Anda di halaman 1dari 13

A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak.

, CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Materi AKUNTANSI KEUANGAN


LANJUTAN
BAB II
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
PERUBAHAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK

Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula


diadakan untuk menjalankan usaha bersama-samatelah berakhir. Misalnya, kematian seorang
angota berakibat dengan sendirinya perjanjian kerjasama berakhir dan dengan demikian
persekutuan dinyatakan dibubarkan. Adanya persengketaan di antara para anggota, penagdilan
dapat memutuskan pembubaran atas permintaa seorang atau lebih dari anggota. Demikian pula
pengunduran diri seorang anggota dengan menjual haknya juga membubarkan persekutuan yang
semula.
Dengan pembubaran persekutuan, kekuasaan yang didapatkan dari para anggota untuk
menjalankan perusahaan sebagai usaha yang berjalan terus telah berakhir. Meskipun
pembubaran mengakibatkan berakhirnya persekutuan diantara individu-individu untuk mencapai
tujuan semula, tetapi tidak berarti mengakhiri usaha perusahaan atau bahkan menggangu
kontinuitasnya.
Dengan kematian seorang anggota, anggota-anggota lain yang masih hidup dapat
bertindak atas nama persekutuan untuk melanjutkan transaksi yang sudah dimulai dan
menyelesaikan sama sekali transaksi-transaksi perdagangan lainnya.

Keadaan –keadaan yang menyebabkan terjadinya oembubaran persekutuan :


1. Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan (act of the parties), karena :
a. Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian atau tercapainya tujuan
b. Persetujuan bersama
c. Pengunduran diri seorang anggota persekutuan

2. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang antara lain karena :


a. Kematian seoarng atau bebderapa anggota persekutuan
b. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan
c. Kejadian-kejadian tertentu yang mengakibatakan tidak dapat bertindaknya perusahaan
yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama persekutuan
d. Ada perang didalam suatu Negara dari salah seorang anggota (persekutuan) penduduk
negara yang bersangkutan

3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, antara lain dalam keadaan sebagai
berikut :
a. Ketidak mampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi kewajibannya
terhadap perjanjian persekutuan
b. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang
sedang berjalan
c. Perselisihan intern antara para anggota
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

d. Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara


kontinyu dari usaha perusahaan
e. Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran misalnya :
kecurangan atau penyajian yang keliru di dalam pembentukan formasi persekutuan

Persoalan akuntansi dalam pembubaran persekutuan


a. Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru
b. Pengunduran diri seorang anggota
c. Kematian seorang anggota atau lebih
d. Penyatuan dan perubahan bentuk badan usaha

Pembelian sebagian hak penyertaan dari anggota persekutuan


Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan pembagian
laba (rugi) kepada pihak lain, maka pembukuan didalam persekutuan terbatas pada pemindahan
saldo rekening modal pihak penjual ke rekening modal pihak pembeli.
Transaksi jual beli hak penyertaan dan pembagian laba (rugi) yang terpisah merupakan
pemindahan kekayaan pribadi masing-masing anggota. Bagi persekutuan transaksi itu cukup
dicatat mengenai berapa besarnya bagian penyertaan (saldo modal) tersebut yang dipindah
tangankan. Missal A dan B adalah anggota-anggota perekutuan yang membagi laba (rugi)
dengan perbandingan yang sama. Berikut ini neraca persekutuan A dan B, pada akhir tahun buku
1979.

“Persekutuan A dan B”
Neraca, per 31 Desember 1979

Macam-macam aktiva Rp. 1.250.000,00 Macam-macam Hutang Rp. 250.000,00


Modal A, Rp. 600.000,00
Modal B, Rp. 400.000,00
Jumlah Aktiva Rp. 1.250.000,00 Jumlah Hutang& Moda Rp.1.250.000,00

Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak
penyertaan A dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000
Pencatatan didalam persekutuan atas transaksi tersebut, hanya berupa pemindahan ¼ hak
penyertaan A dan B kepada C tanpa memperhatikan berapa besarnya pembayaran oleh C kepada
A dan B sebagai berikut :

Modal A, Rp. 150.000,00


Modal B, Rp. 100.000,00
Modal C Rp. 250.000,00

Sebagai akibat masuknya C didalam persekutuan tidak mempengaruhi jumlah modal


persekutuan. Dengan masuknya C anggota yang berubah, sedang jumlah totalnya tetap tidak
berubah seperti ternyata pada table sebagai berikut
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Sebelum Setelah C masuk


Masuknya C didalam persekutuan
Modal , A Rp. 600.000,00 Rp. 450.000,00
Modal, B Rp. 400.000,00 Rp. 300.000,00
Modal, C - Rp. 250.000,00
Modal persekutuan Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00

Namu demikian persoalan akan timbul jika masuknya anggota baru tersebut dengan membeli
sebagian hak penyertaan lebih dari seorang anggota dan dengan harga berbeda dari nilai
bukunya. Persoalan itu adalah berhubungan dengan alokasi jumlah uang dari anggota yang baru
kepada anggota-anggota lama yang menjual sebagian hak penyertaannya.
Oleh karena itu biasanya dianggap perlu adanya penilaian kembali terhadap harta
kekayaan persekutuan sebelum transaksi itu terjadi adanya goodwill jika dianggap perlu harus
diperhitungkan dalam rangka penilaian kembali harus dialokasikan kepada saldo modal masing-
masing anggota sesuai dengan ketentuan pemabgian laba-rugi yang bersangkutan.

Penilaian kembali aktiva

Apabila masuknya anggota baru didasarkan pada fakta bahwa aktiva yang sebenarnya tercatat
didalam pembukuan terlalu rendah,maka perlu di adakan penilaian kembali dengan menaikan
nilai aktiva yang bersangkutan.Dengan menaikan/menurunkan nilai aktiva yang ada tidak akan
timbul persoalan pemberian bonus dan pembentukan goodwill pada saat masuknya anggota
yang baru.

Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus dan atau goodwill kepada anggota
pemilik yang lama

Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan sukses, maka biasanya kepada anggota
baru yang akan masuk dibebani kewajiban-kewajiban terhadapantara lain :
 Bagian penyertaan daripada anggota baru harus dikurangi dengan jumlah tertentu sebagai
bonus kepada anggota pemilik yang lama.
 Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai penambahan modal anggota-
anggota pemilik yang lama.

Pemberian bonus kepada anggota pemilik yang lama

Misalnya Tuan L, M dan N adalah anggota-anggota persekutuan dengan modal dan pembagian
laba (rugi) masing-masing sebagai berikut :
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Saldo modal pemabgian laba (rugi)


Tuan L Rp. 50.000,00 45%
Tuan M Rp. 30.000,00 35%
Tuan N Rp. 20.000,00 20%
Jumlah Rp.100.000,00 100%

Pada saat itu Tuan O, ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dan diterima oleh anggota-
anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan uang Rp. 40.000,00 untuk penyertaan
modal sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru.
Kelebihan setoran modal Tuan O, merupakan bonus yang dibagikan kepada pemilik lama sesuai
dengan ketentuan pembagian laba (rugi) yang ada.

Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O, adalah sbb :

Kas…………………………………… Rp. 40.000,00


Modal L………………. Rp. 2.250,00
Modal M…………….. Rp. 1.750,00
Modal N……………… Rp. 1.000,00
Modal O…………….. Rp. 35.000,00

Perhitungan :

Jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tuan O)……...…Rp. 100.000,00


Setoran modal Tuan O………………………………………...........….Rp. 40.000,00
Jumlah modal persekutuan yang baru………………………………..Rp. 140.000,00

Modal Tuan O dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru;


25% X Rp. 140.000,00 = Rp.35.000,00

Setoran modal Tuan O……………………………………......………………Rp. 40.000,00


Bagian modal yang diperhitungkan…………………………………………Rp. 35.000,00
Bonus untuk anggota pemilik lama………………………….……………… Rp. 5.000,00

Bonus tersebut dibagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut :

Tuan L menerima : 45% X Rp. 5.000,00 = Rp. 2.250,00


Tuan M menerima : 35% X Rp. 5.000,00 = Rp. 1.750,00
Tuan N menerima : 20% X Rp. 5.000,00 = Rp. 1.000,00
Jumlah Rp. 5.000,00

Pembelian bonus kepada anggota yang baru


A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Misalnya persekutuan Tuan L, M dan N tersebut di muka,setuju Tuan O


masuk kedalam prsekutuan.Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp.40.000,00 untuk penyertaan
40% dari modal persekutuan yang baru.
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah:
Kas …………………………………………. Rp.40.000,00
Modal L(45%x16.000) Rp. 7.200,00
Modal M(35%x16.000) Rp. 5.600,00
Modal N(20%x16.000) Rp.3.2000,00
Modal O…………………………………………….Rp. 56.000,00
Perhitungan :

Saldo modal(sebelum masuknya tuan O)…………………………… Rp.100.000,00


Setoran modal tuan O………………………………………………. Rp. 40.000,00
Jumlah Rp.140.000,00
Hak penyertaan tuan O,dihitung 40% dari:
Saldo modal baru :40%xRp.1400.000,00 = Rp. 56.000,00
Setoran modal tuan O = Rp. 40.000,00
Bonus kepada tuan O Rp 16.000,00

Bonus sebesar Rp.16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama,dengan
perhitungan sebagai berikut:

Tuan L:45%xRp.16.000,00 Rp. 7.200,00


Tuan M :35%XRp.16.000,00 Rp. 5.600,00
Tuan N :20%xRp.16.000,00 Rp. 3.200,00
Jumlah Rp.16.000,00

Masuknya seorang atau lebih anggota baru

Apabila seorang atau lebih anggota baru diperbolehkan masuk ke dalam persekurtuan,
berarti satu persekutuan yang baru telah di bentuk. Pembentukan sebuah persekutuan yang baru
otomatis membubarkan persekutuan yang lama. Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus
dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian persekutuan yang baru. Hal terpenting dalam hal ini
adalah ditentukannya pembagian laba rugi yang baru, karena dengan dibubarkannya persekutuan
yang lama berarti membatalkan ketentuan pembagian laba rugi yang telah diatur.
Apabila tidak ada persetujuan yang baru, maka ketentuan undang-undang tentang
persekutuan akan dilaksanakan, dimana pembagian keuntungan diantara para anggota adalah
sama.

Seseorang yang akan masuk kedalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara :
a. Membeli sebagian atau seluruhn dari bagian modal seorang atau lebih anggota lama
(tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan)
b. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Penyelesaian pengunduran diri seorang anggota

Setiap anggota di dalam persekutuan mempunyai hak untuk menarik diri atau
mengundurkan diri setiap saat dari organisasi persekutuan. Pengunduran diri seorang anggota
berarti pembubaran persekutuan, tetapi tidak berarti perusahaan juga bubar. Perusahaan dapat
berjalan terus seperti biasanya.

Pengunduran diri seorang anggota atau lebih penyelesainnya dapat dilakukan dengan :
1. Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota yang lain atau
anggota yang baru
2. Bagian penyertaannya dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau harta kekayaan lainnya
sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya

Di dalam perjanjian persekutuan biasanya harus sudah diatur tentang prosedur tertentu di
dalam pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaan dari anggota yang mengundurkan diri.
Untuk dapat menentukan bagian penyertaan yang harus dikembalikan kepada anggota yang
mengundurkan diri biasanya diadakan penilaian kembali, harta kekayaan yang ada untuk
menyusun kembali posisi harta, hutang dan saldo modal masing-masing menurut keadaan yang
sebenarnya. Keuntungan atau kerugian penilaian kembali di bagi sesuai dengan pembagian
keuntungan (kerugian) yang berlaku yang selanjutnya diperhitungkan ke rekebing modalnya
masing-masing.

Penyelesaian dengan adanya kematian seorang anggota

Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Apabila tidak


ada suatu hal yang khusus, maka rugi laba sampai dengan saat itu harus ditentukan. Aktiva dan
hutang-hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari anggota yang
meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya.
Keuntungan (kerugian) persekutuan gan juga laba (rugi) karena penilaian kembali
semuanya diperhitungkan ke rekening modal anggota-anggota yang bersagkutan.

Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian yng disetujui atas bagian penyertaan
modal anggota yang mati sebagai berikut :
1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan
2. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan modal anggota yang mati
3. Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan
anggota yang mati oleh anggota-anggota yang masih ada.

Bagian penyertaan anggota yang meninggal sebagaimana dinyatakan pada tanggal kematiannya,
harus ditransfer ke rekening hutang. Pembayaran yang dilakukan kepada ahli waris yang berhak
dicatat sebagai pengurangan terhadap saldo hutang yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu suatu
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

pencatatan untuk mentransfer saldo modal anggota yang mati ke rekening


modal anggota baru.
Pemberian bonus
Tuan S,T dan U adalah aggota-anggota persekutuan yang mempunyai saldo modal
masing-masing Rp.200.000,00.Perjajanjian pembagian keuntungan di antara mereka adalah
berbanding sebagai berikut:50%,25%,25%.
Tuan U menyatakan mengundurkan diri dan di terima baik oleh semua anggota.Para
anggota setuju untuk membayar kepada Tuan U sebanyak Rp.230.000,00.Kelebihan pembayaran
kepada Tuan U diberikan sebagai bonus.
Atas dasar data tersebut,maka jurnak untuk mencatat pengunduran diri Tuan U adalah sebagai
berikut:

Modal, Tuan U ………………………. Rp.200.000,00


Modal,Tuan S ……………………….. Rp. 20.000,00
Modal,Tuan T ………………………… Rp. 10.000,00
Hutang Tuan U(kas) …………………………………Rp.230.000,00

Pembetukan goowill

Misalnya pada contoh tersebut diatas,Tuan S dan T,tidak ingin saldo modalnya
dikurangi,meskipun mereka bersedia membayar sebesar Rp.230.000,00 kepada Tuan U,sebagai
pengunduran diri Tuan U.
Dalam hal ini kelebihan Rp.30.000,00 yang akan diterima Tuan U dibayarkan sebagai
perwujudan adanya goodwill yang dibentuk.Goodwill yang dibentuk bias untuk keseluruhan
anggota pemilik atau hanya anggota yang mengundurkan diri.Dalam hal goodwill dibentuk untuk
keseluruhan anggota,maka yang diperlukan adalah:

Pembentukan goodwill:

Goodwill ………………………….. Rp.120.000,00


Modal,S ………………………………………… Rp. 60.000,00
Modal,T ……………………………………….. Rp. 30.000,00
Modal,U ………………………………………. Rp. 30.000,00

Pembayaran kepada Tuan U

Modal,U ………………………….. Rp.230.000,00


Hutang,Tuan U/kas …………………….. Rp.230.000,00

Dalam hal tertentu,pengakuan adanya goodwill hanya disetujui dibentuk bagi anggota
yang mengundurkan diri saja.
Dengan lain perkataan goodwill pengunduran diri seorang anggota telah dibeli oleh
anggota-anggota pemilik yang masih tinggal.Apabila keadaan demikian dikehendaki oleh
angota-anggota yang hendak meneruskan usaha,maka pembentukan jurnal goodwill dan
pengunduran diri Tuan U tersebut adalah:
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Modal, U……………………………. Rp.170.000,00


Goodwill, ………………………….. Rp. 20.000,00
Hutang, Tuan U kas ……………………………… Rp.230.000,00

Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dengan jumlah lebih rendah dari saldo
modalnya

Pemberian bonus

Misalnya pada contoh diatas,Tuan U menyetujua untuk menerima Rp.170.000,00 guna


menyelesaikan pengunduran diri dari jumlah penyertaan sebesar Rp.200.000,00.Jika perbedaan
sejumlah Rp.30.000,00 dihitung sebagai bonus untuk anggota-anggota yang melanjutkan
usaha,maka jurnal untuk mencatat pengunduran Tuan U adalah:

Modal U, …………………………. Rp.200.000,00


Hutang Tuan U/kas …………………………….. Rp.170.000,00
Modal,S ………………………………………………. Rp. 20.000,00
Modal,T ………………………………………………. Rp. 10.000,00

Pembentukan goodwill

Misalnya dalam buku persekutuan memperlihatkan adanya sejumlah goodwill.Tuan U


bersedia menerima lebih kecil dari saldo modalnya,sebab modalnya itu merefleksikan adanya
goodwill tersebut.
Apabila Tuan U dibayar sebesar Rp.170.000,00 untuk bagian penyertaan yang besarnya
Rp.200.000,00 dengan kelebihan saldo kredit dimasukan sebagai konpensasi terhadp adanya
goodwill,maka jurnal pengunduran diri Tuan U adalah:

Modal,U ………………………………. Rp.200.000,00


Goodwill ………………………………………………… Rp. 30.000,00
Hutang,Tuan U/kas …………………………….…… Rp.170.000,00

Keterangan :untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada Tuan U sebesar Rp.170.000,00


guna menyelesaikan sepenuhnya bagi penyertaan dalam persekutuan.
Ada kemungkina pula untuk mengakui pengukutan goodwill pesekutuan bersama-sama
dengan menyelesaikan keluarnya Tuan U.Selama pengurangan sejumlah Rp.30.000,00 itu
merupakan 25%,maka jumlah pengurangan goodwill seluruhnya akan berjumlah:

100% xRp.30.000,00=Rp.120.000,00
25%

Sehingga jurnal untuk mencatat pengunduran Tuan U adalah:

Modal,S …………………………… Rp. 60.000,00


Modal,T …………………………… Rp. 30.000,00
Modal,U …………………………. Rp.200.000,00
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Goodwill ………………………………………………..
Rp.120.000,00
Hutang,Tuan U/kas ……………………………….. Rp.170.000,00

Penyelesaian seorang aggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan.Aktiva dan hutang-


hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari anggota yang
meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya.
Para anggota perekutuan dapat mengadakan penyelesaian (yang di setujui)atas penyertaan
(modal)anggota yang mati sebagai berikut:

Dengan pembayaran dari harta prsekutuan

Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan(modal) anggota yang mati.
Dengan pembayaran dari hasil assuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan
anggota yang mati oleh anggota yang masih ada.
Penyatuan atau peleburan suatu persekutuan ke dalam bentuk perseroan (corporation)
Para anggota pemilikdapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan
agar terjamin adanya keuntungan yang diperoleh di dalam bentuk oganisasi perseroan itu.
Apabila suatu perjanjian telah di setujui untuk menerima bentuk perseroan,maka
peseroan akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan
saham-sahamnya.Apabila buku-buku persekutuan tetap di pertahankan,maka pencatatan
hendaknya menunjukan adanya:
Perubahan nilai aktiva,hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota sebelumnya
kepada bentuk perseroan.

Perubahan di dalam bentuk pemilikan

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama-tama harus diadakan
adalah penyesuian aktiva dan bagian penyertaan para anggota,kemudian di ikuti dengan
pencatatan-pencatatan:
Pemindah aktiva dan hutang kedalam perseroan.
Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang di
pindahkan.
Pembagian saham kepada para anggota pemilik.

Penyelesaian atau peleburan suatu persekutuan ke dalam bentuk perseroan (corporation)

Para anggota pemilik dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan
agar terjamin adanya keuntungan yang diperoleh di dalam bentuk organisasi perseroan itu.
Apabila suatu perjajian telah disetujui untuk menerima bentuk perseroan, maka perseroan akan
bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan saham-
sahamnya. Kemudian saham-saham yang diterima dibagikan kepada anggota-anggota pemilik
sesuai dengan bagian penyertaannya seperti pada posisi terakhhir.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Proses akuntansi selanjutnya bagi perseroan yang baru, tergantung


apakah perseroan akan melanjutkan buku persekutuan ataukah akan membuka buku-buku yang
baru sama sekali.

Apabila buku-buku persekutuan tetap dipertahankan, maka pencatatan hendaknya menunjukkan


adanya :
a. Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota sebelumnya
kepada bentuk perseroan.
b. Perubahan di dalam bentuk pemilikan.
Dalam mencatat perubahan nilai aktiva dan hutang, mungkin terdapat keuntungan kerugian
akibat penilaian kembali. Untuk mencatat perubahan-perubahan nilai aktiva dan hutang itu
dapat melalui sebuah rekening antara yang dinamakan Rekening penyesuaian modal.

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama-tama harus diadakan adalah
penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-
pencatatan :
a. Pemindahan aktiva dan hutang kedalam perseroan
b. Penerimaan saha-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan
c. Pembagian saham kepada para anggota pemilik

Contoh soal :

Tuan X dan Z adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan
perbandingan yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah
perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp.1.000,00.
Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan adalah sebagai berikut contoh neraca
persekutuan X & Z:

Neraca per 31 Desember 2010


(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp. 4.000 Hutang Dagang Rp. 20.000
Piutang Dagang Rp. 42.000 Wesel bayar Rp. 12.000
CKP Rp. 4.000 Modal X Rp. 20.000
Rp. 38.000 Modal Z Rp.168.000
Prsd.Barang dagang Rp. 118.000
Gedung Rp. 150.000
Akum.peny.Gedung Rp. 30.000
Rp. 120.000
Tanah Rp. 40.000
Jumlah Aktiva Rp. 320.000 Jumlah Passiva Rp.20.000
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perseroan melanjutkan buku-buku persekutuan.

Jawab :

1) Penyusutan rekening dan penilaian kembali aktiva


Tanah Rp 44.000,00
Akum.peny.Gedung Rp.10.000,00
CKP Rp. 2.000,00
Rekening Penyesuaian modal Rp. 52.000,00

2) Pembagian keuntungan(kerugian) karena penilaian kembali


Rekening penyesuaian modal Rp.146.000,00
Modal X Rp 26.000,00
Modal Z Rp. 26.000,00
(Keterangan : keuntungan akibat penialaian kembali di bagi sama dengan menambah saldo
modal masing-masing anggota)

3) Pengeluaran saha-saham untuk Tuan X & Z


Modal X Rp. 146.000,00
Modal Z Rp. 196.000,00
Modal Saham Rp. 340.000,00

Tuan X dan Z adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan
perbandingan yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah
perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp.1.000,00.
Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan adalah sebagai berikut contoh neraca
persekutuan X & Z:

Neraca per 31 Desember 2010


(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp. 4.000 Hutang Dagang Rp. 20.000
Piutang Dagang Rp. 42.000 Wesel bayar Rp. 12.000
CKP Rp. 4.000 Modal X Rp. 20.000
Rp. 38.000 Modal Z Rp.168.000
Prsd.Barang dagang Rp. 118.000
Gedung Rp. 150.000
Akum.peny.Gedung Rp. 30.000
Rp. 120.000
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Tanah Rp. 40.000


Jumlah Aktiva Rp. 320.000 Jumlah Passiva Rp.20.000

Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perseroan melanjutkan buku-buku persekutuan.

Jawab :

1) Penyusutan rekening dan penilaian kembali aktiva


Tanah Rp 44.000,00
Akum.peny.Gedung Rp.10.000,00
CKP Rp. 2.000,00
Rekening Penyesuaian modal Rp. 52.000,00

2) Pembagian keuntungan(kerugian) karena penilaian kembali


Rekening penyesuaian modal Rp.146.000,00
Modal X Rp 26.000,00
Modal Z Rp. 26.000,00
(Keterangan : keuntungan akibat penialaian kembali di bagi sama dengan menambah saldo
modal masing-masing anggota)

3) Pengeluaran saha-saham untuk Tuan X & Z


Modal X Rp. 146.000,00
Modal Z Rp. 196.000,00
Modal Saham Rp. 340.000,00
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit

Anda mungkin juga menyukai