Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhamad Alika Nur Rohman

Kelas: Akuntansi 5A
Nim: 2003101011
Matkul: Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Rangkuman

BAB II
PERSEKUTUAN
PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK

Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula diadakan
untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Misalnya, kematian seorang anggota
berakibat dengan sendirinya perjanjian kerja sama berakhir dan dengan demikian persekutuan
dinyatakan dibubarkan. Adanya persengketaan di antara para anggota, pengadilan dapat
memutuskan pembubaran atas permintaan seorang atau lebih dari anggota. Demikian pula
pengunduran diri seorang anggota dengan menjual haknya juga membubarkan persekutuan
yang semula.
Usaha perusahaan tetap dapat berjalan, karena pengunduran diri seorang anggota tanpa adanya
gangguan terhadap masuknya anggota baru sebagai pengganti. Namun demikian persekutuan
semula harus dianggap berakhir dan (usaha) perusahaan berada di bawah pengelolaan
persekutuan yang baru.

Keadaan-keadaan yang menyebabkan terjadinya pembubaran persekutuan

1. Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan (act of the parties). Karena


a) Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian atau tercapainya tujuan.
b) Persetujuan bersama.
c) Pengunduran diri seorang anggota persekutuan.
2. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang antara lain karena:
a) Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan.
b) Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan.
c) Kejadian-kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat ber tindaknya perusahaan
yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama persekutuan.
d) Ada perang di dalam suatu negara dari salah seorang anggota (persekutuan) penduduk
negara yang bersangkutan.
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, antara lain dalam keadaan sebagai berikut :
a) Ketidakmampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi kewajibannya
terhadap perjanjian persekutuan
b) Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang
sedang berjalan.
c) Perselisihan intern di antara anggota.
d) Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara kontinyu dari usaha
perusahaan.
e) Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran misalnya kecurangan atau penyajian
yang keliru di dalam pembentukan formasi persekutuan.
Persoalan akuntansi dalam pembubaran
a. Masalah masuknya seorang atau lebihi anggota baru.
b. Pengunduran diri seorang anggota.
c. Kematian seorang anggota atau lebih.
d. Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha.

Pembentukan sebuah persekutuan yang baru otomatis membubarkan persekutuan yang lama.
Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian
persekutuan yang baru. Satu hal yang penting dalam hal ini adalah ditentukannya pembagian
laba (rugi) yang baru, karena dengan dibubarkannya persekutuan yang lama berarti
membatalkan ketentuan pembagian laba (rugi) yang telah diatur
Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan dapat memasuk kan modal dengan cara :
• Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih
anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan);
• Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah.

Di dalam perjanjian persekutuan biasanya harus sudah diatur tentang prosedur tertentu di dalam
pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaan dari anggota yang mengundurkan diri. Untuk
dapat menentukan bagian penyertaan yang harus dikembalikan kepada anggota yang
mengundurkan diri biasanya diadakan penilaian kembali. harta kekayaan yang ada untuk
menyusun kembali posisi harta, hutang dan saldo modal masing-masing menurut keadaan yang
senyatanya. Keuntungan atau kerugian penilaian kembali dibagi sesuai dengan pembagian
keuntungan (kerugian) yang berlaku yang selanjutnya diperhitungkan ke rekening modalnya
masing-masing.

Penyelesaian dengan adanya kematian seorang anggota


Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Apabila tidak ada
suatu hal yang khusus, maka rugi laba sampai dengan saat itu harus ditentukan. Aktiva dan
hutang-hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari ang gola yang
meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya. Keuntungan (kerugian) persekutuan dan
juga laba (rugi) karena penilaian kembali semuanya diperhitungkan ke rekening modal anggota
anggota yang bersangkutan. Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian (yang
disetujui) atas bagian penyertaan (modal) anggota yang mati sebagai berikut:
1) Dengan pembayaran dari harta persekutuan
2) Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli
bagian penyertaan (modal) anggota yang mati.
3) Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dengan pembelian bagian
penyertaan anggota yang mati oleh anggota anggota yang masih ada. Apabila
perusahaan diteruskan oleh anggota-anggota yang ada, kematian seorang anggota
berakibat pembubaran persekutuan semula dan suatu persekutuan yang baru harus
dibentuk.

Bagian penyertaan anggota yang meninggal sebagaimana dinyatakan pada tanggal


kematiannya, harus ditransfer ke rekening hutang. Pembayaran yang dilakukan kepada ahli
waris yang berhak dicatat sebagai pengurangan terhadap saldo hutang yang bersangkutan.
Dalam hal-hal tertentu, mungkin terjadi bahwa ahli waris atau beberapa orang yang diberi
kuasa akan melanjutkan tempat dari anggota yang meninggal. Dalam hal ini perlu suatu
pencatatan untuk mentransfer saldo modal anggota yang mati ke rekening modal anggota yang
baru.
Apabila suatu perjanjian telah disetujui untuk menerima bentuk perseroan, maka perseroan
akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan saham-
sahamnya Saham-saham yang diterima oleh persekutuan dibagikan kepada anggota anggota
pemilik sesuai dengan bagian penyertaannya seperti pada posisi yang terakhir. Proses akuntansi
selanjutnya bagi perseroan yang baru, tergantung apakah perseroan akan melanjutkan buku
persekutuan ataukah akan membuka buku-buku yang baru sama sekali. Apabila buku-buku
Persekutuan tetap dipertahankan, maka pencatatan hendaknya menunjukkan adanya :
a) Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota
sebelumnya kepada bentuk perseroan b. Perubahan di dalam bentuk pemilikan. Dalam
mencatat perubahan nilai aktiva dan hutang, mungkin terdapat keuntungan (kerugian)
akibat pernilaian kembali. Keuntungan atau kerugian itu dibagi sesuai dengan
perbandingan pembagian laba dan dipindahkan ke rekening modal masing-masing.
Untuk mencatat perubahan-perubahan nilai aktiva dan hutang itu dapat melalui sebuah
"rekening antara" yang dinamakan "Rekening penyesuaian modal". Pengeluaran
saham-saham di dalam pertukaran bagian penyertaan para anggota yang telah
disesuaikan, dicatat dengan mendebit rekening modal para anggota dan mengkredit
rekening modal saham (perseroan).

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama tama harus diadakan adalah
penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-
pencatatan
▪ Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan.
▪ Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang
dipindahkan dan
▪ Pembagian saham kepada para anggota pemilik.

Dalam hal ini transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penyelesaian pembubaran


persekutuan pada waktu membuka buku-buku perseroan tidak dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai