Anda di halaman 1dari 62

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

SISTEM PENGENDALIAN STRATEGIK TERINTEGRASI


STUDI KASUS: CHADWICK
OLEH: KELOMPOK 4
01 NI PUTU EKA SARASTINI
1707612010

02 LUH PUTRI SWANDEWI


1707612011

SUNITHA DEVI
03 1707612012
PENDAHULUAN

STRATEGY MAP
POKOK
PEMBAHASAN
BALANCE SCORECARD

KASUS: CHADWICK
PENDAHULUAN
Perencanaan strategi merupakan informasi mengenai kinerja perusahaan pada periode-periode sebelumnya.
Informasi keuangan dan nonkeuangan merupakan informasi umpan balik yang mengungkapkan kualitas
implementasi strategi.

Dapat dijadikan pilihan Sebagai suatu sistem BSC bukanlah alat


Balanced Scorecard yang tepat untuk pengukuran kinerja untuk membuat
(BSC)
menilai secara lebih perusahaan yang sebuah strategi, akan
objektif tingkat kinerja memadukan secara tetapi merupakan alat
suatu entitas komprehensif ukuran untuk menterjemahkan
dari aspek keuangan strategi menjadi
maupun non keuangan sesuatu yang dapat
diukur, jelas, dan siap
untuk dilaksanakan

Strategy Map Pembangunan strategy map harus didahului dengan mempelajari dokumen strategi
organisasi, termasuk visi dan misi organisasi.
STRATEGY MAP
sebuah diagram yang menunjukkan visi, misi
• Strategy map dibuat dengan menghubungkan
Key Performance Indicators (KPI)
, strategi organisasi yang diimplementasikan
dalam aktivitas
strategic sehari-harisecara
objectif organisasi pada setiap unit
eksplisit dengan
bisnis KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang
masing-masing KPI yang dikelompokan dalam kee
sulit diukur dengan satuan uang, seperti pengukuran
mpat perspektif balance scorecard (financial, custom keuntungan pengembangan kepemimpinan, pelayanan, dsb
er, internal business process dan learning & growth).
• Pembangunan strategy map harus didahului dengan
mempelajari dokumen strategi organisasi, termasuk
visi dan misi organisasi.
• Perspektif-perspektif di atas tidak bersifat baku, arti
nya masih bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi
organisasi.
• Setiap perspektif dalam strategy map memiliki
hubungan sebab akibat yang jelas.
Karakterisktik Strategy Map:
Semua informasi strategy map berada dalam satu diagram, untuk
01 mempermudah melihat hubungan antar perspektif

Strategi-strategi yang dibuat mengacu pada strategi


02 objektif organisasi.

Ada empat perspektif yang digunakan sesuai dengan


framework BSC, yaitu financial, customer, internal business
03 process, learning and growth.

04 Setiap perspektif memiliki strategi-strategi yang saling berhubungan


baik dalam satu perspektif maupun dengan strategi yang ada pada p
erspektif yang lain.
Kaplan menyatakan ada lima (5) prinsip dalam membuat strategy map, yaitu:

Strategi Strategi Nilai dibuat Strategi terdiri Penyelarasan


menyeimbangkan didasarkan pada melalui proses dari tema-tema strategis menentukan
kekuatan yang ber proposisi nilai bisnis internal. yang serentak dan nilai aset tidak
tentangan pelanggan yang saling melengkapi. berwujud
berbeda

Penggabungan strategi obyektif dengan penciptaan nilai pemegang saham, proses manajemen pelanggan, sumber daya
manusia, strategi produk, strategi pertumbuhan dan lainya dalam satu diagram mempermudah untuk menghubungkan setiap
strategi sesuai dengan strategi objektif serta memudahkan komunikasi strategi diantara pengambil keputusan dengan
bawahan. Dengan menggunakan strategy map maka implementasi strategi organisasi akan lebih mudah dilakukan.
BALANCED SCORECARD
Konsep Dasar

kinerja yang diukur secara berimbang


dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan
non keuangan, mencakup jangka
Balance pendek dan jangka panjang serta Balanced Scorecard adalah kartu
(Berimbang) melibatkan bagian internal dan
skor yang digunakan untuk mengukur
eksternal
kinerja dengan memperhatikan
keseimbangan antara sisi keuangan
dan non keuangan, antara jangka
suatu kartu yang digunakan untuk pendek dan jangka panjang serta
Scorecard mencatat skor hasil kinerja baik melibatkan faktor internal dan
untuk kondisi sekarang ataupun
(Kartu Skor) untuk perencanaan di masa yang
eksternal.
akan datang.
Alasan Pentingnya Balanced Scorecard Bagi Perusahaan

Pengukuran kinerja dalam balance Scorecard tidak lagi Pengukuran berguna untuk mengkomunikasikan tujuan
hanya dilihat dari tolak ukur yang bersifat finansial, strategis perusahaan, visi serta misinya karena dapat
namun juga memasukkan tolak ukur yang bersifat non memberikan pandangan jelas bagi karyawan tentang
keuangan. bagaimana usaha mereka dievaluasi.
Untuk menentukan tolak ukur ini, perusahaan dapat
Mengapa tolak ukur yang bersifat keuangan tidak
mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:
cukup?
• Strategi agar terkait dengan tujuan yang ingin
dicapai perusahaan
• Tolak ukur keuangan rata-rata merupakan lag
• Kuantitatif, agar mudah dilakukan perhitungan
measurement yaitu tolak ukur yang mencerminkan
• Mudah diperoleh dan selalu diperbaharui
hasil akhir yang ingin dicapai sehingga jika perusaha-
• Relevan atau mencerminkan keadaan yang sebenarnya
an hanya mengukur pencapaian hasil keuangan
dari perusahaan.
• Pengukuran bersifat keuangan hanya dapat
• Seimbang
dimonitor untuk manajer-manajer tingkat atas,
• Mudah dimengerti
sedangkan untuk manajemen tingkat menengah dan
• Memiliki pengertian yang sama bagi semua orang
tingkat bawahnya akan sulit dimonitor pekerjaannya
yang ada di perusahaan
hanya berdasarkan tolak ukur keuangan saja
Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Tujuan strategik yang paling utama pada perspektif keuangan adalah untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (long term shareholder value)

Strategi produktivitas (productivity


Strategi pertumbuhan (growth strategy)
strategy)

Memperluas peluang menambah


Memperbaiki struktur biaya
pendapatan
(improved cost structure)
(expand revenue opportunities)
Meningkatkan nilai yang diperoleh Memaksimalkan tingkat penggunaan
pelanggan (exhance customer value) aset (maximizing assets utilization)
Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Perspektif pelanggan pada intinya berisi customer value proposition, yaitu apa yang dijanjikan
perusahaan pada pelanggannya, agar pelanggan tersebut mau membeli produk perusahaan.

Atribut produksi atau jasa yang


Membangun hubungan dengan Membangun persepsi pelanggan
dihasilkan perusahaan
pelanggan (Reliationship) (Image)
(Product/service attributes)

• Harga (price) • Pelayanan (service), • Salah satu hal yang mewakili


• Kualitas (quality) • Menjadi mitra bagi pelanggan image adalah merek perusahaan.
• Ketersediaan (availability) (partnership) Merek yang terpercaya dapat
membuat pelanggan menjadi
• Pilihan (selection)
loyal, dan juga dapat
• Fitur (functionality) meningkatkan nilai jual produk
atau jasa perusahaan.
Perspektif Proses Internal Bisnis (Internal Business Process)
Tujuan strategik yang terdapat pada perspektif internal bisnis dibuat untuk mendukung
tercapainya customer value promotion yang terdapat pada perspektif pelanggan. Ketika itu,
harus terlihat jelas hubungan sebab akibat antara tujuan strategik yang terdapat pada kedua
perspektif tersebut. Terdapat empat kelompok proses internal yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu:

Proses pengelolaan operasi Proses pengelolaan pelanggan


(operating management (customer management
process) process)

Proses yang terkait dengan


Proses inovasi
hukum dan lingkungan sosial
(innovative process)
(regulator and social process)
Proses pengelolaan operasi
“Proses pengelolaan operasi biasanya ditujukan untuk
(operating management mencapai customer value proposition yang terkait dengan
process)
karakteristik produk atau jasa (product/service attributes)”

Empat proses yang harus diperhatikan perusahaan, agar


Proses pengelolaan pelanggan karakteristik produk atau jasa yang dijanjikan pada pelanggan
(customer management process) dapat dipenuhi.

Membangun dan memelihara hubungan dengan pemasok

Proses inovasi
(innovative process) Memproduksi barang dan jasa

Pendistribusian atau penyampaian produk dan jasa pada


pelanggan

Proses yang terkait dengan


hukum dan lingkungan sosial Pengelolaan risiko.
(regulator and social process)
Proses pengelolaan operasi “Proses pengelolaan pelanggan, merupakan hal-hal yang dilakukan
(operating management
process) perusahaan agar Customer value proposition yang berkaitan
dengan pelayanan (service) dan relationship dapat tercapai”

Proses pengelolaan pelanggan


(customer management process) Proses pengelolaan pelanggan
dapat dibagi menjadi beberapa
proses, yaitu:

Proses inovasi
Memilih pelanggan
(innovative process)
(select customer)

Proses yang terkait dengan Memperoleh pelanggan


hukum dan lingkungan sosial
(regulator and social process) (acquire customer)
Proses pengelolaan operasi “Proses inovasi terutama dikaitkan dengan mencapai customer
(operating management
process) value proposition yang terkait dengan functionality”

Ada empat sub proses penting dalam proses inovasi, yaitu:

Proses pengelolaan pelanggan


(customer management process) Mengidentifikasi peluang-peluang bagi produk atau
jasa yang baru

Mengelola portofolio riset dan pengembangan dengan


Proses inovasi baik
(innovative process)
Merancang dan mengembangkan produk atau jasa
baru sesuai dengan portofolio yang telah ditentukan
pada tahap kedua
Proses yang terkait dengan
hukum dan lingkungan sosial
(regulator and social process) Memperkenalkan produk atau jasa baru tersebut ke
pasar
Proses pengelolaan operasi “Perusahaan harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku
(operating management
process) di negara dimana perusahaan tersebut berada dalam
menjalankan usahanya, bahkan banyak perusahaan bukan hanya
mematuhi peraturan berlaku, tapi juga menjadi perusahaan
teladan dengan juga memerhatikan dan memberi manfaat pada
Proses pengelolaan pelanggan masyarakat maupun lingkungan dimana perusahaan itu berada.
(customer management process)

Balances Scorecard diperlukan untuk melakukan monitoring


terhadap pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan aktivitas
Proses inovasi tersebut. Proses-proses yang akan dilakukan dalm hal ini biasanya
(innovative process)
terkait dengan:
 Lingkungan
 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Proses yang terkait dengan  Pegawai
hukum dan lingkungan sosial
(regulator and social process)  Komunitas
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Prespektif ini mengukur kesiapan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan yang merupakan tujuan strategik dalam perspektif internal bisnis.

Menentukan strategic job families, merupakan posisi-posisi kunci yang terdapat


A. dalam perusahaan yang akan menentukan tercapai atau tidaknya tujuan strategik
Kesiapan yang terdapat pada perspektif proses internal bisnis

sumber Menetapkan kriteria keahlian (skills), pengetahuan (knowledge), dan nilai (values)
daya yang dibutuhkan oleh masing-masing orang yang menduduki posisi tersebut, agar
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
manusia
Hasil perbandingan antara keahlian, pengetahuan, dan nilai yang dibutuhkan dengan
(human saat ini benar-benar dimiliki oleh orang-orang yang menduduki posisi tersebut
capital) merupakan nilai dari human capital readliness (kesiapan sumber daya manusia)
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Prespektif ini mengukur kesiapan sumber daya yang dimilikiPada
olehdasarnya
perusahaan dalam
terdapat menjalankan
tiga jenis sistem
kegiatan-kegiatan yang merupakan tujuan strategik dalam perspektif internal bisnis.
informasi yang dapat membantu
orang-orang tersebut dalam
melaksanakan tugas mereka, yaitu:
(a) transactional application
B. Menentukan sistem informasi yang dibutuhkan (b) untuk membantu
analitycal orang-orang
application
yang menduduki posisi strategic job families,(c)
agarInformation
mereka dapat
capital melakukan
readness
Kesiapan tugas mereka dengan baik.
sistem
informasi
Information capital readness dihitung dengan membandingkan antara sistem
(information informasi yang seharusnya dimiliki dengan sistem informasi yang saat ini dimiliki
capital) perusahaan.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Prespektif ini mengukur kesiapan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan yang merupakan tujuan strategik dalam perspektif internal bisnis.

Kepemimpinan (leadership), elemen ini akan mengukur dua hal yang berkaitan dengan kepemimpinan,
C. Kesiapan yaitu (a) apakah proses yang terdapat dalam perusahaan sudah mendukung terciptanya pemimpin-
pemimpin yang dapat diandalkan, dan (b) mengukur kesiapan dari pimpinan perusahaan untuk
organisasi menjalankan perusahaan (leadership gap)

(organizati- Kesadaran (Awareness), elemen ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana karyawan yang
bekerja pada perusahaan memahami tujuan dan strategi perusahaan.

on capital) Keselarasan (alignment), elemen ini dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana perusahaan
dapat menyelaraskan tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan-karyawan yang bekerja di
perusahaan.

Budaya (culture), elemen ini dipergunakan untuk mengukur kesiapan budaya yang dimiliki perusahaan
untuk menunjang pelaksanaan strategi perusahaan.

Sharing pengetahuan dan kerja sama tim (knowledge sharing and teamwork), elemen ini muncul, karena
pentingnya pelaksanaan strategi dan pencapaian tujuan perusahaan dilakukan secara bersama-sama
oleh semua orang yang bekerja dalam perusahaan.
Menggunakan BSC secara efektif dan Efisien

Kegagalan perusahaan walau menggunakan BSC terjadi karena beberapa faktor, yaitu:

Tidak mendeskripsikan Manajemen senior yang


Jumlah indikator dengan jelas strategi tidak berkomitmen karena
pengukuran yang tidak tepat perusahaan dan tidak memandang BSC hanya
membangun strategy map untuk manajemen tengah

Tidak mengomunikasikan
Menganggap pencapaian
BSC kepada seluruh jajaran
BSC hanya terjadi satu kali
di perusahaan sehingga BSC dianggap sebagai suatu
dan menganggap data yang
karyawan mungkin proyek, bukannya sebuah
digunakan untuk
mendefinisikan hal-hal yang sistem manajemen.
pengukuran seharusnya
berbeda atas tujuan
sudah ada.
strategis tersebut.
Faktor-faktor dalam Memilih Tolak Ukur
Menurut Niven (2010), ada beberapa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih tolak
ukur yang tepat, yaitu:

Terkait dengan strategi Kuantitatif Mudah diperoleh


(linked to strategy) (quantitative) (accessible)

Seimbang Memiliki pengertian yang


Mudah dimengerti
(counter balanced) sama (common definition)

Setelah peta strategi (strategy map) dan balanced scorecard tingkatan perusahaan sudah selesai di
buat maka langkah selanjutnya adalah menurunkan peta strategi dan balanced scorecard tersebut pada
tingkatan berikutnya. Proses tersebut dengan cascading the scorecard.
KASUS : CHADWICK INC.
STEP 1: COMPREHEND CASE
SITUASION
Mengembangkan, memproduksi dan
menjual obat legal untuk manusia
Chadwik Inc. Divisi Norwalk maupun hewan.
Produsen produk konsumsi dan
• Chadwick merupakan salah satu dari lima atau enam perusahaan yang cukup besar dalam pasar dan belum
farmasi.
mendominasi industri.
• Norwalk tidak menyediakan seluruh kebutuhan pokok untuk bersaing, tapi lebih mengkhususkan pada pasar
mikro dan berusaha untuk terus mencari aplikasi baru untuk senyawa yang ada.
• Norwalk menjual produknya ke beberapa distribui kunci yang merupakan supplier pasar local
• Chadwick menyadari bahwa kesuksesan jangka panjang Norwalk ditentukan oleh tingkat pendapatan yang dapat
dihasilkan distributor melalui promosi dan penjualan produk.
• Dimasa lalu, Norwalk mengalami kesuksesan yang diketahui dari penelusuran catatan-catatan penjualan karena
menerapkan aliran umpan balik dari produknya yang paling popular. Pada pertengahan tahun 1980, proses
persetujuan untuk produk baru lebih panjang dan hanya sedikit produk yang dihasilkan dari laboratorium
penelitian dan pengembangan Norwalk
STEP 1: COMPREHEND CASE
SITUASION Chadwik Inc.

Penelitian dan Proses Produksi Penilaian Kinerja


Pengembangan (Manufacturing) (Performance and
(Research and Measurement)
Development)

• Penelitian dan • Proses produksi • Chadwick


pengembangan obat Norwalk dijalankan mengizinkan
legal membutuhkan dengan cepat dan beberapa divisinya,
waktu yang tidak efisien, dan dapat yaitu divisi penelitian
singkat, biaya yang dimulai begitu dan pengembangan,
terbilang besar, dan pemerintah divisi produksi, divisi
menghadapi banyak mengeluarkan izin. pemasaran dan
faktor yang sulit Norwalk juga dinilai penjualan, dan divisi
diprediksi. telah mampu administrasi seperti
memproduksi produk keuangan, HRD dan
baru dalam jumlah legal, untuk
kecil untuk proses beroperasi secara
pengujian dan terpisah.
evaluasi.
STEP 1: COMPREHEND CASE
SITUASION
Projek Balance Scorecard (The Balance Scorecard Project)

Bill Baron, Controller Chadwick mengemukakan Exhibit 1 Norwalk Pharmaceutical Division – Business
ide tentang Balance Scorecard (BSC) kepada Dan
Daniels, President and Chief Operating Officer Strategy:
Chadwick, karena Baron merasa BSC adalah cara
terbaik untuk menyelaraskan tujuan keuangan 1. Manage Norwalk Portfolio of investments
jangka pendek dengan jangka panjang perusahaan Minimize cost to executing our existing business base
. Maximize return/ yield on all development spending
Setelah membaca artikel terkait balanced
Invest in discovery of new compounds
scorecard, Wagner menemui Greenfield untuk me 2. Satisfy customer needs
ngetahui visi dan strategi bisnis Norwalk. Berikut 3. Drive responsibity to the lowest level
ini adalah data yang diberikan oleh Greenfield :
Minimize centralized staff overhead
4. People development
Industry Training
Unique mix of technical and commercial skills.
STEP 1: COMPREHEND CASE
SITUASION

EXHIBIT 2 NORWALK PHARMACEUTICAL DIVISION

FINANCIAL CUSTOMER INTERNAL INNOVATION


MEASURES MEASURES MEASURES MEASURES

Net Contribution Market Share For Key Price Index $ Revenue From New
Markets For“Basket” Of Products Introduced
Fonnulation In Last 3Years

Working Capital Customer Complaint Cost Index ForTechnical


Rate Compounds

Operating Profit Capital Turnover


After Tax
Inventory Turns By
Product Class

Gross Margin $
Sg & A $
STEP 2: DIAGNOSE
PROBLEM AREA

No Area Permasalahan Bukti Pernyataan dalam Kasus Dampaknya


1. Tidak terlaksananya Four Levers
of Control secara optimal, yang
berdasarkan pemaparan kasus
tersebut berfokus pada :

a. Permasalahan berkaitan Will Wagner (Kepala Divisional Setiap divisi yang ada dalam
dengan belief system : Controller) menemui Greenfield perusahaan berjalan tanpa arah
Karyawan tidak memahami (Manajer Divisi Operasi Norwalk) yang jelas karena tidak adanya
tentang visi, misi, dan strategi untuk mengetahui visi dan strategi pemahaman karyawan atas
perusahaan. bisnis Norwalk. strateji-strateji perusahaan yang
mengarah pada pencapaian visi
dan misi perusahaan.
STEP 2: DIAGNOSE
PROBLEM AREA

No Area Permasalahan Bukti Pernyataan dalam Kasus Dampaknya


1. Tidak terlaksananya Four Levers
of Control secara optimal, yang
berdasarkan pemaparan kasus
tersebut berfokus pada :

b. Permasalahan yang berkaitan Pimpinan Chadwick memberikan Kinerja manajer masing-masing


dengan diagnostic control tantangan kepada setiap manager divisi akan sulit dimonitor hanya
system : pemilihan tolak ukur divisinya untuk dapat berdasarkan tolak ukur
yang kurang tepat dalam menyelaraskan antara target per keuangan saja
memonitor pelaksanaan strateji divisi dengan target perusahaan.
perusahaan dalam rangka Target tersebut adalah Return on
mencapai visi dan misi Capital Employed (ROCE).
perusahaan. Tolak ukur yang
digunakan untuk menilai
kinerja hanya berfokus pada
aspek finansial.
STEP 2: DIAGNOSE
PROBLEM AREA

No Area Permasalahan Bukti Pernyataan dalam Kasus Dampaknya


2. Ketidakjelasan mengenai tingkat Salah satu manager divisi Norwalk • Greenfield selaku General
tanggung jawab dari General yaitu John Greenfield menyukai ide Manajer tidak hadir dalam
Manajer dan masing-masing untuk menyusun Balance Scorecard rapat pembahasan Balance
manajer divisi Norwalk dalam tersebut tapi dia tidak yakin Scorecard .
penyusunan Balance Scorecard. seberapa besar kebebasan yang • Pada akhirnya susunan
dapat diberikan perusahaan Balanced Scorecard yang
untuknya dalam hal penyusunan berhasil disusun kurang
Balance Scorecard tersebut, spesifik seperti yang
sehingga ia tidak yakin untuk dijelaskan dalam Exhibit 2.
mendelegasikan bawahannya agar
mulai menjalankan proyek
penyusunan Balance Scorecard
tersebut.
STEP 2: DIAGNOSE
PROBLEM AREA

No Area Permasalahan Bukti Pernyataan dalam Kasus Dampaknya


3. Situasi yang menyebabkan Perlu waktu berminggu-minggu Pada akhirnya susunan Balanced
proses penyusunan Balance bagi Wagner untuk dapat Scorecard yang berhasil disusun
Scorecard menjadi kurang mengumpulkan kesepuluh top kurang spesifik seperti yang
maksimal. manager divisi Norwalk dalam dijelaskan dalam Exhibit 2.
mendiskusikan Balanced
Scorecard. Walaupun Wagner
merasa bahwa pertemuan yang
berlangsung tidak begitu efektif
dikarenakan oleh ketidakhadiran
seluruh top 10 manager dan
terdapatnya top manajer yang
tidak fokus dalam upaya
pembuatan Balanced Scorecard ini.
STEP 2: DIAGNOSE
PROBLEM AREA

No Area Permasalahan Bukti Pernyataan dalam Kasus Dampaknya


4. Keputusan yang dibuat oleh top Greenfield mengirimkan salinan Terdapat beberapa hal yang
management kurang memo yang diterima dari Daniels tidak dapat diukur secara
memperhatikan keseimbangan kepada Wagner. Presiden telah kuantitatif, seperti misalnya
(counter balanced) dalam memutuskan bahwa semua divisi tingkat keramahan dalam
penentuan tolak ukur kinerja untuk mengikuti beberapa prinsip memberikan pelayanan kepada
(Balanced Scorecard) pada untuk mengembangkan scorecard. pelanggan, rasa empati pada
beberapa hal yang tidak dapat Tetapi Daniels ingin semua pelanggan.
dinilai secara kuantitatif. scorecard menggunakan data
kuantitatif, data objektif. Daniels
hanya menginginkan “hard data”
scorecard. Manajer di Chadwick
tidak berfokus pada “soft data “.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama dan Problem Minor pada Masing-Masing Area Permasalahan

No Area Permasalahan Problem Utama Problem Minor


1. Keputusan yang dibuat oleh top Perusahaan tidak menyajikan -
management kurang Strateji Map yang dapat digunakan
memperhatikan keseimbangan sebagai media untuk
(counter balanced) dalam mengkomunikasikan strateji
penentuan tolak ukur kinerja perusahaan kepada seluruh
(Balanced Scorecard) pada karyawan yang mengarah pada
beberapa hal yang tidak dapat pencapaian visi dan misi
dinilai secara kuantitatif. perusahaan.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama dan Problem Minor pada Masing-Masing Area Permasalahan

No Area Permasalahan Problem Utama Problem Minor


2. Permasalahan yang berkaitan Terabaikannya persepektif- Middle management masih perlu
dengan diagnostic control system : persepektif non keuangan yang membaca artikel tentang
pemilihan tolak ukur yang kurang sesungguhnya juga sangat penting Balance Scorecard.
tepat dalam memonitor digunakan sebagai tolak ukur
kinerja dan harus menjadi
pelaksanaan strateji perusahaan
perhatian seluruh karyawan dalam
dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan strateji perusahaan.
misi perusahaan. Tolak ukur yang Persepektif-persepektif non
digunakan untuk menilai kinerja keuangan yang terabaikan dan
hanya berfokus pada aspek menimbulkan masalah dalam
finansial. Persepektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan, Persepektif Proses
Internal Bisnis dan Persepektif
Pelanggan
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama dan Problem Minor pada Masing-Masing Area Permasalahan

No Area Permasalahan Problem Utama Problem Minor


3. Ketidakjelasan mengenai tingkat Adanya pengabaian dari beberapa -
tanggung jawab dari General manajer kunci mengenai
Manajer dan masing-masing penyusunan Balance Scorecard.
manajer divisi Norwalk dalam Penyusunan Balance Scorecard
mungkin dipandang sebagai
penyusunan Balance Scorecard.
sesuatu yang tidak begitu penting
sehingga mereka tidak
menyisihkan waktu yang cukup
untuk fokus pada penyusunan
Balance Scorecard secara optimal.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama dan Problem Minor pada Masing-Masing Area Permasalahan
No Area Permasalahan Problem Utama Problem Minor
4. Situasi yang menyebabkan proses Ketidakefektifan pada pelaksanaan General manajer tidak hadir
penyusunan Balance Scorecard penentuan susunan Balance dalam rapat pembahasan
menjadi kurang maksimal. Scorecard, yang akan digunakan Balance Scorecard
oleh Norwalk yang dibuktikan
dari hasil penyusunan Balance
Scorecard. yang kurang spesifik.
5. Keputusan yang dibuat oleh top Daniels selaku President and Chief Daniels mengirimkan memo
management kurang Operating Officer Chadwick hanya tentang prinsip untuk
memperhatikan keseimbangan menginginkan “hard data” mengembangkan scorecard
(counter balanced) dalam scorecard. Manajer di Chadwick tersebut beberapa hari setelah
tidak berfokus pada “soft data “. Daniels mengeluarkan memo
penentuan tolak ukur kinerja
kepada semua manajer divisi
(Balanced Scorecard) pada Chadwick untuk
beberapa hal yang tidak dapat mengembangkan scorecard
dinilai secara kuantitatif.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama yang Berkaitan dengan Persepektif Non Keuangan

Persepektif
Persepektif
Pembelajaran
Proses
dan
Internal Bisnis
Pertumbuhan

Persepektif Persepektif
Pelanggan Keuangan
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama yang Berkaitan dengan Persepektif Non Keuangan
No Perspektif Problem Utama Pernyataan pada Kasus
1. Persepektif a. Human Capital Readiness a. Human Capital Readiness
Pembelajaran dan • Divisi R&D belum memiliki skill yang • Sejak penemuan obat pada tahun 1960 hingga
Pertumbuhan memadai dalam melakukan proses tahun 1980-an belum ditemukan satu pun obat
evaluasi dan pengetesan obat jenis baru oleh divisi R&D Norwalk. Hal ini terjadi
baru. karena proses yang tidak benar dalam tahap
b. Organizational Capital evaluasi dan pengetesan obat jenis baru.
• Ketidaksiapan dari middle management b. Organizational Capital
dalam menjalankan operasional • Para manajer divisi yang terus mengeluh
perusahaan (leadership gap) tentang tekanan untuk memenuhi target
• Ketidakpahaman karyawan tentang keuangan jangka pendek yang membutuhkan
tujuan dan strategi perusahaan secara investasi luas dalam proyek yang beresiko
keseluruhan. untuk menghasilkan keuntungan jangka
panjang.
• Will Wagner (Kepala Divisional Controller)
menemui Greenfield (Manajer Divisi Operasi
Norwalk) untuk mengetahui visi dan strategi
bisnis Norwalk.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama yang Berkaitan dengan Persepektif Non Keuangan
No Perspektif Problem Utama Pernyataan pada Kasus
2. Persepektif Proses a. Proses Pengelolaan Pelanggan (Customer a. Proses Pengelolaan Pelanggan (Customer
Internal Bisnis Management Process) : Management Process) :
• Kurangnya tindakan yang mencerminkan • Norwalk bergantung pada hubungan baik
upaya perusahaan dalam dengan distributor yang mempromosikan
mempertahankan pelanggan (retain produknya pada konsumen. Norwalk juga
customer), dan upaya untuk membina menerima umpan balik dari konsumen tentang
hubungan dengan pelanggan (growt produk baru yang diinginkan oleh konsumen
relationships with customer) melalui melalui para distributor.
komunikasi langsung dengan pelanggan. b. Proses inovasi (Inovation Process)
b. Proses inovasi (Inovation Process) • Saat ini peneliti Norwalk mengembangkan
• Norwalk yang diwakili oleh divisi R&&D teknik bio-engineering baru dengan
tidak mampu mengelola portofolio riset menetapkan fokus pada komponen apa yang
dan pengembangan dengan baik, yang dibutuhkan oleh obat baru yang ingin
disesuaikan dengan kondisi perusahaan dihasilkan. Akan tetapi teknik ini dinilai mahal
(Kondisi Norwalk saat ini adalah karena membutuhkan investasi besar pada
ketidakterampilan Divisi R&D dalam peralatan baru untuk melakukan penelitian
melakukan proses evaluasi dan dengan computer based.
pengetesan obat jenis baru).
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama yang Berkaitan dengan Persepektif Non Keuangan
No Perspektif Problem Utama Pernyataan pada Kasus
3. Persepektif a. Product Attributes a. Product Attributes
Pelanggan • Kurang beragamnya pilihan (selection) • Sejak penemuan obat pada tahun 1960 hingga
jenis produk obat-obatan yang ditawarkan tahun 1980-an belum ditemukan satu pun obat
oleh Norwalk karena divisi R&D sudah baru oleh divisi R&D Norwalk.
lama tidak menghasilkan produk obat
jenis baru.
STEP 3: STATE
THE PROBLEM
Problem Utama yang Berkaitan dengan Persepektif Non Keuangan
No Perspektif Problem Utama Pernyataan pada Kasus
4. Persepektif a. Growth Strategy Maximizing Assets a. Growth Strategy Maximizing Assets Utilization :
Keuangan Utilization : • Norwalk menggunakan sisa waktu yang
• Terdapatnya aktivitas yang tersedia untuk memproduksi obat jenis baru
menyebabkan tingkat penggunaan aset dalam jumlah batch kecil.
tetap menjadi kurang produktif dalam
menghasilkan produk dan atau b. Expand Revenue opportunities
penjualan. Norwalk menggunakan sisa • Norwalk lebih mengkhususkan pada pasar
waktu yang tersedia untuk memproduksi mikro dan berusaha untuk terus mencari
obat jenis baru dalam jumlah batch kecil. pengembangan baru untuk senyawa yang ada.
b. Expand Revenue opportunities
• Norwalk tetap berfokus pada pasar mikro
sehingga hal ini dapat mengurangi
peluang penambahan income.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

perusahaan
tidak Tidak membuat strategy map
menyajikan
Strateji Map

kami anggap terbaik dibandingkan


Cukup menggunakan business dengan dua pilihan alternatif lainnya
yang tersedia karena strategy map yang l
strategy yang disampaikan oleh ebih komprehensif akan dapat memberik
Greenfield an gambaran mengenai hubungan antara


satu elemen strateji dengan elemen strate
ji lainnya secara lebih mendalam sehingg
Membuat Strategy Map yang a akan membuat para karyawan menjadi l
ebih mudah memahaminya.
lebih komprehensif
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Masalah
divisi Tidak memberikan
R&D
belum
pelatihan karena karyawan
memiliki yang Diterima sudah Permberian pelatihan bagi karyawan-kar
yawan divisi R&D akan dapat membantu k
skill yang
memadai
melalui tahap seleksi. aryawan-karyawan tersebut dalam memp
rediksi, memahami, dan menganalisa seti
ap permasalahan yang mungkin dapat ti
Peningkatan Skill melalui


mbul dalam bidang pekerjaannya, serta d
apat membuat karyawan tersebut menjad
Pelatihan i lebih terampil dalam mengoptimalkan k
eahliannya dibidang evaluasi dan penget
esan obat jenis baru
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

ketidakjelasan
mengenai Tetap mempertahankan target keuangan sebagai
tingkat satu-satunya tolak ukur kinerja jangka pendek dan
tanggung jangka panjang masing-masing divisi
jawab dari
General
Manajer dan Penggunaan Balance Scorecard sebagai to
masing- lak ukur kinerja sangat mampu membant
masing Menggunakan tolak ukur keuangan dan non
keuangan dalam mengukur kinerja jangka pendek u mengatasi permasalahan yang muncul
manajer divisi
Norwalk dan jangka panjang masing-masing divisi. akibat adanya tekanan untuk memenuhi t
Pengukuran kinerja menggunakan Balance arget keuangan jangka pendek karena da
Scorecard. lam Balance Scorecard pengukuran kinerj
a tidak lagi hanya dilihat dari tolak ukur y


Menggunakan tolak ukur keuangan dan non ang bersifat keuangan tetapi juga memas
keuangan dalam mengukur kinerja masing-masing ukkan tolak ukur yang bersifat non keuan
divisi (penggunaan Balance Scorecard), yang gan.
disertai dengan pemberian pelatihan-pelatihan
kepemimpinan.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

ketidakpaha Memberikan informasi terkait tujuan dan strategi


man
perusahaan hanya jika ditanyakan oleh karyawan
karyawan
tentang (seperti yang dilakukan oleh Greenfield).
tujuan dan
strategi
perusahaan Jika karyawan tidak memiliki kesadaran


secara Membuat Strategy Map secara Komprehensif
keseluruhan (Spesifik) tanpa disertai dengan pengkomunikasian (awareness) untuk memahami tujuan dan
langsung. strateji perusahaan maka penyusunan Stra
tegy Map saja tidak akan cukup (tidak aka
n efektif) digunakan sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan strateji perusahaan (
Membuat Strategy Map secara Komprehensif apalagi karyawan tersebut tidak suka me
(Spesifik), dan diserta dengan pengkomunikasian mbaca).
secara langsung dalam situasi–situasi yang tepat
(seperti pada saat diadakannya rapat evaluasi)
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Kurangnya
tindakan Mendengarkan saran dan kritikan
yang
mencermink dari konsumen cukup hanya
an upaya
perusahaan
melalui distributor sebagai
dalam perantara (seperti yang telah
mempertaha
nkan
diterapkan saat ini) Proses pengelolaan pelanggan ini sangat
pelanggan penting untuk membantu meningkatkan l
oyalitas pelanggan, dan dapat membuat p
Melakukan komunikasi (interaksi) erusahaan mencapai enhance customer va
dengan customer secara langsung.


lue yang pada akhirnya dapat membawa
perusahaan mencapai tujuan perusahaan.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Norwalk Tetap berfokus pada pelaksanaan R&D untuk


yang diwakili
membuat obat jenis baru yang selama ini belum di
oleh divisi
R&D tidak produksi.
mampu
mengelola
portofolio
riset dan Hanya berfokus pada penemuan fungsi lain dari Pilihan aktivitas yang kami sarankan ini ju
pengembang komponen yang sudah dimiliki perusahaan dan ga merupakan salah satu upaya untuk me
an dengan sudah mendapatkan izin untuk diolah, tanpa ncapai business strategy yang disampaika
baik melakukan upaya peningkatan skill karyawan divisi n oleh Greenfield yaitu “investasi dalam p
R&D enemuan komponen baru”, secara efektif


dan efisien.
Saat ini berfokus pada penemuan fungsi lain dari
komponen yang sudah mendapatkan izin
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Kurang Divisi R&D berfokus pada upaya menemukan obat


beragamnya
jenis baru yang selama ini belum di produksi
pilihan
(selection)
jenis produk
obat-obatan
yang
ditawarkan Divisi R&D diberikan tambahan karyawan yang Alternatif ini kami sarankan untuk diguna
oleh Norwalk dapat berasal dari divisi lain yang padat karyawan kan oleh manajemen karena dalam melak
karena divisi sanakan suatu program yang cukup rumit
R&D sudah seperti penemuan obat jenis baru meman
lama tidak
g memerlukan jumlah tenaga kerja yang
menghasilka
n produk cukup agar pelaksanaannya dapat berjala
karyawan-karyawan divisi R&D juga diberikan n efektif dan efisien.


obat jenis
baru
pelatihan untuk meningkatkan skill penemuan obat
jenis baru, dan atas tambahan pengetahuan tersebut
karyawan divisi akan melakukan aktivitas
penemuan obat jenis baru.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Terdapatnya
aktivitas Tetap melakukan produksi obat
yang
menyebabka jenis baru dalam jumlah batch
n tingkat
penggunaan
kecil.
aset tetap
menjadi
kurang Alternatif ini kami sarankan untuk diguna


produktif kan oleh manajemen karena untuk dapat
dalam
menghasilka Mengurangi aktivitas produksi mencapai business strategy seperti yang d
isampaikan oleh Greenfield yaitu “melak
n produk dan
atau
untuk proses pengujian dan ukan efisiensi biaya”,
penjualan. evaluasi obat jenis baru dalam
jumlah batch kecil sebelum kinerja
divisi R&D diperbaiki
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Norwalk
tetap Tetap berfokus pada pasar mikro
berfokus
pada pasar lokal (toko eceran, organisasi
mikro
sehingga hal
pelayanan kesehatan dan rumah
ini dapat sakit dan praktek dokter hewan) Alternatif ini kami sarankan untuk diguna
mengurangi kan oleh manajemen karena untuk dapat
peluang mencapai business strategy seperti yang d
penambahan isampaikan oleh Greenfield yaitu “pemak
income.
Melakukan perluasan pasar simalan pengembalian dari biaya penge


mbangan yang dikeluarkan”, maka perus
hingga ke distributor-distributor ahaan harus mampu meningkatkan penda
besar. patan dari hasil penjualan produk obat ya
ng diproduksi.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Ketidakjelasa Menjalankan seperti yang sudah dilakukan oleh Daniel yaitu


n mengenai mengeluarkan memo untuk seluruh Divisi Manager Chadwick
tingkat
tanggung
jawab dari
General Mengadakan pertemuan dengan seluruh general manager . Alternatif ini kami sarankan karena adan
Manajer dan divisi Chadwick untuk membahas pentingnya penyusunan
ya kebijakan desentralisasi akan memuda
masing- Balance Scorecard dan menyampaikan tentang mekanisme
masing penyusunannya adalah bersifat Authoritative. hkan pelaksanaan penyusunan BSC secar


manajer a participative. Penyusunan BSC secara pa
divisi Membahas pentingnya penyusunan BSC dan menyampaikan rticipative memiliki keunggulan yang pali
Norwalk tentang mekanisme penyusunannya adalah bersifat ng penting diantara alternatif lainnya yait
Participative. u tersedianya informasi yang memadai un
tuk penyusunan BSC secara optimal, dan
komitmen dari masing-masing divisi untu
Membahas pentingnya penyusunan BSC dan menyampaikan
tentang mekanisme penyusunannya adalah bersifat k mencapai apa yang ditargetkan.
Consultative.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Ketidakefekti
fan pada Mengadakan rapat kordinasi penyusunan
pelaksanaan BSC pada hari kerja di jam kerja, dan
penentuan mewajibkan seluruh manajer untuk hadir.
susunan
Balance
Scorecard,
yang akan Mengadakan rapat kordinasi penyusunan BSC tersebut yang akan sangat menentuk
digunakan an kinerja jangka pendek dan jangka pan
oleh
BSC pada hari kerja di jam istirahat, dan
jang perusahaan. Situasi pada saat libur y
Norwalk mewajibkan seluruh manajer untuk hadir. ang paling mendukung untuk terciptanya
yang
situasi dan kondisi yang kondusif dalam
dibuktikan
dari hasil membahas BSC sehingga hasil penyusuna
Mengadakan rapat kordinasi penyusunan n BSC akan lebih baik.


penyusunan
Balance BSC pada hari libur (di luar jam kerja dan
Scorecard. di luar hari kerja), dan mewajibkan
yang kurang
spesifik. seluruh manajer untuk hadir.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Keputusan
yang dibuat Tetap hanya menggunakan tolak ukur
oleh top
management
yang bersifat kuantitatif (hard data).
kurang
memperhatikan
keseimbangan
(counter Terdapat beberapa hal yang tidak dapat
balanced)
dalam Hanya menggunakan tolak ukur yang dinilai secara kuantitatif seperti misalnya
penentuan tolak bersifat kualitatif. tingkat keramahan dalam memberikan pe
ukur kinerja layanan kepada pelanggan, rasa empati p
(Balanced
Scorecard) pada ada pelanggan. Memang kita tidak boleh
beberapa hal mengharapkan balas jasa dari sikap baik
yang tidak kita akan tetapi secara realita kedua hal te


dapat dinilai
secara
Sebagian besar tolak ukur yang rsebut dapat berpengaruh terhadap hubu
kuantitatif. digunakan adalah bersifat kuantitatif, dan ngan baik dengan pelanggan
hal-hal tertentu perlu diukur secara
kualitatif (soft data).
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Middle
management
masih perlu
membaca
Biarkan Middle management
artikel tentang
Balance
masing-masing divisi
Scorecard.
mencari artikel tentang
Balance Scorecard. Program pelatihan juga dapat dikatakan
memaksa para manajer untuk berfokus p
ada pemahaman mendalam tentang BSC t
Memberikan pelatihan anpa terganggu oleh aktivitas pekerjaan
yang lain.
kepada seluruh pihak yang


terlibat dalam penyusunan
Balance Scorecard.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

General
manajer tidak Mewajibkan kehadiran general manager
hadir dalam
rapat dalam rapat pembahasan Balance
pembahasan
Balance
Scorecard di divisinya masing-masing
Scorecard tanpa ada konsekuensi jika tidak hadir.
Kami menyarankan kepada pihak manaje
men untuk menggunakan alternatif 14b
karena kehadiran seorang general manag
Mewajibkan kehadiran General manajer er sangat penting didalam memberikan b


dalam rapat pembahasan Balance atasan terhadap tolak ukur yang akan dis
usun agar disesuaikan dengan strategi pe
Scorecard di divisinya masing-masing, rusahaan.
yang diimbangi dengan adanya
konsekuensi (semacam punishment) jika
tidak hadir.
STEP 4: GENERAL STEP 5: EVALUATE
ALTERNATIVES ALTERNATIVES AND SELECT

Daniels
mengirimkan
memo tentang Tetap pada mekanisme-
prinsip untuk
mengembangka mekanisme penyampaian
n scorecard
instruksi seperti itu Pola pengirimin instruksi secara berulang
untuk konteks permasalahan yang sama
dapat menyebabkan ketidakefisienan ker
ja bagi para manajer yang menerima inst
ruksi tersebut (karena adanya penyesuaia
Merubah pola penyampaian n-penyesuaian pada area permasalahan
instruksi dengan persiapan yang yang sama yang sebenarnya menyebabk


an dilakukannya pekerjaan yang tidak pe
lebih baik sebelum mengirimkan nting).
instruksi kebijakan.
STEP 6: DEFEND
IMPLEMENTATION


•Menggunakan business strategy dari Greenfield (Exhibit 1)
Seperti apa strategy map yang tepat yang
seharusnya digunakan oleh perusahaan? •Menggunakan Strategy map yang disarankan oleh akuntan manajemen
(Gambar 1)

Kesiapan SDM untuk melakukan


perubahan dan perbaikan (dalam hal


penyusunan strategy map dan Balance •Pemberian pelatihan secara serempak (di tahun yang sama) kepada
Scorecard yang tepat, melakukan seluruh karyawan tanpa terkecuali.
perluasan pasar, merubah pola instruksi, •Pemberian pelatihan secara bertahap
dan melakukan komunikasi langsung
dengan customer)

•Menggunakan Balance Scorecard yang telah disusun oleh manajer


Seperti apa Balance Scorecard yang tepat Norwalk (seperti pada Exhibit 2)


yang seharusnya digunakan oleh •Menggunakan Balance Scorecard yang disarankan oleh akuntan
perusahaan? manajemen
(Gambar 2)
SESI DISKUSI
Thank you
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai