1. Definisi
Utang dalam akuntansi dapat didefinisikan sebagai “Pengorbanan manfaat ekonomi di masa
yang akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai
akibat transaksi atau kejadian di masa lalu” (FASB, Conccepts no 3).
Utang – utang yang merupakan kewajiban suatu perusahaan dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu:
utang jangka pendek
utang jangka panjang
Pengelompokkan utang didasarkan pada jangka waktu pembayaran utang. Namun siklus
usaha perusahaan berbeda-beda, batasan yang digunakan kurang memenuhi oleh karena itu batasan
yang digunakan berubah menjadi:
“Suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya akan
dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang
jangka pendek yang baru”.
Jadi utang jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dengan menggunakan
sumber – sumber aktiva lancar dalam waktu satu tahun sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
Jenis – jenis utang yang termasuk dalam utang jangka pendek yang sudah pasti:
a) Utang Dagang dan Utang Wesel.
Utang dagang yaitu utang yang timbul dari pembelian barang – barang dagangan atau jasa.
Utang wesel yaitu utang – utang yang memakai bukti – bukti tertulis berupa kesanggupan untuk
membayar pada tanggal tertentu.
Dalam menentukan jumlah utang jangka pendek perlu diperhitungkan utang atas barang –
barang yang dibeli yang masih dalam perjalanan. Pencatatan utang atas pembelian barang yang
masih dalam perjalanan harus mempertimbangkan syarat pengirimannya.
Contoh:
1) Pada tanggal 21 Juni 2006 PD Nusa Lestari membeli barang dagangan pada PD Rinjani
seharga Rp. 8.200.000,00 faktur no 411 syarat pembayaran 2/10,n/30. Transaksi ini akan
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
2006 Juni 21 Pembelian Rp. 8.200.000,00
Utang dagang Rp. 8.200.000,00
2) Pada tanggal 1 Juli 2006, Ny Anita memberikan wesel sebesar Rp. 1.000.000,00 kepada PT
Sekawan. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak berbunga. Wesel ini oleh Ny Anita dimaksudkan
untuk memperpanjang utangnya pada PT Sekawan. Jurnal yang dibuat:
2006 Juli 1 Utang dagang Rp. 1.000.000,00
Utang wesel Rp. 1.000.000,00
Pada saat menyetorkan utang PPh tersebut ke kas negara, dibuat jurnal sebagai berikut:
Utang PPh Rp. 225.000,00
Kas Rp. 225.000,00
2. Penjualan PT Nusa Lestari bulan Agustus 2006 sebesar Rp. 33.000.000,00 termasuk PPN
10%.
Perhitungan:
PPN : 10/110 x Rp. 33.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00
Jurnal:
Kas Rp. 33.000.000,00
Penjualan Rp. 30.000.000,00
Utang PPN Rp. 3.000.000,00
Pada saat menyetorkan utang PPN tersebut ke kas negara, dibuat jurnal sebagai berikut:
Utang PPN Rp. 3.000.000,00
Kas Rp. 3.000.000,00
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, dan biaya sewa.
g) Utang Bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
1. Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2. Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
Contoh:
PT Nusa Lestari memberikan bonus untuk manager pemasaran sebesar 5% dari laba. Tahun
2006 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 2.000.000,00 dan PPh 15%.
Misal: Bonus = B
Pajak = P
Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh.
B = 5%x Rp. 2.000.000,00
B = Rp. 100.000,00
PPh = 15% x (Rp. 2.000.000,00 – Rp. 100.000,00)
PPh = Rp. 285.000,00
Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus.
B = 0,05 (Rp. 2.000.000,00 – P)
P = 0,15 (Rp. 2.000.000,00 – B)
Perhitung:
B = 0,05 (Rp. 2.000.000,00 – 0,15 (Rp. 2.000.000,00 – B )
B = 0,05 (Rp. 2.000.000,00 – Rp. 300.000,00 + 0,15B)
B = Rp. 100.000,00 – Rp. 15.000,00 + 0,0075B
B – 0,0075B = Rp. 85.000,00
0,9925B = Rp. 85.000,00
B = Rp. 85.642,32
Jurnal yang dibuat bila digunakan perhitungan Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi
bonus dan PPh.
Bonus pegawai Rp. 100.000,00
Utang Bonus Rp. 100.000,00
2) Taksiran Utang
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari
perhitungan dengan dasar tarif tertentu. Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas
harus dibayar, maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara
taksiran. Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka
panjang, tergantung saat pelunasannya.
Jenis taksiran utang jangka pendek yang nampak dalam neraca adalah :
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya untuk periode di mana penjualan
barang tersebut terjadi.
Bila hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode, makatidak perlu membuat jurnal
penyesuaian
Bila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi, maka pada akhir
tahun dibuat jurnal penyesuaian:
atau
Biaya Produksi Tidak Langsung xxx
Utang Pensiun xxx