Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu:1. Drs. La Hanu, M.

Si
2. Ulfa Nurhayani, SE, M.Si

Konsolidasi Pada Tanggal Akuisisi

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan

Disusun Oleh:
Komni Septrida Tumanggor 7161142014
Betty Kristina Simanjuntak 7161142007
Farida Sari Br Sitepu 7163142013
Indah Febrianti 7163142019
Kelas C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami berbagai
macam nikmat, sehingga sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Konsolidasi pada tanggal akuisisi” dengan tepat waktu.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami hanturkan kepada Bapak, Ibu Dosen dan teman-
teman yang banyak membantu dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari di dalam
penyusunan Tugas Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal penyusunannya.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon
kritik dan saran kepada kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat Tugas Makalah ini dan
semoga tugas ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, dan orang
lain.

Medan, 04 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan


penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka.
Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan pembeli,
konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan yang
bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing.
Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan
akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya
memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan
yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda
terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini masih menjalankan operasinya masing-
masing. Yang terjadi adalah akan muncul akun resiprokal pada masing-masing perusahaan
yang bergabung ini. Untuk itulah dibuat laporan keuangan konsolidasi.

Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan


prinsip akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil
operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi
sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah
mengalami proses eliminasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang bagaimana laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil
operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi
sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah
mengalami proses eliminasi.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui laporan
keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang
memliki hubungan istimewa menjadi sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari
satu entitas, tentu saja setelah mengalami proses eliminasi.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI
Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip
akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan
posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi sebuah
laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah mengalami
proses eliminasi.
1. Kertas kerja konsolidasi

Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk


menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi
dan untuk menyesuaikan saldo gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan
seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk
diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap
perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai pembukuan mereka sendiri-sendiri.
Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1) Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas
entitas.

2) Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap
subkolom menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri

3) Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan
terpisah yang akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang
akan muncul jika entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan
legal . agar tidak bercampur dengan ayat jurnal umum, ayat jurnal eliminasi
diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul
di kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan perusahaan
manapun

4) Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari
entitas-entitas yang akan dikonsolidasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut:

Nama Pos Data Neraca Percobaan Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi


Entitas Induk Entitas Anak Debet Kredit

2. Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh

Contoh kasus:
Alim corp. membeli seluruh saham deeny company pada tanggal 1 januari dan sesaat
setelahnya langsung menyusun neraca konsolidasi . Berikut disajikan neraca terpisah
kedua entitas tersebut sebelum akuisisi:
Alim corp Deny company
Aktiva
Kas 700.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Persediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan peralatan 1.600.000 1.200.000
Akmulasi penyusutan (800.000) (600.000)
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas dan saham 2.200.000 1.000.000

Selanjutnya, semua ayat jurnal dan ayat jurnal eliminasi dalam materi ini akan
diberi nomor berurut. Ayat jurnal eliminasi yang muncul di kertas kerja akan dibahas
dalam teks.
3. Kepemilikan penuh dibeli pada nilai buku

Dari contoh diatas, alim membeli saham deeny 100% saham biasa beredar
seharga $600.000. pada saat penggabungan usaha, nilai wajar yang masing-masing
aktiva dan kewajiban deeny sama dengan nilai buku yang disajikan dalam tabel diatas.
Harga beli saham sebesar $600.000( 400.000+200.000). alim mencatat akuisisi saham
di pembukuannya pada tanggal penggabungan usaha dengan ayat jurnal sebagai
berikut:
1 januari 20X1
Investasi –saham deeny 600.000
Kas 600.000
Berikut neraca kedua entitas sesaat setelah akuisisi:
Alim corp Deny company
Aktiva
Kas 700.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Persediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan peralatan 1.600.000 1.200.000
Akmulasi penyusutan (800.000) (600.000)
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas dan saham 2.200.000 1.000.000

Kertas kerja konsolidasinya dapat dibuat sebagai berikut :


Pos Data Neraca Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi
Alim Deny Debet Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
Persediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 430.000
Bangunan dan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
peralatan
Akumulasi (800.000) (600.000) 1.400.000
penyusutan
Investasi-saham 600.000 600.000a
deny
Total aktiva 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
Kewajiban dan
ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total ekuitas 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
dan ekuitas

Ayat jurnal eliminasi investasi:


E(a) Saham biasa-deeny 400.000
Laba ditahan 200.000
Investasi-saham deeny 600.000

Setelah dieliminasi, neraca konsolidasi dapat disajikan sebagai berikut:


Alim corp. and subdiaries
Neraca konsolidasi
1 januai 20x1
Aktiva Kewajiban
Kas 200.000 Utang usaha 400.000
Piutang usaha 250.000 Utang obligasi 600.000
Persediaan 320.000 Ekuitas pemegang saham
Tanah 430.000
Bangunan dan 2.800.000 Saham biasa 1.000.000
peralatan
Akumulasi 1.400.000 Laba ditahan 600.000
penyusutan

Total aktiva 3.200.000 Total kewajiban dan 3.200.000


ekuitas

4. Kepemilikan penuh dibeli diatas nilai buku

Harga saham suatu persahaan biasanya dipengaruhi banyak factor, termasuk


didalamnya aktiva bersih, profitabilitas perusahaan, dan kondisi pasar secara umum.
Pada saat membeli saham perusahaan lain, tidak beralasan akan mengharapkan harga
beli sama dengan nilai buku saham yang diakuisisi. Berikut beberapa alasan mengapa
harga beli saham suatu perusahaan lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut:
1) Kesalahan dan penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.

Jika pembukuan anak perusahaan diteliti, sangat mungkin kita akan menemukan
adanya kesalahan dan penghapusan yang mengkibatkan timbilnya selisih antara
nilai buku dengan nilai wajar. Ketidaksesuaian itu biasanya disebabkan karena anak
perusahaan tidak mengikuti prinsip akuntansi berlaku umum untu aktivitas
pencatatannya. Untuk menghapus ketidaksesuaian itu, maka anak perusahaan
dikoreksi dan setelah anakperusahaan dinyatakan sesuai dengan PABU, maka
tidaka ada lagi bagian diferensial yang disebabkan kesalahan dan penghilangan
tersebut.
2) Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku dari aktiva bersih anak perusahaan yang
dapat diidentifikasi

Dalam banyak kasus, nilai wajar suatu aktiva yang diakuisisi lebih tinggi dari
nilai bukunya. Akibatnya, harga beli lebih tinggi dari nilai buku saham yang
diakuisisi. Prosedur konsolidasi mewajibkan menyusu neraca konsolidasi harus
berdasakan nilai wajar aktiva tersebut. Untuk mencapai nilai wajar aktiva dapat
digunakan dua cara:(1) aktiva dan kewajiban direvaluasi langsung dari pembukuan
anak perusahaan.(2)dasar akuntansi anak perusahaan dipertahankan dengan
ketentuanrevaluasi dilakukan tiap periode.
Biasanya, perusahaan akan lebih condong untuk melakukan revaluasi aktiva dan
kewajiban karena asas praktisnya, dengan syarat didalam perusahaan tidak ada hak
minoritas yang berpengruh signifikan (karena dari sudut pandang minoritas anak
perusahaan berkelanjutan dan dasar akuntansi tidak boleh berubah). Namun, bila ada
hak minoritas, maka diperlukan ayat jurnal yang merevaluasi aktiva tersebut dan
mengalokasikan dierensial dalam kertas kerja konsolidasi tiap kali laporan keuangan
konsolidasi disusun.
3) Keberadaan goodwill

Pada suatu kondisi perusahaan membeli saham diatas harga total nilai wajar
aktiva anak perusahaan yang dapat diidentifikasi, tambahan pembayaran tersebut
biasanya diperlakukan sebagai pembayaran atas kemampuan laba yang tinggi
perusahaan yang diakuisisi, karena itu sisa diferensial debet akan dialokasikan ke
sebagai goodwill.
Asumsikan bahwa alim membeli saham biasa dee seharga 680.000 tunai pada
tanggal 1 januari 20X1. Dalam pembelian tersebut, dapat kita lihat bahwa alim
membayar $80.000 lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut. Terkait hl ini, alim
mencatat pembelian tersebut sebagai berikut:
Investasi-saham dee $680.000
Kas $680.000
Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus dialokasikan ke aktiva dan
kewajiban yang diakuisisi. Karena itu, jumlah tertentu yang dibayar perusahaan
tersebut harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban tertentu dan juga dialokasikan ke
goodwill bila ada kelebihan (diferensial positif) pada nilai buku anak perusahaan.
Prosedur untuk kertas kerja konsolidasi seharusnya memiliki pola yang sama
dengan kertas kerja biasa, hanya saja ada perlakuan khusus pada selisih nilai buku dan
harga beli tersebut. Pada saat harga beli lebih tinggi, maka pembuatan ayat jurnal
eliminasi harus mendebet akun diferensial yang menyamakan posisi jumlah debet dan
kredit pembelian tersebut. Lebih jelas, berikut ayat jurnal eliminasi yang dibuat entitas
konsolidasi:

E(b) saham biasa-deeny 400.000


Laba ditahan 200.000
Deferensiasi 80.000
Investasi saham deeny 680.000

Saldo yang dialokasikan ke akun deferensial dalam ayat jurnal eliminasi


tersebut selanjutnya akan dinolkan dengan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan,
tergantung nilai lebih tersebut akan dialokasikan kemana, apakah ke aktiva( alasan
kedua munculnya diferensial positif) atau ke goodwill(syarat ketiga).
Bila dialokasikan ke aktiva seperti syarat kedua ,tanah misalnya, maka akan
muncul ayat jurnal penyesuaian dan neraca sebagai berikut:
E(c) tanah 80.000
Diferensial 80.000
Pos Data neraca Ayat jurnal eliminasi Konsolidasi
Alim Deny Debet Kredit
Kas 20.000 100.000 120.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
Persediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 80.000c 430.000
Bangunan dan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
peralatan
Akumulasi (800.000) (600.000) 1.400.000
penyusutan
Investasi- 680.000 680.000a
saham deny
Diferensial 80.000a 80.000c
Total aset 2.200.000 1.000.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang 400.000 200.000 600.000
obligasi
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total pasiva 2.200.000 1.000.000 760.000 3.200.000

Ilustrasi Perlakuan diferensial debet


Asumsikan bahwa alim membeli saham deeny seharga $800.000 pada tanggal 1 januari 20X1
dengan menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal $200.000 serta
membayar tunai sebesar $600.000. untuk mencatat pembelian tersebut, alim melakukannya
sebagai berikut:
1 jan 20X1
Investasi-saham deeny 800.000
Utang obligasi 200.000
Kas 600.000

Berikut neraca deeny pada 1 jan 20X1


Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai wajar
dan nilai buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Persediaan 120.000 150.000 30.000
Tanah 80.000 200.000 120.000
Bangunan dan 1.200.000
peralatan 580.000
Akumulasi (600.000) (20.000)
penyusutan
1.000.000 1.130.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 270.000 (70.000)
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekiutas dan 1.000.000 470.000 60.000
ekuitas

Total harga beli sebesar $800.000 lebih tinggi 200.000 dibandingnilai buku
aktiva bersih deeny (nilai total aktiva dikurangi kwajiban) sehingga terdapat difernsial
sebesar itu. Total nilai wajar dari aktiva bersih dan dapat didentifikasi adalah $ 660.000.
jumlah selisih lebih total harga beli dengan nilai wajar aktiva bersih adalah $140.000 .
jumlah tersebut kemudian dialokasikan ke goodwill dalam neraca konsolidasi.
Pos Data neraca Ayat jurnal eliminasi Konsolidasi
Alim Deny Debet Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang usaha 150.000 100.000 250.000
Persediaan 200.000 120.000 30.000c 350.000
Tanah 350.000 80.000 120.000c 550.000
Bangunan dan 1.600.000 1.200.000 20.000c 2.780.000
peralatan
Goodwill 140.000c 140.000
Investasi- 800.000 800.000d
saham deny
Diferensial 200.000d 200.000c
Total debit 3.200.000 1.600.000 4.270.000
Akumulasi 800.000 600.000 1.400.000
penyusutan
Utang usaha 200.000 200.000 400.000
Utang 600.000 200.000 800.000
obligasi
Premi utang 70.000c 70.000
obligasi
Saham biasa 1.000.000 400.000 400.000d 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 200.000d 600.000
Total kredit 3.200.000 1.600.000 1.090.000 1.090.000 4.270.000

5. Kepemilikan penuh dibeli dibawah nilai buku

Ada beberapa factor yang bias menyebabkan saham dibeli dibawah nilai buku
antara lain:
1. Kesalahan pembukuan dari anak perusahaan,yang untuk perlakuan akuntansinya
ama dengan pembelian diatas nilai buku yaitu dibuatkan koreksi.

2. Selisih lebih nilai buku dengan nilai wajar aktiva yang dapat didentifikasi. Jika
terjadi seperti ini,standar akuntansi mewajibkan adanya pengakuan penurunan
nilai.

3. Berkurangnya nilai goodwill, jika ini terjadi, maka goodwill harus


dihapusbukukan.

4. Pembelian murah karena goodwill negative. Jika terdapat goodwill negative,


maka goodwill negatif tersebut harus dialokasikan kesemua aktiva yang diakuisisi
kecuali kas dan setara kas.

Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai wajar


dan nilai buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Persediaan 120.000 120.000
Tanah 80.000 90.000 10.000
Bangunan dan 1.200.000
peralatan 560.000
Akumulasi (600.000) (40.000)
penyusutan
1.000.000 970.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 200.000
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekiutas dan 1.000.000 970.000 (30.000)
ekuitas
6.Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan pengendali
Yang lebih umum terjadi, sebuah perusaahn tidak diakuisisi sepenuhnya oleh investor.
Selalu ada bagian dari hak minoritas. Maka untuk memunculkan klaim atas kepemilkan
minoritas tersebut, perusahaan kemudian melaporkannya sebagai kewajiban. Jika kepemilikan
pengendali kurang dari 100% dibeli lebih tinggi dari nilai buku, maka akan timbul difernsiasi.
Diferensial tersebut kemudian kita debet di kertas kerja dan selanujtnya dialokasikan ke aktiva
dan kewajiban anak perusahaan dengan cara yang sama dengan yang digunakan dalam kondisi
akuisisi kepemilikan penuh.
7.Utang dan piutang antarperusahaan
Semua utang dan piutang antar entitas yang akan dikonsolidasi harus dieliminasi pada
saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Dari sudut pandang entitas tunggal, suatu
perusahaan tidak dapat berutang pada dirinya sendiri.

PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Akun penilaian aktiva dan kewajiban pada saat akuisisi:
1. Akumulasi penyusutan pada tanggal akuisisi
Secara teoritis, perlakuan akuntansi yang tepat pada akumulasi penyusutan adalah anak
perusahaan adalah merevaluasinya menjadi nilai wajar pada tanggal penggbungan melalui
alokasi diferensial. Akan tetapi dalam praktiknya, eliminasi penyusutan jaran dilakukan karena
tidak mempunyai pengaruh nilai bersih aktiva dan hanya mengeliminasi akun aktiva dan kontra
aktiva yang lebih tinggi.

2. Penyisihan piutang tak tertagih


Piutang dinilai berbeda dari aktiva nonmoneter. Piutang umumnya dicerminkan sebesar nilai
legal aktiva dan dibuatkan estimasi penyisihan dalam akun kontra aktiva. Jika akun aktiva dan
akun kontra aktiva dinyatakan secara tepat dalam pembukuan anak perusahaan, kedua angka
tersebut akan dibawa pada neraca konsolidasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan
akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan
saldo gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan
yang dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak
mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai
pembukuan mereka sendiri-sendiri. Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas entitas.
2. Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap subkolom
menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
3. Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah
yang akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika
entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal . agar tidak bercampur
dengan ayat jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya.
Ayat jurnal eliminasi hanya muncul di kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi
pembukuan perusahaan manapun

4. Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari entitas-
entitas yang akan dikonsolidasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang diajukan oleh penulis
adalah; bagi perusahaan sebaiknya dalam pencatatan investasi saham perusahaan induk harus
dibuatkan neraca konsolidasi antara perusahaan induk dan perusahaan anak, agar
menggambarkan keadaan atau posisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai