Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Investasi

Menurut Sadono Sukirno (2004), investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus (1997: 108), investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut. Investasi (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang modal di suatu negara, seperti pembangunan, peralatan produksi, dan barang-barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan langkah mengorbankan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa yang akan datang. Investasi (investment) dapat didefinisikan sebagai tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada (net additional to exixting capital stock). Istilah lain dari investasi adalah akumulasi modal (capital accumulation) atau pembentukan modal (capital formation).(Muana Nanga, 2001: 124). Menurut Sut Mutia Sangadji (ngampus.com, 2007), investasi sebagai penanaman modal atau sering disebut juga dengan pembentukan modal, merupakan suatu komponen yang menentukan tingkat pengeluaran agregat suatu negara. Karena itu dalam pembangunan ekonomi, peranan investasi sangatlah penting. Semakin tinggi investasi, pendapatan nasional akan mengalami peningkatan karena peningkatan terhadap barang dan jasa bertambah. Menurut M. Suparmoko (1994 :79) Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan kapitaladalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah pengeluaran yang menambah persediaan kapital.

Page 1

Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138) Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Pengertian investasi menurut Deliarnov (1995:123) investasi merupakan: Pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal sebagai bentuk penanaman modal dalam bentuk barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi yang berfungsi untuk meningkatkan atau menambah kemampuan memproduksi (produktivitas) barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian dan diharapkan akan membawa keuntungan di masa depan. Singkatnya, investasi suatu bentuk pengorbanan kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dengan tingkat resiko tertentu. Resiko investasi merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor yang dapat menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu instrumen investasi tertentu atau dengan kata lain, merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian dalam suatu investasi.

Jenis-Jenis Investasi

Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Investasi dalam bentuk aset riil (real assets) yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities financial assets) yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu (Marcus,1995).

Page 2

Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138) menyatakan bahwa: Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan kedalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan investasi dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva non-riil misalnya investasi kedalam surat-surat berharga. Secara garis besar ada dua jenis asset yang dapat digunakan sebagai sarana investasi yaitu:

Real asset

Yaitu investasi yang dilakukan dalam asset-asset yang berwujud nyata seperti: emas, real estate dan karya seni. Yang dimaksud dengan investasi riil dalam teori investasi secara umum adalah upaya mengelola uang atau aset secara langsung pada jenis atau bidang usaha tertentu misalnya mendirikan pabrik, mendirikan toko atau membentuk perusahaan atau bisa pula berupa membeli tanah, rumah dan lungunan atau membeli emas dan sebagainya, untuk kemudian dijual kembali.

Sektor riil sendiri dibagi lagi menjadi:

Sektor Manufaktur Suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya; di dalam sektor ini terkandung juga sektor yang berbasis chemical (kimia), transportasi, agrobisnis, otomotif; termasuk di dalamnya industri logam dan tekstil dan sepatu. Industri makanan dan minuman juga termasuk di dalam sektor ini.

Sektor Properti

Page 3

Adapun pengertian sektor properti adalah semua sektor yang berhubungan dengan bangunan mulai dari perumahan, apartemen, mal, dan gedung-gedung properti.

Sektor Teknologi Adalah sektor yang meliputi bisnis-bisnis yang berhubungan dengan teknologi seperti pertelevisian, media perfilman, alat-alat telekomunikasi, komputer, dan gadget lainnya.

Sektor Jasa Pengertian dari sektor ini adalah sektor bisnis yang memfokuskan pada usaha jasa pelayanan di mana yang diperdagangkan tidak ada wujud fisiknya, oleh karena yang diperdagangkan adalah jasa pelayanannya.

Financial asset

Yaitu investasi yang dilakukan pada sektor-sektor financial, seperti: deposito, saham, obligasi, reksadana. Berinvestasi di financial asset bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu langsung dan tidak langsung. Langsung artinya investor membeli asset-asset keuangan perusahaan, tidak langsung membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio asset-asset keuangan dari perusahaan lain. Semua jenis investasi selalu punya resiko, tidak ada investasi yang bebas resiko, resiko selalu melekat pada tiap investasi besar atau kecil dan juga dapat dikatakan bahwa hasil yang tinggi resikonya juga tinggi sehingga diperlukan pemahaman atas resiko yang berkaitan dengan alternatif sarana investasi yang dapat terdiri dari resiko likuiditas, ketidakpastian hasil, kehilangan hasil, penurunan nilai investasi sampai resiko hilangnya modal investasi tersebut.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai