, CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, antara lain dalam keadaan sebagai
berikut :
a. Ketidak mampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi kewajibannya
terhadap perjanjian persekutuan
b. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang
sedang berjalan
c. Perselisihan intern antara para anggota
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
“Persekutuan A dan B”
Neraca, per 31 Desember 1979
Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak
penyertaan A dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000
Pencatatan didalam persekutuan atas transaksi tersebut, hanya berupa pemindahan ¼ hak
penyertaan A dan B kepada C tanpa memperhatikan berapa besarnya pembayaran oleh C kepada
A dan B sebagai berikut :
Namu demikian persoalan akan timbul jika masuknya anggota baru tersebut dengan membeli
sebagian hak penyertaan lebih dari seorang anggota dan dengan harga berbeda dari nilai
bukunya. Persoalan itu adalah berhubungan dengan alokasi jumlah uang dari anggota yang baru
kepada anggota-anggota lama yang menjual sebagian hak penyertaannya.
Oleh karena itu biasanya dianggap perlu adanya penilaian kembali terhadap harta
kekayaan persekutuan sebelum transaksi itu terjadi adanya goodwill jika dianggap perlu harus
diperhitungkan dalam rangka penilaian kembali harus dialokasikan kepada saldo modal masing-
masing anggota sesuai dengan ketentuan pemabgian laba-rugi yang bersangkutan.
Apabila masuknya anggota baru didasarkan pada fakta bahwa aktiva yang sebenarnya tercatat
didalam pembukuan terlalu rendah,maka perlu di adakan penilaian kembali dengan menaikan
nilai aktiva yang bersangkutan.Dengan menaikan/menurunkan nilai aktiva yang ada tidak akan
timbul persoalan pemberian bonus dan pembentukan goodwill pada saat masuknya anggota
yang baru.
Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus dan atau goodwill kepada anggota
pemilik yang lama
Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan sukses, maka biasanya kepada anggota
baru yang akan masuk dibebani kewajiban-kewajiban terhadapantara lain :
Bagian penyertaan daripada anggota baru harus dikurangi dengan jumlah tertentu sebagai
bonus kepada anggota pemilik yang lama.
Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai penambahan modal anggota-
anggota pemilik yang lama.
Misalnya Tuan L, M dan N adalah anggota-anggota persekutuan dengan modal dan pembagian
laba (rugi) masing-masing sebagai berikut :
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
Pada saat itu Tuan O, ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dan diterima oleh anggota-
anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan uang Rp. 40.000,00 untuk penyertaan
modal sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru.
Kelebihan setoran modal Tuan O, merupakan bonus yang dibagikan kepada pemilik lama sesuai
dengan ketentuan pembagian laba (rugi) yang ada.
Perhitungan :
Bonus tersebut dibagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut :
Bonus sebesar Rp.16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama,dengan
perhitungan sebagai berikut:
Apabila seorang atau lebih anggota baru diperbolehkan masuk ke dalam persekurtuan,
berarti satu persekutuan yang baru telah di bentuk. Pembentukan sebuah persekutuan yang baru
otomatis membubarkan persekutuan yang lama. Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus
dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian persekutuan yang baru. Hal terpenting dalam hal ini
adalah ditentukannya pembagian laba rugi yang baru, karena dengan dibubarkannya persekutuan
yang lama berarti membatalkan ketentuan pembagian laba rugi yang telah diatur.
Apabila tidak ada persetujuan yang baru, maka ketentuan undang-undang tentang
persekutuan akan dilaksanakan, dimana pembagian keuntungan diantara para anggota adalah
sama.
Seseorang yang akan masuk kedalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara :
a. Membeli sebagian atau seluruhn dari bagian modal seorang atau lebih anggota lama
(tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan)
b. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
Setiap anggota di dalam persekutuan mempunyai hak untuk menarik diri atau
mengundurkan diri setiap saat dari organisasi persekutuan. Pengunduran diri seorang anggota
berarti pembubaran persekutuan, tetapi tidak berarti perusahaan juga bubar. Perusahaan dapat
berjalan terus seperti biasanya.
Pengunduran diri seorang anggota atau lebih penyelesainnya dapat dilakukan dengan :
1. Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota yang lain atau
anggota yang baru
2. Bagian penyertaannya dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau harta kekayaan lainnya
sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya
Di dalam perjanjian persekutuan biasanya harus sudah diatur tentang prosedur tertentu di
dalam pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaan dari anggota yang mengundurkan diri.
Untuk dapat menentukan bagian penyertaan yang harus dikembalikan kepada anggota yang
mengundurkan diri biasanya diadakan penilaian kembali, harta kekayaan yang ada untuk
menyusun kembali posisi harta, hutang dan saldo modal masing-masing menurut keadaan yang
sebenarnya. Keuntungan atau kerugian penilaian kembali di bagi sesuai dengan pembagian
keuntungan (kerugian) yang berlaku yang selanjutnya diperhitungkan ke rekebing modalnya
masing-masing.
Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian yng disetujui atas bagian penyertaan
modal anggota yang mati sebagai berikut :
1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan
2. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan modal anggota yang mati
3. Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan
anggota yang mati oleh anggota-anggota yang masih ada.
Bagian penyertaan anggota yang meninggal sebagaimana dinyatakan pada tanggal kematiannya,
harus ditransfer ke rekening hutang. Pembayaran yang dilakukan kepada ahli waris yang berhak
dicatat sebagai pengurangan terhadap saldo hutang yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu suatu
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
Pembetukan goowill
Misalnya pada contoh tersebut diatas,Tuan S dan T,tidak ingin saldo modalnya
dikurangi,meskipun mereka bersedia membayar sebesar Rp.230.000,00 kepada Tuan U,sebagai
pengunduran diri Tuan U.
Dalam hal ini kelebihan Rp.30.000,00 yang akan diterima Tuan U dibayarkan sebagai
perwujudan adanya goodwill yang dibentuk.Goodwill yang dibentuk bias untuk keseluruhan
anggota pemilik atau hanya anggota yang mengundurkan diri.Dalam hal goodwill dibentuk untuk
keseluruhan anggota,maka yang diperlukan adalah:
Pembentukan goodwill:
Dalam hal tertentu,pengakuan adanya goodwill hanya disetujui dibentuk bagi anggota
yang mengundurkan diri saja.
Dengan lain perkataan goodwill pengunduran diri seorang anggota telah dibeli oleh
anggota-anggota pemilik yang masih tinggal.Apabila keadaan demikian dikehendaki oleh
angota-anggota yang hendak meneruskan usaha,maka pembentukan jurnal goodwill dan
pengunduran diri Tuan U tersebut adalah:
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dengan jumlah lebih rendah dari saldo
modalnya
Pemberian bonus
Pembentukan goodwill
100% xRp.30.000,00=Rp.120.000,00
25%
Goodwill ………………………………………………..
Rp.120.000,00
Hutang,Tuan U/kas ……………………………….. Rp.170.000,00
Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan(modal) anggota yang mati.
Dengan pembayaran dari hasil assuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan
anggota yang mati oleh anggota yang masih ada.
Penyatuan atau peleburan suatu persekutuan ke dalam bentuk perseroan (corporation)
Para anggota pemilikdapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan
agar terjamin adanya keuntungan yang diperoleh di dalam bentuk oganisasi perseroan itu.
Apabila suatu perjanjian telah di setujui untuk menerima bentuk perseroan,maka
peseroan akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan
saham-sahamnya.Apabila buku-buku persekutuan tetap di pertahankan,maka pencatatan
hendaknya menunjukan adanya:
Perubahan nilai aktiva,hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota sebelumnya
kepada bentuk perseroan.
Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama-tama harus diadakan
adalah penyesuian aktiva dan bagian penyertaan para anggota,kemudian di ikuti dengan
pencatatan-pencatatan:
Pemindah aktiva dan hutang kedalam perseroan.
Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang di
pindahkan.
Pembagian saham kepada para anggota pemilik.
Para anggota pemilik dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan
agar terjamin adanya keuntungan yang diperoleh di dalam bentuk organisasi perseroan itu.
Apabila suatu perjajian telah disetujui untuk menerima bentuk perseroan, maka perseroan akan
bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan saham-
sahamnya. Kemudian saham-saham yang diterima dibagikan kepada anggota-anggota pemilik
sesuai dengan bagian penyertaannya seperti pada posisi terakhhir.
A.N.Consulti Aryanto Nur, S.E., M.M., Ak., CPA
Hp/wa : 0812-8599-1514
aryantonur@gmail.com
ng
Anak Akuntansi Indonesia
Akuntansi, Pajak, dan Audit
Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama-tama harus diadakan adalah
penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-
pencatatan :
a. Pemindahan aktiva dan hutang kedalam perseroan
b. Penerimaan saha-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan
c. Pembagian saham kepada para anggota pemilik
Contoh soal :
Tuan X dan Z adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan
perbandingan yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah
perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp.1.000,00.
Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan adalah sebagai berikut contoh neraca
persekutuan X & Z:
Jawab :
Tuan X dan Z adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan
perbandingan yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah
perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp.1.000,00.
Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan adalah sebagai berikut contoh neraca
persekutuan X & Z:
Jawab :