Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Likuidasi Persekutuan Sekaligus”


Tugas ini disusun guna memenuhi tugas Akuntansi Keuangan Lanjutan
D o s e n P e n g a m p u : K h o l i d a A ti y a t u l M a u l a , S E . , A k t . , M . S i

Disusun oleh :

Frida Aulia Fajrin (1810630110070)


Ryski Dian Nugraha (1810630110072)
Rena Aulia Firdaus (1810630110087)
Tri Aniah (1810630110091)

Kelas : 5A

Semester 5

PROGRAM STUDI D3-AKUTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG

2020

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................


2 . 1 P e n g e r ti a n L i k u i d a s i ................................................................................
2.2 Tujuan Likuidasi
2 . 3 P r o s e s L i k u i d a s i .........................................................................................
2 . 4 T a h a p – T a h a p L i k u i d a s i .........................................................................
2 . 5 L i k u i d a s i S e c a r a L a n g s u n g / S e k a l i g u s ...............................................
2 . 6 R e a l i s a s i A k ti v a .........................................................................................
2 . 7 B e b a n L i k u i d a s i ..........................................................................................
2 . 8 C o n t o h K a s u s L i k u i d a s i S e k a l i g u s .......................................................
2 . 9 L a ti h a n S o a l K a s u s ...................................................................................
B A B I I I . P E N U T U P ...................................................................................................
3 . 1 K e s i m p u l a n .........................................................................................................

D A F T A R P U S T A K A ..................................................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema “ Likuidasi Persekutuan Sekaligus“ yang
dapat menjadi acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran
Akuntansi Keuangan Lanjutan.
Terimakasih kepada rekan – rekan yang telah berpartisipasi menyelesaikan makalah ini
sehingga dapat memenuhi tugas yang telah diberikan. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang. Kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Karawang,15 April 2020

3
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


System likuidasi merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau
perubahan terhadap perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya
dan tidak mampu untuk membayar segala kerugian tersebut. Sehingga perusahaan
tersebut dengan terpaksa memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan
kinerja perusahaannya agar tidak menimbulkan resiko-resiko yang mungkin saja dapat
terjadi, resiko merupakan aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan
merupakan factor penting dalam dunia bisnis. Resiko merupakan kemungkinan
penyimpangan harapan yang tidak menguntungkan yaitu ketidakpastian suatu peristiwa
yang tidak diinginkan. Dengan masuknya seseorang sekutu kerja yang baru atau
keluarnya sekutu kerja atau meninggalnya seseorang sekutu maka akan membubarkan
persetujuan bersama persekutuan. Suatupersekutuan dikatakan bubar apabila
persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan
tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jikasalah seorang
sekutu meninggal dunia. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang
parasekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Likuidasi
2. Apa ujuan Likuidasi
3. Bagaimana proses Likuidasi
4. Apa saja tahap – tahap Likuidasi
5. Apa pengertian Likuidasi Secara Langsung
6. Bagaimana realisasi Aktiva
7. Apa saja yang menjadu beban Likuidasi

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
2. Mampu menjelaskan tentang pengertian dan tujuan Likuidasi
3. Mampu menjelaskan bagaimana proses dan tahapan likuidasi
4. Memahami pengertian likuidasi secara langsung
5. Memahami bagaimana realisasi aktiva ketika Likuidasi
6. Mengetahui apa saja beban – beban ketika likuidasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LIKUIDASI


Menurut Beam (2000, hal 625), disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan
sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi,
persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga
berhenti/bubar secara bisnis. Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi.
Likuidasi merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau perubahan
terhadap perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya dan tidak
mampu untuk membayar segala kerugian tersebut. Sehingga perusahaan tersebut dengan
terpaksa memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja perusahaannya
agar tidak menimbulkan risiko-risiko yang mungkin saja dapat terjadi, Risiko merupakan
aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan faktor penting dalam
dunia bisnis. Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan harapan yang tidak
menguntungkan, yaitu ketidakpastian suatu peristiwa yang tidak diinginkan.
Pembubaran persekutuan dapat disebabkan oleh:
1. Salah seorang sekutu menghendaki pembubaran
2. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dan ahli warisnya tidak menyetujui untuk
melanjutkan persekutuan
3. Perselisihan intern diantara sekutu
4. Salah seorang sekutu dinyatakan pailit
2.2 TUJUAN LIKUIDASI
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta
pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang tentang Kepailitan.
2.3 PROSES LIKUIDASI
Proses likuidasi pada umumnya likuidasi persekutuan (partnership liquidation)
melibatkan hal – hal sebagai berikut :
1) Mengonversi aktiva nonkas menjadi kas,

6
2) Mengakui keuntungan dan kerugian serta mengikuilidasi beban yang terjadi selama
periode likidasi,
3) Menyelesaikan semua kewajiban,
4) Mendistribusikan kas kepada para sekutu sesuai dengan saldo akhir akun modalnya.
Deskripsi umum dari proses likuidasi ini mengansumsikan hal – hal sebagai berikut:
a) Persekutuan bersifat solven (yaitu aktiva persekutuan melampaui kewajiban
persekutuan),
b) Semua sekutu memiliki ekuitas dalam aktiva bersih persekutuan,
c) Tidak ada saldo pinjaman yang beredar kepada setiap sekutu yang ada,
d) Semua aktiva dikonversi menjadi kas sebelum kas didistribusikan kepada para
sekutua pabila asumsi – asumsi tersebut diabaikan, proses likuidasi akan menjadi
semakin kompleks.
2.4 TAHAP – TAHAP LIKUIDASI
Tahap-Tahap LikuidasiDalam hal terjadinya pembubaran Perseroan sesuai yang
tercantum dalam pasal 142 ayat (1) Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”), maka Pasal 142 ayat (2) huruf a UUPT menentukan bahwa setelah
pembubaran perseroan karena alasan-alasan yang dimaksud dalam pasal 142 ayat (1) UUPT
wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator. Berikut ini adalah
tahap – tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 147
sampai dengan pasal 152 UUPT:
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan terhitung sejak
tanggal pembubaran Perseroan, dalam jangka waktu palinglambat 30 (tiga puluh)
hari, Likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor mengenai
pembubaran Perseroan dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya, Likuidator juga wajib memberitahukan pembubaran Perseroan
kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan bahwa Perseroan dalam
likuidasi. (Pasal 147 ayat (1) UUPT). Kemudian, likuidator melakukan
pemberitahuan kepada kreditor dalam Surat Kabar dan Berita Negara
Republik Indonesia. Sebagaimana yang dimaksud diatas, pemberitahuan harus

7
memuat pembubaran Perseroan dandasar hukumnya; nama dan alamat likuidator;
tata cara pengajuan tagihan danjangka waktu pengajuan tagihan. Jangka waktu
pengajuan tagihan tersebut adalah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
pengumuman pembubaran Perseroan. Dalam hal pemberitahuan kepada
Menteri tentang pembubaran Perseroan, likuidator wajib melengkapi dengan bukti
dasar hukum pembubaran Perseroan dan pemberitahuan kepada kreditor dalam
surat kabar. (Pasal 147ayat (2), (3) dan (4) UUPT). Apabila pemberitahuan kepada
kreditor dan Menteri belum dilakukan, pembubaran Perseroan tidak berlaku
bagi orang ketiga. Jika likuidator lalaimelakukan pemberitahuan tersebut,
likuidator secara tanggung renteng dengan Perseroan bertanggung jawab atas
kerugian yang diderita pihak ketiga. (Pasal148 ayat (1) dan (2) UUPT).
2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan Selanjutnya, menurut Pasal
149 ayat (1) UUPT, kewajiban likuidator dalam melakukan pemberesan harta
kekayaan Perseroan dalam proses likuidasi harusmeliputi pelaksanaan:
a) Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan utang Perseroan
b) Pengumuman dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia
mengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi.
c) Pembayaran kepada para kreditor.
d) Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham.
e) Tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.
Kemudian dalam hal likuidator memperkirakan bahwa utang Perseroan
lebihbesar daripada kekayaan Perseroan, likuidator wajib mengajukan
permohonan pailit Perseroan, kecuali peraturan perundang-undangan
menentukan lain dansemua kreditor yang diketahui identitas dan alamatnya,
menyetujui pemberesandilakukan di luar kepailitan. (Pasal 149 ayat (2)
UUPT).3.

8
3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor. Kreditor dapat mengajukan keberatan atas
rencana pembagian kekayaan hasillikuidasi dalam jangka waktu paling lambat 60
(enam) puluh hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran Perseroan.
Dalam hal pengajuan keberatan tersebut ditolak oleh likuidator, kreditor dapat
mengajukan gugatan kepengadilan negeri dalam jangka waktu paling lambat
60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal penolakan (Pasal 149 ayat
(3) dan (4)). Kemudian kreditor yang mengajukan tagihan sesuai dengan
jangka waktutersebut, dan kemudian ditolak oleh likuidator dapat mengajukan
gugatan kepengadilan negeri dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam
puluh) hariterhitung tanggal penolakan, sebaliknya kreditor yang belum
mengajukan tagihannya dapat mengajukan melalui pengadilan negeri dalam jangka
waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak pembubaran perseroan diumumkan (Pasal 150
ayat(1) dan (2)). Tagihan yang diajukan kreditor tersebut dapat dilakukan dalam hal
terdapat sisa kekayaan hasil likuidasi yang diperuntukkan bagi pemegang
saham. Dengan demikian pemegang saham wajib mengembalikan sisa
kekayaan hasil tersebut secara proposional dengan jumlah yang diterima
terhadap jumlah tagihan (Pasal 150 ayat (3), (4) dan (5) UUPT). Apabila
dalam hal likuidator tidak dapat melaksanakan kewajibannya sepertiyang diatur,
atas permohonan pihak yang berkepentingan atau atas permohonan
kejaksaan ketua pengadilan negeri dapat mengangkat Likuidator baru dan
memberhentikan likuidator lama. Pemberhentian likuidator tersebut,dilakukan
setelah yang bersangkutan dipanggil untuk didengar keterangannya (Pasal 151 ayat
(1) dan (2) UUPT).
4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator. Likuidator bertanggung jawab kepada
RUPS atau pengadilan yangmengangkatnya atas likuidasi Perseroaan yang
dilakukan dan curator bertanggung jawab kepada hakim pengawas atas
likuidasi Perseroan yang dilakukan (Pasal 152 ayat (1) UUPT).
5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi Kemudian, likuidator wajib memberitahukan
kepada Menteri dan mengumumkan hasil akhir proses likuidasi dalam Surat

9
Kabar setelah RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan kepada
likuidator atau setelah pengadilanmenerima pertanggung jawaban likuidator
yang ditunjuknya. Ketentuan tersebutberlaku juga bagi kurator yang pertanggung
jawabannya telah diterima olehhakim pengawas (Pasal 152 ayat (3) dan (4)
UUPT).Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum Perseroan dan
menghapusnama Perseroan dari daftar Perseroan, setelah ketentuan
sebagaimanadimaksud pada Pasal 152 ayat (3) dan ayat (4) dipenuhi. Ketentuan ini
berlakujuga bagi berakhirnya status badan hukum Perseroan karena
Penggabungan,Peleburan atau Pemisahan (Pasal 152 ayat (5) dan (6)
UUPT).Selanjutnya, pemberitahuan dan pengumuman sebagaimana dimaksud
Pasal152 ayat (3) dan (4) UUPT dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 30
(tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal pertanggungjawaban likuidator atau
kuratorditerima oleh RUPS, pengadilan atau hakim pengawas (Pasal 152 ayat
(7)UUPT).
2.5 LIKUIDASI SECARA LANGSUNG/ SEKALIGUS
Likuidasi persekutuan secara sekaligus (lump-sum liquidation) merupakan suatu proses
likuidasi di mana seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat
pendek, kreditor eksternal dibayar, dan pembayaran tunggal secara gabungan dilakukan
kepada para sekutu atas bagian modal yang disetorkan.
2.6 REALISASI AKTIVA
Pada umumnya, sebuah persekutuan mengalami kerugian saat menjual aktivanya.
Persekutuan bisa melakukan “cuci gudang karena akan tutup” di mana persediaan
harganya diturunkan dari harga jual normal dengan maksud untuk mendorong penjualan
dengan segera. Sering kali, persediaan dijual pada perusahaan yang mengkhususkan diri
untuk membeli aktiva dari perusahaan yang mengalami likuidasi.
Piutang usaha umumnya ditagih oleh persekutuan. Kadang kala persekutuan
menawarkan potongan tunai dalam jumlah besar untuk pembayaran piutang yang tepat
waktu yang penagihannya justru dapat menunda proses terminsasi persekutuan.
Alternative lain adalah piutang usaha tersebut dijual kepada perusahaan “anjak piutang”,

10
yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembelian piutang uasaha dan dengan
segera membayar utang tunai kepada pihak penjual piutang. Persekutuan mencatat
penjualan piutang tersebut seperti halnya penjualan aktiva yang lain. Secara umum, pihak
anjak piutang hanya membeli piutang usaha perusahaan yang paling baik dengan harga
dibawah nilai tercatat, namun beberapa anjak piutang masih berminat untuk membeli
sluruh piutang dan membayar dengan harga yang jauh dibawah nilai tercatatnya.
Sebelum dilakukan distribusi aktiva kepada para sekutu, baik kewajiban atau kreditor
eksternal harus dibayar secara penuh atau dana yang diperlukan untuk itu ditempatkan
dalam sebuah akun penampung. Pihak penampung, yang biasanya dalah bank,
menggunakan dana tersebut hanya untuk pembayaran kewajiban persekutuan.
2.7 BEBAN LIKUIDASI
Proses likuidasi biasanya dimulai dengan menjadwalkan aktiva dan kewajiban
persekutuan yang diketahui. Nama dan alamat kreditor dan jumlah yang terutang dari
masing-masing pihak harus dicatat. Kreditor yang belum terjadawal akan diketahui selama
proses likuidasi. Proses likuidasi melibatkan beberapa beban seperti biaya hukum dan
akuntansi tambahan. Persekutuan juga menanggung biaya penghentian usaha, seperti biaya
iklan khusus dan biaya mencari agen penjual peralatan yang khusus. Beban ini dialokasikan
terhadap akun modal para sekutu dalm rasio distribusi laba dan rugi.

11
2.8 CONTOH ILUSTRASI LIKUIDASI SEKALIGUS

PERSEKUTUAN ABC
Neraca Saldo
Per Tanggal 1 Mei 20X5
Kas $ 10.000
Aktiva Nonkas 90.000
Kewajiban $ 40.000
Utang Pinjaman pada Sekutu Cha 4.000
Modal, Alt (40%) 34.000
Modal, Blue (40%) 10.000
Modal, Cha (20%) 12.000
Total $ 100.000 $ 100.000

Dalam kasus ini, ekuitas pemilik adalah jumlah akun modal sekutu, jadi:
Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik
100.000 – 44.000 = 56.000

Kasus 1. Persekutuan Masih Soven dan Tidak Timbul Defisit pada Akun Modal Sekutu
Akun nonkas dijual dengan harga $80.000 pada tanggal 15 Mei 20X5 dengan kerugian
sebesar $50.000 didistribusikan kepada para sekutu pada tanggal 30 Mai 20X5.
Observasi penting lainnya sebagai berikut:
1. Saldo sebelum likuidasi diperoleh dari neraca saldo tanggal 1 Mei 20X5
2. Kerugian sebesar $10.000 didistribusikan langsung terhadap akun modal para sekutu
3. Kreditor eksternal dibayarkan sebelum terdapat aktiva yang didistribusikan kepada para
sekutu
4. Secara teknis utang pinjaman kepada sekutu Cha dibayarkan sebelum pembayaran saldo
modal dilakukan kepada para sekutu
5. Saldo pascalikuidasi sebesar nol, yang menandakan seluruh akun telah ditutup

12
Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan merupakan dasar untuk ayat jurnal yang
mencatat proses likuidasi sebagai berikut:
 15 Mei 2020 (Realisasi seluruh aktiva nonkas Persekutuan ABC dan didistribusikan kerugian
$10.000 dengan menggunakan rasio laba dan rugi)
Kas 80.000
Modal, Alt 4.000
Modal, Blue 4.000
Modal, Cha 2.000
Aktiva Nonkas 90.000

 20 Mei 2020 (Pembayaran kepada kreditor)


Kewajiban 40.000
Kas 40.000

 30 Mei 20X5 (Pembayaran sekaligus kepada para sekutu)

Utang pinjaman, Cha 4.000


Modal, Alt 30.000
Modal, Blue 6.000
Modal, Cha 10.000
Kas 50.000

13
PERSEKUTUAN ABC
Laporan Realisasi Likuidasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus

Uang Saldo Modal


Aktiva Kewajiba
Kas Pinjaman Alt Blue Cha
Nonkas n
Pada Cha (40%) (40%) (20%)

Saldo sebelum
10.000 90.000 (40.000) (4.000) (34.000) (10.000) (12.000)
likuidasi
Penjulan aktiva
dan distribusi
80.000 (90.000) 4.000 4.000 2.000
kerugian sebesar
10.000
90.000 0 (40.000) (4.000) (30.000) (6.000) (10.000)
Pembayaran
untuk kreditor (40.000) 40.000
eksternal
50.000 0 0 (30.000) (6.000) (10.000)
Pembayaran
sekaligus kepada
sekutu:
Utang pinjaman
(4.000) 4.000
sekutu
Modal Sekutu (46.000) 30.000 6.000 10.000
Saldo setelah
0 0 0 0 0 0 0
likuidasi

LATIHAN SOAL KASUS


Kasus 2. Persekutuan Masih Solven dan Timbul deficit pada Akun Modal Sekutu

14
Defisit dalam akun modal sekutu dapat terjadi jika saldo kredit akun modal sekutu terlampau
rendah untuk dapat menanggung bagian kerugisn yang ditentukan. Deficit modal dapt terjadi
kapan saja selama proses likuidasi. Deficit tersenut dapat dihilangkan melalui salah satu dari
dua cara berikut:
1. Para sekutu menginvestasikan kas atau aktiva lain untuk mengeliminsaikan difisit modal
2. Deficit modal sekutu didistribusikan kepada sekutu yang lain berdasarkan rasio pembagian
laba dan rugi yang terjadi

Distribusi sekaligus berikut menggambarkan poin-poin ini:


1. Laporan keungan pribadi ketiga sekutu

Alt Blue Cha

Aktiva pribadi 150.000 12.000 42.000

Kewajiban pribadi (86.000) (16.000) (14.000)

Kekayaan (deficit) bersih 64.000 (4.000) 28.000

2. Aktiva nonkas persekutuan dijual seharga 35.000 pada tanggal 15 Mei 20X5, dan kerugian
sebesar 55.000 dialokasikan pada akun modal para sekutu
3. Kreditor eksternal dibayar sebesar 40.000 pada tanggal 20 Mei 20X5
4. Sisa kas sebesar 5.000 didistribusikan kepada para sekutu sebagai pembayaran sekaligus
pada tanggal 30 Mei 20X5

PERSEKUTUAN ABC
Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus

15
Kas Aktiva Kewajib Uang Saldo Modal
Nonkas an Pinjam Alt Blue Cha
an (40%) (40%) (20%)
Pada
Cha

Saldo sebelum likuidasi

Penjulan aktiva & distribusi


kerugian 55.000

Pembayaran pada kreditor


ekternal

Distribusi deficit sekutu


yang tidak solven:

40/60 x 12.000

20/60 x 12.000

Penghapusan deficit Cha


dengan utang pinjaman

Pembayaran sekaligus pada


sekutu:

Uang pinjaman sekutu

Modal sekutu

Saldo setelah likuidasi

BAB III
16
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran
kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada para
pemegang saham (Persero)”. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk
melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.
Berikut ini adalah tahap-tahap pembubaran persekutuan :
a. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan
b. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan
c. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
d. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator
e. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi
Likuidasi secara langsung/ sekaligus
Likuidasi persekutuan secara sekaligus (lump-sum liquidation) merupakan suatu proses
likuidasi di mana seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat
pendek, kreditor eksternal dibayar, dan pembayaran tunggal secara gabungan dilakukan
kepada para sekutu atas bagian modal yang disetorkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/kelompok-2-persekutuan-likuidasi.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-likuidasi-persekutuan.html

https://dokumen.tips/documents/likuidasi-sekaligus.html

https://www.scribd.com/doc/61974932/LIKUIDASI-SEKALIGUS

18

Anda mungkin juga menyukai