Jumlah Komponen + Umur manfaat = Penyusutan
Komponen
Airframe €60.000.000 20 €3.000.000
Komponen mesin 32.000.000 8 4.000.000
Komponen lain-lain 8.000.000 5 1.600.000
Total €100.000.000 €8.600.000

Seperti ditunjukkan pada ikustrasi di atas, Euro Asia mencatat beban penyusutan sebesar €8.600.000 pada tahun
2011, sebagai berikut:

Beban Penyusutan 8.600.000


Akumulasi Penyusutan-Pesawat 8.600.000

Pada laporan posisi keuangan pada akhir 2011, Euro Asia melaporkan pesawat sebagai jumlah tunggal.
Penyajiannya ditunjukkan dalam ilustrasi berikut:

Aset tidak lancar


Pesawat €100.000.000
Dikurangi akumulasi 8.600.000
penyusutan-pesawat
€91.400.000

Dalam berbagai situasi, perusahaan mungkin tidak memiliki informasi yang andal atas biaya perolehan setiap
komponen yang dibeli. Dalam hal ini, biaya perolehan komponen individu harus diestimasi berdasarkan acuan harga
pasar terkini (jika tersedia), pembahasan dengan para ahli penilaian, atau penggunaan pendekatan yang masuk akal
lainnya.

Isu Penyusutan Khusus

Kita perlu membahas beberapa isu khusus terkait dengan penyusutan:


1. Baggaimana perusahaan harus menghitung penyusutan untuk periode parsial?
2. Apakah penyusutan menghasilkan penggantian aset?
3. Bagaimana perusahaan harus menangani revisi tingkat penyusutan?

Penyusutan dan Periode Parsial


A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Dalam perhitungan beban penyusutan untuk periode parsial, perusahaan harus


menentukan beban penyusutan untuk setahun penuh, kemudian membagi secara rata beban penyusutan tersebut
antara dua periode yang terlibat. Proses ini harus terus dilakukan selama umur manfaat aset tersebut.

Penyusutan dan Penggantian Aset Tetap

Kesalahpahaman yang umum terjadi tentang penyusutan adalah bahwa penyusutan merupakan penyisihan dana
untuk penggantian aset tetap. Penyusutan sesungguhnya mirip dengan beban-beban yang lain, yaitu sama-sama
mengurangi laba neto. Meskipun penyusutan berbeda dengan beban lainnya karena beban ini tidak melibatkan arus
kas ini.
Untuk menggambarkan mengapa penyusutan bukan merupakan penyisihan dana untuk penggantian aset tetap, mari
asumsikan bahwa bisnis mulai beroperasi dengan aset tetap sebesar $500.000 yang memiliki umur manfaat lima
tahun. Laporan posisis keuangan perusahaan pada awal periode adalah sebagai berikut

Aset tetap $500.000 Ekuitas $500.000

Jika kita berasumsi bahwaperusahaan tidak memperoleh pendapatan selama lima tahun, laporan laba rugi
perusahaan adalah sebagai berikut:

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Pendapatan $-0- $-0- $-0- $-0- $-0-
Penyusutan (100.000) (100.000) (100.000) (100.000) (100.000)
Kerugian $(100.00) $(100.000) $(100.000) $(100.000) $(100.000)

Jumlah penyusutan aset tetap selama lima tahun adalah $500.000. Oleh karenaitu, laporan posisi keuangan pada
akhir dari lima tahun tersebut adalah sebagai berikut:

Aset tetap -0- Ekuitas -0-

Contoh eksterm ini menggambarkan bahwa penyusutan sama sekali tidak menyisihkan dana untuk penggantian aset.
Dana untuk penggantian aset berasal dari pendapatan (yang dihasilkan melalui penggunaan aset). Tanpa pendapatan,
laba menjadi tidak terwujud dan tidak akan menghasilkan arus kas masuk.

Revisi Tingkat Penyusutan

Ketika membeli aset tetap, perusahaan menentukan tingkat penyusutan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan
aset sejenis dan informasi terkait lainnya. Namun, penentuan besarnya penyusutan hanyalah perkiraan. Perusahaan
mungkin perlu merevisi tingkat penyusutan tersebut selama unur aset. Kerusakan fisik yang tidak terduga atau
keusangan yang tak diperkirakan sebelumnya dapat menurunkan estimasi umur manfaat aset tersebut. Prosedur
pemeliharaan yang lebih baik, prosedur operasi yang direvisi, atau pengembangan serupa dapat memperpanjang
umur aset di luar periode yang sebelumnya diharapkan.
PENURUNAN NILAI

Standar akuntansi umum dari nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi neto (lower of cost or net
relizable value)untuk persediaan tidak berlaku pada aset tetap. Bahkan, ketika aset tetap telah mengalami keusangan
parsial, akuntan enggan untuk mengurangi jumlah tercatat aset. Mengapa? Hal ini dikarenakan tidak seperti
persediaan, sulit untuk menghitung nilai wajar aset tetap yang tidak subjektif.

Mengakui Penurunan Nilai

Sebagai hasil dari kemerosotan global ini, banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk melakukan
penghapusan nilai atas beberapa aset jangka panjangnya . Penghapusan nilai ini disebut juga sebagai penurunan
nilai (impairments).
Aset berwujud yang berumur panjan diturunkan nilainya ketika perusahaan tidak dapat memulihkan jumlah tercatat
aset, baik dengan menggunakan ataupun menjualnya. Untuk mentukan apakah suatu aset mengalami penurunan
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

nilai, perusahaan menjadi indikator penurunan nilai aset tersebut secara


tahunan.Indikator tersebut termasuk penurunan kempauan aset untuk menghasilkan kas melalui penggunaan atau
penjualan aset tersebut. Peninjauan tersebut harus mempertimbangkan informasi dari sumeber internal (misalnya,
perubahan negatif dalam kinerja) dan sumber eksternal (misalnya, perubahan negatif dalam lingkungan bisnis atau
peraturan). Jika indikator penurunan nilai benar-benar ada, maka uji penurunan nilai (impairment test) harus
dilakukan.Uji ini membandingkan jumlah terpukihkan aset dengan nilai tercatatnya. Jika nilai tercat aset lebih
tinggi daripada jumlah terpulihkan, maka perbedaannya dianggap sebagai rugi penurunan nilai. Jika jumlah
terpulihkan lebih besar dari nilai tercatat, tidak ada penurunan nilai yang di catat.

Jumlah terpulihkan (recoverable amount) didefenisikan sebagai yang lebih tinggi antar nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual atau “nilai pakai”. Nilai wajar dikurangi biauay untuk menjual (fair value less costs to sell) berarti
pada nilai beberapa aset tersebut dapat dijual setelah dikuarngi biaya penjualan. Nilai pakai (value in use) adalah
nilai sekarang arus kas yang diharapkan dari penggunaan masa depan dan penjualan aset pada akhir umur
manfaatnya.

Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual maupun nilai pakai lebih tinggi dari jumlah tercatat, maka tidak ada
penurunan yang dicatat. Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual maupun nilai pakai lebih rendah dari jumlah
tercatat, maka terjadi rugi penurunan nilai

Contoh: Tidak Ada Penurunan Nilai

Asumsikan bahwa Cruz Company melakukan uji penurunan nilai atas peralatannya. Jumlah tercatat peralatan Cruz
adalah $200.000, nillai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalaah $180.000, dan nilai pakai adalah $205.000.
Dalam hal ini, nilai peralatan Cruz lebih tinggi dari jumlah tercatatnya sebesar $200.000. Akibatnya, tidak ada
penurunan nilai.

Contoh: Penurunan Nilai

Asumsikan informasi yang sama untuk Cruz Company di atas, kecuali bahwa nilai pakai peralatan Cruz adalah
$175.000 dan bukannya $205.000. Cruz mengukur rugi penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah tercatat
sebesar $200.000 dan yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual ($180.000) atau nilai pakai
($175.000). Dengan demikian, Cruz menggunakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual untuk mencatat rugi
penurunan nilai sebesar $20.000( $200.000- $180.000).
Cruz membuat jurnal untuk mencatat penurunan nilai sebagai berikut:

Kerugian atas Penurunan Nilai 20.000


Akumulasi Penyusutan-Perlatan 20.000
Kerugian atas Penurunan Nilai dilaporkan sebagai laba rugi dalam bagian “Pendapatan dan beban lainnya”
Perusahaan kemudian mengkredit Peralatan atau akumulasi Penyusutan-Peralatan untuk mengurangi jumlah tercatat
peralatan karena penurunan nilai tersebut

Pembalikkan Rugi Penurunan Nilai

Setelah mencatat rugi penurunan nilai, jumlah terpulihkan menjadi dasar dari aset yang turun lainnya. Apa yang
akan terjadi jika terdapat tinjauan di masa depan yang menunjukkan bahwa aset tersebut tidak lagi turun nilainya
karena jumlah terpulihkan aset tersebut menjadi lebih tinggi dari jumlah tercatat? Dalam hal ini, maka rugi
penurunan nilai dapat dibalikkan.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa Tan Company membeli peralatan pada 1 Januari 2010 sebesar $300.000,
dengan umur manfaat tiga tahun, dan tidak ada nilai residual. Penyusutan dan jumlah tercatat terkait selama tiga
tahun adalah sebagai berikut:

Tahun Beban Penyusutan Jumlah Tercatat


2010 $100.000 ($300.000/3) $200.000
2011 $100.000 ($300.000/3) $100.000
2012 $100.000 ($300.000/3) 0
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Pada tanggal 31 Desember 2010, Tan menentukan rugi penurunan nilai sebesar $20.000, sehingga Tan membuat
jurnal sebagai berikut:

Kerugian atas Penurunan Nilai 20.000


Akumulasi Penyusutan-Peralatan 20.000

Beban penyusutan dan jumlah tercata terkait setelah penurunan nilai adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini

Tahun Beban Penyusutan Jumlah Tercatat


2011 $90.000 ($180.000/2) $90.000
2012 $90.000 ($180.000/2) 0

Pada akhir 2011, Tan menentukan bahwa jumlah terpulihkanperalatan adalah $96.000, yang mana jumlah ini lebih
besar dari jumlah tercatatnya sebesar $90.000. Dalam hal ini, Tan membalikkan rugi penurunan nilai yang
sebelumnya telah diakui dengan mencatat jurnal berikut

Akumulasi Penyusutan-Peralatan 6.000


Pemulihan Rugi Penurunan Nilai 6.000

Pemuliahn rugi penurunan nilai dilaporkan dalam bagian “Pendapatan dan biaya lain-lain” pada laporan laba rugi.
Jumlah tercatat peralatan Tan sekarang adalah $96.000 ($90.000 + $6.000) pada tanggal 31 Desember 2011.
Aturan umum yang berkaitan dengan pembalikkan dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: Jumlah pemulihan
kerugian dibatasi pada jumlah tercatat yang akan dihasilkan jika penurunan nilai tersebut tidak pernah terjadi.
Misalnya, jumlah tercattat peralatan Tan pada akhir 2011 akan menjadi $100.000, dengan asumsi tidak ada
penurunan nilai. Oleh karena itu, pemulihan sebesar $6.000 diperbolehkan karena jumlah tercatat peralatan Tan
sekarang hanya $96.000. Namun, pemulihan di atas $10.000 tidak diizinkan. Alasannya adallah bahwa setiap
pemulihan di atas $10.000 akan menghasilkan jumlah tercatat aset Tan lebih besar dari biaya hitorisnya.

Unit Penghasil Kas

Dalam beberapa kasus, tidak mungkin untuk menentukan penurunan nilai karena aset tunggal menghasilkan arus kas
hanya dalam kombinasi aset lainnya. Dalam hal ini, perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok terkecil dari
aset yang dapat diidentifikasi sebagai unit yang menghasilkan arus kas secara independen terhadap arus kas dari aset
lainnya. Kelompok tersebut disebut dengan unit penghasil kas (cash generating unit-CGU).

Penurunan Nilai Aset yang Akan Dilepas

Apa yang terjadi jika perusahaan berniat untuk melepas aset yang turun nilainya, dan bukan menyimpan aset
tersebut untuk digunakan? Baru-baru ini, kroger (AS) mencatat rugi penurunan nilai sebesar $54 juta atas aset tetap
yang tidak lagi diperlukan karena penutupan toko. Dalam hal ini, Kroger mendapatkan aset yang turun nilainya
sebesar nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi neto (nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual). Oleh
karena Kroger bermaksud untuk melepas aset dalam waktu singkat, maka perusahaan menggunakan nilai realisasi
neto untuk memberikan ukuran yang lebih baik atas arus kas neto yang akan diterimanya dari aset ini.

Kroger tidek menyusutkan atau mengamortisasi aset yang dimiliki untuk dilepas selama memegang aset tersebut.
Alasannya adalah bahwa penyusutan tidak konsisten dengan gagasan aset yang akan dilepas, dan dengan
penggunaan nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Dengan kata lain, aset yang dimiliki untuk
dilepas seperti persediaan, perusahaan harus melaporkan aset pada nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai
realisasi neto.

Oleh karena Kroger akan memulihkan aset yang dimiliki untuk dilepas melalui penjualan dan bukan melalui operasi,
maka Kroger terus merevaluasi aset tersebut. Setiap periode, aset dilaporkan pada nilai terendah dari biaya
perolehan atau nilai realisasi neto. Dengan demikian, Kroger dapat menaikkan (write up) atau menurunkan (write
down) nilai aset yang dimiliki untuk dilepas pada periode mendatang, asalkan jumlah tercatat setelah kenaikkan nilai
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

tidak pernah melebihi jumlah tercatat dari aset sebelum penurunan nilai. Perusahaan harus
melaporkan kerugian atau keuntungan yang terkait dengan aset yang turun nilainya tersebut sebagai bagian dari laba
operasi dalam “Pendapatan dan beban lain-lain”.

DEPLESI

Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang digunakandalam dunia pertambangan untuk
menyatakan penyusutan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil
tambang, kayu hutan dsbnya.
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua kategori:
(1.) Aset biologis seperti kayu
Persyaratan akuntansi dan pelaporan untuk aset biologis seperti kayu menggunakan pendekatan nilai wajar
(2.) Sumber daya mineral seperti minyak, gas, dan pertambangan mineral. Pada sumber daya mineral ( mineral
resources ) yang memiliki dua fitur utama:
a) Pengambilan (konsumsi) penuh aset
b) Penggantian aset hanya dengan tindakan alam

Tidak seperti pabrik dan peralatan, sumber daya mineral dikonsumsi secara fisik selama periode penggunaan dan
tidak mempertahankan karakteristik fisiknya.

Menetapkan Dasar Deplesi

Cara menentukan dasar deplasi untuk sumber daya mineral yaitu dengan cara menggunakan kebijakan akuntansi
yang konservatif atas pengeluaran yang berkaitan dengan penemuan dan penggalian sumber daya mineral.

Misalnya, perusahaan sepertiTotal S.A. ( FRA ) membuat pengeluaran yang cukup besar untuk menemukan sumber
daya mineral, dan dibalik setiap penemuan yang sukses ada banyak kegagalan yang dialami. Selain itu, perusahaan
menghadapi jeda lama antara waktu dimana perusahaan mengeluarkan biaya dan waktu di mana perusahaan
memperoleh manfaat dari sumber daya mineral yang digali.

Perhitungan dasar deplasi melibatkan perlakuan akuntansi yang benar atas tiga jenis penggeluara berikut ini:

Biaya pra- eksplorasi

Pengeluaran pra-eksplorasi( pre-exploratory expenditure) adalah biaya yang terjadi sebelum perusahaan
memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi area spesifik. Misalnya, Royal Deutch Shell (GBR dan NLD ) dapat
melakukan pengujian seismik pada lokasi prospek pengeboran minyak sebelum mengeluarkan biaya besar untuk
eksplorasi. Biaya ini ( sering disebut sebagai biaya prospek ) umumnya dianggap bersifat spekulatif dan dibebankan
pada saat terjadinya.

Biaya Eksplorasi dan Evaluasi

Contoh beberapa jenis biaya eksplorasi dan evaluasi ( exploratory and evaluation cost-E&E ) adalah sebagai
berikut:
 Perolehan hak untuk mengeksplorasi
 Studi topografi, geologi, geokimia, dan geofisika
 Pengeboran eksplorasi
 Sampling
 Aktivitas yang terkait dengan evaluasi kalayakan teknis dan viabilitas komersial atas penggalian sumber daya
mineral.

Perusahaan memiliki pilihan sehubungan dengan biaya E&E. Perusahaan dapat menghapus biaya tersebut pada saat
terjadinya, atau dapat mengapitalisasi biaya tersebut menunggu evaluasi. Oleh karena itu, IFRS memberikan
fleksibilitas kepada perusahaan mengenai bagaimana memperhitungkan biaya E&E pada awal.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Perusahaan yang memegang konsep biaya penuh( full-cost concept ) atau kapitalasi
penuh berpendapat bahwa biaya pengeboran lubang kering adalah biaya yang dibutuhkan untuk menemukan sumur
yang menguntungkan secara komersial. Sementara itu pendapat lain percaya bahwa perusahaan harus
mengapitalisasi hanya biaya sumur yang sukses. Konsep ini adalah konsep upaya sukses ( succsessful-efforts
concept ). Para pendukungnya percaya bahwa satu-satunya ukuran yang relevan untuk sebuah proyek adalah biaya
yang berhubungan langsung dengan proyek itu, dan bahwa perusahaan harus melaporkan setiap biaya yang tersisa
sebagai beban pada periode bersangkutan .

Biaya pengembangan

Setelah kelayakan teknis dan viabilitas komersial produksi ditunjukkan, aset E&E dereklarifikasi sebagai biaya
pengembangan. Umumnya, tahap pengembangan terjadi ketida perusahaan telah menetapkan bahwa lokasi tersebut
memiliki tinglat sumber daya mineral yang wajar di dalam tanah, sehingga produksi akan menguntungkan. Pada saat
ini, aset E&E yang diakui sebagai aset selanjutnya akan diuji atas penurunan nilai, untuk memastikan bahwa aset
tersebut tidak dicatat pada jumlah terpulihkan.

Perusahaan membagi biaya pengembangan( development cost ) menjadi dua bagian:

(1) Biaya peralatan berwujud

Mencakup semua transportasi dan alat berat lainnya yang diperlukan untuk mengekstrak sumber daya mineral dan
mempersiapkannya untuk dipasarkan. Oleh karena perusahaan dapat memindahkan alat berat dari satu lokasi
penggalian ke yang lain, perusahaan biasanya tidak memasukkan biaya peralatan berwujud sebagai dasar
deplesi. Sebaliknya, perusahaan menggunakan beban penyusutan terpisah untuk mengalokasikan biaya peralatan
tersebut. Namun, beberapa aset berwujud ( misalnya, fondasi rig pengeboran ) tidak dapat dipindahkan. Perusahaan
menyusutkan aset ini selama umur manfaatnya atau umur sumber daya mineral, mana yang lebih pendek.

(2) Biaya pengembangan tak berwujud

Di sisi lainnya adalah item-item seperti biaya pengeboran, terowongan, lubang, dan sumur. Biaya ini tidak memiliki
karakteristik yang berwujud, tetapi tetap diperlukan untuk produksi sumber daya mineral. Biaya pengembangan
tak berwujud di anggap sebagai bagian dari dasar deplesi.Perusahaan sering mengeluarkan biaya yang cukup
besar untuk mengembalikan kondisi properti ke kondisi alaminya setelah dilakukan ekstraksi. Biaya seperti ini
adalah biaya restorasi (restoration cost ). Perusahaan mempertimbangkan biaya restorasi sebagai bagian dari
dasar deplesi.

Penghapusan Nilai atas Biaya Perolehan Sumber Daya Mineral

Setelah perusahaan menetapkan dasar deplesi, perusahaan perlu menentukan pengalokasian biaya perolehan sumber
daya mineral pada periode akuntansi.

Biasanya, perusahaan menghitung deplesi – sering disebut deplesi biaya ( cost depletion ) –berdasarkan metode
unit produksi (pendekatan aktivitas). Dengan demikian, deplesi adalah fungsi dari jumlah unit yang diekstraksi
selama periode berjalan. Dalam pendekatan ini total biaya perolehan sumber daya mineral dikurangi nilai residual
dibagi dengan jumlah unit yang diperkirakan berada di lokasi deposit sumber daya mineral, untuk mendapatkan
biaya per unit produk.

Untuk menghitung deplesi;


Biaya per Unit × Jumlah Unit yang diekstraksi

Misalnya: MaCledeCo.memperoleh hak pakai 1.000 hektar tanah di Afrika Selatan untuk menambang perak. Biaya
sewaadalah sebesar $50.000, dan biaya eksplorasi yang terkait pada properti sebesar $100.000. Biaya
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

pengembangan tak berwujud yang timbuldalam pembukuan tambang adalah $850.000.


Dengan demikian, total biaya yang berkaitan dengan tambang perak pertama diekstrak adalah sebesar $1.000.000.
MaClede memperkirakan bahwa tambang akan menghasilkan sekitar 100.000 ons perak. Ilustrasi perhitungan beban
deplesi per unit ( tingkat deplesi ).

Penghitungan Tingkat Deplesi

Total biaya perolehan – Nilai residual = Beban deplesi per unit


Total estimasi unit yang tersedia

$1.000.000/100.000 = $10 per ons

Jika MaClede mengekstraksi 25.000 ons perak pada tahun pertama, maka deplesi untuk tahun berjalan adalah
$250.000 (25.000 ons × $10). MaClede mencatat deplesi sebagai berikut.
Persediaan 250.000
Akumulasi Deplesi 250.000

MaClede mendebit persediaan terhadap total deplesi untul tahun berjalan dan mengkredit Akumulasi Deplesi untuk
mengurangi jumlah tercatat sumber daya mineral. MaClede mengkredit Persediaan ketika menjual persediaannya.
Jumlah yang tidak terjual tetap berada dalam persediaan dan dilaporkan sebagai bagian dari aset lancar pada laporan
posisi keuangan.
Terkadang perusahaan tidak menggunakan akun Akumulasi Deplasi. Dalam hali ini, perusahaan mengkredit
langsung akun aset sumber daya mineral. Laporan posisi keuangan MaClede akan menyajikan biaya perolehan sber
daya mineral dan jumlah akumulasi deplesi yang masuk sampai saat ini sebagai berikut.
Penyajian Laporan Posisi Keuangan Sumber Daya Mineral

Tambang perak ( pada biaya perolehan ) $1.000.000


Akumulasi deplesi $ 250.000 –
$750.000

Dalam laporan laba rugi, beban deplesi yang terkait dwngan persediaan yang dijual adalah bagian dari beban pekok
penjualan.

MaClede juga dapat menyusutkan peralatan berwujud yang digunakan dalam penggalian perak dwngan
menggunakan pendekatan unit produksi. Pendekatan ini tapat jika MaClede dapat berlangsung mengalokasikan
estimasi umur manfaat peralatan pada deposit sumber daya mineral. Jika MaClede menggunakan peralatan lebih dari
satu proyek, maka metode alokasi biaya lain seperti metode penyusutan garis lurus atau dipercepat akan lebih tepat.

Memperkirakan Cadangan yang Dapat Dipulihkan

Teekadang perusahaan perlu mengubah estimasi cadangan yqng dapat dipulihkan. Perusahaan melakukannya karena
memiliki informasi baru atau karena proses produksi yang lebih canggih sudah tersedia. Sumber daya mineral
seperti minyak dan gas dan beberapa logam lqngka baru – baru ini menghadapi tantangan terbesar. Estimasi atas
cadangan ini kebanyakan hanya berupa “tebakan berpengetahuan- knowledgeable guess”.

Misalnya, IASB sedang melakukan proyek pada industri ekstraktif. Fokus utamanya adalah masalah laporan
keuangan yang terkait dengan cadangan mineral dan sumber daya alam lainnya.

Masalah ini adalah sama dengan perlakuan untuk perubahan estimasi umur manfaat pabrik dan peralatan.
Prosedurny adalah dengan merevisi tingkat deplesi secara prospektik: perusahaan membagi sisa biaya perolehan
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

dengan estimasi cadangan yang dapat dipulihkan terbaru. Pendekatan ini memiliki banyak
manfaat karena estimasi yang diperlukan sangat tidak pasti.

Deviden Likuidasi

Perusahaan sering memilki properti yang dimaksudkan untuk diekstrak sumber daya mineralnya sebagai satu-
satunya aset utamanya. Jika perusahaan tidak mengharapkan untuk membeli properti tambahan, mungkin secara
bertahap mendistribusikan investasi modalnya kepada pemegang saham dengan membayar deviden likuidisi (
liquidating devidends ), yang merupakan deviden yamg nilainya lebih besar dari jumlah akumulasi laba neto.
Masalah akuntansi utama adalah untuk membedakan antara deviden yang merupakan imbal hasil modal dan yang
tidak merupakan imbal hasil modal. Oleh karena deviden merupakan imbal hasil dari kontribusi awal investor, maka
perusahaan yang membayarkan deviden likuidisi harus mendebit Premi Saham – Biasa sejumlah bagian yang terkait
dengan investasi awal, dan bukan mendebit Saldo Laba.

Contoh:
Untuk mengilustrasikan, pada akhir tahun Callahan Mining memiliki saldo laba sebesar £1.650.000, akumulasi
deplesi pada properti mineral sebesar £2.100.000, dan premi saham sebesar £5.435.439. Dewan direksi Callahan
mengumumkan pembagian deviden sebesar £3 persaham atas 1.000.000 lembar saham yang beredar. Perusahaan
mencatat debiden tunai sebesar £3.000.000 sebagai berikut.

Saldo Laba 1.650.000


Ago Saham – Biasa 1.350.000
Kas 3.000.000

Callahan harus menginformasikan kepad pemegang saham bahwa deviden sebesar £3 per saham mencerminkan
imbal hasil atas investasi sebesar £1,65 per saham (£1.650.000 ÷ 1.000.000 saham) danencerminkan dwviden
likuidisi sebesar £1,35 per saham (£1.350.000 ÷ 1.000.000 saham).

Penyajian pada Laporan Keuangan

Perusahaan harus mengungkapkan item-item yang terkait dengan pengeluara E&E sebagai berikut.
1. Kebijakan akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi, termasuk pengakuan aset E&E
2. Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban, dan arus kas operasi yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi
atas sumber daya mineral.
Kutipan laporan keuangan Tullow Oil plc ( GBR ) tentang pelaporan Biaya Eksplorasi:

Tullow Oil plc


(dalam ribuan)
Dalam laporan laba rugi
Biaya eksplorasi yang dihapuskan £226.701
Dalam laporan posisi keuangan
Eksplorasi dan evaluasi aset tak berwujud £1.417.777
Dalam laporan arus kas
Pembelian eksplorasi dan evaluasi aset tak berwujud £323.569
Kebijakan Akuntansi

Eksplorasi, evaluasi, dan aset produksi

Grup mengadopsi metode akuntansi upaya sukses untuk biaya eksplorasi dan penilaian. Semua perolehan lisensi,
eksplorasi, dan biaya evaluasi awalnya dikapitalisasi pada pusat biaya berdasarkan sumur, lapangan, atau daerah
eksplorasi yang sesuai. Biaya administrasi yang dapat diatribusikan langsung dan utang bunga di kapitalisasi
sepanjang yang berkaitan dengan aktivitas pengembangan yang spesifik. Biaya sebelum lisensi dibebankan pada
periode terjadi. Biaya tersebut kemudian dihapuskan sebagai biaya eksplorasi pada Laporan Laba Rugi kecuali
cadangan komersial yang telah ditetapkan atau diproses penentuan belum selesai dan tidak ada indikasi penurunan
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

nilai. Semua biaya pengembangan lapangan kapitalisasi sebagai aset tetap . Aset tetap
yang terkait dengan aktivitas produksi diamortasi sesuai dengan kebijakan akuntansi deplesi dan amortisasi dari
Grup.

(k) Deplesi dan amortasi – lapangan penemuan

Semua pengeluaran yang dilakukan dalam setiap lapangan diamortasi sejak dimulainya produksi dengan dasar unit
produksi, yang merupakan rasio produksi minyak dan gas pada periode bersangkutan terhadap perkiraan jumlah
cadangan komersial pada akhir periode ditambah produksi pada periode bersangkutan, umumnya berdasarkan
lapangan per lapangan. Biaya yang digunakan dalam perhitungan unit produksi terdiri dari nilai buku neto dari biaya
yang dikapitalisasikan ditambah dengan estimasi biaya pengembangan dimasa depan ditangani secara prospektif.

Kondisi dimana telah terjadi perubahan kondisi ekonomi yang menunjukkan kemungkinan penurunan nilai dalam
lapangan penemuan, adanya kemungkinan pemulihan nilai buku neto sehubungan dengan lapangan tersebut dinilai
dengan membandingkan estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan ekspektasi manajemen atas
harga minyak dan gas di masa depan dan biaya di masa depan . Kondisi dimana terdapat bukti ketergantungan
ekonomi antara lapangan, seperti infrastruktur umum, lapangan tersebut dikelompokkan ke dalam unit penghasil kas
tunggal untuk tujuan penurunan nilai.

Penurunan nilai yang didentifikasi akan dibebankan ke Laporan Laba Rugi sebagai deplesi dan amortasi tambahan.
Jika kondisi yang menimbulkan pembalikan penurunan nilai selanjutnya, dampak dari pembenaan penurunan nilai
juga di balik sebagai kredit ke Laporan Laba Rugi, setelah dikurangi setiap penyusutan yang akan dibebankan sejak
penurunan nilai tersebut.

REVALUASI

Mengakui Revaluasi

Network Rail ( GBR ) adalah contoh perusahaan yang memilih untuk menggunakan nilai wajar untuk
menggunakan nilai wajar untuk memperlakukan jaringan kereta apinya. Penggunaan nilai wajarnya menyebabkan
peningkatan sebesar £4.289 juta pada aset berwujud yang berumur panjang. Ketika perusahaan memilih nilai wajar
aset berwujud berumur panjang setelah perolehan, perusahaan mencatat perubahan nilai wajar dengan
menyesuaikaan akun aset terkait dan mencatat keuntungan yang belum direalisasi pada aset berwujud berumur
panjang yang direvalusi tersebut. Keuntungan yang belum direalisasi ini sering disebut sebagai surplus revaluasi (
revaluation surplus ).

Revaluasi – Tanah

Untuk mengilustrasikan revalusi tanah, asumsikan bahwa Siemens Group ( DEU ) membeli tanah seharga
€1.000.000 pada tanggal 5 januari 2010. Perusahaan memilih untuk menggunakan akuntansi revaluasi atas tanah
tersebut pada periode berikutnya. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar tanah adalah €1.200.000. Jurnal untuk
mencatat tanah pada nilai wajarnya adlah sebagai berikut.

Tanah 200.000
Keuntungan yang belum Direalisasi atas Revaluasi – Tanah 200.000

Revalusi – Aset yang dapat Disusutkan

Untuk menggambarkan akuntansi untuk revaluasi aset yang dapat disusutkan, asumsikan bahwa Lenovo Group
(CHN) membeli peralatan seharga ¥500.000 pada tanggal 2 januari 2010. Peralatan tersebut memiliki umur manfaat
5 tahun, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, dan nilai wajar selama umur manfaat peralatan
tersebut. Lenovo mencatat beban penyusutan sebesar ¥100.000 (¥500.000 ÷ 5) pada tanggal 31 Desember 2010
sebagai berikut.
31 Desember 2010
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Beban penyusutan 100.000


Akumulasi Penyusutan – Peralatan 100.000
(Untuk mencatat beban penyusutan pada tahun 2010)

Setelah jurnal tersebut, peralatan Lenovo memiliki jumlah tercatat sebesar ¥400.000 (¥500.000 - ¥100.000). Lenovo
meminta penilaian indenpenden untuk nilai wajar peralatan pada tanggal 31 Desember 2010, yaitu sebesar ¥460.000.
Untuk melaporkan peralatan pada nilai wajar, Lenovo melakukan hal – hal berikut.
1. Mengurangi akun Akumulasi Penyusutan – Peralatan menjadi nol.
2. Mengurangi akun Peralatan sebesar ¥40.000, yang kemudian dilaporkan sebesar nilai wajarnya sebesar
¥460.000.
3. Mencatat Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Revaluasi – Peralatan untuk perbedaan antara nilai wajar
dan jumlah tercatat peralatan, atau ¥60.000 (¥460.000 - ¥400.000).

Jurnal untuk mencatat revaluasi ini pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut.

31 Desember 2010
Akumulasi Penyusutan – Peralatan 100.000
Peralatan 40.000
Keuntungan yang belum
Direalisasi atas Revaluasi Peralatan 60.000

( Untuk menyesuaikan peralatan pada nilai wajar dan mencatat kenaikan revaluasi )

Peralatan pada saat ini dilaporkan pada nilai wajarnya sebesar ¥460.000 (¥500.000 - ¥40.000). Kenaikan nilqi wajar
sebesar ¥60.000 dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif sebagai penghasilan kemprehensif lain. Selain itu,
saldo akhir dilaporkan dalam akumulasi penghasilan komprehensif lin pada laporan posisi keuangan pada bagian
ekuitas.
Bentuk penyajian komponen revaluasi ( Penyajian Laporan Keuangan ).

Pada laporan laba rugi komprehensif:


Penghasilan komprehensif lain
Keuntungan yang belum direalisasi atas revaluasi – peralatan ¥60.000
Pada laporan posisi keuangan:
Aset tidak lancar
Peralatan ( ¥ 500.000 - ¥40.000 ) ¥460.000
Akumulasi penyusutan – peralatan (¥100.000 - ¥100.000) o–

Jumlah tercatat ¥460.000


Ekuititas
Akumulasi penghasilan komprehensif lain ¥60.000

Sebagaimana ditujukkan diatas, pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah tercatat peralatan sekarang adalah sebesar
¥460.000. Lenovo melaporkan beban penyusutan sebesar ¥100.000 pada laporan laba rugi dan Keuntungan yang
Belum Direalisasi atas Revaluasi – Peralatan sebesar ¥60.000 pada “Penghasilan komprehensif lain”. Dengan
asumsi tidak ada perubahan dalam umum manfaat peralatan, maka penyusutan pada tahun 2011 adalah sebesar ¥
115.000 (¥460.000÷ 4).

Isu Revaluasi

Penggunaan akuntansi revaluasi bukan merupakan “semua atau tidak sama sekali”. Artinya, perusahaan dapat
memilih untuk menilai hanya satu kelas aset, misalnya bangunan, dan tidak merevaluasi aset lain seperti tanah atau
peralatan. Namun, jika perusahaan memilih hanya bangunan , maka revaluasi berlaku untuk semua aset dalam kelas
aset tersebut. Kelas Asetadalah sekelompok item yang memiliki sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasional
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

perusahaan. Misalnya, perusahaan seperti siemens (DEU) mungkin memiliki aset – aset
berikut: tanah, peralatan, dan bangunan.
Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan akuntansi revaluasi. Alasan utamanya adalah biaya yang besar dan
berkelanjutan sehubungan dengan penilaian independen untuk menentukan nilai wajar. Selain itu, keuntungan yang
terkait dengan revaluasi diatas biaya historis tidak dilaporkan dalam laba neto melainkan langsung ke ekuitas. Di sisi
lain, kerugian yang terkait dengan revaluasi di bawah biaya historis akan menurunkan laba neto. Selain itu, untuk
aset disusutkan, beban penyusutan yang lebih tinggi yang terkait dengan aset di revaluasi juga akan mengurangi laba
neto.

Perusahaan yang memilih akuntansi revaluasi sering kali berada pada lingkungan yang inflasinya sangat tinggi
dimana angka historis sama sekali todak relevan lagi. Selain itu, beberapa perusahaan memilih pendekatan revaluasi
karena perusahaan ingin meningkatkan basis ekuitas. Peningkatan basisi ekuitas dapat membantu perusahaan
memenuhi persyaratan perjanjiannya atau menyediakan jaminan tambahan kepada investor dan krwditor bahwa
perusahaan tetap solvent.

PENYAJIAN DAN ANALIS

Penyajian Aset Tetap dan Sumber Daya Mineral

Perusahaan harus memisahkan antara kategori aset tetap yang saat ini tidak digunakan sebagai aset produksi dalam
bisnis ( misalnya fasilitas yang manganggur atau tanah yang memiliki sebagai investasi ) dari kategori aset yang
digunakan dalam operasi.
Ketika menyusutkan aset, perusahaan mengkredit akun penilaian, biasanya disebut sebagai Akumulasi Penyusutan.
Penggunaan akun Akumulasi Penyusutan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk melihat biaya
perolehan asli dari aset terkait dan jumlah penyusutan yang dibebankan perusahaan pada tahun sebelumnya.

Ketika melakukan deplesi sumber daya mineral, sebagian besar perusahaan menggunakan akun Akumulasi Deplesi.
Namun, banyak perusahaan yang hanya mengkredit akun sumber daya mineral secara langsung. Dasar pemikiran
untuk pendekatan ini adalah bahwa sumber daya mineral di konsumsi secara fisik, yang mana hal ini membuat
pengurangan biaya perolehan sumber daya mineral langsung menjadi lebih tepat.

Bentuk penyajian pelaporan aset tetap oleh Nestlé Group (CHE) dalam laporan tahunannya dalam Pengungkapan
Aset Tetap:
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Nestlé Group
(dalam jutaan CHF)
Aset tidak lancar
Aset tetap 21.000 22.065
Investasi pada entitas asosiasi 7.796 8.936
Aset pajak tangguhan 2.842 2.224
Aset keuangan 3.868 4.213
Aset imbalan kerja 60 1. 513
Goodwill 30.637 33.423
Aset takberwujud 6.867 + 7.217 +
Total aset tidak lancar 73.167 79.591

Catatan 1 Kebijakan Akuntansi

Aset Tetap
Aset tetap ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan sebesar biaya history. Penyusutan dilakukan
pada komponen yang memiliki umur bermanfaat yang homogen dwngan menggunakan metode
garis lurus sehingga dapat menyusutkan biaya perolehan awal menjadi nilai residual selama estimasi
umur manfaat. Nilai residual adalah 30% atas aset kantor pusat dan nihil untuk semua jenis aset
lainnya. Umur manfaat adalah sebagai berikut.

Bangunan 20-40 th
Mesin dan Peralatan 10-25 th
Alat, furnitur, teknologi informasi, dan bermacam-macam peralatan 3-10 th
Kendaraan 3-8 th
Tanah tidak disusutkan

Umur manfaat, komponen, dan jumlah residual ditinjau setiap tahunnya. Review tersebut
mempertimbangkan sifat aset, tujuan penggunaannya, tetapi tidak membatasi pada penutupan
fasilitas, dan revolusi teknolgi dan tekanan kompetitif yang dapat menyebabkan keusangan teknis.
Penyusutan aset tetap dialokasikan pada beban berdasarkan fungsinya dalam laporan laba rugi.

Biaya pendanaan yang terjadi selama kontruksi akan dibebankan. Premi yang dikapitalisasi atas
tanah atau bangunan sewaan diamortasi selama masa sewa. Hibah pemerintah diakui sesuai dengan
metode penangguhan, dimana hibah dianggap sebagai laba rugi tangguhan yang dialihkan ke
laporan laba rugi selama umur mamfaat aset bersangkutan. Hibah yang tidak terkait dengan aset
dikreditkan kelaporan laba rugi ketika aset diterima.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Mesin alat, furnitur


Tanah dan Dan dan peralatan
Bangunan Peralatan Lainnya KendaraanTotal
Nilai bruto
Pada 1 januari 13.751 26.801 7.992 930 49.474
Penjabaran kembali (1.616) (3.678) (1.094) (128) (6.516)
Mata uang
Pengeluaran modal 1.069 2.615 1.060 125 4.869
Pelepasan (92) (733) (387) (60) (1.272)
Reklasifikasi sebagai
dimiliki untuk dijual (33) (124) (29) - (186)
Modifikasi lingkup
Konsolidasi 26 (170) (32) (2) (178)

Pada 31 Desemner 13.105 24.711 7.510 865 46.191

Akumulasi penysutan dqn penurunan nilai

Pada 1 Januari (5.348) (15.887) (5.670) (504) (27.409)


Penjabaran kembali
mata uang 603 2.225 806 77 3.711
Penyusutan (362) (1.349) (805) (109) (2.625)
Penurunan nilai (79) (131) (38) - (248)
Pelepasan 92 553 371 60 1.076
Reklarifikasi sebagai dimiliki
Untuk dijual 33 120 25 - 178
Modifikasi lingkup
Konsolidasi 49 149 23 3 223

Pada 31 Desember (5012) (14.321) (5.288) (473) (25.094)

Neto per 31
Desember 8093 10.390 2.222 392 21.097

Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap mencakup aset dalam pembangunan sebesar CHF781
juta. Aset tetap neto yang dimiliki di bawah sewa pembiayaan berjumlah CHF236 juta. Aset tetap
neto sejumlah CHF109 juta dijanjikan sebagai jaminan untuk liabilitas keuangan. Risiko kebakaran
yang diestimasi wajar diasuransikan sesuai dengan persyaratan domestik.

Penurunan Nilai

Penurunan nilai aset tetap timbul terutama dari rencana untuk mengoptimalkan kapasitas
manufaktur industri dengan menutup atau menjual fasilitas produksi yangbtidak efisien.

Komitmen untuk penggeluaran

Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup berkomitmen untuk melakukan pengeluaran sebesar
CHF449 juta (2007: CHF442 juta).
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Analisis Aset Tetap

Rasio Perputaran Aset

Seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan diukur dengan rasio perputaran
aset (asset turnover ratio). Rasio inibmembagi penjualan neto dengan rata-rata total aset untuk periode berjalan.
Jumah yang dihasilkan adalah jumlah dolar penjualan yang dihasilkan oleh setiap dolar yang diinvestasikan dalam
aset.
Misalnya menggunakan data dari laporan keuangan adidas AG(DEU) tahun 2008.

Adidas AG
Penjualan neto €10.799
Total aset, 12/31/08 9.533
Total aset, 12/31/07 8.325
Laba neto 644

Rasio perputaran asset

Perputaran aset = Penjualan neto


Rata – rata total aset
= €10.799/[(€9.533 + €8.325)]/2
= 1,21

Rasio perputaran aset menunjukkan bahwa adidas menghasilkan penjualan sebesar €1,21 untuk setiap euro yang di
investasikan pada asetnya pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Rasio Margin Laba atas Penjualan

Rasio ini dihitung sebagai laba neto dibagi dengan penjualan neto. Dengan menggunakan data adidas diatas, kita
menghitung rasio margin laba atas penjualan dan tingkat imbal hasil atas aset sebagai berikut.
Margin laba atas penjualan = Laba neto / Penjualan neto
= €644 / €10.799
= 5,96%
Tingkat imbal hasil atas aset = Margin laba terhadap penjualan × perputaran aset
= 5,96% × 1,21
= 7,2%

Tingkat Imbal Hasil atas Aset

Tingkat imbal hasil aset yang sicapai perusahaanemulai penggunaan asetnya adalah tingkat imbal hasil atas aset
(rate of return on assets – ROA). Dari pada menggunakan margin laba atas penjualan, dapat dihitung secara
langsung dengan membagi laba neto dengan rata – rata total aset. Dengan menggunakan data adidas diatas,
menghitung rasio tersebut sebagai berikut.

Tingkat imbal hasil atas aset = Laba neto/Rata – rata total aset
= €644
(( €9.533 + €8.325)/ 2)
= 7,2%

REVALUASI ASET TETAP

Ketika perusahaan memilih untuk menilai wajar aset berwujud berumur panjang yqng diperoleh sebelumnya,
perusahaan mencatat perubahan nilai wajar dengan menyesuaikan akun aset atas aset berwujud berumur panjang
tersebut. Keuntungan yang belum direalisasi ini sering disebut sebagai surplus revaluasi.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Aturan umum akuntansi untuk merevaluasi adalah sebagai berikut.


1. Kektika perusahaan merevaluasi aset beruwujud berumur panjang di atas biaya historis, perusahaan
melaporkan keuntungan yang belum diralisasi yang akhirnya meningkatkan penghasilan komprehensif lain.
Dengan demikian, laba yang belum direlisasi tersebut tidak masuk dalam perhitungan laba neto, melainkan
meningkatkan penghasilan komprehensif lain, dan meningkatkan akumulasi penghasilan komprehensif lain.
2. Jika perusahaan mengalami kerugiaan penurunan nilai ( jika nilai turun di bawah biaya historis ), kerugian
akan mengurangi pendapatan dan saldo laba. Dengan demikian, keuntungan revaluasi meningkatkan
ekuitas, tetapi tidak laba neto, sedangkan rugi penurunan nilai menurunkan pendapatan dan saldo laba ( dan
ekuitas ).
3. Jika peningkatan revaluasi membalikkan penurunan yang mebelumnya di laporkan sebagai rugi penurunan
nilai, perusahaan mengkredit kenaikan revaluasi terhadap pendapatan menggunakan akun pemulihan atas
Rugi Penurunan Nilai sampai dengan jumlah kerugian yang sebelumnya dicatat. Setiap tambahan kenaikan
nilai dia atas biaya historis meningkatkan penghasilan komprhensif lain dan dikreditkan pada Keuntungan
atas Revaluasi yqng Belum Diralisasi.
4. Jika penurunan revaluasi membalikkan peningkatan yang dilaporkan sebagai keuntungan yang belum
direalisasi, maka pertama – tama perusahaan mengurangi penghasilan komprehensif lain dengan
menghilangkankeuntungan yang belum di realisasi. Setiap tambahan penurunan nilai mengurangi laba neto
dan dilaporkan sebagai kerugian atas penurunan nilai.

Dalam dua bagian berikut, dapat dijelaskan prosedur revaluasi tanah dan aset yang dapat disusutkan dalam
penetapan tahu majemuk.

REVALUASI TANAH

Revaluasi – 2010: Kenaikan Nilai

Untuk mengilustrasikan kquntansi untuk merevaluasi, asumsikan bahwa Unilever Group(GBR dan NLD) membeli
tanah pada 1 januari 2010 seharga €400.000. Unilever memutuskan untuk melaporkan tanah tersebut sebesar nilai
wajar pada periode berikutnya. Pada tanggal 31 Desember 2010, penilaian tanah menunjukkan bahwa niali wajar
tanah tersebut adalah €520.000. Unilever membuat jurnal untuk mencatat kenaikan nilai wajar sebagai berikut.

31 Desember 2010

Tanah 120.000
Keuntungan yang Belum Direalisasi 120.000
atas Revaluasi – Tanah (€520.000 – €400.000)
(Untuk mengakui kenaikan nilai tanah)

Bentuk penyajian ringkasan penyesuaian revaluasi untuk unilever pada 2010.

NilaiWajar Akumulasi Penghasilan


Tanggal ItemTanah Saldo Laba Komprehensif Lain (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo awal €400.000 €0 €0


31 Desember 2010 Revaluasi 120.000 0 120.000
31 Desember 2010 Saldo akhir 520.000 0 120.000

Revaluasi – 2011: Penurunan di bawah Biaya Historis

Dalam hal ini nilai wajar tanah berada di bawah biaya historisnya, sehingga Unilever mendebitkan Keuntungan yang
Belum Direalisasi atas Revaluasi – Tanah sebesar €120.000 untuk menghilagkan saldo akun tersebut. Selain itu,
Unilever melaporkan Kerugian atas Penurunan Nilai sebesar €20.000 (€400.000 - €380.000) yangb mengurangi laba
neto. Unilever membuat jurnal berikut untuk memcatat penurunan nilai wajar dari tanah.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

31 Desember 2011

Keuntungan yang belum diralisasi atas revaluasi – tanah 120.000


Kerugianatas penurunan nilai 20.000
Tanah (€520.000 - €380.000) 140.000
( Untuk mencatat penurunan nilai tanah di bawah historisnya)

Nilai Wajar Akumulasi Penghasilan


Tanggal Item Tanah Saldo Laba Komprehensif Lain (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo awal €400.000 €0 €0


31 Desember 2010 Revaluasi 120.000 0 120.000

31 Desember 2010 Saldo akhir 520.000 0 120.000


1 Januari 2011 Saldo awal €520.000 €0 €120.000
31 Desember 2011 Revaluasi (140.000) (20.000) (120.000)

31 Desemner 2011 Saldo akhir 380.000 (20.000) 0

Penurunan atas akun Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Revaluaai – Tanah sebesar €120.000 mengurangi
penghasilan Komprehensif lain, ynag kemudian juga mengurangi saldo akun Akumulasi Penghasilan Komprhrnsif
Lain. Kerugian atas Penurunan Nilai sebesar €20.000 mengurangi laba neto dan saldo laba. Dalam hal ini, Unilever
memiliki penurunan revaluasi yang membalikkan setiap kenaikan nilai yang dilaporkan Unilever pada periode
sebelumnya sebagai keuntungan yang belum direalisasi. Setiap jumlah tambahan yang dilaporkan sebagai rugi
penurunan nilai. Penurunan revaluasi dalam situasi apa pun tidak boleh mengurangi akumulasi penghasilan
komprehensif lain sampai di bawah nol.

Revaluasi – 2012: Pemulihan Rugi Penurunan Nilai

Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tanah Unilever meningkat menjadi €415.000, kenaikan sebesar €35.000
(€415.000 - €380.000). Dalam hal ini, rugi penurunan nilai sebesar €20.000 dibalikkan dan sisa kenaikkan nilai
sebesar €15.000 dilaporkan dalam penghasilan komprehensif lain.
Unilever membuat jurnal untuk mencatat transaksi ini sebagai berikut.

31 Desember 2012
Tanah 35.000
Keuntungan yang belum direalisasi atas revaluasi – tanah 15.000
Pemulihan rugi penurunan nilai 20.000
( Revaluasi tanah, pemulihan rugi penurunan nilai )
Nilai Wajar Akumulasi Penghasilan
Tanggal ItemTanah SaldoLaba Komprehensif Lain (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo awal €400.000 €0 €0


31 Desember 2010 Revaluasi 120.000 0 120.000

31 Desember 2010 Saldo akhir 520.000 0 120.000


1 Januari 2011 Saldo awal €520.000 €0 €120.000
31 Desember 2011 Revaluasi (140.000) (20.000) (120.000)

31 Desemner 2011 Saldo akhir 380.000 (20.000) 0


1 Januari 2012 Saldo awal €380.000 €(20.000) €0
31 Desember 2012 Revaluasi 35.000 20.000 15.000

31 Desember 2012 Saldo akhir 415.000 0 15.000


A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Pemulihan rugi penurunan nilai sebesar €20.000 meningkatkan laba (dan saldo laba)
hanya sejauh akun itu membalikkan rugi penurunan nilai yang sebelumnya dicatat.
Pada tanggal 2 Januari 2013, Unilever menjual tanah tersebut senilai €415.000. Unilever membuat jurnal untuk
mencatat transaksi ini sebagai berikut.

31 Desember 2013
Kas 415.000
Tanah 415.000
(Untuk mencatat penjualan tanah)

Dalam hal ini, Unilever tidak mencatat keuntungan atau kerugian karena jumlah tercatat tanah adalah sama dengan
nilai wajarnya. Pada saat ini, karena tanah tersebut dijual, Unilever memiliki pilihan untuk mengalihkan Akumulasi
penghasilan komprehensif lain (AOCI) ke Saldo Laba. Jurnal untuk mencatat pengalihan tersebut adalah sebagai
berikut.
2 Januari 2013

Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain 15.000


Saldo Laba 15.000
( Untuk mengemalisi sisa saldo pada AOCI )

Tujuan dari pengalihan ini adalah untuk mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi atas tanah yang dijual.
Perlu dicatat bahwa pengalihan dari Akumilasi Penghasilan Komprehensif Lain tidak dapat menaikkan laba neto.
Jurnal akhir ini menjadi alasan utama mengapa akuntansi revaluasi tidak populer. Meskipu tanah telah naik nilainya
sebesar €15.000, Unilever tidak dapat mengakui keuntungan ini pada laba neto selama periode memiliki tanah
tersebut.

REVALUASI ASET YANG DAPAT DISUSUTKAN

Sebagi contoh untuk revaluasi menggunakan aset yang dapat disusutkan, asumsikan bahwa Nokia(FIN) membeli
peralatan seharga €1.000.000 pada tanggal 2 Januari 2010. Peralatan tersebut memilki umur manfaat 5 tahun,
disusutkan dengan periode penyusutan garis lurus, dan nilai residualnya adalah nol.

Revaluasi – 2010: Peningkatan Nilai

Nokia memilih untuk merevaluasi peralatan pada nilai wajar selama umur peralatan. Niokia mencatat beban
penyusutan sebesar €200.000 (€1.000.000 ÷ 5) sebagai berikut.

31 Desember 2010
Beban penyusutan 200.000
Akumulasi Penyusutan – Tanah 200.000
( Untuk mencatat beban penyusutan pada tanggal 31 Desember 2010 )

Setelah dibuat jurnal ini, peralatan Nokia memilikki jumlah tercatat sebesar €800.000 (€1.000.000 - €200.000).
Nokia menggunakan penilai indenpenden yang menentukan bahwa nilai wajar peralatan pada tanggal 31 Desember
2010 adalah €950.000. Untuk melaporkan peralatan pada nilai wajarnya, Nokia melakukan hal – hal berikut.

1. Mengurangi akun Akumulasi Penyusutan – Peralatan sampai bernilai nol.


2. Mengurangi akun Peralatan sebesar €50.000 – kemudian peralatan tersebut dilaporkan pada nilai wajarnya
sebesar €950.000
3. Mencatat keuntungan yqng belum direalisasi atas revaluasi – peralatanatas selisih antara nilai wajar dengan
jumlah mencatat peralatan, atau € 150.000 ( @€950.000 - €800.000).

Jurnal untuk mencatat revaluasi ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

31 Desember 2010
Akumulasi Penyusutan – Peralatan 200.000
Peralatan 50.000
Keuntungan yang belum direalisasi atas evaluasi – perlatan 150.000
(Untuk menyesuaikan peralatan dengan nilai wajar dan mencatat keuntungan yang belum direalisasi)
Akumulasi
Penghasilan
Nilai Wajar Akumulasi Komprehensif Lain
Tanggal Item Peralatan Penyusutan Saldo Laba (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo Awal €1.000.000 €0


31 Desember 2010 Penyusutan €200.000 €(200.000)
31 Desember 2010 Revaluasi (50.000) (200.000) 150.000

31 Desember 2010 Saldo Akhir 950.000 0 (200.000) 150.000

Revaluasi – 2011: penurunan di bawah Biaya Historis

Dengan asumsi tidak ada perubahan umur manfaat peralatan, beban penyusutan untuk Nokia pada 2011 adalah
€237.500 (€950.000 ÷ 4), dan jurnal untuk mencatat beban penyusutan adalah sebagai berikut.

31 Desember 2011
Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain 37.500
Saldo Laba 37.500
( Untuk mencatat pengalihan dari AOCI ke saldo Laba )

Pada titik ini, sebelum revaluasi pada tahun 2011, Nokia memiliki jumlah yang berhubungan dengan peralatannya
sebagai berikut.

Peralatan €950.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan – peralatan 237.500 -
Jumlah tercatat €712.000
Akumulasi penghasilan komprehensif lain €112.500 (€150.000 - €37.500)

Nokia menentukan dengan penilaian bahwa peralatan sekarang memiliki nilai wajar sebesar €570.000. Untuk
melaporkan peralatan pada nilai wajar, Nokia melakukan hal – hal berikut.

1. Mengurangi akun Akumulasi Penyusutan – Peralatan dari €237.500 menjadi nol.


2. Mengurangi akun peralatan sebesar €380.000 (€950.000 - €570.000) – yang kemudian dilaporkan pada nilai
wajarnya sebesar €570.000.
3. Mengurangi keuntungan yang belum Direalisasi atas Revaluasi – Peralatan sebesar €112.500, untuk menyalin
hapus saldo dalam akun keuntungan yang belum direalisasi ( terkait dengan revaluasi pada tahun 2010 ).
4. Mencatat kerugian atas penurunan nilai besar €30.000.

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut.

Akumulasi Penyusutan – Peralatan 237.500


Kerugian atas Penurunan Nilai 30.000
Laba yang belum direalisasi atas revaluasi – peralatan 112.500
Peralatan 380.000
( Untuk menyesuaikan peralatan dengan nilai wajar dan mencatat rugi penurunan nilai )
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Akumul
asi
Penghasilan
Nilai Wajar Akumulasi Komprehensif Lain
Tanggal Item Peralatan Penyusutan Saldo Laba (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo Awal €1.000.000 €0


31 Desember 2010 Penyusutan €200.000 €(200.000)
31 Desember 2010 Revaluasi (50.000) (200.000) 150.000

31 Desember 2010 Saldo Akhir 950.000 0 (200.000) 150.000


1 Januari 2011 Saldo Awal €950.000 €0 €(200.000) €150.000
31 Desember 2011 Penyusutan 237.500 (237.500)
31 Desember 2011 Transfer dari AOCI 37.500 (37.500)
31 Desember 2011 Revaluasi (380.000) (237.500) (30.000) (112.500)

31 Desember 2011 Saldo Akhir 570.000 0 (430.000) 0

Revaluasi – 2012: Pemulihan Rugi Penurunan Nilai

Dengqn asumsi tidak ada perubahan dalam umur manfaat peralatan, beban penyusutan untuk Nokia pada tahun 2012
adalah sebesar €190.000 (€570.000 ÷ 3), dan jurnal untuk mencatat beban penyusutan adalah sebagai berikut.

31 Desember 2012
Beban penyusutan 190.000
Akumulasi penyusutan peralatana 190.000
( Untuk mencatat beban penyusutan pada tanggal 31 Desember 2012 )

Nokia mengalihkan selisih antara penyusutan berdasrkan nilai tercatat peralatan yang direvaluasi dan penyusutan
yang biaya perolehan asli aset dari AOCI ke Saldo Laba. Penyusutan berdasarkan biaya perolehan asli adalah
€200.000 (€1.000.000 ÷ 5) dan berdasarkan nilai wajar adalah €190.000, atau selisih sebesar €10.000 (€200.000 -
€190.000). Jurnal untuk mencatat pengalihan ini adalah sebagai berikut.

31 Desember 2012
Saldo Laba10.000
Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain 10.000
( Untuk mencatat pengalihan dari AOCI ke saldo Laba )

Pada titik ini, sebelum revaluasi pada tahun 2011, Nokia memiliki jumlah yang berhubungan dengan peralatan
sebagai berikut.

Peralatan €570.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan peralatan 190.000
Jumlah tercatat €380.000
Akumulasi penghasilan komprehensif lain €10.000

Nokia menentukan melaui penilaian bahwa peralatan sekarang memiliki nilai wajar sebesar €450.000. Untuk
melaporkan peralatan pada nilai wajar, Nokia melakukan hal – hal berikut.
1. Mengurangi akun Akumuasi Penyusutan peralatan dari 190.000 menjadi nol.
2. Mengurangi akun Peralatan sebesar €120.000 (€570.000 - €450.000) yang kemudian dilaporkan sebesar nilai
wajarnya sebesar €450.000.
3. Mencatat keuntungan yang belum direalisasikan qtas revaluasi peralatan sebesar €40.000.
4. Mencatat pemulihan kerugian atas penurunan nilai sebesar €30.000.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

31 Desember 2012
Akumulasi penyusutan peralatan 190.000
Keuntungan yang belum direalisasi atas revaluasi peralatan 40.000
Peralatan 120.000
Pemulihan kerugian atas penurunan nilai 30.000
(Untuk menyesuaikan peralatan pada nilai wajar dan mencatat pemulihan penurunan nilai)
Akumulasi
Penghasilan
Nilai Wajar Akumulasi Komprehensif Lain
Tanggal Item Peralatan Penyusutan Saldo Laba (AOCI)

1 Januari 2010 Saldo Awal €1.000.000 €0


31 Desember 2010 Penyusutan €200.000 €(200.000)
31 Desember 2010 Revaluasi (50.000) (200.000) 150.000
31 Desember 2010 Saldo Akhir 950.000 0 (200.000) 150.000

1 Januari 2011 Saldo Awal €950.000 €0 €(200.000) €150.000


31 Desember 2011 Penyusutan 237.500 (237.500)
31 Desember 2011 Transfer dari
AOCI 37.500 (37.500)
31 Desember 2011 Revaluasi (380.000) (237.500) (30.000) (112.500)
31 Desember 2011 Saldo Akhir 570.000 0 (430.000) 0

1 Januari 2012 Saldo Awal €570.000 €0 €(430.000) €0


31 Desember 2012 Penyusutan €190.000 €(190.000)
31 Desember 2012 Transfer dar
AOCI (10.000) 10.000
31 Desember 2012 Revaluasi (120.000) (190.000) 30.000 40.000
31 Desember 2012 Saldo Akhir 450.000 0 600.000 50.000

Setelah mencatat jurnal revaluasi, nilai tercatat peralatan sekarang adalah €450.000. Nokia melapaorkan beban
penyusitan sebesar €190.000 dan pemulihan rugi penurunan nilai sebesar €30.000 dalam laporan laba rugi. Nokia
mencatat sebesar €40.000 untuk keuntungan yang belum direalisasi atas revaluasi peralatan, yang meningkatkan
AOCI menjadi €50.000.
Pada tanggal 2 Januari 2013, Nokiq menjual peralatan seharga €450.000. Nokia membuat jurnal untuk mencatat
transkaksi ini sebagai berikut.

2 Januari 2013

Kas 450.000
Peralatan 450.000
( Untuk mengeliminasi sisa saldo AOCI )

Ketika tidak mencatat keuntungan atau kerugian karena jumlah tercatat peralatan adalah sama dengan nilai
sewajarnya. Nokia mengalihkan sisa saldo dari Akumulasi penghasilan komprenhasif lain ke saldo laba karena
peralatan telah dijual.
Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut.

2 Januari 2012

Akumulasi penghasilan komprehensif lain 50.000


Saldo Laba 50.000
( Untuk mengeliminasi sisa saldo AOCI )
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Pengalihan dari Akumulasi penghasilan komprehensif lain tidak meningkatkan laba neto. Meskipun peralatan telah
dinaikan nilainya menjadi €50.000, perusahaan mengakui keuntungan ini dalam laba neto selama periode pemilikan
peralatan tersebut.

PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan antara penyusutan, deplesi dan amortisasi?

Jawab:
DepresiasiAlokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasukpenghasilan kena pajak
suatu perusahaan.
Amortisasiadalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain,
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi.
Deplesiadalah kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan tidak dapat
diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang digunakandalam dunia
pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti
misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya.
Dari istilah ketiganya dapat kita simpulkan bahwa Depresiasi digunakan untuk Aktiva Tetap, Amortisasi
digunakan untuk Aktiva tidak berwujud sedangkan Deplesi digunkaan untuk Aktiva sumber daya Alam.

2. Identifikasikan faktor-faktor yang relevan dalam menentukan beban penyusutan tahunan, dan jelaskan
apakah faktor-faktor tersebut ditentukan secara objektif atau berdasarkan penilaian?

Jawab:
a. Penentuan dasar penyusutan aktiva
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

b. Mengestimasi umur pelayanan


c. Memilih metode pengalokasian biaya (penyusutan)

Pemilihan metode penyusutan dan estimasi masa manfaat aktiva adalah masalah pertimbangan. Karenanya,
pengungkapan metode yang digunakan dan usia manfaat yang diestimasiatau tarif penyusutan menyediakan
pemakai laporan keuangan dengan informasi yang mengijinkanmereka meninjau kebijakan yang dipilih oleh
manajemen dan memungkinkan perbandingan dibuatdengan perusahaan lain. Untuk alasan serupa, adalah
perlu untuk mengungkapkan penyusutan yang dialokasikan dalam suatu periode dan akumulasi penyusutan
pada akhir periode tersebut. Dalam penentuan dasar penyusutan ditentukan secara objektif karena ditentukan
dari harga dari objek penyusutan.

3. Beberapa percaya bahwa penyusutan akuntansi mengukur penurunan nilai aset tetap. Apakah anda setuju?
Jelaskan!

Jawab:
Tidak setuju.
Penyusutan akuntansi didefinisikan sebagai proses akuntansi mengalokasikan biaya nyata aset sebagai beban
secara sistematis dan rasional dengan periode diharapkan dapat memberikan manfaat dari penggunaan aset
tersebut. Dengan demikian, depresiasi bukanlah soal valuasi tetapi sarana alokasi biaya.

4. Jelaskan bagaimana estimasi umur manfaat dapat mengakibatkan penilaian aset tetap yang terlalu tinggi!

5. Manajer pabrik dari perusahaan manufaktur menyarankan dalaam rapat eksekutif perusahaan bahwa akuntan
harus mempercepat penyusutan mesin pada departemen finishing karena perbaikan yang cepat akan membuat
mesin tersebut usang. Oleh karena itu, dana penyusutan yang cukup besar untuk membayar penggantian
mesin tersebut sangat dibutuhkan. Diskusikan konsep akuntansi penyusutan dan dampaknya pada
pertimbangan bisnis atas penyusutan yang dicatat pada aset tetap, dengan memberikan perhatian khusus pada
isu-isu yang diangkat oleh manajer pabrik!

6. Untuk alasan apa aset tetap dipensiunkan? Defenisikan ketidakcukupan, supersession, dan keusangan!

7. Apa pertanyaan dasar yang harus dijawab sebelum jumlah beban penyusutan dapat dihitung?

8. Workman Company membeli mesin pada tanggal 2 Januari 2010 seharga €800.000. Mesin ini memiliki umur
manfaat 5 tahun dan nilai residual sebesar €100.000. Penyusutan dihitung dengan metode saldo menurun
sebesar 150%. Berapa jumlah akumulasi penyusutan pada akhir 31 Desember 2011?

9. Silverman Company membeli mesin seharga $162.000 pada tanggal 1 Januari 2010. Diperkirakan bahwa
mesin akan memiliki umur manfaat 20 tahun, nilai residual sebesar $15.000, dapat memproduksi 84.000 unit,
dan jumlah jam kerja sebanyak 42.000 jam, dan mesin menghasilkan 20.000 unit. Hitunglah penyusutan
dalam metode garis lurus, unit output, jam kerja, jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda!

10. Apa faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dallam menentukan metode penyusutan yang akan
digunakan?

11. Apa yang dimaksud penyusutan komponen?

12. Bangunan yang dibeli pada 31 Desember 1986 seharga £2.500.000 awalnya diperkirakan memiliki umur
manfaat 50 tahun tanpa nilai residual pada akhir umur manfaatnya. Penyusutan telah dicatat sampai 2010.
Pada tahun 2011 dilakukan pemeriksaan bangunan oleh perusahaan teknik, yang mengungkapkan bahwa
umur manfaat bangunan tersebut ditaksir sampai 15 tahun setelah 2010. Berapa jumlah penyusutan untuk
tahun 2011?
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

13. Charlie Parker direktur Spinners Company, baru-baru ini menyadari bahwa
penyusutan meningkatkan kas yang diperoleh dari operasi sehingga penyusutan merupakan sumber dan
terbaik. Apakah anda setuju? Diskusikan!

14. Andre Shen membeli komputer $8.000 pada tanggal 1 Juli 2010. Dia bermaksud untuk menyusutkan
komputer tersebut selama 4 tahun dengan metode saldo menurun ganda. Nilai residual adalah $1.000.
Hitunglah penyusutan untuk tahun 2011!

15. Walkin Inc. Sedang mempertimbangkan penurunan nilai atas pabrik dalam jangka panjang karena kurangnya
profitabilitas. Jelaskan kepada manajemen Walkin bagaimana menentukan penurunan nilai tersebut
diizinkan!

16. Tahun lalu Wyeth Company mencatat penurunan nilai atas aset yang dimiliki untuk digunakan. Baru-baru
ini, penilaian yang dilakukan menunjukkan bahwa aset tersebut telah meningkat nilainya. Haruskah Wyeth
mencatat pemulihan nilai aset tersebut?

17. Toro Co. Memiliki peralatandengan jumlah tercatat sebesar €700.000. Nilai pakai dari peralatan tersebut
adalah €705.000, dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan adalah €90.000. Peralatan tersebut diharapkan
dapat digunakan untuk operasi di masa mendatang. Berapa jumlah (jika ada) yang harus dilaporkan Tiro
sebagai penurunan nilai pada peralatannya?

18. Jelaskan bagaimana keuntungan atau kerugian atas aset yang diturunkan nilainya harus dilaporkan dalam laba
rugi!

19. Beberapa pihak berpendapat bahwa pabrik dan peralatan bisa diganti lebih cepat jika tingkat penyusutan
untuk tujuan pajak penghasilan dan akuntansi meningkat secara substansial. Akibatnya, operasi bisnis akan
menikmati manfaat dari fasilitas pabrik yang lebih modern dan lebih efisien. Diskusikan manfaan dari
pendapat tersebut!

20. Sebutkan (a) persamaan dan (b) perbedaan dalam perlakuan akuntansi untuk penyusutan dan deplesi biaya!

21. Jelaskan tentang deplesi biaya!

22. Jelaskan perbedaan antarabiaya eksplorasi dan biaya pengembangan seperti yang digunakan dalam industri
ekstraktif!

23. Dalam industri elstraktif, perusahaan dapat membayar dividen yang nilainya lebih besar daripada laba neto.
Berapakah jumlah maksimum yang diizinkan? Bagaimana praktik ini dapat dibenarkan?
24. Shumway Oil menggunakan akuntansi upaya sukses untuk perlakuan biaya eksplorasi dan evaluasi, tetapi
juga memberikan hasil dalam metode biaya penuh. Dalam metode biaya penuh, Shumway Oil melaporkan
saldo laba sebesar $42 juta dan laba neto sebesar $4 juta. Dalam metode upaya sukses, saldo laba adalah $29
juta, dan laba neto adalah $3 juta. Jelaskan perbedaan antara akuntansi biaya penuh dan akuntansi biaya
sukses!

25. Tanaka Company memiliki tanah yang harganya ¥15.000.000. Nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember
2010 adalah ¥20.000.000. Tanaka memilih model revaluasi untuk melaporkan tanahnya. Jelaskan bagaimana
tanah tersebut daan penilaian terkait harus dilaporkan dalam laporan keuangan!

26. Mengapa perusahaan tidak memilih menggunakan akuntansi revaluasi?

27. Vodafone (GBR) baru-baru ini melaporkan laba nero sebesar £3 miliar, penjualan neto sebesar £41 miliar,
dan rata-rata total aset sebesar £140 miliar. Berapa rasio perputaran aset Vodafone? Berapa tingkat imbal
hasil atas aset Vodafone?
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

28. Jelaskan secara singkat beberapa persamaan dan perbedaan antara IFRS dan Us
GAAP sehubungan dengan akuntansi untuk aset tetapp!

29. Pada pertemuan dengan komite eksekutuif baru-baru ini, cotroller Ricardo Company menyatakan, “Dengan
hanya terdpat satu perbedaan utama antara IFRS dan US GAAP untuk akuntansi aset tetap, maka
konvergensi standar IASB dan FASB dalam topik ini seharusnya berjalan lancar”. Buatlah tanggapan kepada
cotroller tersebut!

30. Mandive Corp. Menerapkan akuntansi revaluasi yang sesuai dengan IFRS untuk aset tetap dengan jumlah
tercatat sebesar $400.000, umur manfaat 4 tahun, dan tidak ada nilai residual. Pada akhir tahun pertama,
penilaian independen menetukan bahwa aset tersebut memiliki nilai wajar sebesar $360.000. Buatkah jurnal
untuk mencatat revaluasi dan penyusutan ini, dengan mengasumsikan penyusutan garis lurus!

LATIHAN SINGKAT
1. Fernandez Corporation membeli truk pada awal 2010 seharga $50.000. Truk tersebut deperkirakan
memiliki nilai residual sebesar $2.000 dan umur manfaat sebesar 160.000 mil. Truk tersebut digunakan untuk
menempuh jarak 23.000 mil pada tahun 2010 dan 31.000 mil pada tahun 2011. Hitunglah beban penyusutan untuk
tahun 2010 dan 2011!

2. Lockard Company membeli mesin pada 1 Januari 2010 seharga €80.000. Mesi ini diperkirakan memiliki
nilai residual sebesar €8.000 setelah melewati umur manfaat 8 tahun. (a). Hitunglah beban penyusutan tahun 2010
dengan menggunakan metode garis lurus! (b). Hitunglah beban penyusutan tahun 2010 dengan menggunakan
metode garis lurus, dengan asumsi mesin ini dibeli pada tanggal 1 September 2010!

3. Gunakan informasi Lockard Company yang diberikan dalam LS.2. (a). Hitunglah beban penyusutan tahun
2010 dengan menggunakan metode jumlah angka tahun! (b). Hitunglah beban penyusutan tahun 2010 dengan
menggunakan metode jumlah angka tahun, dengan asumsi mesin ini dibeli pada tanggal 1 Oktober 2010!

4. Gunnakan informasi Lockard Company yang diberikan dalam LS.2. (a). Hitunglah beban penyusutan tahun
2010 dengan menggunakan metode saldo menurun ganda! (b). Hitunglah beban penyusutan tahun 2010 dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, dengan asumsi mesin ini dibeli pada tanggal 1 Oktober 2010!

5. Cominsky Company membeli mesin pada tanggal 1 juli 2011 seharga $28.000. Cominsky membayar $200
untuk biaya pengurusan hak dan pajak ptoperti daerah sebesar $125 atas mesin tersebut. Selain itu, Cominsky
membayar biaya pengiriman sebesar $500, dan sebear $475 dibayar kepada kontraktor lokal untuk membangun dan
mepersiapkan platform kabel untuk mesin di lantai pabrik. Mesin ini memili umur manfaat 6 tahun dengan nilai
residual $3.600. Tentukan dasar penyusutan mesin baru Cominsky! Cominsky menggunakan penyusutan garis lurus.

6. Ortiz membeli sebuah peralatab seharga $202.000 pada 1 Januari 2010. Peralatan tersebut memiliki
komponen-komponen berikut

Komponen Biaya Perolehan Nilai Residual Perkiraan umur manfaat


A $70.000 $7.000 10 tahun
B 50.000 5.000 5 tahun
C 82.000 4.000 12 tahun

Hitung beban untuk peralatan ini pada tanggal 31 Desember 2010!


7. Holt Company membbeli komputer seharga £8.000 pada 1 Januari 2009. Holt Company menggunakan
penyusutan garis lurus, yang didasarkan pada umur 5 tahun dan nilai residual £1.000. Pada tahun 2011, perkiraan
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

tersebut direvisi. Holt sekarang merasa komputer tersebut akan digunakan sampai 31
Desember 2012, dan pada saat itu dapat dijual seharga £500. Hitung penyusutan tahun 2011!

8. Tan Chin Company membeli sebuah bangunan senilai HK$1.300.000 pada tanggal 2 Januari 2010. Laporan
seorang insinyur menunjukkan bahwa dari total harga pembelian tersebut sebesar HK$11.000.000 harus
dialokasikan untuk gedung (dengan umur 40 tahun), HK$150.000 untuk properti berumur 15 tahun, dan
HK$150.000 untuk properti berumur 5 tahun. Hitunglah beban penyusutan untuk tahun 2010 dengan menggunakan
penyusutan komponen!

9. Jurassic Company memiliki mesin dengan biaya perolehannya $900.000 dan memiliki akumulasi
penyusutan $380.000. Nilai sekarang dari arus kas neto yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut diestimasi
sebesar $500.000. Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan peralatan adalah $400.000. Buatlah jurnal, jika ada, untuk
mencatat rugi penurunan nilai!

10. Everly Corporation mengambil alih tambang batu bara dengan membayar $400.000. Biaya pengembangan
listrik tidak berwujud berjumlah $100.000. Setelah ekstraksi telah dilakukan, Everly harus megembalikan properti
tersebut ke kondisi semula (estimasi nilai wajar dari kewajiban adalah $80.000), dan setelah itu dapat dijual seharga
$160.000. Everly memperkirakan bahwa sebanyak 4.000 ton batu bara dapat diekstraksi dari tambang tersebut. Jika
batu bara yang diambil pada tahun pertama berjumlah 7.00 ton, buatlah jurnal untuk mencatat deplesi!

11. Obihiro Group memiliki peralatan dengan biaya perolehan asli sebesar ¥500.000.000 dan akumulasi
penyusutan sebesar ¥100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010. Nilai wajar dari peralatan tersebut pada tanggal
31 Desember 2010 adalah ¥650.000.000. Peralatan ini memiliki 4 tahun sisa umur manfaat setelah tanggalc31
Desember 2010, tanpa ada nilai residual. Obihiro menggunakan metode penyusutan garis lurus. Buatlah jurnal untuk
(a). Mencatat revaluasi peralatan pada tanggal 31 Desember 2010, dan (b). Mencatat penyusutan peralatan pada
tanggal 31 Desember 2011!

12. Dalam laporan tahunannya, Campbell Soup Company (AS) melaporkan total aset awal tahun sebesar
$7,745 juta, total aset akhir tahun sebesar $6,445 juta, total penjualan $7,867 juta, dan laba neto $854 juta. (a).
Hitunglah rasio perputaran aset Campbell! (b). Hitunglah margin laba ats penjualan Campbell! (c). Hitung tingkat
imbal hasil atas aset Campbell dengan (1) menggunakan perputaran aser dan margin laba, dan (2) menggunakan laba
neto!
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

LATIHAN
1. (Perhitungan Penyusutan-Garis Lurus, Jumlah Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda) Lansbury
Company pembelian peralatan pada 1 Januari Tahun 1 dengan biaya perolehan sebesar $518.000. Aset tersebut
diharapkan memiliki umur manfaat 12 tahun dan nilai residual sebesar $50.000

Diminta:

a) Hitunglah jumlah penyusutan untuk masing-masing tahun 1 sampai tahun 3 dengan menggunakan metode
penyusutan garis lurus!
b) Hitunglah jumlah penyusutan unutk masing-masing tahun 1 sampai tahun 3 dengan menggunakan metode
jumlah angka tahun!
c) Hitunglah jumlah ppenyusutan untuk masing-masing tahun 1 sampai dengan tahun 3 dengan menggunakan
metode saldo menurun ganda! (Dalam melakukan perhitungan anda, bulatkan sampai bilangan persentase dan
dolar terdekat).

2. (Penyussutan-Pemahaman Konseptual) Hasselback Company memperoleh aset tetap pada awal tahun
pertama. Aset memiliki perkiraan munur manfaat 5 tahun. Seorang karyawan telah menyiapkan daftar penyusutan
untuk aset ini dengan menggunakan tiga metode yang berbeda untuk membandingkan hasil dari metode yang satu
dengan yang lain. Anda mengasumsikan bahwa daftar berikut telah disiapkan dengan benar untuk aset ini dengan
menggunakan (1) metode garis lurus, (2) metode jumlah angka tahun, dan (3) metode saldo menurun ganda

Tahun Garis Lurus Jumlah Angka Tahun Saldo Menurun Ganda


1 $9.000 $15.000 $20.000
2 9.000 12.000 12.000
3 9.000 9.000 7.200
4 9.000 6.000 4.320
5 9.000 3.000 1.480
Total $45.000 $45.000 $45.000

Diminta:

Jawablah pertanyaan berikut!


a) Berapa perolehan aset yang disusutkan?
b) Berapa jumlah, jika ada, yang digunakan dalam perhitungan penyusutan untuk nilai residual atas aset ini?
c) Metode mana yang akan menghasilkan beban tertinggi untuk laba pada tahun ke-1?
d) Metode mana yang akan menghasilkan beban tertinggi untuk laba pada tahun ke-4?
e) Metode mana yang akan menghasilkan nilai buku tertinggi untuk aset pada akhir tahun ke-3?
f) Jika aset tersebut dijual pada akhir tahun ke-3, metode mana yang akan menghasilkan keuntungan tertinggi
(atau kerugian terendah) atas pelepasan aset tersebut?

3. (Perhitungan Penyusutan-Jumlah Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda-Periode Parsial) Cosby


Company membeli aset tetap baru pada tanggal 1 April 2010 dengan biaya perolehaan sebesar €774.000. Pabrik itu
diperkirakan memiliki umur manfaat 20 tahun dan nilai residual sebesar €60.000. Periode akuntansi Cosby ini
mengikuti tahun kalender.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Diminta:

a) Hitunglah penyusutan untuk aset ini untuk tahun 2010 dan 2011 dengan menggunakan metode jumlah angka
tahun!
b) Hitunglah penyusutan untuk aset ini untuk tahun 2010 dan 2011 dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda!

4. (Perhitungan Penyusutan-Lima Metode) Wenner Furnance Corp. Membeli mesinn seharga $279.000
pada 1 Mei 2010. Diperkirakan bahwa mesin itu memiliki umur manfaat 10 tahun, nilai residual $15.000 , dappat
memproduksi 240.000 unit, jam kerja 25.000 jam. Selama tahun 2011 Wenner Corp menggunakan mesin selama
2.650 jam, dan mesin menghasilkan 25.000 unit.

Diminta:

Dari informasi yang diketahui, hitunglah beban penyusutan untuk tahun 2011 berdasarkan metode berikut!
(Bulatkan ke dolar terdekat).
a) Garis lurus.
b) Unit output.
c) Jam kerja.
d) Jumlah angka tahun.
e) Saldo menurun ganda.

5. (Perhitungan Penyusutan-Empat Metode) Maserati Corporation membeli mesin baru untuk proses
perakitan pada 1 Agustus 20q0. Biaya perolehan mesin ini adalah €150.000. Perusahaan memperkirakan bahwa
mesin akan memiliki nilai residual sebesar €24.000 pada akhir umur manfaatnya. Umur manfaatnya diperkirakan 5
tahun dan jam kerja diperkirakan 21.000 jam. Akhir tahun pembukuan adalah 31 Desember.

Diminta:

Hitunglah beban penyusutan dengan metode berikut! Masing-masing metode berikut dipertimbangkan secara
independen satu sama lain.
a) Penyusutan garis lurus untuk tahun 2010
b) Metode aktivitas untuk tahun 2010, dengan asumsi bahwa penggunaan mesin adalah 800 jam.
c) Jumlah angka tahun untuk 2011.
d) Saldo menurun ganda untuk tahun 2011.

6. (Perhitungan Penyusutan-Lima Metode, Periode Parsial) Agazzi Company membeli peralatan senilai
$304.000 pada tanggal 1 Oktober 2010. Diperkirakan bahwa perlatan tersebut akan memiliki umur manfaat 8 tahun
dan nilai residual $16.000. Perkiraan produksi adalah 40.000 unit dan jam kerja 20.000 jam. Selama tahun 2010,
Agazzi menggunakan peralatan selama 525 jam dan peralatan menghasilkan sebanyak 1.000 unit.

Diminta:

Hitunglah beban penyussutan dengan masing-masing metode berikut ini! Pembukuan Agazzi mengikuti kalender
tahun yang berakhir pada 31 Desember.
a) Metode garis lurus untuk tahun 2010.
b) Metode aktivitas (unit output) untuk tahun 2010.
c) Metode aktivitas (jam kerja) untuk tahun 2010.
d) Metode jumlah angka tahun untuk tahun 2012.
e) Metode saldo menurun ganda untuk tahun 2011.

7. (Metode Penyussutan yang Berbeda) Jeeter Industries menyajikan beberapa informasi berikut.

Deskripsi Tanggal Biaya Nilai Umur Metode Akumulasi Penyusutan


Dibeli Perolehan Residual Manfaat Penyusutan Penyusutan untuk 2011
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

dalam
sampai
Tahun
31/12/10
Mesin A 12/2/09 $159.000 $16.000 10 (a) $37.000 (b)
Mesin B 15/8/08 (c) 21.000 5 SL 29.000 (d)
Mesin C 21/7/07 88.000 28.500 8 DDB (e) (f)
Mesin D 12/10/(g) 219.000 69.000 5 SYD 70.000 (h)
Keterangan:
SL = Straight Line = Garis Lurus
DDB = Double Declining Balance = Saldo Menurun Ganda
SYD = Sum Of Years Digit = Jumlah Angka Tahun

Diminta:

Lengkapi tabel tersebut untu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011! Perusahaan menyusutkan seluruh
aset menggunakan konvensi setengah tahun.

8. (Perhitungan Penyusutan-Penggantian, Pertukaran Nonmoter) Goldman Corporation membeli mesin


pada 1 Juni 2008 seharga 531.800, FOB tempat pembuatan. Biaya pengiriman sampai tiba di lokasi di mana mesin
akan dipasang adalah 5.200, dan membutuhkan biaya $500 untuk memasangnya. Umur manfaat mesin diperkirakan
adalah 10 tahun, dan nilai residual $2.500. Pada tanggal 1 Juni 2009 sebuah komponen penting dari mesin diganti
dengan memakan biaya $2.700, di mana penggantian ini dirancang untuk mengurangi biaya operasi mesin. Nilai
buku dari komponen yang lama diperkirakan sejumlah $900.
Pada tanggal 1 Juni 2012, perusahaan membeli mesin baru dengan kapasitas yang lebih besar senilai $35.000
dengan menukarnya dengan mesin lama yang memiliki nilai wajar dan nilai pertukaran sebesar $20.000. Untuk
mempersiapkan pembongkaran mesin lama dari lokasi pabrik menelan biaya $75, dan pengeluaran untuk memasang
mesin baru adalah $1.500. Diperkirakan bahwa mesin baru memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai residual
$4.000 pada akhir umur manfaat. Pertukaran ini memiliki substansi komersial.

Diminta:

Dengan asumsi penyusutan dihitung atas dasr garis lurus, hitunglah penyusutan tahunan atas peralatan baru yang
harus dicatat untuk tahun fiskal yang di mulai 1 Januari 2012!

9. (Penyusutan Komponen)Morrow Manufacturing memiliki peralatan yang terdiri dari lima komponen
(dalam ribuan ¥).

Perkiraan Umur
Komponen Biaya Perolehan Perkiraan Nilai Residual
(dalam tahun)
A ¥4.500 ¥5.500 10
B 33.600 4.800 9
C 36.000 3.600 8
D 19.000 1.500 7
E 23.500 2.500 6

Diminta:

a) Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada akhir tahun untuk mencatat penyusutan tahun berjalan!
Asumsikan bahwa Morrow menggunakan penyusutan garis lurus.
b) Buatlah jurnal untuk mencatat penggantian komponen B yang dibayar secara tunai sebesar ¥40.000!
Komponen B tersebut telah digunakan selama 6 tahun.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

10. (Perhitungan Penyusutan, SYD) Pippen Company membeli sebuah peralatan


pada awal 2007. Peralatan tersebut seharga $502.000 dan memiliki estimasi umur manfaat 8 tahun serta nilai
residual sebesar $70.000. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode jumlah angka tahun. Seseorang telah
mempersiapkan daftar penyusutan yang benar untuk aset ini. Daftar tersebut menunjukkan bahwa senilai $60.000
akan disusutkan selama satu tahun kalender tertentu.

Diminta:

Buatlah perhitungan untuk menentukan nilai penyusutan atas aset ini sebesar $60.000!

11. (Penyusutan-Perubahan Estimasi) Mesin yang dibeli seharga $52.000 oleh Carver Co. Pada tahun 2006
awalnya diperkirakan memiliki umur 8 tahun dengan nilai residual $4.000 pada akhir umur manfaat. Penyusutan
telah dihitung selama 5 tahun dengan dasar ini. Pada tahun 2011, telah ditentukan bahwa total estimasi umur
manfaat adalah 10 tahun dengan nilai residual $4.500 pada akhir masa tersebut. Asumsikan penyusutan dengan garis
lurus

Diminta:

a) Buatlah jurnal untuk mengoreksi penyusutan tahun sebelumnya!


b) Buatlah jurnal untuk mencatat penyusutan untuk tahun 2011!

12. (Perhitungan Penyusutan-Penambahan, Perubahan Estimasi) Pada tahun 1983, Abraham Company
menyelesaikan pembangunan sebuah gedung dengan biaya perolehan sebesar $1.900.000 dan pertama kali
menempatinya pada bulan Januari 1984. Diperkirakan bahwa bangunan akan memiliki umur manfaat 40 tahun dan
nilai residual $60.000 pada akhir umur manfaat.
Pada tahun 1994, perusahaan membangun penambahan atas bangunan tersebut dengan biaya perolehan sebesar
$470.000. Pada saat itu diperkirakan umur bangunan akan, sebagaimana awalnya diperkirakan, tersisa 30 tahun, dan
bahwa penambahan yang baru dilakukan akan memiliki umur 30 tahun, dan nilai residual $20.000.
Pada tahun 2012, telah ditentukan bahwa umur bangunan dan penambahannya akan bertambah sampai akhir 2043,
atau 20 tahun diluar perkiraan semula.

Diminta:

a) Dengan menggunakan metode garis lurus,, hitunglah penyusutan tahunan yang akan dibebankan dari 1984
sampai 1993!
b) Hitunglah penyusutan tahunan yang akan dibebankan dari tahunv1994 sampai tahun 2011!
c) Buatlah jurnal, jika perlu, untuk menyesuaikan saldo akun yang diakibatkan revisi perkiraan sisa umur pada
tahun 2012!
d) Hitunglah penyusutan tahunan yang akan dibebankan mulai dari 2012!

13. (Penyusutan-Penggantian, Perubahan Estimasi) Peloton Company membangun sebuah rumah dengan
biaya perolehan sebsar $2.400.000 dan akan menghuninya pada awal Januari 1991. Diperkirakan pada saat itu
bahwa umur bangunan akan mencapai 40 tahun, tanpa nilai residual.
Pada bulan Januari 2011, atap baru dipasang dengan menelan biaya sebesar $300.000, dan diperkirakan kemudian
bahwa bangunan akan memiliki umur manfaat 25 tahun dari tanggal tersebut. Biaya atap tua tersebut adalah
$180.000.

Diminta:

a) Berapa jumlah penyusutan yang harus dibebankan per tahunnya dari tahun 1991-2010? (Asumsikan
penyusutan garis lurus).
b) Apa jurnal yang harus dibuat pada tahun 2011 untuk mencatat penggantian atap?
c) Buatlah jurnal pada bulan Januari 2011 untuk mencatat revisi perkiraan umur bangunan, jika perlu!
d) Berapa jumlah penyusutan yang harus dibebankan untuk tahun 2011!
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

14. (Penyusutan untuk Periode Fraksional) Pada tanggal 10 Maret 2012, No


Doubt Company menjual peralatan yang dibeli seharga $240.000 pada tanggal 20 Agustus 2005. Pada awalnya
diperkirakan bahwa peralatan akan memiliki umur 12 tahun dan nilai residual $21.000, dan penyusutan telah
dihitung atas dasar penyusutan tersebut. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus.

Diminta:

a) Hitunglah beban penyusutan peralatan untuk tahun 2005, untuk tahun 2012, dan beban total untuk periode
2006-2011, inklusif, denggan menggunakan masing-masing dari enam asumsi berikut sehubungan dengan
periode parsial!
1) Penyusutan dihitung tepat selama periode aset tersebut dimiliki. (Gunakan 365 sebagai dasar).
2) Penyusutan dihitung untuk tahun penuh pada saldo 1 Januari dalam akun aset.
3) Penyusutan dihitung untuk tahun penuh pada saldo 31 Desember dalam akun aset.
4) Penyusutan selama setengah tahun dibebankan pada aset tetap yang diperoleh atau dijual selama tahun
berjalan.
5) Penyusutan dihitung dari awal bulan yang mengikuti perolehan (untuk penambahan) dan sampai awal
bulan setelah pelepasan.
6) Penyusutan dihitung penuh untuk semua aset yang digunakan selama lebih dari setengah tahun, dan
tidak ada penyusutan yang dibebankan untuk aset yang digunakan untuk kurang dari setengah tahun.
b) Evaluasilah metode tersebut secarra singkat, dengan mempertimbangkan metode tersebut dari sudut pandang
teori akuntansi dasar serta kemudahan dalam penerapan!

15. (Penyusutan Komponen) Brazil Group membelii traktor seharga $50.000 pada tanggal 2 Januari 2010.
Komponen masing-masing traktor tersebut dan umur manfaatnya adalah sebagai berikut:

Biaya PerolehanUmur manfaat

Ban $6.000 2 tahun


Transmisi 10.000 5 tahun
Truk 34.000 10 tahun

Diminta:

a. Hitunglah bebban penyisutan untuk tahun 2010, dengan asumsi Brazil menyusutkan traktor sebagai satu unit!
b. Hitunglah beban penyusutan untuk tahun 2010, dengan asumsi Brazil menggunakan penyusutan komponen!
c. Mengapa perusahaab menggunakan penyusutan komponen dalam menyusutkan asetnya?

16. (Penyusutan Komponen) Berikut ini adalah komponen-komponen yang terkait dengan sebuah blok kantor
yang sedang dipertimbangkan untuk dibeli oleh Veenman Company seharga €10.000.000.

KomponenUmur MaanfaatNilai

Tanah Umur tak terbatas €3.000.000


Struktur bangunan 60 tahun 4.200.000
Engineering bangunan 30 tahun 2.100.000
Eksternal bangunan 30 tahun 7.000

Diminta:

a. Hitunglah beban penyusutan untukk tahun 201, dengan asumsi bahwa Veenam menggunakan penyusutan
komponen!
b. Asumsikan bahwa engineering bangunan digantikan dalam 20 tahun dengan menelan biaya sebesar
€2.300.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penggantian komponen lama dengan komponen baru!
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

17. (Penurunan Nillai) Berikut adalah informasi yang berkaitan dengan peralatan
milik Pujols Company pada tanggal 31 Desember 2010.

Biaya perolehan €9.000.000


Akumulasi penyusutan sampai saat ini 1.000.000
Nilai pakai 7.000.000
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan 4.400.000
Asumsikan bahwa Pujols akan terus menggunakan aset ini pada masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember
2010, peralatan memiliki sisa umur 4 tahun.

Diminta:

a. Buatlah jurnal (jika ada) untuk memcatat penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2010!
b. Buatlah jurnal untuk mencatat beban penyusutan untuk tahun 2011!
c. Jumlah terpulihkan peralatan pada tanggalc31 Desember 2011 adalah €7.050.000. Buatlah jurnal (jika ada)
yang diperlukan untuk mencatat kenaikan ini!

18. (Penurunan Nilai) Asumsikan informasi yang sama seperti L.18, kecuali bahwa Pujols bermaksud untuk
melepas peralatan tersebut pada tahun mendatang.

Diminta:

a. Buatllah jurnal (jika ada) untuk mencata penurunan aset pada tanggal 31 Desember 2010!
b. Buatlah jurnal (jika ada) untuk mencatat beban penyusutan tahun 2011!
c. Aset tersebut tidak yerjual sampai 31 Desember 2011. Nilai wajar dari peralatan pada tanggal tersebut adalah
€5.100.000. Buatlah jurnal (jika ada) yang diperlukan untuk mencatat kenaikan ini! Biaya pelepasan yang
diharapkan sebesar €20.000.

19. (Penurunan Nillai) Manajemen Sprague Inc. Mendiskusikan apakkah peralatan tertentu harus dihapuskan
sebagai biaya untuk operasi saat ini karena keusangan. Peralatan ini memiliki biaya perolehan sebesar $900.000
dengan penyusutan sampai tanggalc31 Desember 2010 adalah $400.000. Pada tanggal 31 Desember 2010,
manajemen meproyeksikan nilai sekarang dari arus kas neto masa depan pada peralatan ini sebesar $300.000 dan
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan sebesar $280.000. Perusahaan bermaksud untuk menggunakan peralatan ini
pada masa depan. Sisa umur manfaat peralatan tersebut adalah 4 tahun.

Diminta:

a. Buuatlah jurnal (jika ada) untuk mencatat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010!
b. Di mana sebaiknya keuntungan atau kerugian (jika ada) atas penurunan nilai dilaporkan dalam laporan laba
rugi?
c. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah terpulihkan peralatan adalah $270.000. Buatlah jurnalnya (jika ada)!
d. Masalah akuntansi apa yang dihadapi manajemen dalam mencatat penurunan nilai?

20. (Perhitungan Deplesi-Minyak)Frederer Drilling Company menyewa propertii di lokasi tempat minyak
telah ditemukan. Sumur minyak pada properti ini memproduksi 18.000 barel minyak selama tahun lalu, yang dijual
dengan rata-rata harga penjualan sebesar $65 per barel. Total sumber daya minyak pada properti ini diperkkorakan
sebanyak 250.000 barel.
Perjanjian sewa mengizinkan pembayaran langsung senilai $600.000 kepada lessor (pemilik) sebelum pengeboran
bisa dimulai, dan sewa tahunnan sebesar $31.500. Premi sebesar 5% dari harga penjualan seriap barel minyak yang
diambil dari sumur harus dibayar setiap tahunnya kepada lessor. Selain itu, Frederer (penyewa) harus membersihkan
semua sampah dan puing-puing hasil pengeboran dan menanggung biaya rekondisi tanah untuk pertanian ketika
sumur ditinggalkan. Estimasi nilai wajar atas pembersihan dan rekondisi ini pada saat penyewa adalah $30.000.

Diminta:
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Dari ketentuan perjjanjian sewa, hitunglah biaya per barel selama setahun terakhir (di luar
biaya operasi) untuk Frederer Drilling Company!

21. (Perhitungan Deplesi-Pertambangan) Henrik Mining Company membeli tannah pada tanggal 1 Februari
2010, dengan biaya perolehan sebesar $1.250.000. Diperkirakan bahwa 60.000 ton mineral tersedia untuk
pertambangan. Setelah perusahaan selesai mengambil seluruh sumber daya mineral yang ada, perusahaan diminta
untuk mengembalikan properti ke kondisi sebelumnya dikarenakan undang-undang perlindungan lingkungan yang
ketat. Perusahaan memperkirakan nilai wajar kewajiban restorasi tersebut sebesar $90.000. Perusahaan percaya
bahwa mereka akan dapat menjual properti setelahnya seharga $100.000. Perusahaan mengeluarkan biaya
pengembaangan sebesar $200.000 sebelum dapat melakukan penambangan. Pada tahun 2010, sumber yang diambil
30.000 ton. Perusahaan menjual sebanyak 24.000 ton.

Diminta:

Hitung informasi berikut ini untuk tahun 2010!


a. Biaya per unit mineral.
b. Total biaya bahan pada persediaan per tanggal 31 Desember 2010.
c. Total biaya bahan pada beban pokok penjualan pada tanggal 31 Desember 2010.

22. (Perhitungan Deplesi-Mineral) Pada awal 2010, Callaway Company memperoleh tambang senilai
$850.000. Dari jumlah ini, sebesar $100.000 dialokasikan pada nilai tanah dan sisanya pada mineral di tambang.
Survei yang dilakukan oleh ahli geologi telah menunjukkan bahwa terdapat sekitar 12.000.000 unit bijih di tambang
tersebut. Callaway membayarkan biaya pengembangan sebesar $170.000 terkait dengan tambang ini sebelum
ekstraksi mineral dilakukan. Perusahaan juga menetukan bahwa nilai wajar kewajiban untuk merestorasi tanah untuk
penggunaan alternatif ketika semua mineral telah diambil adalah sebesar $40.000. Selama tahun 2010, sebanyak
2.500.000 unit bijih telah diekstraksi dan 2.200.000 unit di antaranya telah dijual.

Diminta:

Hitunglah item-item berikut!


a. Jumlah total deplesi untuk tahun 2010.
b. Jumlah yang dibebankan pada tahun 2010 untuk biaya mineral yang dijual selama tahun 2010.

23. (Akuntansi Revaluasi) Croatia Company membeli tanah pada tahun 2010 sebesar $300.000. Nilai wajjar
tanah pada akhir tahun 2010 adalah $320.000, pada akhir 2011 $280.000, dan pada akhir 2012 $305.000. Asumsikan
bahwa Croasia memilih untuk menggunakan akuntasi untuk revaluasi dalam memperhitungkan tanahnya.

Diminta:

Buatlah jurnal untuk mencatat tanah menggunakan akuntansi revaluasi untuk 2010-2012!

24. (Akuntansi Revaluasi) Swarski Company memiliki tanah dengan biaya perolehan sebesar $400.000 pada
tahunc2008. Perusahaan memilih untuk menggunakan akuntansi revaluasi untuk mencatat tanah tersebut. Nilai tanah
berfluktuasi sebagai berikut (semua jumlah adalah per 31 Desember) 2008, $450.000; 2009, $360.000; 2011,
$410.000; dan 2012, $460.000.

Diminta:

Lengkapi tabel di bawah ini!

Akumulasi Penghasilan Penghasilan Diakui sebagai Laba


Niali pada 31 Desember
Komprehensif Lain komprehensif Lain Neto
2008
2009
2010
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

2011
2012

25. (Akuntansi Revaluasi) Gunnakan informasi pada L-25.

Diminta:

Buatlah jurnal untuk memcatat revaluasi tanah seriap tahunnya!

26. (Akuntansi Revaluasi) Fallceto Company memperoleh peralatan pada 1 Januari 2009 seharga €12.000.
Falcetto memilih untuk menilai kelas peralatan ini menggunakan akuntansi revaluasi. Peralatan ini sedang
disusutkan secara garis lurus selama umur manfaat 6 tahun. Tidak ada nilai rwsidual yang diekspetasi pada akhir
periode 6 tahun tersebut. Nilai dari penilaian independen atas peralatan tersebut mendekati jumlah tercatat pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari peralatan ditentukan sebesar
€7.000.

Diminta:

a. Buatlah jurnal untuk tahun 2009 yang terkait dengan peralatan!


b. Buatlah jurnal untuk tahun 2010 yang terkait dengan peralatan!
c. Tentukan jumlah beban penyusutan yang akan dicatat Falcetto atas peralatan 2011!

27. (Analisis Rasio)Laporan tahun terbaru dari Eastman Kodak (AS) berisi informasi berikut:
(Dalam jutaan) Akhir Tahun Berjalan Akhir Tahun Sebelumnya
Total asset $13.659 $14.320
Total liabilitas 10.630 12.932
Penjualan neto 10.301 10.658
Laba neto 676 (601)

Diminta:

Hitung rasio-rasio berikut untuk Eastman Kodak selama tahun berjalan!


a. Rasio perputaran aset.
b. Tingkat imbal hasil atas aset.
c. Margin laba atas penjualan
d. Bagaimana rasio perputaran aset digunakan untuk menghitung tingkat imbal hasil atas aset?

28. (Akuntansi Revaluasi) Sterling Company memperoleh excavator pada tanggal 1 Januari 2008 seharga
$10.000. Excavator ini merupakan peralatan satu-satunya perusahaan, dan Sterling memilih akuntansi revaluasi
untuk mencatatnya. Excavator ini sedang disusutkan secara garis lurus selama umur manfaatnya selama 10 tahun.
Tidak ada nilai residual pada akhir periode 10 tahun. Petugas penilai independen menilai excavator pada nilai yang
mendekati jumlah tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai
wajar ditentukan sebesar $8.000; pada tanggal 31 Desemberv2011, nilai wajar ditentukan sebesar $5.000.

Diminta:

a. Tampilkan semua jurnal untuk setiap tahunnya dari 2008 sampai 2011!
b. Sterling juga memiliki beberapa properti dan bangunan yang tidak menggunakan akuntansi revaluasi.
Diskusikan secara singkat alasannya mengapa Sterling tidak menggunakan akuntansi revaluasi untuk
mencatat aset-aset tersebut!
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

SOAL
S11 – 1 ( Penyusutan untuk periode persial – Garis Lurus, Jumlah Angka Tahun, dan Saldo Menurun Ganda
) Alladi Companymembeli mesin #201 pada tanggal 1 Mei 2010. Informasi berikut berkaitan dengan mesin #201
yang dikumpulkan pada akhir Mei.

Harga $85.000
Termin kredit 2/10, n/30
Biaya pengiriman $800
Biaya persiapan dan pemasangan $3.800
Biaya tenaga kerja selam operasi produksi normal $10.500

Mesin diekspektasikan dapat dingunakan selama 10 tahun, dan setelah itu nilai residual akan menjadi nol. Alladin
sendiri bermaksud untuk menggunakan mesin hanya selama 8 tahun, tetapi, setelah itu diharapkan dapat menjualnya
seharga $1.500. Faktur untuk mesin #201 telah dibayar pada 5Mei 2010.
Alladin menggunakan tahun kalender sebagai dasr penyusunan laporan keuangannya.

Diminta

(a) Hitunglah beban penyusutan untuk tahun – tahun dan metode berikut! (Bulatkan ke dolar terdekat).
(1) Metode garis lurua untuk tahun 2010
(2) Metode jumlah angka tahun untuk 2011
(3) Metode saldo menurun ganda untuk tahun 2010
(b) Misalkan Kate Crow, direktur Alladin, memberitahukan anda bahwa dikarenakan perusahaan merupakan
organisasi baru, maka berharap bahwa perusahaan akan membutuhkan beberapa tahun untuk mencapai
tingkat produksi dan penjualan yang optimal. Ia meminta anda untuk merekomendasikan metode penyusutan
yang akan mengalokasikan beban penyusutan yang lebih kecil untuk tahun – tahun awal dan lebih besar
untuk tahun – tahun kemudian. Metode apa yang akan anda rekomendasikan?

S11 – 2 ( Penyusutan garis lurus, aktivitas, jumlah angka tahuanan, dan saldo menurun ganda ) Biaya
perolehan peralatan yang dibeli oleh Charleston, Inc., pada tanggal 1 juni 2010 adalah €89.000. Diperkirakan bahwa
mesin akan memiliki nilai residual sebesar €5.000 pada akhir umur manfaatnya. Umur manfaat diperkirakan selama
7 tahun; total jam kerja diperkirakan sebanyak 42.000 jam dan produksi total diperkirakan mencapai 525.000 unit.
Selama setahun 2010, mesin beroperasi selama 6.000 jam dan menghasilkan 55.000 unit. Selama tahun 2011, mesin
beroperasi selama 5.500 jam dan mengahsilkan 48.000 unit.

Diminta
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Hitunglah beban penyusutan mesun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, dan tahun yang berakhir pada 31
Desember 2011, menggunakan metode berikut!
(a) Garis lurus.
(b) Unit output.
(c) Jam kerja.
(d) Jumlah angka tahun.
(e) Penurunan saldo (dua kali tingkat garis lurus).

S11 –3 ( Penyusutan garis lurus, aktivitas, jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda ) Data berikut
berhubungan dengan akun aset tetap dari Eshkol, Inc. Pada tanggal 31 Desember 2010.

Aset Tetap
A B C D
Biaya perolehan asli £46.000 £51.000 £80.000 £80.000
Tahun pembelian 2005 2006 2007 2009
Umur manfaat 10 tahun 15.000 jam 15 tahun 10 tahun
Nilai residual £3.100 £3.000 £5.000 £35.000

Metode penyusutan Jumlah Angaka Aktivitas Garis lurus Saldo menurun


Tahun ganda
Akumulasi Penyusutan
sampai 2010* £31.200 £35.200 £15.000 £16.000

*Pada tahun diman aset dibeli, Eshkol, Inc, tidak mencatat beban penyusutan pada aset.
Pada tahun aset dilepas atau ditukarkan, Eshkol, Inc. Mencatat penyusutan satu tahun penuh pada aset.

Transaksi berikut terjadi selama 2011.


(a) Pada tanggal 5 Mei, Aset A dijual seharga £13.000 tunai. Akuntansi perusahaan mencatat pelepasan aset ini
dengan cara berikut dalam jurnal penerimaan kas.
Kas 13.000
Aset A 13.000
(b) Pada tanggal 31 Desember, ditetapkan bahwa aset B telah digunakan selama 2.100 jam selama 2011.
(c) Pada tanggal 31 Desember, sebelum perhitungan beban penyusutan pada Aset C, manajemen Eshkol, Inc.
Memutuskan bahwa sisa unur sejak tanggal 1 Januari 2011 adalah 10 tahun.
(d) Pada tanggal 31 Desember, ditemukan bahwa aset tetap yang dibeli pada tahun 2010 telah dibebankan
sepenuhya pada tahun itu. Aset tersebut memiliki biaya perolehan sebesar £28.000 dan memiliki umue
mafaat 10 tahun, dan tidak ada nilai residual. Manajemen telah memutuskan untuk menggunakan metode
saldo menurun ganda untuk aset ini, yang dapat disebut sebagai “Aset E”.

Diminta

Buatlah jurnal koreksi yang dipeelukan untuk tahun 2011! Catatlah beban penyusutan yang sesuai dengan aset yang
disebutkan di atas!

S11 – 4 (Analisis penyusutan dan kesalahan) Auditoranda meminta daftar penyusutan untuk aset semitruk milik
lehiro Manufacturing Company segera setelah tanggal 31 Desember 2011. Daftar tersebut harus menunjukkan
penambahan, pelepasan, penyusutan, dan data lainnya yang memengaruhi pendapatan perusahaan selama periode 4
tahun (2008-2009) secara inklusif. Berikut ini adalah data terkait yang ditampilkan (dalam ribuan ¥).
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Saldo akun semitruk, 1 Januari 2008


Truk No 1 yang dibeli 1 Januari 2005, pada biaya perolehan ¥18.000
Truk No 2 yang dibeli 1 Juli 2005, pada biaya perolehan 22.000
Truk No 3 yang dibeli 1 Januari 2007, pada biaya perolehan 30. 000
Truk No 4 yang dibeli 1 Juli 2007, pada biaya perolehan 24.000
Saldo, 1 Januari 2008 ¥94.000

Akun Akumulasi Penyusutan Semitruk sebelumnya disesuaikan pada tanggal 1 Januari 2008 dan dicatat dalam buku
besar. Akun berikut ini memiliki saldo pada tanggal tersebut senilai ¥30.200 (penyusutan atas keempat truk sejak
tanggal pembelian masing – masing, berdasarkan pada umur manfaat 5 tahun, tidak ada nilai residual). Tidak ada
pembebanan yang dilakukan terhadap akun sebelu 1 Januari 2008.

Transaksi antara 1 Januari 2008, dan 31 Desember 2011, yang dicatat dalam buku besar, adalah sebagai berikut.
1 Juli 2008 Truk No. 3 ditukarkan dengan truk yang lebih besar (No. 5), harga pembelian yang disepakati
adalah ¥40.000. lehiro Mfg. Co. Membayar dealer mobil sebesar ¥22.000 secara tunai pada
transaksi tersebut. Jumlahnya adalah debit pada semitruk dan kredit pada kas sebesar ¥22.000.
Transaksi ini memiliki substansi komersial.
1 Januari 2009 Truk No 1 dijual seharga ¥3.500 secara tunai; jumlahnya mendebit kas dan mengkredit semitruk,
¥3.500.
1 Juli 2010 Sebuah truk baru (No.6) diperoleh seharga ¥42.000 secara dan dibebankan sejumlah itu pada
akun semitruk, (Asumsikan truk No 2 tidak dipensiunkan).
1 Juli 2010 Truk No. 4 rusak dalam kecelakaan yang menyebabkan truk tersebut dijual sebagai barang
bekas seharga ¥700 secara tunai. Ichiro Mfg.Co. menerima sebesar ¥2.500 dari perusahaan
asuransi. Jurnal yang dibuat oleh akuntan adalah debit pada kas, ¥3.200, dan kredit pada
pendapatan Lain – lain, ¥700 dan semitruk, ¥2.500.

Jurnal untuk penyusutan telah dibuat pada penutupan setiap tahunnya sebagai berikut: 2008, ¥21.000; 2009,
¥22.500; 2010, ¥25.050; 2011, ¥30.400.

Diminta

(a) Untuk masing – masing dari 4 tahun tersebut, hitunglah secara terpisah kenaikan atau penurunan laba neto
yang timbul daei kesalahan perusahaan dalam menentukan atau mencatat penyusutan atau dalam mencatat
transaksi yang mempengaruhi truk tersebut, dengan mengabaikan pajak penghasilan!
(b) Buatlah satu jurnal gabungan pada tanggal 31 Desember 2011 unuk penyesuaian akun semitruk untuk
mencerminkan saldo yang benar sebagaimana yang ditampilkan oleh daftar anda, dengan asumsi bahwa buku
belum ditutup untuk tahun 2011!

S11 – 5 ( Masalah koprenhensif aset tetap ) Darby Sporting Goods Inc. Telah mengalami pertumbuhan
permintaan untuk produk – produknya selama beberapa tahun terakhir. Dua Olimpiade terakhir sangat
meningkatkan popularitas olahraga basket di seluruh dunia. Akibatnya, konsorsium ritel olahraga Eropa
menandatangani perjanjian denagan Devisi Roundball Darby untuk membeli bola basket dan aksesoris lainnya
secara meningkat selama 5 tahun ke depan.

Untuk dapat memenuhi komitmen perjanjian ini, Darby harus menambah kapasitas produksinya. Perusahaan real
estat berhasil menemukan pabrik di dekat fasilitas produksi Roundball milik Darby, dan Darby setuju untuk
membeli pabrik dan mesin bekas dari Quay Athletic Equipment Company pada tanggal 1 Oktober 2009. Renovasi
diperlukan untuk mengubah pabrik untuk dipakai Darby dalam manufakturnya.

Ketentuan perjanjian mewajibkan Darby untuk membayar Quay sebesar £50.000 ketika renovasi dimulai pada 1
Januari 2010, dan sisanya harus dibayar setelah renovasi selesai. Harga pembelian keseluruhan untuk pabrik dan
mesin tersebut adalah £400.000. Renovasi bangunan diserahkan kepada Malone Construction seharga £100.000.
Pembayaran dilakukan seiring dengan proses renovasi selama 2010 yang ditunjukkan dibawah ini. Pabrik tersebut
mulai digunakan pada tanggal 1 Januari 2011.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

1/1 1/4 1/10 31/12


Quay £50.000 £90.000 £110.000 £150.000
Malone 30.000 30.000 40.000

Pada tanggal 1 Januari 2010, Darby mendapatkan fasilitas lini kerdit sebesar £500.000 dengan suku bunga 12%
untuk membiayai pembelian pabrik dan mesin dan biaya renovasi. Darby melakukan pemeriksaan dari lini kredit
tersebut untuk memenuhi jadwal pembayaran yang ditunjukkan di atas; linu kredit ini merupakan satu – satunya
pinjaman Darby selama tahun 2010.
Bob Sprague, controller Darby, akan mengapitalisasi biaya bunga sampai maksimum yang di izinkan untuk proyek
ini. Kebijakan Darby mengenai pembelian dengan karakteristik seperti ini adalah denagan menggunakan nilai
berdasarkan penilai indenpenden dari tanah untuk tujuan pembukuan dan meratakan saldo harga pembelian pada
item – item yang tersisa. Bangunan teraebut awalnya memakan biaya yang dibayarkan oleh Quay sebesar £300.000
dan memiliki nilai buku neto sebesar £50.000, sementara mesin yang awalnya menelan biaya sebasar £125.000 dan
memiliki sisa umur 5 tahun dan nilai reaidual sebesar £3.000. Kebijakan penyusutan Darby menentukan metode
saldo menurun 200% untuk mesin dan metode saldo menurun 150% untuk pabrik. Penyusutan setengah tahunan
diambil pada tahun dimana pabrik mulai digunakan dan setengah tahunan diperolehkan ketika properti tersebut
dijual atau dipensiunkan. Darby menggunakan asumsi 1 tahun = 360 hari untuk menghitung biaya bunga.

Diminta

(a) Tentukan jumlah yang harus dicatat pada pembukuan Darby Sporting Goods Inc. Pada tanggal 31 Desember
2010 untuk masing – masing properti berikut yang diperoleh daei Quay Athletic Equipment Company!
(1)Tana. (2) Bangunan. (3) Mesin.
(b) Hitunglah beban penyusutan Darby Sporting Goods Inc. Pada tahun 2011, untuk tujuan pembukuan, atas
masing – masing properti yang diperoleh dari Quay Athletic Equipment Company!
(c) Diskusikan argumen pro dan kontra terhadap kapitalisasi biaya bunga!
(d) Menginatkan adanya perangkat tambahan pada bangunan, Darby berfikir bahwa jika Darby mwnggunakan
akuntansi revaluasi, maka akan membuat posiai keuangannya terlihat lebih baik. Berikan saran kepada
manajemen untuk bangunan ini! Haruskah manajemen Darby menggunakan akuntansi revaluasi? Jelaskan
secara singkat beberapa alasan pro dan kontra terhadap pembanggunan akuntansi revaluasi teraebut!

S11 –6 ( Perhitungan penyusutan komprehensif ) Kohlbeck Corporation, produsen produk baja, mulai
beropererasi pada tanggal 1 Oktober 2009. Delaetemen akuntansi kohlbeck telah membuat daftar aset tetap dan
oenyusutan yang disajikan berikut ini. Anda diminta untuk membantu dalam menyelesaikan daftar ini. Selain
memastikan bahwa data yang disajikan pada daftar sudah benar, anda telah memoeroleh informasi berikut dari
catatan dan pegawai perusahaan.
1. Penyusutan dihitung dari tanggalpertama bulan perolehan sampai dengan tangal pertama bulan pelepasan.
2. Tanah A dan Gedung A diperoleh dari perusahaan sebelumnya. Kohlbeck membayar sebesar $800.000 untuk
tanah dan bangunan tersebut. Pada saat perolehan, tanah memiliki nilai bersasarkan penilai indenpenden
sebesar $90.000, dan bangunan sebesar $810.000.
3. Tanah B diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2009, ditukar dengan 2.500 lembar saham baru yang diterbitkan
dari saham biasa Kohlbeck. Pada tanggal perolehan, saham memiliki nilai peri sebesar $5 persaham dan nilai
wajar sebesar $30 per saham. Selama Oktober 2009, Koblbeck membayar $16.000 untuk menghancurkan
bangunan yang berdiri di atas tanah ini agar dapat dibangun gedung baru.
4. Pembangunan Gedung B diatas tanah yang baru diperoleh mulaibtanggal 1 Oktober 2010. Pada 30
September, 2011 Kohlbeck twlah membayar $320.000 dari total biaya estimasi konstruksi sebesar $450.000.
Diperkirakan bahwa bangunan akan selesai dan dapat ditempati pada Juli 2012.
5. Hibah peralatan tertentu diberikan kepada perusahaan oleh masyarakat setempat. Penilaian indenpenden atas
peralatan tersebut pada saat hibah diberikan menunjukkan nilai wajar sebesar $10.000 dan nilai reaidual
sebeaar$3.000. Hibah teesebut dicatat sebagai pendapatan hibah tangguhan.
6. Mesin A secara keseluruhan menelan biaya sebesar $182.900, termasuk biaya pemasangan sebesar $600 dan
perbaikan dan pemeliharaan normal sebesar $14.900. Nilai residual diperkirakan $6.000. Mesin A dijual pada
tanggal 1 Februari 2011.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

7. Pada tanggal 1 Oktober 2010, Mesin B diperoleh dengan pembayaran uang muka
sebesar $5.740 dan sisa pembayaran akan dilakukan dalam 11 kali angsuran tahunan sebesar $6.000 setiap
awal 1 Oktober 2010. Suku bunga yang berlaku adalah 8%. Data berikut diringkas dalam tabel ini sekarang
( dibulatkan ).

Nilai sekarang dari $1.000 pada 8% Nilai sekarang dari anuitas biasa $1.000
pada 8%
10 tahun 0,463 10 tahun 6,710
11 tahun 0,429 11 tahun 7,139
15 tahun 0,315 15 tahun 8,559

KOHLBECK CORPORATION
Daftar Aset Tetap dan Penyusutan
Untuk Tahun Fisikal yang berakhir 30 September 2010, dan 30 September 2011

Beban penyusutan
Estimaai umur Tahun yang berakhir
Biaya Nilai Metode Manfaat dalam Pada 30 September
Aset Tanggal perolehan Perolehan Residual Penyusutan Tahun 2010 2011

Tanah A 1 Oktober 2009 $ (1) N/A N/A N/A N/A N/A


Gedung A 1 Oktober 2009 (2) $40.000 Garis Lurus (3) $13.600 (4)
Tanah B 2 Oktober 2009 (5) N/A N/A N/A N/A N/A

Dalam $320.000
Gedung B Kontruksi sampai saat ini - Garis Lurus 30 - (6)
Peralatan 2 Oktober 2009 (7) 3.000 Saldo Menurun 10 (8) (9)
Disumbangkan 150%
Mesin A 2 Oktober 2009 (10) 6.000 Jumlah Angka 18 (11) (12)
Tahun

Mesin B 1 Oktober 2010 (13) - Garis Lurus 20 - (14)


N/A tidak berlaku

Diminta

Untuk setiap item yang diberi nimor pada daftar diatas, isikan dengqn jumlah yang benar! Buatlah masing – masih
jawaban sampai kedolar terdekat.

S11 – 7 (Penyusutan untuk Periode Persial Garis Lurus, Aktivitas, Jumlah angka tahun, dan Saldo Menurun
Ganda) Pada tanggal 1 Januari 2008, mesin dibeli seharga $90.000. Mesin ini memiliki estimasi nilai residual
sebesar $6.000 dan estimasi umur manfaat selama 5 tahun. Mesin ini dapat beroperasi selama 100.000 jam sebelum
diganti. Perusahaan tuptup buku pada tanggal 31 Desember dan mengoperasikan mesin sebagai berikut: 2008,
20.000 jam; 2009, 25.000 jam; 2010, 15.000 jam; 2011, 30.000 jam; 2012, 10.000 jam.

Diminta

(a) Hitunglah beban penyusutan tahunan selama umur mesin dengan asumsi akhir tahun 31 Desember untuk
masing – masing metode penyusutan berikut!
(1) Metode garis lurus
(2) Metode aktivitas
(3) Metode jumlah angka tahunan
(4) Metode saldo menurun ganda.
(b) Asumsi akhir tahun fisikal adalah September 30. Hitunglah beban penyusutan tahunan atas umur aset dengan
menggunakan metode berikut!
(1) Metode garis lurus.
(2) Metode jumlah angka tahun.
(3) Metode saldo menurun ganda
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

S11 –8 ( Metode Penyusutan ) Pada tanggal 1 Januari 2009, Locke Company, produsen
alat mesin kecil, memperoleh peralatan industri baru sebesar $1.260.000. Peralatan baru tersebut memiliki umur
manfaat 5 tahun, dan nilai residual diperkirakan sebesar $60.000. Locke memperkirakan bahwa peralatan baru
tersebut dapat menghasilkan 12.000 unit alat mesin pada tahun pertama dan 50.000 unit selama umur peralatan.
Perusahaan memperkirakan produksi akan menurun sebesar 1.000 unit per tahun selama sisa umur peralatan.
Metode yang dapat digunakan sebagai berikut: (1) garis lurus, (2) saldo menurun ganda; (3) jumlah angka tahun;
dan (4) unit output.

Diminta

Metode penyusutan mana yang akan memaksimalkan laba neto untuk laporan keuangan selama periode 3 tahun
yang berakhir 31 Desember 2011? Buatlah daftar yang menunjukkan jumlah akumulasi penyusutan pada tanggal 31
Desember 2001, dengan menggunakan metode yang dipilih! Abaikan pertimbangan nilai sekarang, pajak
penghasilan, dan pajak penghasilan tangguhan.

S11- 9 ( Penurunan Nilai ) Roland Company menggunakan peralatan strapping khusus dalam bisnis
pengemasannya. Peralatan iti dibeli pada bulan Januari 2009 sebesar $10.000.000 dan memiliki umur manfaat tahun
tanpa nilai residual. Pada tanggal 31 Desember 2010, terdapat teknologi baru yang diperkenalkan pyang akan
mempercepat keuangan peralatan Roland. Controller Roland memperkirakan bahwa nilai sekarang dari usus kas
neto masa depan yang diharapkan atas peralatan tersebut adalah $5.300.000 dan bahwa nilai wajar dikurangi biaya
penjualan peralatan adalah $5.600.000. Roland berniat untuk terus menggunakan peralatan tersebut, tetapi
memperkirakan bahwa sisa umurnya hanya 4 tahun sdari sekarang. Roland menggunakan penyusutan garis lurus.

Diminta

(a) Buatlah jurnal (jika ada) untuk mencatat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010!
(b) Buatlah jurnal untuk peralatan pada tanggal 31 Desember 2011! Jumlah terpulihkan dari peralatan tersebut
pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar $4.900.000
(c) Ulangi pertanyaan (a) dan (b), dengan asumsi bahwa Roland berniat untuk melepas peralatan dan bahwa
peralatan tersebut belum dilepas per tanggal 31 Desember 2011!

S11 – 10 ( Penurunan Nilai ) Pada akhir 2010, Silva Group mengujibmesin untuk menentukan penurunan nilai.
Mesin ini dicatat pada biaya historis yang disusutkan, dan jumlah tercatat adalah $150.000. Mesin memiliki taksiran
sisa umur mafaat 10 tahun. Jumlah terpulihkan dari mesin ditentukan atas dasar perhitungan nilai pakai,
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak sebesar 15%. Anggaran yang disetujui manajemen mencerminkan
estimasi biaya yang diperlukan untuk mempertahnkan tingkat manfaat ekonomik yang diharapkan dari mesin dalam
kondisi saat ini. Berikut informasi yang berkaitan dengan arus kas masa depan yang tersedia pada akhir 2010.

Tahun Arus kas masa depan Tahun Arus kas masa depan
2011 $22.165 2016 $24.825
2012 21.450 2017 24.123
2013 20.550 2018 25.533
2014 24.725 2019 24.234
2015 25.325 2020 22. 850

Diminta

(a) Hitunglah jumlah rugi penurunan nilai pada 31 Desember 2010!


(b) Buatlah jurnal untuk mencatat rugi penurunan nilai, jika ada, pada 31 Desember 2010!

Bagian II
Pada tahun 2011 – 2013, tidak terjadi peristiwa yang mengharuskan jumlah terpulihkan mesin dapat diperkirakan
kembali. Pada akhir 2014, biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kinerja mesin sebesar $25.000. Revisi
estimasi arus kas dalam anggaran manajemen terbaru disajikan sebagai berikut.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Tahun Arus Kas Masa Depan TahunArus kas Masa depan


2015 $30.321 2018 $31.950
2016 32.750 2019 33.100
2017 31.721 2020 27.999

(c) Buatlah jurnal untuk penurunan nilainatau pembalikan penurunan nilai pada 31 Desember 2014!

S11 – 11 ( Sumbar daya mineral ) Phelps Oil Wildcatters Group telah menyewakan properti dimana minyak telah
ditemukan dalam properti tersebut. Sumur pada properti ini memproduksi 36.000 barel minyak selama satu tahun
terakhir, yang dijual dengan rata- rata harga penjualan sebesar £65 per barel. Tota sumber daya minyak yang
dimiliki properti ini diperkirakan sebesar 500 barel. Perjanjian sewa mensyaratkan pembayayran langsung sebesar
£1.200.000 kepada lessor ( pemilik) sebelum pengeboran dimulai dan sewa tahunan sebesar £2.000. premi sebesar
4% dari harga penjualan dikenakan atas setiap barel minyak diambil, yang harus dibayar kepada lessor. Selain itu,
Pelhps ( penyewa) harus membersihkan semua sampah dan puing – puing dari pengeboran dan menanggung biaya
rekondisi tanah untuk pertanian ketika sumur ditinggalkan. Estimasi nilai wajar atas pembersihan dan rekondisi ini
adalah £50.000

Diminta

(a) Dari pertentuan sewa, hitunglah biaya perbarel selama setahun terakhir, tidak termasuk biaya operasi untuk
Phelps Company!
(b) Hitunglah pengaruh penggaruh pada laba rugi tahun berjalan Phllelps atas pengeperaian hasil sewaan!
(c) Phelps sedang mempertimbangkan untuk menyewa sebidang tanah yang letaknya berdekatan untuk
pendekatan, berdasarkan survei geologi dan pengebora eksplorasi yang telah dilakukan. Berikan saran
kepada Phelps tentang bagaimana menghitung biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai