Anda di halaman 1dari 28

T u g a s

Ke l o mp ok
AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN 1
Anggota Kelompok
• AYU IGA WEKASIH (22130310099)
• ROHMI IZZA AUNILLAH (221303100102)
• YOUKHE AUREL R. P (22130310104)
• AISA COROLLA (22130310122)
• MEI SHOVI NURLITA SARI (22130310125)
• EKA WIWID DEVITA (22130310127)
Persekutuan
Firma - Pembubaran
Pembubaran karena perubahan
pemilik
Suatu dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian
bersama yang semula diadakan untuk usaha telah
berakhir. Misalnya, kematian seorang berakibat
dengan sendirinya perjanjian kerjasama berakhir dan
dengan perseku- tuan .
Pembubaran karena perubahan
pemilik

Usaha perusahaan tetap dapat


berjalan, karena diri seorang
anggota tanpa adanya masuknya
baru sebagai . Namun demikian
semula harus dianggap dan (usaha)
berada di bawah pengelolaan
persekutuan yang baru.
Penyebab Terjadinya Pembubaran

1.Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan (act of the parties)


karena :
a.Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian atau
tercapainya tujuan
b.Persetujuan bersama
c.Pengunduran diri seseorang anggota persekutuan
d.persekutuan
Penyebab Terjadinya Pembubaran

2. Pembubaran atas dasar bekerjanya antara lain karena


a. Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan
b. Bangkrutnya Seseorang atau lebih anggota atau persekutuan
c. Kejadian- kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat
bertindaknya perusahaan yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota
yang membawa nama persekutuan
d. Ada perang di dalam suatu negara dari salah seorang anggota
(persekutuan ) penduduk negara yang bersangkutan
Penyebab Terjadinya Pembubaran

3. Pembubaran atas dasar keputusan , antara lain dalam keadaan sebagai


berikut :
a. Ketidak mampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi
kewajibannya terhadap persekutuan.
b. Perselisihan intern diantara anggota
c. sedang Tidak mungkin lagi untuk keuntungan secara kontinyu dari usaha
d. Alasan lainnya yang misalnya: kecurangan atau penyajian yang keliru di
dalam pembentukan formasi .
Persoalan akuntansi dalam
pembubaran anggota

A. Masalah masuknya seorang atau lebih anggota


baru.
B. Pengunduran diri seseorang .
C. Kematian seorang anggota atau lebih.
D. Penyatuan dan atau bentuk badan usaha
Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan
dengan membeli 1/4 bagian hak penyertaan A dan B dengan
membayar sebesar Rp 250.000,00
Pencatatan di dalam persekutuan atas transaksi tersebut, hanya
berupa pemindahan 1/4 hak penyertaan A dan B kepada C tanpa
memperhatikan berapa besarnya pembayaran oleh C kepada A dan B
sebagai berikut:

Modal A Rp 150.000,00
Modal B Rp 100.000,00
Modal C Rp 250.000,00

Sebagai akibat masuknya C di dalam persekutuan tidak mem-


pengaruhi besarnya jumlah modal persekutuan. Dengan masuknya C
di dalam persekutuan hanya komposisi hak penyertaan masing-
masing anggota yang berubah, sedang jumlah totalnya tetap tidak
berubah seperti ternyata pada tabel berikut ini:
Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus dan atau goodwill kepada
anggota pemilik yang lama

Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan sukses, maka biasanya kepada
anggota baru yang akan masuk dibebani kewajiban- kewajiban terhadap antara
lain:
- Bagian penyertaan daripada anggota baru harus dikurangi dengan jumlah
tertentu sebagai bonus kepada anggota pemilik lama.
-Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai penam-
bahan modal anggota-anggota pemilik yang lama.

Pemberian bonus kepada anggota pemilik lama

Misalnya Tuan L, M dan N adalah anggota-anggota persekutuan dengan modal


dan pembagian laba (rugi) masing-masing sebagai berikut:
Evaluasi terhadap sistem bonus dan sistem goodwill

Masing-masing sistem yang dipilih mempunyai akibat yang berbeda kepada saldo
modal (hak penyertaan) para anggota secara individual Oleh karena itu sistem
bonus atau goodwill yang akan dipakai harus dipertimbangkan sebelumnya, baik
oleh anggota yang baru maupun bagi anggota pemilik yang lama. Atas dasar data
pada contoh tersebut dapat dilihat pengaruh dari masing-masing sistem, seperti
pada tabel berikut:
Apabila persekutuan gagal untuk merealisasi goodwill yang telah dibentuk
(persekutuan mengalami kerugian) maka goodwill dapat dihapus dengan
dibebankan kepada saldo modal masing-masing anggota sesuai dengan
perbandingan pembagian laba (rugi).
Misalnya dalam contoh di depan Tuan O menerima bagian laba (rugi) sebesar
25% (saldo modal Rp 40.000,00 adalah 25% dari modal perseku- tuan yang baru).
Sedang Tuan L, M dan N menerima bagian laba (rugi) 75% dengan perbandingan
sama seperti pembagian laba yang semula.

Perbandingan pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan yang baru menjadi:


Penilaian kembali Aktiva
Apabila masuknya anggota baru didasarkan pada fakta bahwa aktiva yang
sebenarnya tercatat di dalam pembukuan terlalu rendah, maka perlu
diadakan penilaian kembali dengan menaikkan nilai aktiva yang ber-
sangkutan. Demikian sebaliknya apabila nilai bukunya terlalu tinggi.
Dengan menaikkan/menurunkan nilai aktiva yang ada tidak akan timbul
persoalan pemberian bonus dan pembentukan goodwill pada saat masuknya
anggota yang baru.
Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus atau
goodwill kepada anggota yang baru
Bonus atau goodwill yang diberikan kepada anggota yang baru tim- bul
karena persekutuan yang ada mungkin mengharapkan adanya keun-
tungan yang lebih besar apabila calon anggota tertentu masuk ke dalam
persekutuannya.

Dalam hal ini akan terjadi kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:


• Bagian modal anggota pemilik lama dikurangi dan diberikan
sebagai bonus kepada anggota yang baru, atau
• Goodwill harus dibentuk dan dikredit pada rekening modal anggota
yang baru.
Penentuan adanya bonus dan Goodwill apabila tidak ada satu pernyataan tertentu

Apabila terhadap masuknya anggota yang baru di dalam persekutuan, tidak ada
pernyataan atau keterangan yang tegas mengenai ada atau tidak adanya goodwill
(bonus) harus dipertimbangkan masak-masak. Hal ini diperlukan agar diperoleh
perlakuan akuntansi yang sesuai dengan faktanya. Sebagai kriteria untuk
menentukan ada atau tidak adanya goodwill atau bonus yang diberikan kepada
anggota pemilik lama maupun sebaliknya kepada anggota yang baru adalah sebagai
berikut:
Apabila, berarti tidak ada goodwill yang dibentuk atau bonus yang
diberikan. Apabila < berarti terdapat goodwill atau bonus kepada
anggota pemilik lama.

Sedang penentuan apakah di dalam transaksi itu terjadi pembentukan


goodwill atau pemberian bonus dipakai sebagai ukuran adalah
besarnya jumlah modal dalam persekutuan yang baru, dibanding
dengan jumlah modal yang riil.
Ada Pertanyaan?
T e r i m a
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai