DISUSUN OLEH:
5. RahmaYakiatulMuna ( B.231.19.0220 )
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
PERSEKUTUAN LIKUIDASI
A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya
dibubarkan semua. Likuidasi (Purnama Sari:2013) adalah berhentinya kegiatan operasi
perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva
perusahaan,membayar semua utang pajak,kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan
kepda para anggota sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi. Dalam likuidasi ini
perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.
Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi merupakan proses
yang berakhir dengan pembubaran perusahaan sebagai suatu unit organisasi.
1. Sistem perkonomian masyarakat atau negara tidak mendukung adanya kegiatan usaha,
seperti adanya undang-undang pemerintah, sistem monopoli perusahaan besar dan
sebagainya, yang kesemuanya itu tidak memungkinkan lagi suatu persekutuan hidup.
Likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta
aktiva non-kasnya dijual. Perubahan persekutuan terjadi apabila:
1. Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa sekutu
mengundurkan diri.
2. Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau beberapa sekutu
yang masuk ke dalam persekutuan.
1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, yang disebut dengan
proses realisasi ;
2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan pembayaran
kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga dengan proses
likuidasi.
D. Prosedur Likuidasi :
1. Rekening –rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih
selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing – masing,
sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ;
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai, apabila ada perbedaan
antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau
kerugian harus dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan pembagian
laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar penyelesaian.
3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang anggota mempunyai saldo debit
di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada
persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo
debit rekening modal yang Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang
anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya
terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus
dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur extern, baru sesudah itu
dibayarkan saldo –saldo modal masing – masing anggota.
Apabila semua anggota persekutuan mengalami deficit modal, maka secara pribadi
dinyatakan mampu untuk menutup kewajiban kewajibannya , maka penyelesaian dapat
menenmpuh antara lain :
2. Pelunasan sisa hutang kepada kreditur oleh salah satu pemilik. Pelunasan hutnag ini
boleh dilakukan oleh anggota yang mengalami defisit saldo modalnya maupun oleh
anggota yang masih mempunyai hak klaim di dalam perusahaan, tetapi tetap harus
mengutamakan hak kreditur utuk melunasisemua hutang yang dimilki oleh
persekutuan.
Apabila rugi realisasi aktiva lain lain sedemikian besarnya sehingga mengakibatkan jumlah
uang tunai tidak cukup untuk melunasi hutang trhadap kreditur, sedang anggotan persekutuan
juga tidak memiliki kemampuan yang sama utuk memenuhi kewajiban, maka perlu diadakan
penyidikan terhadap posisi hutang dan harta, karena ini menyangkut hak kreditur perusahaan
dan hak kreditur pribadi anggota, antara lain :
1. Hak untuk para kreditur perusahaan antara lain adalah berhak sepenuhya untuk
menerima pembayarab kembali atas piutangnya, dari hasil penjualan ( realisasi )
aktiva perusahaan sampai dengan jumlah piutang yang bersangkutan
2. Hak untuk kreditur anggota antara lain adalah kreditur pribadi anggota berhak
sepenuhnya untuk menerima pembayaran kembali dari hasil penjualan harta pribadi
pemilik sampai dengan jumlah piutnag yang bersangkutan.
F. Metode Likuidasi :
Likuidasi sekaligus
Likuidasi bertahap / berangsur
G. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai (likuidasi
secara langsung)
Dalam hal ini pembayaran kepada anggota sekutu dilakukan setelah seluruh aktiva non
kastelah selesai direalisasikan (dijual) menjadi uang kas, sehingga laba rugi yang terjadi dari
adanya realisasi tersebut dapat segera diketahui seluruhnya dan langsung dapat dibebankan
kepada modal masing-masing sekutu.
Contoh 1.
Persekutuan “CintaSekali” yang anggotanya A,B, dan C. Padatanggal 2 januari 2003
bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada
kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan
seluruhnya menjadi uang kas.Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Ada pun laporan keuangannya adalah :
Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :
1. Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000
Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya di susun menjadi
Tujuan fungsi akuntansi yang berkaitan dengan likuiditas adalah untuk menyajikan
informasi yang memadai agar aktiva dapat dibagi secara adil kepada kreditor dan
sekutu dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian
terjadi pergeseran dari pengukur rugi laba periodic menjadi penentuan realisasi
keuntungan dan kerugian