Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat sebenarnya mengacu kepada kata empowerment, yaitu


sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh
masyarakat. Pada dasarnya pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri
dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah
memampukan dan mendirikan masyarakat (Kartasasmita, 1996)
Dalam konsep pemberdayaan masyarakat perlu diketahui potensi atau kekuatan yang
dapat membantu proses perubahan agar lebih cepat dan terarah, sebeb tanpa adanya potensi
atau kekuatan yang berasal dari masyarakat itu sendiri maka seseorang, kelompok, organisasi
atau masyarakat akan sulit bergerak untuk melakukan perubahan.
Upaya pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya selalu dihubungkan dengan
karakteristik sasaran sebagai suatu komunitas yang mempunyai ciri, latar belakang dan
budaya tertentu. Sebagai contoh, upaya pemberdayaan pada masyarakat desa tidak sama
dengan pemberdayaan pada masyaraat pantai atau masyarakat kota, walaupun tujuan
pemberdayaan adalah sama.

Pembahasan
Definisi desa
Desa merupakan salah satu lingkup terkecil pada sistem pemerintahan di negara kita ini,
cakupan luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni sejumlah keluarga, biasanya
mayoritas masyarakat pedesaan bekerja di bidang agraria.
Di dalam UU no. 5 tahun 1979 dijelaskan bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditempatti
oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan republik indonesia.
Menurut Sutardjo Kartodikusumo desa merupakan suatu kesatuan hukum di mana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Definisi masyarakat desa
Masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu
yang disebut desa.

Karakteristik masyarakat desa


1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geogafinya di
daerah desa. Mereka sulit mengontrol kenyataan alam yang dihadapinya, padahal bagi
petani realitas alam ini sangat vital dalam menunjang hidupnya.Penduduk yang tinggal di
desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti
dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya.

2. Pekerjaan atau matapencaharian


masyarakat pedesaan rata-rata berprofesi sama. Pada umumnya mata pencaharian daerah
pedesaan adalah bertani, tetapi mata pencaharian berdagang (bidang ekonomi) pekerjaan
sekunder dari pekerjaan nonpertanian. Sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari
kegiatan usaha (bussines) atau industri, demikian pula kegiatan matapencaharian keluarga
untuk tujuan hidupnya lebih luas lagi.
3. Interaksi sosial
Di desa kontak sosial terjadi lebih banyak dengan bertatap muka, ramah-tamah(informal),
dan pribadi. Daerah kontak sosial di desa biasanya terbatas dan sempit. Sudah menjadi
karakteristik khas bagi masyarakat desa bahwa suasana kekeluargaan dan persaudaraan telah
mendarah daging dalam hati sanubari mereka.

4. Pengawasan sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat di pedesaan lebih kuat karena kontaknya yang bersifat
pribadi dan ramah-tamah (informal), dan keadaan masyarakatnya yang homogen.
Penyesuaian terhadap norma-norma sosial lebih tinggi dengan tekanan sosial yang informal,
dan nantinya dapat berarti sebagai pengawasan sosial. Selain pengawasan terhadap
masyarakatnya sendiri, masyarakat desa juga mudah menaruuh curiga terhadap hal-hal baru
diluar dirinya yang belum dipahaminya, seseorang?sekelompok yang bagi komunitas mereka
dianggap asing.

5. Pola kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas
pribadi individu dibandingan dengan kota. Keadaan ini disebabkan oleh lebih luasnya kontak
tatap muka, dan indivisu lebih banyak saling mengetahui dari pada daerah kota. Misalnya
karena keshalehan, kejujuran, jiwa pengorbanannya, dan pengalamannya. Kalau kriteria ini

melekat terus pada generasi selanjutnya, maka kriteria keturunan pun akan menentukan
kepemimpinan di pedesaan.

6. Kesetiakawanan sosial
Pada masyarakat pedesaan kepanduan dan kesatuan merupakan akibat dari sifat-sifat yang
sama, persamaan dalam pengalaman, tujuan yang sama, dimana bagian dari masyarakat
pedesaan hubungan pribadinya bersifat informal dan tidak bersifat kontrak sosial
(perjanjian). Pada masyarakat pedesaan ada kegiatan tolong-menolong (gotong-royong) dan
musyawarah, yang pada saat sekarang masih dirasakan meskipun banyak pengaruh dari
gagasan ideologis dan ekonomis (padat karya) ke pedesaan.

7. Nilai dan sistem nilai


Karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Roucek dan Warren mereka menggambarkan
karakteristik masyarakat desa sebagai berikut (Jefta Leibo, 1995:7).

1) Besarnya peranan kelompok primer


2) Faktor geografis menentukan dasar pembentukan kelompok atau asosiasi
3) Hubungan lebih bersifat akrab dan langgeng
4) Homogen
5) Keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi
6) Populasi anak dalam proporsi yang lebih besar

Menurut pendapat dari Pitirim A. Sorokin dan Cark C. Zimmerman yang mengemukakan
faktor-faktor yang menjadi dasar penentuan karakteristik masyarakat desa dan kota yaitu :

1. Mata pencaharian
2. Ukuran komunitas
3. Tingkat kepadatan penduduk

4. Lingkungan
5. Diferensiasi sosial
6. Stratifikasi sosial
7. Solidaritas sosial

Kesimpulan
Jadi yang dimaksud desa adalah suatu wilayah yang ditempatti oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah
langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam
ikatan negara kesatuan republik indonesia.
Desa juga sangat unik dibandingkan di kota karena di desa memiliki karakteristik sendiri
seperti : Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam (Masih mengandalkan hasil alamnya
terutama dalam hal bercocok tanam yaitu petani) , Pekerjaan atau mata pencaharian
{masyarakat pedesaan rata-rata berprofesi sama. Pada umumnya mata pencaharian daerah
pedesaan adalah bertani, tetapi mata pencaharian berdagang (bidang ekonomi) pekerjaan
sekunder dari pekerjaan nonpertanian}, Interaksi sosial {Di desa dalam kontak sosial terjadi
lebih banyak dengan bertatap muka, ramah-tamah (informal), dan pribadi}, Pengawasan
sosial (Tekanan sosial oleh masyarakat di pedesaan lebih kuat karena kontaknya yang bersifat
pribadi dan ramah-tamah) , Pola kepemimpinan ( Masih berdasarkan kekeluargaan karena
selalu dirundingkan secara kekeluargaan sehingga terasa hangat) , Kesetiakawanan sosial ( Di
desa masih adanya rasa setia kawan seperti rasa gotong royong tenggang rasa dll yang sulit
ditemukan diperkotaan) , Nilai dan sistem nilai (Kebanyakan masih mengandalkan nilai nilai
yang diwariskan dari nenek moyangnya yang berasal dari desa juga).

KARAKTERISTIK MASYARAKAT
DESA/AGRARIS
UNTUK MELENGKAPI NILAI KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SEMESTER GANJIL 2015/2016

KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.

Baskoro Adiguno
Khaerunisah
Nur Ichsan A.F
Citra Faradilla P.
Rhosalia Ardiani

F1C013018
F1C013003
F1C013054
F1C014023
F1C014034

KEMENTRIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PURWOKERTO
2015

Anda mungkin juga menyukai