Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN STARTEGIK

MERGER PT. BANK MANDIRI

NAMA KELOMPOK :
RHESA ANJARI C1C013058
ANDIKA DWI NUGROHO C1C013060
Merger PT Bank Mandiri (Persero)

Bank Mandiri seperti yang diketahui merupakan salah satu lembaga perbankan yang
ada di Indonesia. Bank Mandiri merupakan slaah satu bank terbesar di Indonesia. Sudah
banyak cabang Bank Mandiri yang bahkan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Bank
Mandiri ini merupakan badan yang dibentuk atas dasar program pemerintah yang kala itu
berjalan di ujung krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Saiapa yang tidak tahu sejarah
terjadinya krisis ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Krisis yang
terjadi ini membawa dampak buruk bagi sejumlah lembaga keuangan dan juga banyak
perusahaan di Indonesia. Beberapa lembaga perbankan Indonesia tidak bisa melawan dampak
krisis ekonomi yang terjadi.
Beberapa bank di Indonesia mengalami dampak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Hal ini kemudian menjadi perhatian pemerintah karena lembaga perbankan yang terseret di
dalamnya merupakan lembaga perbankan yang penting di Indonesia. Setidaknya ada empat
perbankan yang namanya disebut sebagai lembaga perbankan yang terkena dampak krisis
ekonomi tahun 1997 hingga 1998. Keempat lembaga perbankan tersebut diantaranya yakni:

Bank Dagang Negara


Bank Ekspor Impor (Exim)
Bapindo
Bank Bumi Daya

Keempat lembaga perbankan tersebut tidak bisa mengatasi krisis yang terjadi. Meski telah
dilakukan sejumlah usaha penanganan tetapi tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya
pemerintah melakukan merger keempat bank tersebut dengan Bank
Mandiri. Merger dilakukan pada tanggal 31 Juli tahun 1999. Hingga saat itu kekuasaan atas
keempat lembaga perbankan dipegang oleh Bank Mandiri. Jadi latar belakang merger Bank
Mandiri dengan bank lainnya adalah krisis ekonomi yang terjadi. Dengan
adanya merger yang dilakukan oleh pemerintah sebagai usaha penyelamatan lembaga
perbankan tersebut menjadikan Bank Mandiri semakin berkembang. Bank yang baru dibuka
dari tahun 1998 itu hingga kini menjalankan perannya dengan baik sebagai lembaga
perbankan Indonesia dan juga menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Dari tahun berdirinya hingga kini, laba yang dihasilkan terus meningkat. Hal ini tak
lepas dari manajemen yang baik yang dilakoni oleh Bank Mandiri. Selain itu keberhasilan
Bank Mandiri juga tak lepas dari visi dan misi yang dijalankannya. Latar belakang merger
Bank Mandiri lengkap yang terjadi pada tahun 1999 tentunya tidak banyak membawa
pengaruh. Bank Mandiri bisa menjadi bank yang besar seperti sekarang ini dikarenakan
memiliki manajemen yang baik dan juga visi misi yang tepat. Selain itu juga untuk
menciptakan hubungan kerja yang baik antara nasabah dengan Mandiri, diciptakan budaya
TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer Focus, and Exellence). Budaya ini diikuti
oleh semua karyawan sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan bagi nasabah. Sudah
selayaknya hubungan baik dengan nasabah terjalin baik sehingga Bank Mandiri selalu
tumbuh menjadi bank impian setiap nasabahnya.
Proses Merger PT. Bank mandiri

Proses untuk melakukan merger dimulai dengan tahapan persiapan merger yang
meliputi inisiasi merger, penetapan tujuan melaksanakan merger, jenis merger yang akan
dipilih daninventarisasi isu-isu yang timbul. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat
penting karenaakan menentukan berhasil tidaknya rencana merger.
Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang meliputi pembentukan tim
merger, pemenuhan persyaratan merger, penunjukan konsultan untuk membantu merger, pemi
lihan partner merger, penetapan kebijakan selama proses merger, dan penyusunan rencana ker
ja. Kegagalan suatu merger dapat terjadi karena kesulitan bank peserta merger untuk
memenuhi persyaratan merger khususnya dalam menambah modal dan mengurangi aktiva ya
ng tidak produktif. Tahapan terakhir proses merger adalah operasional merger dimana
tahapan ini dapat menggambarkan keberhasilan suatu proses merger. Tahapan ini meliputi
komunikasi kepada semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank peserta merger
(SDM, operasional, IT danlain-lain). Peranan pemegang saham sangat menentukan
keberhasilan merger terutama dalammelaksanakan persiapan dan legal merger.
Dalam kasus merger PT Bank Mandiri (Persero) inisiatif merger datang dari
pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan dan Menteri Negara BUMN sebagai
pemegang saham. Tujuan dan jenis merger ditetapkan oleh pemerintah yang kemudian
ditindak lanjuti oleh manajemen masing-masing bank peserta merger. Demikian juga halnya
tentang pemenuhan modal. Tambahan modal yang biasanya merupakan kendala utama dalam
proses merger disediakan oleh pemerintah dengan menerbitkan rekap bond. Dalam
pelaksanaan operasional merger PT Bank Mandiri (Persero) memberikan pilihan kepada
pegawai apakah akan ikut bergabung PT Bank Mandiri (Persero) atau mengambil Program
Pensiunan Sukarela (PPS). Pegawai yang ikut bergabung dites ulang untuk mengetahui
kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia. Sistem IT yang
digunakan dipilih IT dari salah satu bank yang akan merger yaitu IT PTBank Ekspor Impor
Indonesia karena dinilai paling sesuai dengan kebutuhan PT Bank Mandiri (Persero) saat ini
dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.Penggantian sistem dan prosedur
dilakukan secara bertahap dari satu cabang ke cabang lain (roll out) sampai dengan semua
kantor cabang menggunakan sistem dan prosedur yang sama. Perkembangan kinerja PT Bank
Mandiri (Persero) setelah semua proses merger diselesaikan semakin baik dengan melihat
perkembangan keuangan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2001
Dampak Merger PT. Bank Mandiri
Kinerja Bank Mandiri setelah merger tidak berdampak positif atau dapat dikatakan
tidak sehat jika dilihat dari rasio keuangan yang telah dikemukakan sebelumnya. Disamping
itu, 70% pendapatan Bank Mandiri berasal dari pendapatan bunga obligasi pemerintah, justru
pendapatan bunga dari pemberian kredit hanya sebesar 18% untuk tahun 2001. Dengan
demikian, kinerja Bank selama tiga tahun ini tidak lebih baik dibandingkan sebelum merger.
Merger tidak selalu menciptakan efisiensi, walaupun peningkatan total aktiva dapat mencapai
skala ekonomis, belum cukup untuk menciptakan efisiensi Bank Mandiri. Beberapa aspek
yang mempengaruhi efisiensi Bank Mandiri terlihat dari aktiva, modal, utang jangka pendek,
utang jangka panjang, jumlah SDM. Sementara itu, Bank Mandiri hanya diposisi keempat
apabila dilihat efisiensi relatif diantara Bank pemerintah saat ini.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Mandiri telah menanamkan nilai-nilai
transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadailan melalui berbagai
program sosialisasi kepada seluruh jajaran Bank . Penjabaran atas prinsip corporate
governance yang baik telah dilakukan antara lain dengan menuangkan nilai-nilai tersebut ke
dalam Visi dan Misi Bank Mandiri, kebijakan Good Corporate Governance, Code of
Conduct, Pernyataan Tahunan dan Perilaku 3 Tidak (3 NO Behaviors) yang telah lama
dijalankan. Struktur dua lapis memberikan keseimbangan yang baik anatara Direksi dan
Komisaris, yang sesuai dengan representasi kepentingan stakeholder dan pemegang saham
yang saat ini mayoritas ada di tangan pemerintah, namun pada pertengahan tahun 2003, 20%
saham telah dimiliki oleh publik. Representasi yang adil di atas kepentingan pemegang
saham minoritas menjadi kunci penting setelah IPO.
Perbaikan kinerja Bank Mandiri dilakukan dengan perbaikan menyeluruh, dengan
orientasi kepada pelanggan. Budaya pelayanan, peningkatan omset dan perbaikan kualitas
kredit dilakukan secara bersama-sama. Berdasarkan survai independent oleh MRI,
Bank Mandiri menduduki peringkat 3 sebagai Bank dengan pelayanan terbaik dari 11 Bank
di Indonesia pada tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai