“Likuidasi Persekutuan”
Disusun Oleh :
MARCELLA (181011201599)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan I berjudul
“Likuidasi Persekutuan ” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................................1
Daftar isi..................................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................5
Bab II Pembahasan :
2.1 Pengertian Likuidasi.............................................................................................6
2.2 Tujuan Likuidasi...................................................................................................6
2.3 Proses Likuidasi....................................................................................................6
2.4 Contoh Soal dan Pembahasan...............................................................................8
Daftar pustaka........................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4) salah seorang sekutu dinyatakan pailit
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta
pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang tentang Kepailitan.
Pada umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal:
1) semua perkiraan sementara / nominal pada buku besar disesuaikan dan ditutup, kemudian
laba/rugi hasil penyesuaian dipindahkan ke modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.
2) mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas
3) mengakui keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi yang timbul selama masa likuidasi
dengan cara mengalokasikan ke modal para sekutu sesuai dengan perbandingan laba/rugi
4) membayar semua kewajiban kepada negara dan kreditur / pihak ketiga
5) bila modal sekutu bersaldo debit (defisit) maka dapat dikompensasi / di-offset dengan saldo
pinjaman modal dari sekutu yang bersangkutan, maksimum sebesar saldo pinjaman modal
dari sekutu yang bersangkutan / loan tetapi tidak sampai menyebabkan modal bersaldo
kredit. Jika tidak ada saldo pinjaman dari sekutu yang bersangkutan, maka sekutu yang
bersaldo modal debit harus menyetorkan kas.
6) mendistribusikan sebagian atau seluruh kas yang tersedia kepada para sekutu berdasarkan
rasio laba/rugi dengan memperhatikan syarat perlu menyusun skedul pembayara kas.
4
1.4. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1) Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan lanjutan I.
2) Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Persekutuan (Firma).
5
BAB II
PEMBAHASAN
Proses likuidasi adalah untuk mengetahui nilai bisnis akibat dari kebangkrutan, yang dimasuki
perusahaan ketika tidak memiliki cukup dana untuk membayar kreditornya.
Pengajuan kebangkrutan bisa bersifat sukarela atau tidak sukarela. Petisi untuk melikuidasi
perusahaan dapat diajukan ke pengadilan yang berlaku oleh kreditur yang belum dibayar oleh
perusahaan; jika dikabulkan, bisnis tersebut tanpa sengaja akan dinyatakan pailit.
Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan pemberesan
atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut. Tahap likuidasi wajib dilakukan ketika sebuah
Perseroan dibubarkan, dimana pembubaran Perseroan tersebut bukanlah akibat dari
penggabungan dan peleburan. Tujuan lain dari likuidasi antara lain:
Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari
realisasi aktiva.
Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada
masing-masing sekutu dengan cara yang adil.
6
2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan
pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga dengan
proses likuidasi.
Prosedur Likuidasi :
1. Rekening –rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih
selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing – masing, sesudah
itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ;
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai, apabila ada perbedaan
antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau
kerugian harus dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan
pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar penyelesaian.
3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di
dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada
persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup
saldo debit rekening modal yang Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang
anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya
terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus
dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur extern, baru sesudah itu dibayarkan
saldo –saldo modal masing – masing anggota.
7
2. Pelunasan sisa hutang kepada kreditur oleh salah satu pemilik. Pelunasan hutnag ini
boleh dilakukan oleh anggota yang mengalami defisit saldo modalnya maupun oleh
anggota yang masih mempunyai hak klaim di dalam perusahaan, tetapi tetap harus
mengutamakan hak kreditur utuk melunasisemua hutang yang dimilki oleh
persekutuan.
Apabila rugi realisasi aktiva lain lain sedemikian besarnya sehingga mengakibatkan jumlah
uang tunai tidak cukup untuk melunasi hutang trhadap kreditur, sedang anggotan persekutuan
juga tidak memiliki kemampuan yang sama utuk memenuhi kewajiban, maka perlu diadakan
penyidikan terhadap posisi hutang dan harta, karena ini menyangkut hak kreditur perusahaan
dan hak kreditur pribadi anggota, antara lain :
1. Hak untuk para kreditur perusahaan antara lain adalah berhak sepenuhya untuk menerima
pembayarab kembali atas piutangnya, dari hasil penjualan ( realisasi ) aktiva perusahaan
sampai dengan jumlah piutang yang bersangkutan
2. Hak untuk kreditur anggota antara lain adalah kreditur pribadi anggota berhak sepenuhnya
untuk menerima pembayaran kembali dari hasil penjualan harta pribadi pemilik sampai dengan
jumlah piutnag yang bersangkutan.
Metode Likuidasi :
Likuidasi sekaligus
Likuidasi bertahap / berangsur
8
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp.
150.000.000, jadi hanya bonus.
Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal sekutu baru yang disetor
(45% > 40%) jadi bonus untuk sekutu baru.
Modal yang disetor oleh Ani Rp. 60.000.000
Kepentingan Ani = 45% * Rp. 150.000.000 = Rp. 67.500.000
Bonus untuk sekutu baru Rp. 7.500.000
Jurnal persekutuan atas masuknya Ani:
Kas Rp. 60.000.000
Modal Selvi Rp. 3.000.000
Modal Hendry Rp. 4.500.000
Modal Ani Rp. 67.500.000
1. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya
sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Contoh 2:
Persekutuan Selvi dan Lili mempunyai setoran modal masing-masing sebesar Rp. 125.000.000
dan Rp. 175.000.000, dengan membagi laba-rugi 2 : 3. Siska diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp. 175.000.000, kepentingan Siska pada
persekutuan sebesar 25% dan total modal yang diinginkan pada persekutuan baru Rp.
500.000.000. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai barang dinilai wajar sebesar Rp.
150.000.000
Perhitungan:
Modal Selvi Rp. 125.000.000 27,78%
Modal Lili Rp. 175.000.000 38,89%
Modal Siska Rp. 150.000.000 33,33%
Jumlah Rp. 450.000.000 100%
9
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor
(Rp. 500.000.000 / Rp. 450.000.000), maka timbul bonus dan goodwill. Kepentingan sekutu
baru lebih kecil dengan modal yang disetor
(25% < 33,33%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Setoran Siska Rp. 150.000.000
Kepentingan Siska = 25% * Rp. 500.000.000 = Rp. 125.000.000
Bonus untuk sekutu lama Rp. 25.000.000
Total modal yang diinginkan Rp. 500.000.000
Total modal yang disetor Rp. 450.000.000
Goodwill untuk sekutu lama Rp. 50.000.000
Total bonus dan goodwill untuk sekutu lama Rp. 75.000.000
Jurnal persekutuan atas masuknya Siska:
Persediaan barang dagang Rp. 150.000.000
Goodwill Rp. 50.000.000
Modal Selvi Rp. 30.000.000
Modal Lili Rp. 45.000.000
Modal Siska Rp. 125.000.000
2. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya
sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu baru.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus pemberesan dengan
cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian
sisa harta atau utang diantara para pemilik.
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Proses
likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UndangUndang
tentang Kepailitan. Aturan dalam mendistribusikan aktiva dalam likuidasi persekutuan dibuat
bertingkat sesuai prioritas:
1) jumlah yang terhutang kepada negara.
2) jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu.
3) jumlah yang dipinjam dari sekutu selain untuk modal dan laba.
4) jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya.
Proses likuidasi Pada umumnya likuidasi persekutuan (partnership liquidation) melibatkan hal –
hal sebagai berikut :
mengonversi aktiva nonkas menjadi kas
mengakui keuntungan dan kerugian serta mengikuilidasi beban yang terjadi selama Periode
likidasi
menyelesaikan semua kewajiban
mendistribusikan kas kepada para sekutu sesuai dengan saldo akhir akun modalnya
Jika bisnis dilikuidasi karena kebangkrutan, maka dana yang terkumpul pertama kali digunakan
untuk membayar kreditor; jika ada sisa kas setelah kreditur dibayar, jumlah sisa dibagikan di antara
pemegang saham atau invstor. Urutan preferensi untuk dibayar ketika entitas dilikuidasi (dikenal
sebagai prioritas klaim) adalah sebagai berikut:
11
Pemegang saham biasa
Harga yang diterima untuk aset perusahaan bisa lebih rendah dari yang diharapkan jika penjualan
dilakukan secara terburu-buru.
Ini karena penjual tidak memiliki cukup waktu untuk menemukan kumpulan pembeli potensial
terbesar, sehingga beberapa pembeli yang dihubungi dapat menawar lebih rendah dan tetap
berharap untuk mencapai tawaran yang menang.
Akibatnya, hasil likuidasi yang umum adalah tidak ada sisa dana yang tersisa untuk dibayarkan
kepada pemegang saham. Ini mungkin juga berarti bahwa tidak ada cukup uang tunai bahkan untuk
membayar kreditor. Jika demikian, kreditur terjamin dibayar terlebih dahulu, dan rencana
pembayaran yang dikurangi digunakan untuk membayar dana yang tersisa kepada kreditor tanpa
jaminan.
3.2. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para
pembaca, agar sekiranya mau memberikan pendapat yang sehat dan bersifat membangun demi
kemajuan penulisan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13