Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK LOKAWISATA BATURADEN TERHADAP PERUBAHAN

SOSIAL DAN EKONOMI PEKERJA PARIWISATA DARI DESA


KARANGMANGU KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN
BANYUMAS
Yanti Indyani dan Gunardo. RB, M. Si.
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
yanti.indyani@gmail.com, pakgunardo@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perubahan jenis pekerjaan masyarakat Desa
Karangmangu antara sebelum dan sesudah masuk di sektor pariwisata, 2) Besar perubahan
pendapatan masyarakat Desa Karangmangu antara sebelum dan sesudah bekerja di sektor
pariwisata, 3) Perubahan pola konsumsi masyarakat Desa Karangmangu antara sebelum dan
sesudah bekerja di sektor pariwisata, dan 4) Perubahan sosial masyarakat DesaKarangmangu
antara sebelum dan sesudah bekerja di sektor pariwisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah pekerja pariwisata di sekitar Lokawisata Baturaden yang berasal/ berdomisili dari Desa
Karangmangu. Populasi berjumlah 78 orang semuanya dijadikan responden. Sehingga penelitian
ini merupakan penelitian populasi .Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif dimana data
yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel frekuensi kemudian dianalis.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut 1. Jenis pekerjaan masyarakat Desa
Karangmangu sebelum masuk di sektor pariwisata antara lain : a) petani/ buruh tani (46,15%), b)
pedagang/ jasa non pariwisata (15,38%), c) karyawan non pariwisata (29,49%), d) ibu rumah
tangga (8,9%), e) pelajar (6, 41%), f) serabutan (12,82%). Jenis pekerjaan masyarakat Desa
Karangmangu sesudah masuk di pada sektor pariwisata diantaranya a) karyawan Lokawisata (3,
85%), b) karyawan hotel/ villa/ losmen (32,05%), c) karyawan restoran (11,53%), d) jasa
kelontong (8,97%), e) jasa asongan (8,97%),, f) Jasa warung boga (26,92%), g) jasa parkir
(2,56%), h) jasa foto (1,28%). 2. Rata-rata pendapatan responden sebelum bekerja di sektor
pariwisata sebesar Rp. 528.000,00/ bulan, sedangkan rata-rata pendapatan sesudah bekerja di
sektor pariwisata sebesar Rp. 856.000,00/bulan. Ada perubahan sebesar Rp. 328.000,00/bulan
setelah responden bekerja di sektor pariwisata. 3) Perubahan pola konsumsi responden setelah
bekerja pada sektor pariwisata adalah: a) Penurunan kosumsi teh dan kopi setelah bekerja di sektor
pariwisata, b)adanya peningkatan konsumsi susu, softdrink dan minuman isotonik. Pada makanan
konsumsi makanan tradisional mengalami penurunan, konsumsi mie instan, biskuit, dan junkfood
mengalami peningkatan. 4. Perubahan sosial yang terjadi setelah responden bekerja di sektor
pariwisata ditandai dengan berkurangnya keaktifan pada kegiatan kemasyarakatan dan adanya
pengaruh wisatawan terhadap gaya berpakaian dan bahasa pergaulan responden.
Kata Kunci : Dampak, Pariwisata, Sosial Ekonomi

PENDAHULUAN
Pariwisata di Kabupaten Banyumas sebagian besar memanfaatkan pemandangan
alam dan bangunan-bangunan bersejarah sebagai atraksinya. Objek wisata yang
memanfaatkan pemandangan alam sebagai atraksinya diantaranya Curug Cipendok,
Curug Ceheng, Curug Gede, Pemandian Kalibacin, dan Lokawisata Baturaden. Objek
Wisata yang memanfaatkan bangunan bersejarah sebagai atraksinya antara lain
Museum Pangsar Soedirman, Goa Maria, Museum BRI, dan Masjid Sakatunggal.
Berdasarkan jumlah pengunjung/ wisatawan selama lima tahun (2007-2011) Lokawisata
Baturaden memiliki jumlah pengunjung terbanyak dibandingkan dengan objek wisata
yang lain.

Lokawisata Baturaden berlokasi di Desa Karangmangu, Kecamatan Baturaden.


Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten
Banyumas, Kecamatan Baturaden termasuk dalam Sub Wilayah Pengembangan
Pariwisata (SPWP) I. Lokawisata Baturaden sendiri menjadi Kawasan Objek Wisata I
yang terdiri dari objek Lokawisata Baturaden, Pancuran Telu, Pancuran Pitu, Telaga
Sunyi, dan Wanawisata. Sebagai pusat pengembangan pariwisata Lokawisata Baturaden
secara langsung menjadi pusat perekonomian masyarakat setempat. Berkembangnya
Lokawisata Baturaden membuka lapangan pekerjaan dan lapangan usaha baru bagi
masyarakat.
Pengembangan Lokawisata Baturaden tidak hanya memberi dampak positif bagi
masyarakat, namun juga memberikan dampak negatif. Adanya wisatawan yang
berkunjung ke Lokawisata Baturaden dapat mempengaruhi pola perilaku masyarakat
setempah, khususnya yang terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata. Melihat
fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Dampak
Lokawisata Baturaden Terhadap Perubahan Sosial dan Ekonomi Pekerja Pariwisata dari
Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.
1. Definisi Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks
keruangan (Nursid Sumaadmadja, 1988: 1).
2. Pariwisata
Menurut Hunziker dan Kraft, 1942 (dalam Muljadi A.J, 2009: 8) Pariwisata adalah
keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang dan
perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubunganya
dengan kegiatan mencari nafkah.
3. Definisi Geografi Pariwisata
Menurut Heru Pramono (2012: 3), Geografi pariwisata adalah studi terapan dari
konsep-konsep, teori-teori, dan pendekatan-pendekatan geografi terhadap aspekaspek pariwisata pada wilayah permukaan bumi.
4. Pengembangan Pariwisata
Alasan utama pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata , baik secara
lokal, regional, maupun ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat
kaitanya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut.
Pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu
diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat ( Oka A. Yoeti, 2008:
77).
5. Sejarah Berdirinya Lokawisata Baturaden
Lokawisata Baturaden dikenal sebagai tempat rekreasi sejak tahun 1914. Lokawisata
Baturaden diresmikan dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas sejak
tahun 1986.
6. Kajian Dampak
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 :234) menerangkan arti kata dampak sebagai
benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Menurut I Gde Pitana (2005: 109).

7. Dampak Pengembangan Pariwisata


Cohen dalam I Gde Pitana ( 2005: 109 ), mengatakan dampak dari pengembangan
pariwisata diantaranya, dampak terhadap sosial- ekonomi, dampak terhadap sosial
budaya, dampak terhadap lingkungan.
8. Perubahan Sosial
Gillin dan Gillin (dalam Soerjono Soekanto, 2010: 67) mengatakan bahwa perubahan
sosial adalah suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi
maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat.
9. Mata Pencaharian dan Pendapatan
Mata pencaharian adalah aktivitas melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam
satu minggu, dilakukan secara berturut-turut dan tidak terputus termasuk pekerjaan
keluarga tanpa upah yang membantu usaha dalam kegiatan ekonomi (BPS, 1994:79).
Pendapatan BPS (BPS, 1988: 56) mengatakan bahwa pendapatan adalah seluruh
penghasilan yang diterima baik dari seluruh sektor formal maupun non formal dan
penghasilan subsisten yang terhitung dalam waktu tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi antara penelitian deskriptif dan
penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 78 orang yang semuanya
dijadikan responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober November 2012 di
Lokawisata Baturaden. Variabel dalam penelitian ini adalah perubahan jenis pekerjaan,
besar perubahan pendapatan, perubahan pola konsumsi, dan perubahan sosial. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pengolahan datanya menggunakan koding, editing, dan tabulating.
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan variabel yang telah disebutkan diatas, maka hasil penelitianya adalah
sebagai berikut :
1. Perubahan jenis pekerjaan sebelum dan sesudah masuk di sektor pariwisata. Jenis
pekerjaan responden sebelum masuk di sektor pariwisata antaralain: 1) petani/
buruh tani (46, 15 persen), pedagang non pariwisata (15,38 persen), karyawan non
pariwisata (29,49 persen), ibu rumah tangga (8, 97 persen), pelajar (6, 43 persen),
dan serabutan (12, 82 persen). Jenis pekerjaan responden setelah bekerja pada
sebagai berikut: 1) karyawan Lokawisata (3, 85 persen), karyawan hotel/vila/losmen
( 32,05 persen), karyawan restoran (11, 53 persen), jasa kelontong (7, 69 persen),
jasa asongan (8, 97 persen), jasa suvenir (8, 97 persen), jasa warung boga (26, 92
persen) , jasa parkir (2, 56 persen), dan jasa foto (1, 28 persen).
2. Besar perubahan pendapatan responden diketahui dari selisih antara pendapatan
sebelum dan pendapatan sesudah bekerja pada sektor pariwisata.
Pendapatan rata-rata responden sebelum masuk kesektor pariwisata adalah Rp.
528000,00. Kemudian pendapatan rata-rata responden setelah bekerja pada sektor
pariwisata adalah Rp. 856.000,00. Sehingga secara umum ada kenaikan sebesar Rp.
328.000,00 setelah responden bekerja pada sektor pariwisata.
3. Perubahan pola konsumsi
a. Perubahan pola konsumsi minuman
Sebelum bekerja di sektor pariwisata sebagian besar (73, 08 persen) responden
mengkonsumsi teh sebagai minuman tambahan. Kemudian responden yang lain
mengkonsumsi minuman antara lain, kopi (15, 38 persen), susu ( 6, 41 persen),

softdrink (2, 56 persen), dan minuman isotonik (2, 56 persen). Setelah


responden bekerja di sektor pariwisata terdapat beberapa kenaikan jenis
konsumsi minuman antara lain susu (+ 3, 84 persen), softdrink (+5, 13 persen),
(+ 8, 97 persen). Untuk konsumsi teh mengalami penurunan (-14,11 persen),
dan kopi (-3, 85 persen)
b. Perubahan pola konsumsi makanan
Sebelum bekerja di sektor pariwisata responden sebagian besar ( 56, 41 persen)
mengkonsumsi makanan tradisional sebagai makanan tambahan. Kemudian mi
instan (23, 07 persen), biskuit/roti (17, 94 persen), junk food (2, 56 persen).
Setelah responden bekerja pada sektor pariwisata terdapat kenaikan konsumsi
mi instan (+25, 64 persen), biskuit/roti (+ 11, 55 persen), dan junk food (+3, 85
persen). Untuk makanan tradisional mengalami penurunan (_41, 03 persen).
4. Perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi pada responden setelah bekerja pada sektor
pariwisata antara lain adanya penurunan keaktifan responden terhadap kegiatan
kemasyarakatan seperti Karang Taruna (-15, 39 persen), PKK (-8, 98 persen), dan
kerja bakti (-5, 12 persen). Selain itu wisatawan yang datang ke Lokawisata
Baturaden membawa pengaruh terhadap perubahan perilaku responden
diantaranya gaya berpakaian (58, 93 persen), gaya bahasa (23, 21 persen), dan
konsumsi makanan dan minuman (17, 86 persen).
Kesimpulan
1. Adanya perubahan jenis pekerjaan responden dari sebelum masuk ke sektor
pariwisata ke sesudah masuk sektor pariwisata. Adanya Lokawisata Baturaden
memberikan lapangan kerja dan lapangan usaha baru.
2. Adanya kenaikan rata-rata pendapatan responden sebesar Rp. 328.000,00.
3. Adanya penurunan konsumsi teh dan teh, dan ada kenaikan minuman seperti
susu, softdrink, dan minuman isotonik .
4. Perubahan sosial yang dialami responden antara lain, berkurangnya keaktifan
pada kegiatan sosial dan adanya sikap meniru dari wisatawan yang datang
dalam hal mode pakaian, gaya bahasa, konsumsi makanan dan minuman.
Saran
1. Bagi Pemerintah: Pemerintah diharapkan mempunyai program untuk
pengembangan ketrampilan masyarkat setempat dalam bidang pariwisata.
2. Bagi Pengelola: Pengelola diharapkan menambah atraksi yang melibatkan
wisatawan.
3. Bagi Penduduk Setempat: Penduduk setempat hendaknya lebih kreatif dalam
memanfaatkan peluang kerja dan peluang kerja yang ada di sekitar Lokawisata
Baturaden.
Daftar Pustaka
Heru Pramono. (2012). Diktat Kuliah Geografi Pariwisata. Yogyakarta: FIS UNY
Nursid Sumaatmadja. (1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.
Bandung: Alumni
Oka A. Yoeti . 1985. Pemasaran Pariwisata. Bandung :Angkasa
Soerjono Soekanto. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Yogyakarta , Februari 2013


Mengetahui
Pembimbing

Reviewer

Gunardo RB, M. Si.


NIP 19490505 198603 1 001

Drs. Heru Pramono, SU.


NIP 19501227 198003 1 003

Anda mungkin juga menyukai