Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi
Persekutuan dan Konsolidasian
Disusun oleh :
1. Zuni Astuti (15.0102.0173)
2. Ferdan Rizki Dwijatmiko (15.0102.0189)
3. Erni Wahyuni (15.0102.0213)
4. Titin Anggraeni (15.0102.0215)
Akuntansi 15C
PEMBAHASAN
Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha
perusahaannya dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa
saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua
tahap, yaitu :
1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash), tahap ini
disebut proses realisasi.
2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan pembayaran
kembali sisa modal kepada para anggota, tahap ini disebutproses likuidasi.
Contoh 1 :
Kas Aktiva Hutang Hutang Hutang Modal dan Pembagian Laba (Rugi)
Lain-lain Dagang Kepada Kepada
B D
Modal Modal Modal Modal
A B C D
(30%) (30%) (20%) (20%)
Saldo sebelum likuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000
a) Hasil penjualan 140.000 -180.000 - - - -12.000 -12.000 -8.000 -8.000
aktiva dan pembagian
laba (rugi)
b) Pembayaran kepada 150.000 - 75.000 6.000 5.000 30.000 19.500 12.500 2.000
-75.000 - -75.000 - - - - - -
kreditur
Adapun jurnal yang diperlukan untuk mencatat penjualan aktiva lain dan pembebanan
rugi penjualan kepada masing-masing anggota serta proses likuidasinya adalah sebagai
berikut :
a) Kas................................................... Rp 140.000,00
Modal, A......................................... Rp 12.000,00
Modal, B.......................................... Rp 12.000,00
Modal , C......................................... Rp 8.000,00
Modal , D......................................... Rp 8.000,00
Aktiva lain – lain.................................................... Rp 180.000,00
Contoh 2 :
Misalnya realisasi aktiva lain lain berjumlah Rp 120.000,00 sehingga mengalami
kerugian dalam realisasi sebesar Rp 60.000,00. Pembebanan kerugian dalam realisasi
sebesar Rp 60.000,00. Pembebanan kerugian realisasi aktiva lain–lain kepada masing-
masing anggota mengakibatkan saldo Tuan D tidak cukup untuk menutup kerugian yang
menjadi tanggungannya. Akan tetapi karena Tuan D mempunyai piutang kepada
persekutuan maka selisih kerugian yang tersisa harus di tutup dengan sebagian piutang
yang bersangkutan sebelum Tuan D menerima kembali pembayaran atas hak- haknya di
dalam persekutuan. Dengan lain perkataan Tuan D tidak akan menerima kembali
pembayaran sepenuhnya atas haknya yang berupa piutang kepada persekutuan. Keadaan
ini merupakan perwujudan dari tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability)
pada jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan.
Di dalam likuidasi ini Tuan D hanya akan memperoleh kembali pembayaran atas
haknya di dalam persekutuan sebesar Rp 3.000,00 seperti ternyata dalam Laporan
Likuidasi berikut ini :
Persekutuan A, B, C, D
Saldo sebelum likuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000
a) Penj.aktiva
lain-lain dan
120.000 -180.000 - - - -18.000 -18.000 -12.000 -12.000
pembagian
rugi realisasi
b) Pembayaran 130.000 - 75.000 6.000 5.000 24.000 13.500 8.500 -2.000
kepada
- - -75.000 - - - - - -
kreditur
c) Penutupan 55.000 - - 6.000 5.000 24.000 13.500 8.500 -2.000
deficit modal
D dengan
saldo - - - - -2.000 - - - 2.000
piutangnya
d) Pembayaran 55.000 - - 6.000 3.000 24.000 13.500 8.500 -
kepada para
anggota
-55.000 - - -6.000 -3.000 -24.000 -13.500 -8.500 -
Contoh 3 :
Persekutuan A, B, C, D
Saldo sebelum dilikuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000
b) Pembayaran kepada 110.000 - 75.000 6.000 5.000 18.000 7.500 4.500 -6.000
kreditur
75.000 75.000 - - - - - -
- - - - -5.000 - - - +5.000
A B C D
Saldo modal sebelum pembayaran kembali
- 6.000 - -
Kemungkinan kerugian Rp 1.000 ditanggung Tuan A,B,C 18.000 13.500 4.500 -1.000
apabila D tidak bisa memenuhi kewajibannya
+1.000
Pembayaran kembali atas hutang kepada para anggota 17.625 13.125 4.250 -
- 6.000 - -
Adapun jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat proses likuidasi tersebut adalah:
a) Kas ......................................... Rp 100.000
Modal, A................................. Rp 24.000
Modal, B................................. Rp 24.000
Modal, C................................. Rp 16.000
Aktiva lain-lain................................. Rp 180.000
Contoh 4 :
Persekutuan ABCD
Ikhtisar-Laporan Likuidasi
Kas Aktiva Hutang Hutang Hutang Modal dan pembagian laba (rugi)
lain-lain Dagang kepada kepada
Modal Modal Modal Modal
B D
A B C D
(30%) (30%) (20%) (20%)
Saldo sebelum likuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.000 10.000
a) Penjualan aktiva
dan pembebanan
80.000 -180.000 - - - -30.000 -30.000 -20.000 -20.000
kerugian
b) Pembayaran 90.000 - 75.000 6.000 5.000 12.000 1.500 500 -10.000
kepada kreditur
-75.000 - -75.000 - - - - - -
- - - - -5.000 - - - 5.000
9.750,00 5.250,00 _ _
Contoh 5.1
Persekutuan A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Kas Aktiva Hutang Hutang Hutang Modal A Modal dan Pembagian Laba (rugi)
lain lain dagang Kepada B Kepada D
Modal B Modal C Modal D
(30%)
Saldo sebelum 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 75.000 5000 42.000 10.000
likuidasi
60.000 -180.000 - - - - - -36.000 -24.000
Penjualan harta
&pembagian rugi
2) Kemungkinan cara penyelesaian yang lain ialah pelunasan segera sisa hutang
kepada kreditur oleh salah satu anggota pemilik. Pelunasan oleh anggota pemilik
itu dapat dilakukan baik anggota-anggota yang mengalami defisit saldo modalnya
maupun anggota yang masih memiliki hak (klaim) di dalam
persekutuan.pelunasan kepada kreditur di perlakukan sebagai setoran modal
anggota yang bersangkutan.setoran modal kemudian oleh anggota anggota yang
mengalami defisit modal,dipergunakan untuk membayar kembali hak hak anggota
lainya setelah terlebih dahulu diperhitungkan pelunasan kepada kreditur oleh
anggota yang bersangkutan.
Dalam hal ini terdapat beberapa alternatip penyelesaian seperti ternyata pada tabel
tabel berikut ini.
- -
Contoh 5.2
Harta pribadi A dan D akan tidak cukup untuk membayar hutang-hutang pribadinya.
Sedang harta B dan C masih mempunyai kelebihan untuk melunasi hutang-hutang
pribadinya.
Dilihat dari sudut kewajiabn-kewajibanya terhadap persekutuan, maka tuan C dan D
adalah sekutu yang mengalami defisit. Kelebihanharta pribadi tuan C tidak cukup untuk
menutup defisit modalnya, sedang tuan D sama sekali tida mugkin lagi menutup defisit
modal tersebut.
Dipandang dari posisinya di dalam persekutuan, maka tuan B dinilai mempunyai
kemampuan yang lebih dari anggota anggota yang lain. Sedangkan D adalah sekutu yang
lain tidak mampu dan apabila sekaligus ia dinyatakan tidak mampumembayar hutang-
hutangnya (insovabel), maka defisit modalnya harus ditanggung oleh anggota-anggota
lain.
Penilaian terhadap posisi masing-masing anggotapemilik baik didalam maupun diluar
persekutuan, dapat dilihat dari tabel berikut ini.
A...... - +
B..... + +
C..... + -
-
D..... -
Dengan adanya posisi seperti tersebut di atas, maka Tuan B yang dianggap paling
mampu berkewajiban menutup terlebih dahulu terhadap kekurangan pembayaran kepada
kreditur perusahaan. Sedang defisit Tuan D ditanggung oleh para sekutu.
Atas dasar pertimbangan tersebut maka laporan likuidasinya akan nampak sebagai
berikut :
Persekutuan A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Saldo sebelum likuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000
penjualan harta & pembagian
rugi 60.000 -180.000 - - - -36.000 -36.000 -24.000 -2.4000
Pembawaan kepada kreditur 70.000 - 75.000 6.000 5.000 6.000 -4.500 -3.500 -14.000
- 70.000 - 10.000 - - - - - -
Penutupan defisit B dan D - - 5.000 6.000 5.000 6.000 -4.500 -3.500 -14.000
dengan saldo piutangnya
- - - -4.500 -5.500 - 4.500 - 5.000
Daftar Pustaka