Kelas: Akuntansi 5A
Nim: 2003101011
Matkul: Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Rangkuman
BAB II
PERSEKUTUAN
PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK
Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula diadakan
untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Misalnya, kematian seorang anggota
berakibat dengan sendirinya perjanjian kerja sama berakhir dan dengan demikian persekutuan
dinyatakan dibubarkan. Adanya persengketaan di antara para anggota, pengadilan dapat
memutuskan pembubaran atas permintaan seorang atau lebih dari anggota. Demikian pula
pengunduran diri seorang anggota dengan menjual haknya juga membubarkan persekutuan
yang semula.
Usaha perusahaan tetap dapat berjalan, karena pengunduran diri seorang anggota tanpa adanya
gangguan terhadap masuknya anggota baru sebagai pengganti. Namun demikian persekutuan
semula harus dianggap berakhir dan (usaha) perusahaan berada di bawah pengelolaan
persekutuan yang baru.
Pembentukan sebuah persekutuan yang baru otomatis membubarkan persekutuan yang lama.
Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian
persekutuan yang baru. Satu hal yang penting dalam hal ini adalah ditentukannya pembagian
laba (rugi) yang baru, karena dengan dibubarkannya persekutuan yang lama berarti
membatalkan ketentuan pembagian laba (rugi) yang telah diatur
Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan dapat memasuk kan modal dengan cara :
• Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih
anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan);
• Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah.
Di dalam perjanjian persekutuan biasanya harus sudah diatur tentang prosedur tertentu di dalam
pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaan dari anggota yang mengundurkan diri. Untuk
dapat menentukan bagian penyertaan yang harus dikembalikan kepada anggota yang
mengundurkan diri biasanya diadakan penilaian kembali. harta kekayaan yang ada untuk
menyusun kembali posisi harta, hutang dan saldo modal masing-masing menurut keadaan yang
senyatanya. Keuntungan atau kerugian penilaian kembali dibagi sesuai dengan pembagian
keuntungan (kerugian) yang berlaku yang selanjutnya diperhitungkan ke rekening modalnya
masing-masing.
Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama tama harus diadakan adalah
penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-
pencatatan
▪ Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan.
▪ Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang
dipindahkan dan
▪ Pembagian saham kepada para anggota pemilik.