Anda di halaman 1dari 6

BIRCH PAPER COMPANY

Disusun Oleh

Kelompok 8 Noki Ariwibisono 07312476

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011

Birch Paper Company merupakan perusahaan kertas berskala menengah, yang sebagian terintegrasi, memproduksi kertas dan paperboard putih dan kraft. Sebagian dari hasil paperboardnya dijadikan bahan dasar kotak oleh divisi Thompson, kemudian dicetak dan diwarnai bagian luarnya. Setiap divisi dalam perusahaan dinilai secara independen berdasarkan laba dan tingkat pengembalian investasinya (ROI). Karyawan-karyawan pada level puncak perusahaan percaya bahwa dalam beberapa tahun terakhir konsep desentralisasi telah sukses dilaksanakan dan laba perusahaan posisinya dalam persaingan meningkat.

Misi: Misi Birch Paper Company, adalah untuk memasok kertas kualitas tertinggi dan papan yang secara konsisten memenuhi atau melampaui harapan pelanggan kami, sambil mempertahankan profitabilitas operasi kami dan keberlanjutan lingkungan di mana kita bekerja dan hidup. Visi: Untuk menjadi pemimpin industri dalam kualitas produk dan kepuasan pelanggan, sementara membangun perusahaan kami demi keberhasilan di masa depan:

oleh memupuk bakat dan komitmen dari seluruh karyawan; manufaktur produk dengan kualitas tertinggi yang mungkin; dengan melatih kontrol atas logistik dan keuangan.

Divisi Northern telah merancang kotak tampilan khusus untuk salah satu jenis kertas yang diproduksi bersama dengan divisi Thompson, karena bentuk dan warna yang tidak lazim, hal tersebut jauh dari standar yang ditetapkan. Menurut perjanjian di antara kedua divisi tersebut, Divisi Thompson dibiayai oleh Divisi Northern dalam mengerjakan desain dan pengembangannya. Ketika seluruh spesifikasi telah disiapkan, maka Divisi Northern menanyakan penawaran atas

kotak tersebut dari Divisi Thompson dan dua perusahaan dari luar. Setiap manajer divisi bebas untuk membeli dari pemasok manapun, dan meskipun penjualan terjadi dalam perusahaan, divisidivisi yang ada diharapkan untuk mengacu pada harga pasar yang berlaku. Selain dari divisi Thompson, ada tawaran lain dari West Paper Company dan Eire Paper, Ltd. Dengan perbedaan harga sebagai berikut: $480 per ribuan unitnya dari Divisi Thompson, $430 dari West Paper Company, dan $432 dari Eire Papers, Ltd.

Jika Divisi Thompson menerima pesanan dari Northern, maka ia akan membeli linerboard dan corrugating medium dari Divisi Southern. Sekitar 70% dari $400 pengeluaran Divisi Thompson berasal dari biaya linerboard dan corrugating medium. Divisi Southern mengacu pada harga pasar Biaya untuk linerboard dan corrugating medium sebesar 60% dari harga jual Eire Papers mengajukan penawaran pembelian kepada Birch atas lineboard bagian luar dengan desain cetakan khusus, tetapi Birch harus membuat sendiri bagian dalamnya dan corrugating mediumnya. Biasanya cetakan bagian luar dipasok oleh divisi southern dengan harga $90 per ribuan kotak, dan dicetak oleh divisi thompson seharga $30 per ribuan unit. Dari jumlah $30, $25 merupakan biaya pengeluaran

Pertanyaan:

1. Tawaran manakah yang harus diterima oleh Divisi Northern yang paling memenuhi kepentingan Birch Paper Company? Perhitungan dari tiap tiap penawaran Penawaran divisi thompson. Harga jual Laba Southern Laba Thompson = Total Biaya $480 {( $400 x 70% ) x 40% } - ( $480 - $400 ) = $288 Penawaran West Paper Company. totalnya sebesar $ 430 Penawaran Eire paper, Ltd. Harga Jual Laba Southern Laba Thompson = Total Biaya $432 ( $90 x 40% ) ( $30- $25 ) = $391

2. Apakah Kenton harus menerima tawaran ini? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Dalam hal ini seharusnya Kenton tidak menerima tawaran dari West Paper

karena tidak dalam kepentingan terbaik perusahaan, tetapi pada saat yang sama dengan kebijakan transfer yang ada, itu benar-benar terserah dia apa yang ada di kepentingan terbaik divisinya . Saya percaya ia harus menerima tawaran dari Thompson karena tidak hanya akan menghasilkan biaya terendah, tetapi juga akan mendorong membeli dari dalam perusahaan. 3. Haruskah wakil presiden Birch Paper Company melakukan suatu tindakan? Tindakan yang harus dilakukan oleh Wakil presiden Birch adalah memperbaiki masalah keseluruhan yang terkait dengan kebijakan harga transfer. Jika manajemen puncak diperlukan dapat memesan penerimaan tawaran lain. Setiap divisi idealnya harus mengestimasikan harga normal pasar di luar dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika keputusan perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik. Mungkin ada beberapa

contoh sistem harga transfer yang benar-benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit. Sama seperti pada banyak pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah penting untuk mengambil tindakan-tindakan yang terbaik dari antara yang kurang sempurna. Yang paling penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan dan kepastian bahwa prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat.
4. Dalam kontroversi yang telah dijelaskan sebelumnya, bagaimana system harga transfer

dapat menjadi disfungsional? Apakah permasalahan tersebut membutuhkan adanya perubahan dalam kebijakan penentuan harga transfer perusahaan secara keseluruhan? Jika ya, perubahan spesifik apakah yang Anda sarankan? Sistem harga transfer disfungsional karena terlalu banyak berfokus pada sektorsektor individu membuat keuntungan dan laba atas investasi. Hal ini harus berfokus pada keberhasilan dan keuntungan untuk perusahaan secara keseluruhan tidak hanya keuntungan individu. Selain itu Sistem harga transfer pada perusahaan tidak berjalan dengan baik karena perusahaan terlalu fokus dalam ROI dan laba masing-masing divisi. Akan lebih baik jika ada penilaian kinerja yang berimbang, misalnya untuk divisi yang menangani sektor yang susah untuk menghasilkan laba dinilai dengan EVA atau menjadikannya sebagai pusat beban atau pusat investasi. Sehingga tujuan divisi-divisi yang ada dalam perusahaan, yaitu menghasilkan laba selaras dengan tujuan umum perusahaan dalam mencari laba. Dikhawatirkan, masalah-masalah pencarian laba untuk masing-masing divisi berbeda dengan tujuan umum perusahaan dalam mencari laba, contohnya untuk mengejar target laba divisi akhirnya divisi menjual aset-aset perusahaan yang ada di dalam divisinya, target laba divisi akan tercapai, laba akan naik, tetapi menjual aset perusahaan tentunya akan merugikan perusahaan. Ya, permasalahan tersebut membutuhkan adanya perubahan dalam kebijakan penentuan harga transfer perusahaan secara keseluruhan. Perubahan spesifik yang saya sarankan adalah setiap divisi idealnya harus mengestimasikan harga normal pasar di luar dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika keputusan perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik. Mungkin ada beberapa contoh sistem harga transfer yang benar-

benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit. Sama seperti pada banyak pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah penting untuk mengambil tindakantindakan yang terbaik dari antara yang kurang sempurna. Yang paling penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan dan kepastian bahwa prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai