Npm : 1810630110087 Kelas : 5A Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan D3 Akuntansi
Resume Bab 2 “Likuidasi Korporasi”
Pengertian Likuidasi Korporasi
Likuidasi perusahaan merupakan proses yang dimulai oleh suatu bisnis untuk mengakhiri operasinya dan menjual harta yang tersisa untuk melunasi utang. Sisi Akuntansi Terhadap Likuidasi Korporasi o Dari sisi akuntansi dan pelaporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia belum mengatur secara spesifik terkait likuidasi korporasi. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2015) tentang Penyajian Laporan Keuangan, korporasi sebagai entitas akuntansi menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha (going concern) kecuali apabila manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan. Sisi Prosedur Likuidasi Dari sisi prosedur likuidasi, terdapat UUPT yang mengatur tentang pembubaran, likuidasi, dan berakhirnya status badan hukum perseroan. Aturan mengenai pembubaran sebuah korporasi harus diikuti dengan likuidasi diatur dalam pasal 142 UUPT, akan tetapi UUPT belum mengatur secara eksplisit mengenai mekanisme pembubaran Perseroan Terbatas tersebut (Ikhrami, 2017). Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam likuidasi korporasi 1. Sisa harta perusahaan, harta perusahaan tidak boleh dijual harus disita, 2. Memindahkan harta dan kewajiban dari buku perusahaan ke buku curator, selisih masuk estate equity 3. Membuat laporan keadaan (statement of affair), pada umumnya berisi tentang hutang-hutang apa sajs yang dibayarkan dengan harta perusahaan: a) Statement of affair asset b) Statement of affair liability 4. Konversi aset non cash menjadi cash, rugi/laba, pendapatan/beban, +/- estate equity 5. Membuat laporan keuangan a) Penerimaan dan pengeluaran kas b) Perubahan ekuitas c) Neraca 6. Distribusi kas a) Pembayaran hutang yang dijamin, harus dibayar terlebih dahulu. Contoh hipotek, mortgage. Utang dijamin penuh/sebagian. Kalua sebagian missal hutang 40, harta dijamin 30, cash 10 bantu bayar hutang tidak prioritas. Misal hutang dijamin 50, penjualan harta dijamin 10, maka sisa hutang dijamin 40 masuk hutang tidak prioritas. b) Hutang prioritas, dibagi secara proporsional. Hutang gaji karyawan, Hutang pajak, Pendapatan diterima dimuka, biaya likuidasi c) Hutang tidak prioritas. Hutang dagang, hutang yang tidak dijamin
Akuntansi likuidasi korporasi dibawah trusree
o likuidasi korporasi terdapat trustee (curator) yang memiliki kewajiban mengubah aset korporasi menjadi uang tunai, dan mendistribusikan hasilnya sesuai dengan prioritas klaim. o Pihak trustee memeriksa bukti-bukti klaim kreditur terhadap perusahaan debitur yang pailit, yaitu aset neto debitur. Pihak trustee yang mengambil alih hak aset debitur dalam proses likuidasi harus membuaut laporan keuangan berkala yang diperuntukan bagi pengadilan niaga, yang melaporkan kemajuan proses likuidasi dan hubungan fidusia. o Pihak trustee tidak mengalihkan kewjiban debitur karena masih tetap menjadi tanggung jawab perusahaan debitur secara hukum.