Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTIKUM

ETIKA BISNIS
DI PT. NATURINDO FRESH
KABUPATEN KULON PROGO
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun oleh :
1. Diah Arum Subekti (H3519010)
2. Hanik Tri Yanuarita (H3519015)
3. Riza Tariza (H3519037)
4. Ryan Jasmine Pratiwi (H3519039)
5. Verananda Pramesthi (H3519046)

PROGRAM STUDI DIII AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
ETIKA BISNIS
DI PT. NATURINDO FRESH
KABUPATEN KULON PROGO
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun dan diajukan Oleh :


Diah Arum Subekti (H3519010)
Hanik Tri Yanuarita (H3519015)
Riza Tariza (H3519037)
Ryan Jasmine Pratiwi (H3519039)
Verananda Pramesthi (H3519046)

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, ______________2021

Mengetahui,
Kepala Program Studi DIII Agribisnis Dosen Penguji
Sekolah Vokasi UNS

Raden Kunto Adi, S.P., M.P. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M.
NIP. 197310172003121002 NIP. 196305141992021001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan praktikum Etika Bisnis ini tepat pada waktunya tanpa gangguan dan
hambatan yang berarti. Laporan praktikum Etika Bisnis ini dibuat guna
melengkapi tugas mata kuliah Etika Bisnis.
Dalam proses penyusunan laporan praktikum Etika Bisnis ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Kepala Program Studi D3 Agribisnis
3. Koordinator Magang Industri D3 Agribisnis
4. Dosen mata kuliah Etika Bisnis
5. Pembimbing lapang Etika Bisnis
6. Tim Co-Ass Etika Bisnis yang telah memberikan bimbingan selama praktikum
dilaksanakan
7. Teman-teman dan berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya
laporan praktikum ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
memperbaiki laporan pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Desember 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHANii
KATA PENGANTARiii
DAFTAR ISIiv
DAFTAR GAMBARvi
I. PENDAHULUAN1
A. Latar belakang1
B. Permasalahan1
C. Tujuan dan Kegunaan2
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI3
A. Tinjauan Pustaka3
III.METODOLOGI7
A. Metode Dasar7
B. Metode Pengumpulan Data7
C. Metode Analisis Data8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN9
A. Kondisi Umum Perusahaan PT. Naturindo Fresh9
B. Kondisi Pelaksanaan Etika Bisnis Di PT. Naturindo Fresh10
1. Etika Produksi .......................................................................................10
2. Etika Konsumen.....................................................................................12
3. Etika Pemasaran ....................................................................................14
4. Etika Lingkungan...................................................................................16
5. Etika Hubungan Antar Perusahaan........................................................18
C. Kendala Yang Dihadapi PT. Naturindo Fresh Dalam Pelaksanaan Etika
Bisnis dan Solusinya21
V. KESIMPULAN DAN SARAN22
A. Kesimpulan22
B. Saran22
DAFTAR PUSTAKA

iv
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Produk Jadi PT. Naturindo


Fresh..........................................................11
Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan Pemasaran PT. Naturindo
Fresh......................15
Gambar 3. Dokumentasi Penerapan-penerapan Value (nilai) Etika Pemasaran PT.
Naturindo Fresh......................................................................................................16
Gambar 4. Logo PT. Naturindo Fresh Kulon
Progo................................................19

vi
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika bisnis adalah prinsip-prinsip moral yang dijadikan sebagai
pedoman atau panduan untuk bisnis yang sedang dijalankan. Dalam
pengertian lain, etika bisnis mengacu pada seperangkat prinsip dan norma
yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha terhadap transaksi, tindakan,
dan hubungan untuk mencapai tujuan bisnis yang etis. Tak terkecuali dalam
perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, etika bisnis diperlukan agar
dapat menghasilkan norma, nilai, dan perilaku karyawan-pimpinan yang baik,
guna membangun hubungan yang adil dan setara antar relasi kerja.
Tak dapat dipungkiri, saat ini masih ada perusahaan agribisnis maupun
perusahaan yang bergerak di bidang lain, yang hanya mementingkan
keuntungan semata. Perusahaan tersebut hanya mengejar keuntungan tanpa
memperhatikan etika etika dalam berbisnis di dunia kerja. Hal inilah yang
memicu terjadinya persaingan tidak sehat antar perusahaan. Persaingan yang
tidak sehat dapat berakibat pada kerugian yang dialami oleh perusahaan
lainnya.
Pelanggaran etika bisnis selain berdampak pada pasar nasional, juga
dapat merambah pada pasar internasional. Hal ini dapat berujung pada
melemahnya daya saing hasil produk agribisnis atau produk lain di pasar
internasional. Kecenderungan makin banyaknya pelanggaran etika bisnis
membuat ke prihatinan banyak pihak, hal tersebut akan membawa kerugian
tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi nasional.
Berdasarkan hal tersebut, maka Praktikum Etika Bisnis perlu dilaksanakan.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan
masalah dari Praktikum Etika Bisnis yaitu sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi umum perusahaan PT. Naturindo Fresh?
b. Bagaimana pelaksanaan etika bisnis yang diterapkan di PT. Naturindo
Fresh?

1
2

c. Apa saja kendala yang dihadapi PT. Naturindo Fresh dalam rangka
pelaksanaan etika bisnis serta bagaimana solusinya?
C. Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan dari
Praktikum Etika Bisnis yaitu sebagai berikut :
a. Mengetahui kondisi umum PT. Naturindo Fresh
b. Mengetahui pelaksanaan etika bisnis yang ada di PT. Naturindo Fresh
c. Mengetahui kendala yang dihadapi PT. Naturindo Fresh dalam rangka
membangun perusahaan tersebut serta solusinya.
Berdasarkan tujuan di atas, maka dapat diketahui kegunaan dari
Praktikum Etika Bisnis yaitu sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengetahui bagaimana dinamika pembangunan dan kondisi
umum perusahaan di Indonesia.
b. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara menganalisis dan mengatasi
kendala-kendala dalam pertumbuhan perusahaan di Indonesia.
c. Mensinergiskan antara teori yang telah didapatkan mahasiswa di
bangku kuliah dengan aplikasinya di lapangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Etika Produksi
Etika merupakan seperangkat prinsip moral yang membedakan baik dan
buruk. Etika produksi dapat diartikan sebagai seperangkat prinsip dan nilai
yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal – hal yang dilakukan dalam
proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Dalam
proses produksi sebuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha
untuk menekan biaya produksi dan mendapatkan laba yang sebanyak –
banyaknya (Rafsanjani, 2016). Produsen tidak jarang melakukan hal – hal
yang dapat membahayakan konsumen dan melanggar etika produksi agar
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Hubungan antara perusahaan dengan para konsumen dapat
menimbulkan berbagai permasalahan. Sebagai upaya melindungi konsumen
dari perlakuan yang tidak etis dari perusahaan, pemerintah telah
memberlakukan Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen. Permasalahan dalam etika produksi disebabkan oleh manajemen
produksi yang lebih memikirkan bagaimana meningkatkan profit
dibandingkan etika dan perlakuan yang adil pada konsumen. Selain itu, hal
tersebut dikarenakan proses produksi yang tidak berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan hak dan kewajiban konsumen (Hasoloan, 2018).
B. Etika Pemasaran
Etika pemasaran secara sederhana merupakan proses membuat
keputusan pemasaran yang benar secara moral, dengan mempertimbangkan
tidak hanya kepentingan bisnis, tetapi juga perspektif moral dan implikasi
sosial dari perilaku. Etika pemasaran adalah perilaku atau aturan penjual
dalam menawarkan barang harus mengatakan yang sejujurnya mana yang
baik dan mana yang buruk. Terdapat empat indikator dalam etika pemasaran,
yaitu teknologi, komunikasi, teknik, dan relationship (Susanti, 2011).
Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi
dan regulasi pemasaran. Penerapan etika merupakan hal yang penting dalam

3
4

kegiatan pemasaran (Budiman, 2020). Etika bukanlah persoalan benar atau


salah, namun menyangkut tata nilai yang dianut, ditaati dan dijunjung tinggi
oleh sekelompok masyarakat tertentu. Tata nilai atau aturan yang berlaku
umumnya tidak tertulis, dan jika terjadi penyimpangan atau pelanggaran
maka sangsi yang diberikan adalah sangsi moral dan sosial.
C. Etika Konsumsi dan Perlindungan Konsumen
Bisnis merupakan kegiatan antar manusia dalam upaya mencari
keuntungan, tidak hanya bersifat sepihak tetapi diadakan dalam interaksi
saling menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat. Dalam bisnis,
produsen dan konsumen merupakan komponen yang sangat penting. Bisnis
tidak akan berjalan apabila tidak ada konsumen yang menggunakan barang
atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Bisnis juga dilihat dari segi moral
yaitu perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral dan dituntut sesuai
dengan standar etis. Etika bisnis memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan konsumen. Etika bisnis memberikan suatu dorongan kepada
konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan
(Syafiq, 2019).
Etika konsumen merupakan hal yang penting dalam suatu bisnis.
Kepuasan konsumen menjadi target yang harus dicapai oleh produsen.
Keadilan konsumen adalah hal krusial yang harus ada dalam etika berbisnis.
Keadilan disini adalah memberikan apa yang menjadi haknya. Keadilan harus
diusahakan karena tidak timbul secara otomatis yang mempunyai nilai etis
(Rodhiyah, 2011). Dalam bisnis yang perlu diperhatikan pada etika konsumen
yaitu hak-haknya (hak atas keamanan, hak atas informasi, hak untuk memilih,
hak untuk didengarkan, dan hak untuk lingkungan hidup).
D. Etika Lingkungan
Etika lingkungan menjadi salah satu pedoman hidup manusia untuk
mengetahui tentang cara berpikir, bersikap dan bertindak yang berlandaskan
nilai-nilai positif guna mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan.
Etika lingkungan merupakan salah satu komponen yang ada dalam
pelaksanaan Education for Sustainable Development (ESD) yang saat ini
5

tengah berkembang dalam pendidikan di Indonesia (Faizah, 2020). ESD


adalah konsep pendidikan yang dicanangkan UNESCO sejak tahun 2004
yang bertujuan menjamin keberlanjutan masa depan generasi penerus.
Konsep tersebut memuat tiga pilar utama, yaitu: bidang ekonomi, bidang
lingkungan, dan bidang sosial termasuk budaya. Hal tersebut harus menjadi
perhatian bagi para pendidik dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai
pendidikan tinggi. Dimensi etika mendapat tekanan arti pada dokumen ESD
sebagai pusat pemahaman tentang ESD. Etika yang dimaksud adalah etika
lingkungan yang filosofis, analitis, dan komprehensif. Oleh karena itu,
diperlukan pemikiran tentang keadilan yang berhubungan dengan keadilan
antar generasi maupun intra-generasi, termasuk hubungan antara manusia dan
makhluk hidup di alam.
Masalah lingkungan adalah masalah yang sangat penting, masalah
tersebut menjadi tanggung jawab kolektif yang melibatkan setiap individu,
keluarga, masyarakat dan bangsa. Sesuai dengan budaya, semua tindakan
manusia idealnya harus berdasarkan pada nilai-nilai etika dan moral, tindakan
tersebut termasuk cara memperlakukan lingkungan. Nilai dasar etika
lingkungan diperlukan dalam menciptakan hubungan yang berbudaya antara
manusia dengan lingkungannya. Etika lingkungan menjadi konsep yang perlu
untuk dipahami, karena etika lingkungan menjadi kajian baru yang membahas
hubungan antara ilmu filsafat dan biologi pada umumnya dan lingkungan
pada khususnya contohnya pembahasan tentang paradigma filsafat etika
lingkungan dalam menentukan arah politik hukum lingkungan (Said dan
Nurhayati, 2020).
E. Etika Hubungan Antar Perusahaan
Etika bisnis yang diimplementasikan dengan baik akan
mengembangkan kepercayaan publik terhadap perusahaan terkait. Etika
bisnis memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
hubungan yang kuat dengan antar perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka
panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Semua orang memiliki hak untuk
6

mendapatkan kehormatan, keadilan, dan kejujuran dari orang lain di suatu


perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis. Tanpa etika dalam berbisnis,
persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat, konsumen menderita,
terjadi pencemaran lingkungan atau menimbulkan praktek monopoli
perdagangan (Fauzan dan Ida, 2014).
Etika bisnis secara normatif dapat menciptakan hubungan yang erat
antar perusahaan baik pimpinan maupun karyawan membentuk kerjasama
yang adil dan sehat serta membangun kerjasama yang erat antar perusahaan.
Hubungan antar manusia merupakan hubungan yang harmonis, tercipta atas
kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya
kepentingan bersama. Melalui hubungan antar manusia yang baik antara
seluruh pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan maupun luar
perusahaan tentu akan mendorong pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
pribadi ataupun bersama akan selesai dengan baik, sehingga dapat mendorong
meningkatnya kepuasan kerja yang dirasakan individu yang bekerja di dalam
sebuah organisasi (Syajidin et al., 2017).
III. METODOLOGI

I. Metode Dasar
Metode dasar penyusunan laporan adalah deskriptif analitis. Metode ini
merupakan suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel
yang telah terkumpul tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
umum. Metode deskriptif analitis dapat diartikan sebagai metode yang
mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah – masalah
saat pengamatan dilaksanakan, hasil pengamatan diolah dan dianalisis untuk
diambil kesimpulannya. Metode ini berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang telah terjadi pada saat pengamatan berlangsung.
Pengamatan dilaksanakan di PT. Naturindo Fresh.
II. Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Wawancara merupakan metode atau teknik pengumpulan data
melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah, artinya
pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan
oleh yang diwawancara. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara si
penanya dengan si penjawab atau responden. Kami melakukan metode
wawancara ini bersama pihak PT. Naturindo Fresh, karyawan, dan warga
sekitar pabrik PT. Naturindo Fresh.
2) Observasi
Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati dan mencermati
serta merekan sesuatu secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.
Observasi merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan
untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Melalui kegiatan ini
dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang penerapan etika bisnis
di PT. Naturindo Fresh.

7
8

III. Metode Analisis Data


Metode analisis data merupakan tahapan proses pengumpulan data
dimana data yang sudah dikumpulkan dipilih untuk diolah dalam rangka
menjawab rumusan masalah. Manajemen dan proses pengolahan data inilah
yang disebut analisis data. Data dianalisis dengan cara mengaplikasikan
teknik statistik. Beberapa penelitian lain menggunakan cara mengaplikasikan
analisis sistematik (koding teks dan interpretasi teks). Analisis data yang
menggunakan teknik statistik merupakan analisis data kuantitatif, sedangkan
analisis data yang menggunakan analisis sistematik melalui koding dan
interpretasi teks adalah analisis data kualitatif. Metode kualitatif yang
digunakan pada praktikum ini yaitu metode kualitatif yaitu dengan melakukan
wawancara dan observasi langsung, serta metode pengamatan.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan PT. Naturindo Fresh Kulon Progo


PT. Naturindo Fresh merupakan perusahaan produsen sekaligus
distributor yang bergerak di bidang kesehatan obat tradisional asli Indonesia.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009. PT. Naturindo Fresh beralamatkan di
Secang, Sendangsari, Pengasih, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Teguh Adhinugraha, S. P.
selaku Direktur Utama. Perusahaan ini memiliki visi yaitu Back To Nature
For Better Future, menjadi tuan rumah dinegeri sendiri, mewujudkan produk
kesehatan nasional berkualitas, dan bangga menjadi anak bangsa dengan cara
menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Selain itu, misi dari perusahaan
ini adalah membantu sesama dalam mencari solusi menuju kehidupan yang
sehat jasmani maupun rohani serta sosial ekonomi, mengajak dan memotivasi
diri sendiri beserta segenap masyarakat untuk peduli terhadap nilai-nilai
nasionalisme diberbagai bidang yang awali dari bidang sosial ekonomi
melalui kesehatan alami.
PT. Naturindo Fresh Kulon Progo terbagi menjadi dua divisi yaitu divisi
budidaya tanaman obat dan divisi produksi. Divisi budidaya tanaman obat
bertempat di Taman Jamu Naturindo dan Lahan Tanah Kas Desa Sendangsari.
Perusahaan ini memiliki tempat budidaya sendiri yang dijadikan sebagai
supplier bahan baku pembuatan obat tradisional. Divisi budidaya tanaman
obat di Taman Jamu dan Lahan Tanah Kas Desa Sendangsari dikoordinir oleh
Bapak Tris. Bapak Tris dalam mengelola Taman Jamu dan Tanah Kas Desa
Sendangsari dibantu oleh 11 orang karyawan. Taman Jamu PT. Naturindo
Fresh tidak hanya fokus terhadap budidaya tanaman obat saja, tetapi juga
digunakan sebagai wisata edukasi tanaman obat. Divisi Produksi dipimpin
oleh Ibu Duana Candradewi Kurnia., Apt. Divisi Produksi yang ada di PT.
Naturindo Fresh terbagi menjadi beberapa 3 area kerja yaitu white area
(pengolahan, ekstraksi, pengemasan primer), grey area (pengemasan
sekunder), dan black area (penyimpanan bahan baku/ gudang simpilsia).

9
10

B. Kondisi Pelaksanaan Etika Bisnis Di PT. Naturindo Fresh Kulon Progo


1. Etika Produksi
Etika produksi penting adanya dalam sebuah perusahaan, karena
merupakan seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan
tentang benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses produksi
atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Menurut Ishak (2015),
konsep etika produksi disini adalah pengertian, perencanaan, pendapat
tentang aturan, tata tertib dalam usaha mengembangkan sumber daya alam
yang bermafaat bagi manusia. Etika produksi yang diterapkan oleh PT.
Naturindo Fresh yaitu sebagai berikut :
a. Peraturan Produksi
Peraturan produksi adalah sebuah keputusan yang dibuat untuk
membatasi tingkah laku seseorang dalam lingkup produksi suatu
perusahaan. Peraturan produksi PT. Naturindo Fresh dikategorikan
dalam 2 jenis, yaitu :
1) Lingkungan
a) Ruang produksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu white area
(pengolahan, ekstraksi, pengemasan primer), grey area
(pengemasan sekunder), dan black area (gudang simplisia).
b) Ruang produksi meliputi dinding, lantai, dan atap harus bersih
dan steril
c) Peralatan dan mesin yang digunakan untuk produksi dalam
kondisi bersih
2) Karyawan
a) Karyawan menggunakan alat pelindung diri saat melakukan
proses produksi
b) Karyawan tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi saat
produksi berlangsung
c) Karyawan tidak diperbolehkan membawa makanan, minuman,
dan obat - obatan saat berada di ruang produksi
11

d) Karyawan harus mencuci tangan sebelum memasuki area


produksi
e) Karyawan melakukan pendataan setelah selesai proses produksi
b. Kode Etik Produksi
Tak dapat dipungkiri hubungan antara produsen dan konsumen
dapat menimbulkan permasalahan etika. Berdasarkan hal tersebut,
perusahaan perlu menerapkan kode etik produksi untuk melindungi
konsumen, selain itu, hal tersebut juga mengacu pada UU No 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen. Contoh kode etik produksi
yang diterapkan PT. Naturindo Fresh antara lain :
1) Perusahaan menggunakan komposisi dan jenis bahan sesuai
dengan takaran dan standar mutu yang ditetapkan
2) Proses produksi yang diterapkan perusahaan sudah sesuai Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
3) Karyawan menggunakan alat perlindungan diri berupa jas
laboratorium, penutup kepala, masker, dan sarung tangan guna
melindungi diri dan menjaga kebersihan selama proses produksi
4) Perusahaan mencantumkan dengan jelas komposisi bahan, tanggal
kadaluwarsa, kontra indikasi, dan aturan pemakaian dengan jelas di
kemasan produk
5) Perusahaan sudah melakukan uji pada setiap produk yang
dipasarkan, sehingga menjamin keamanan produk bagi konsumen
6) Semua produk PT. Naturindo Fresh (26 produk) sudah
mendapatkan izin edar dari Badan POM (POM TR)
12

Gambar 1. Produk Jadi PT. Naturindo Fresh


c. Proses Produksi
Proses produksi yang diterapkan PT. Naturindo Fresh adalah
sebagai berikut :
1) Simplisia atau bahan baku datang, kemudian dilakukan
penimbangan, pengecekan kadar air, dan pendataan
2) Simplisia ditimbang sesuai dengan formula masing masing resep
produk
3) Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi
menggunakan mesin maserator dengan pelarut air dan alkohol
4) Proses evaporasi dilakukan menggunakan mesin evaporator,
kemudian dilakukan pengecakan TS (Total Solid)
5) Proses mixing dilakukan pencampuran bahan tambahan dengan
ekstrak kental hasil evaporasi
6) Proses pengeringan menggunakan oven dan mesin FBD
7) Proses penggilingan dan pengayakan untuk menghaluskan serbuk
8) Proses memasukkan hasil serbuk kedalam kapsul dengan mesin
semi automatic filling capsule
9) Pengemasan primer berupa pensortiran kapsul, pengecakan jumlah
kapsul, dan memasukkan kapsul kedalam plastik klip
10) Pengemasan sekunder berupa labelling, pengecekan nomor batch,
expired date, sealling, dan dikemas dalam plastik shrink
2. Etika Konsumen
Etika konsumen berkaitan dengan dengan kepuasan konsumen
terhadap suatu perusahaan. Dalam realitanya konsumen dalam konteks
keadilan seringkali dalam posisi yang sering dirugikan. Pelaku bisnis
seharusnya memenuhi kewajiban yang diakibatkan oleh pelanggaran
norma – norma etika bisnis. Perilaku salah pelaku bisnis yang
menyebabkan ketidak adilan bagi konsumen ini pada gilirannya akan
membawa dampak yang besar. Pelaku bisnis juga harus menerima keluhan
atau komplain dari konsumen. Menurut Indriyani dan Mardiyana (2016),
13

keluhan yang diberikan oleh konsumen kepada perusahaan atau pelaku


bisnis merupakan suatu umpan balik dari kualitas produk yang digunakan
oleh konsumen. Prosedur pengaduan komplain konsumen terhadap PT.
Naturindo Fresh dilakukan melalui perantara KTH (konsultan) yang
kemudian akan diarahkan untuk mengisi form pengaduan komplain.
Penyampaian komplain konsumen kepada perusahaan dilakukan
dengan cara berikut:
1. Memberikan kritik dan saran menggunakan bahasa dan etika yang
sopan
2. Komplain dilakukan melalui platform atau media yang disediakan oleh
perusahaan
3. Komplain yang dilakukan didukung dengan menggunakan bukti
PT. Naturindo Fresh memberikan jaminan produk yang dihasilkan
melalui produk yang dihasilkan sudah memiliki izin edar dari badan
hukum (BPOM). Sebanyak 26 produk kapsul yang dihasilkan oleh PT.
Naturindo Fresh sudah memiliki izin dari BPOM sehingga aman
dikonsumsi. Selain itu, produk yang dihasilkan memiliki khasiat yang
sesuai dengan klaim manfaat produk.
Hukum perlindungan konsumen mendapat cukup perhatian, karena
menyangkut aturan-aturan guna mensejahterakan masyarakat, bukan saja
masyarakat selaku konsumen yang mendapat perlindungan, namun pelaku
usaha juga mempunyai hak yang sama untuk mendapat perlindungan,
masing-masing ada hak dan kewajibannya. Menurut Sinaga dan
Sulisrudatin (2015), Pemerintah berperan mengatur, mengawasi, dan
mengontrol, sehingga tercipta sistem yang kondusif saling berkaitan satu
dengan lain dengan demikiantujuan mensejahterakan masyarakat secara
luas dapat tercapai.
Bagi sebuah perusahaan, perlindungan konsumen sangat penting
karena berpengaruh pada keamanan pelanggan. Sesuai dengan Pasal 4 UU
Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 : “Konsumen atau pembeli
properti memiliki hak antara lain kenyamanan, keamanan, dan
14

keselamatan dalam mengonsumsi produk maupun jasa serta memilihnya


sesuai dengan nilai tukar dan kondisi sesuai perjanjian.”
3. Etika Pemasaran
Etika pemasaran merupakan standar moral yang digunakan sebagai
arahan dalam bertindak dan mengambil keputusan mengenai pemasaran.
Etika pemasaran ada berdasarkan nilai-nilai yang dipegang oleh individu
maupun perusahaan. Sehingga suatu etika tidak selalu sama dan akan
bervariasi. Etika bukanlah persoalan benar atau salah. Menurut Syaifuddin
(2016), etika menyangkut tata nilai yang dianut, ditaati dan dijunjung
tinggi oleh sekelompok masyarakat tertentu. Tata nilai atau aturan yang
berlaku umumnya tidak tertulis, dan jika terjadi penyimpangan atau
pelanggaran maka sangsi yang diberikan adalah sangsi moral dan sosial.
Etika pemasaran ini penting karna mengatur bagaimana perusahaan
menerapkan etika dalam marketing atau pemasaran. Marketing atau
pemsaran ini menyangkut bagaimana perusahaan bersaing dengan
kompetitor, bagaimana perusahaan menginformasikan keunggulan-
keunggulan produknya, dan bagaimana perusahaan mempertahankan
pelanggannya atau mengakuisisi pelanggan. Hal tersebut sangat erat
kaitannya dengan bauran pemasaran. Menurut Musfar (2020), bauran
pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan variabel pemasaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar yang ditargetkan,
selain itu juga merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam
suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar
dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.
Bauran pemasaran mengacu pada 4P, yaitu product (produk), price
(harga), promotion (promosi), dan place (tempat). Etika bisnis mengenai
pemasaran diterapkan dalam bauran pemasaran. Pada perusahaan PT.
Naturindo juga menerapkan hal serupa. Mengenai Product (Produk) PT.
Naturindo Fresh memiliki produk yang terbagi dalam 2 jenis, yaitu
Naturindo Fit dalam bentuk obat herbal kapsul sejumlah 26 produk dan
Naturindo Food dalam bentuk minuman herbal sejumlah 6 produk.
15

Dalam penjualan produk tentu akan menyinggung persoalan


mengenai harga. Menurut Nugroho dan Japarianto (2013), harga
merupakan satu–satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur
lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya
(pengeluaran). Price (Harga) Produk Naturindo Fit dijual dengan rata-rata
harga Rp 70.000, sedangkan produk Naturindo Food dijual dengan rentang
harga Rp 35.000 - Rp 75.000.

Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan Pemasaran PT. Naturindo Fresh

Promotion (promosi) merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran


yang bertujuan mendorong permintaan konsumen. Komunikasi pemasaran
yang dimaksud adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan meningkatkan pasar sasaran
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal. Penerapan promotion di PT.
Naturindo Fresh dijalankan oleh PT. Naturindo Surya Niaga, meliputi
kegiatan promosi hingga distribusi. Promosi yang dilakukan
menggunakan metode promosi secara langsung (door to door) dan daring
(online) menggunakan media sosial whatsapp, instagram, tiktok, dan
aplikasi reselleraja.com. Mengenai place (tempat) produk PT Naturindo
Fresh dipasarkan secara ‘langsung dari rumah ke rumah oleh reseller dan
KTH yang tergabung. Produk dapat dipesan melalui online sehingga tidak
ada lokasi penjualan yang pasti.
16

Gambar 3. Dokumentasi Penerapan-penerapan Value (nilai) Etika


Pemasaran PT. Naturindo Fresh

Etika Pemasaran tidak terbatas pada bidang pemasaran sendiri,


bahkan menyebarkan pengaruhnya disemua bidang kehidupan dan yang
paling penting pembangunan identitas sosial penting bagi calon konsumen
dan mempengaruhi persepsi moral beberapa orang secara signifikan serta
nteraksi dengan orang lain. Menurut Ramdania (2020), value (nilai) etika
pemasaran yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Penerapan
Value (nilai) etika pemasaran PT. Naturindo Fresh berupa pemberian
layanan Proffesional Healty Home Care, berupa layanan pemeriksaan
kesehatan, konsultasi, terapi, dan refleksi gratis melalui terapis herbal
(KTH) di rumah konsumen. Pelayanan kesehatan tersebut dilakukan
dengan sikap sopan dan ramah oleh ahli yang sudah bersertifikat.
Kemudian dalam menawarkan produk dengan ramah, tidak memaksa, dan
memberi kebebasan pada konsumen untuk memilih. PT. Naturindo Fresh
juga menjamin kualitas produk pada konsumen yaitu dengan menampung
keluhan atau kritik ketidaksesuaian dari konsumen mengenai produk,
kemudian perusahaan akan mengganti produk apabila terbukti benar.
4. Etika Lingkungan
Etika bisnis berkaitan dengan lingkungan karena bisnis berada
dilingkungan. Etika bisnis dipengaruhi oleh lingkungan dan lingkungan
juga dipengaruhi oleh etika bisnis. Menurut Pemayun dan Ni Wayan
(2016), etika lingkungan perusahaan dianggap sebagai salah satu jenis
budaya perusahaan yang unggul untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan. Masyarakat sekitar perusahaan pun juga merasakan manfaat
terhadap keberadaan perusahaan antara lain, memberikan lapangan
17

pekerjaan pada masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan masyarakat


sekitar dengan menjual komoditas tanaman obat yang mereka miliki ke
perusahaan, meningkatkan relasi yaitu bekerja sama dengan kelompok tani
dalam hal pembelian bibit dari petani sekitar, masyarakat mendapatkan
edukasi, serta dapat menambah pendapatan desa.
Komponen limbah hasil produksi merupakan bagian akhir dari
semua proses produksi. Persoalan limbah hasil produksi sampai saat ini
merupakan sesuatu yang sangat serius bagi semua industri. Limbah hasil
produksi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu limbah padat,
cair dan gas. Menurut Nasir et al., (2015), semua bentuk limbah tersebut
berpotensi memicu dampak negatif, tidak hanya bagi lingkungan tetapi
juga bagi proses produksinya. PT. Naturindo Fresh dalam mengolah
limbah sisa hasil produksi yaitu dengan cara :
a) Limbah Padat :
Berasal dari ampas simplisia yang kemudian dipakai sebagai
pupuk. Dengan cara didiamkan selama beberapa hari kemudian
dicampur dengan tanah dan ditambahkan zat yang dapat mempercepat
pembusukkan.
b) Limbah Cair :
1) Berasal dari air cucian simplisia yang diolah dengan bak bertingkat.
Dipisahkan secara fisik antara cairan dan endapan terlarut
2) Disaring kemudian ditampung di bak pertama pengendapan. Endapan
selanjutnya dibuang dan akan terurai menjadi tanah yang subur
3) Ketika endapan sudah penuh dengan air, air akan mengalir ke bawah
dan ditambahkan bakteri yang kemudian diuraikan secara biologis
4) Ditambahkan blower untuk menambah kadar oksigen untuk
mengurangi bau. Sampai bak ke-5 diisi dengan ikan. Apabila ikan
hidup berarti limbah aman. Limbah tersebut telah diuji keamanannya
Pada awal terbentuknya perusahaan terdapat banyak pro dan kontra
dari masyarakat, seperti terganggu oleh bau limbah yang dihasilkan dari
perusahaan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin paham dan
18

dari pihak perusahaan selalu mengusahakan berbagai cara yaitu dengan


mengutamakan kenyamanan masyarakat sekitar. Pihak perusahaan selalu
memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan hubungan timbal balik
yang dihasilkan antara perusahaan dan masyarakat yang saling
menguntungkan.
5. Etika Hubungan Antar Perusahaan
Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan
karyawannnya dengan apa yang disebut agen kepentingan primer terutama
pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur, dan serikat
buruh. Menurut Wilardjo (2011), dalam menghadapi agen-agen tersebut,
ada peluang terjadinya ambiguitas etis di dalamnya. Contohnya seperti
aktivitas periklanan, laporan keuangan, pemesanan, pembelian, tawar-
menawar, perundingan dan hubungan bisnis lainnya. Penerapan Etika
Bisnis Hubungan Antar Perusahaan di PT. Naturindo Fresh yaitu sebagai
berikut :
1) Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. Naturindo
Fresh
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi
pasal 74 Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas (UUPT). Menurut Marthin et al., (2017), CSR menjadi salah
satu program kesukarelaan yang saling menguntungkan antara
perusahaan dan masyarakat. Kegiatan CSR yang sudah pernah
dilakukan oleh PT. Naturindo Fresh yaitu :
a) Kegiatan bakti sosial
b) Program bedah rumah untuk masyarakat sekitar
c) Membuat masjid di dekat perusahaan
d) Membagikan bingkisan kepada warga sekitar
e) Menyumbang kambing saat idul adha
f) Menyantuni anak yatim
19

g) Mengalokasikan dana untuk pengajuan proposal sponsorship event


desa
h) Membantu pembangunan jalan di sekitar perusahaan
i) Lomba TOGA antar dusun dan pemberian pendanaan bagi
pemenang untuk mengembangkan
2) Sasaran, Manfaat, dan Dampak Penerapan CSR (Corporate Social
Responsibility) PT. Naturindo Fresh
a. Sasaran
Sasaran atau target yang dipilih oleh pihak PT. Naturindo Fresh
yaitu masyarakat setempat yang bertempat tinggal di sekitar
perusahaan.
b. Manfaat Bagi Masyarakat
1. Masyarakat dapat mengembangkan budidaya TOGA di sekitar
rumah.
2. Terbantunya masyarakat dari sisi ekonomi .
3. Masyarakat mendapat dana bantuan untuk pelaksanaan event
desa sehingga event berjalan lancar.
4. Lebih mudahnya akses jalan di desa.
c. Dampak Bagi Masyarakat
1. Meningkatnya branding perusahaan
2. Meningkatnya penjualan
3. Meningkatnya income perusahaan
4. Mudahnya tenaga pemasar masuk ke desa - desa tersebut
3) Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) yang saat ini dimiliki oleh PT.
Naturindo Fresh

Gambar 4. Logo PT. Naturindo Fresh Kulon Progo


20

TM yang menjadi tanda untuk merek dagang. Simbol ini artinya


produk atau merek tersebut sedang dalam proses perpanjangan masa
HAKI ataupun proses pengajuan kepemilikan. Logo Naturindo Fresh
sudah dipatenkan. Akan tetapi nama-nama merk atau jenis dari produk
PT. Naturindo Fresh belum dipatenkan. Mengenai desain produk dan
komposisi label mengikuti peraturan BPOM.
4) Langkah-Langkah Proses Pendaftaran HAKI yang pernah dilakukan
PT. Naturindo Fresh
Secara umum sesuai peraturan yang ada :
a. Mengajukan permohonan ke DJ HKI secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia;
b. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta
dilampiri:
1. Contoh fisik atau gambar atau foto serta uraian dari desain
industri yang dimohonkan pendaftarannya
2. Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui
kuasa;
3. Surat pernyataan bahwa desain industri yang dimohonkan
pendaftarannya adalah milik pemohon.
c. Mengisi formulir permohonan yang memuat :
1. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
2. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohon;
3. Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan
melalui kuasa; dan
4. Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang
pertama kali dalam hal permohonan diajukan dangan hak
prioritas.
5. TM yang menjadi tanda untuk merek dagang. Simbol ini
artinya produk atau merek tersebut sedang dalam proses
perpanjangan masa HAKI ataupun proses pengajuan
kepemilikan.
21

6. Logo Naturindo Fit dipatenkan. Akan tetapi nama-nama merk


atau jenis dari produk PT.Naturidno Fresh belum dipatenkan.
7. Mengenai desain produk dan komposisi label megikuti
peraturan BPOM.

C. Kendala Yang dihadapi PT. Naturindo Fresh Dalam Pelaksanaan Etika


Bisnis dan Solusinya
Seiring berkembangnya suatu perusahaan, maka semakin banyak pula
kendala yang dihadapi, salah satunya dalam hal pelaksanaan etika bisnis.
Menurut Sihadi et al., (2018), kendala adalah segalah hal yang dapat
menghambat perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi. Kendala
tersebut dapat dibedakan menjadi kendala internal dan eksternal.
Complain dari konsumen mengenai produk merupakan salah satu contoh
kendala eksternal. Menurut Hasoloan (2018), etika bisnis memiliki hubungan
yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kendala yang dihadapi PT. Naturindo
Fresh yaitu, terdapat complain dari salah satu konsumen mengenai jumlah
kapsul. Dalam satu botol jumlah kapsul seharusnya 40 buah, namun konsumen
mengaku mendapat kapsul kurang dari jumlah tersebut. Solusi yang dilakukan
oleh perusahaan, antara lain :
1. Perusahaan menyediakan alat bantu hitung kapsul
2. Kapsul dimasukkan ke dalam plastik klip kemudian ditimbang untuk
mengetahui rata-rata berat dari kapsul dalam 1 botol
3. Apabila ditemukan rentan bobot yang jauh maka perlu diadakan
pengecekan ulang.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Etika Bisnis di PT. Naturindo Fresh dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. PT Naturindo Fresh merupakan perusahaan produsen sekaligus distributor
yang bergerak di bidang kesehatan obat tradisional asli Indonesia yang
berdiri sejak tahun 2009 oleh Bapak Teguh Adhinugraha berlokasi di
Secang, Sendangsari, Pengasih, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Pelaksanaan etika bisnis di PT. Naturindo Fresh sudah berjalan dengan
baik. Etika yang berjalan meliputi etika produksi, etika konsumen, etika
pemasaran, etika ligkungan, dan etika perusahaan. Terbukti dengan adanya
SOP sebagai standar prosedur keberjalanan perusahaan tersebut. Sehingga
tercipta suasana yang baik di dalam maupun di luar perusahaan.
3. Kendala yang dihadapi PT. Naturindo Fresh yaitu, terdapat complain dari
salah satu konsumen mengenai jumlah kapsul yang tidak genap 40 kapsul
dan perusahaan mencari solusi yaitu dengan cara menyediakan alat bantu
hitung kapsul, kemudian plastik klip isi kapsul ditimbang untuk
mengetahui rata-rata berat dari kapsul dalam 1 botol dan apabila
ditemukan rentan bobot yang jauh maka perlu diadakan pengecekan ulang.
B. Saran
Kegiatan praktikum Etika Bisnis yang dilaksanakan di PT. Naturindo
sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi dalam pemberian informasi dan
pendampingan dalam pengamatan dan penyusunan laporan maupun logbook
etika bisnis oleh pemimbing lapang kurang detail dikarenakan terdapat agenda
penting yang bersamaan. Saran untuk kedepannya pemberian informasi dan
pendampingan perlu didetailkan untuk menghindari kesalahan informasi yang
didapatkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, F. 2020. Perilaku Etis Dalam Islamic Marketing. At-Tasyri'iy. J. Prodi


Perbankan Syariah. Vol 3 (1), 44-54.
Faizah, U. 2020. Etika Lingkungan Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Menurut
Perspektif Aksiologi. Jurnal Filsafat Indonesia. Vol 3 (1), 14-22.
Fauzan., dan Ida, N. 2014. Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Terhadap Kepuasan
Pelanggan Warung Bebek H. Slamet Di Kota Malang. J. Modernisasi. Vol
10 (1), 38-55.
Hasaloan, A. 2016. Peranan Etika Bisnis Dalam Perusahaan Bisnis. J. Warta
Dharmawangsa. Vol 5 (7),1-9.
Hasoloan, A. 2018. Peranan Etika Bisnis Dalam Perusahaan Bisnis. J. Warta
Dharmawangsa. Vol 1 (57), 1-10.
Indriyani, S., dan Mardiana, S. 2016. Pengaruh Penanganan Keluhan (Complaint
Handling) Terhadap Kepercayaan dan Komitmen Mahasiswa Pada
Perguruan Tinggi Swasta di Bandar Lampung. J. Bisnis Darmajaya. Vol 2
(1), 1-13.
Ishak, K. 2015. Konsep Etika Produksi Dalam Sistem Ekonomi Islam Menurut
Afzalur Rahman Dan Yusuf Qordhowi. J. Ilmiah Ekonomi Kita. Vol 4 (1),
40-69.
Marthin., Salinding, Marthen, B., Akim., dan Inggit. 2017. Implementasi Prinsip
Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. J. Priv. & Com. L.Vol 1
(1), 111-119.
Musfar, T. F. 2020. Bauran Pemasaran sebagai Materi Pokok dalam Manajemen
Pemasaran. Cetakan ke-1. Media Sains Indonesia, Bandung.
Nasir, M., Edy, P. S., dan Sih, H. 2015. Manajemen Pengelolaan Limbah Industri.
J. Managemen dan Bisnis. Vol 19 (2), 143-149.
Nugroho, R. dan Japarianto, E. 2013. Pengaruh People, Physical, Evidence,
Product, Promotion, Price dan Place Terhadap Tingkat Kunjungan di Kafe
Coffee Cozies Surabaya. J. Manajemen Pemasaran Petra. Vol 1 (2), 1-9.
Pemayun, A. A. I. C. D. dan Ni Wayan, S. S. 2016. Pengaruh Etika Lingkungan
Perusahaan Terhadap Keunggulan Kompetitif: Peran Mediasi Inovasi
Produk Hijau. J. Manajemen Unud. Vol 5 (9), 5895-5922
Rafsanjani, H. 2016. Etika Produksi Dalam Kerangka Maqashid Syariah. 
J. Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. Vol 1 (2),
28-41.
Ramdania, W. 2020. Etika Bisnis Islam Pada Perilaku Pemasaran Dan Kepuasan
Konsumen. J. Asy-Syari'ah. Vol 22 (2), 275-290.
Rodhiyah, R. 2011. Etika Bisnis dan Keadilan Konsumen. J. UNDIP. Vol 39 (2),
67-74.
Said, M. Y. dan Nurhayati, Y. 2020. Paradigma Filsafat Lingkungan dalam
Menentukan Arah Politik Hukum Lingkungan. J. Al’adl. Vol 12 (1), 23-35.
Sihadi, I. P., Pangemanan, S. S., dan Gamaliel, H. 2018. Identifikasi Kendala
Dalam Proses Produksi Dan Dampaknya Terhadap Biaya Produksi Pada
UD. Risky. J. Riset Akuntansi. Vol 13 (4), 602-609.
Sinaga, N. A., dan Sulisrudatin, N. 2015. Pelaksanaan Perlindungan Konsumen di
Indonesia. J. Ilmiah Hukum Dirgantara. Vol 5 (2), 71-81.
Susanti, R. 2011. Obsesi Konsumen Dan Etika Pemasaran (Era Baru Pemasaran).
J. Ekonomi Dan Kewirausahaan. Vol 11 (2), 23332.
Syafiq, A. 2019. Penerapan Etika Bisnis Terhadap Kepuasan Konsumen dalam
pandangan Islam. J. El Faqih. Vol 5 (1), 96-113.
Syajidin, M., Yenfi., Medinal. 2017. Analisis Pengaruh Hubungan Antar Manusia,
Pelatihan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
(Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Rangkui Pangkalpinang). J. Ilmiah
Progresif Manajemen Bisnis (JIPMB). Vol 15 (1), 46-58.
Syaufuddin. 2016, Menyoal Etika Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. J. Akademika. Vol 14 (1), 50.
Wilardjo, S. B. 2011. Menjalankan Bisnis Secara Etis dan Bertanggung Jawab.
J. Ekonomi dan Bisnis. Vol 7 (2), 1-19.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM
MAGANG INDUSTRI DI PT. NATURINDO FRESH

Gambar 1. Kegiatan Pengenalan Gambar 2. Kegiatan Diskusi Bersama


Lingkungan Perusahaan Bersama Dengan Karyawan Mengenai Design
Dengan Pembimbing Lapang Produk dan Pengemasan Produk
Untuk Menarik Pasar

Gambar 3. Proses Pengolahan Limbah Gambar 4. Mempelajari SOP yang


Sisa Hasil Produksi Terdapat Pada Perusahaan
LOGBOOK KEGIATAN MAGANG/PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Diah Arum Subekti


NIM : H3519010
Judul Kegiatan : Magang/Praktek Kerja Industri di PT. Naturindo Fresh
Lokasi : Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta
Mata Kuliah yang direkognisi: Etika Bisnis
Durasi/Lama
No Tanggal Uraian Kegiatan/Hasil Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1 Senin, 8 07.30 - 15.30 a. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama Sudah
November pembimbing lapang tentang etika produksi Diverifikasi
2021 b. Melaksanakan kegiatan pengenalan dan
observasi tempat dilakukannya produksi pada
perusahaan beserta alur produksinya
c. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama
tentang aturan, etika, dan norma yang
diterapkan dalam tempat produksi
2 Selasa, 9 07.30 - 15.30 a. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama Sudah
November pembimbing lapang tentang etika konsumen Diverifikasi
2021 b. Melaksanakan kegiatan diskusi tentang
keluhan dari konsumen terhadap perusahaan
beserta solusi nya
c. Melaksanakan kegiatan diskusi tentang
layanan dan fasilitas yang disediakan
perusahaan untuk konsumen

3 Rabu, 10 07.30 - 15.30 a. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama Sudah


November pembimbing lapang tentang etika pemasaran Diverifikasi
2021 b. Melaksanakan kegiatan diskusi mengenai
bagaimana alur distribusi produk
c. Melaksanakan kegiatan pembahasan
mengenai strategi pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan
4 Kamis, 11 07.30 - 15.30 a. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama Sudah
November pembimbing lapang tentang etika lingkungan Diverifikasi
2021 yang diterapkan perusahaan
b. Melaksanakan kegiatan observasi mengenai
proses pengolahan limbah perusahaan yang
berasal dari sisa hasil produksi
c. Melaksanakan kegiatan diskusi mengenai
tanggapan masyarakat sekitar terhadap
keberadaan perusahaan
d. Melaksanakan kegiatan diskusi tentang jenis
kerjasama apa saja yang dilakukan
perusahaan dengan masyarakat sekitar
5 Jumat, 12 07.30 - 15.30 a. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama Sudah
November pembimbing lapang tentang etika hubungan Diverifikasi
2021 perusahaan yang diterapkan perusahaan
b. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama
tentang program CSR yang telah dilakukan
perusahaan dan yang sedang direncanakan
c. Melaksanakan pembahasan bersama terkait
jenis HKI apa saja yang telah dimiliki
perusahaan
6 Sabtu, 13 07.30 - 12.30 a. Melaksanakan pembelajaran bersama terkait Sudah
November SOP yang diterapkan oleh perusahaan Diverifikasi
2021 b. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama
tentang kesesuaian SOP dalam dokumen
dengan penerapan secara langsung pada
perusahaan
c. Melaksanakan kegiatan konsultasi terkait
logbook dan laporan praktikum etika bisnis
bersama dengan pembimbing lapang

Kulon Progo, 5 Desember 2021


Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah Mahasiswa,
Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Diah Arum Subekti
NIP. 196305141992021001 NIM. H3519010
LOGBOOK KEGIATAN MAGANG/PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Hanik Tri Yanuarita


NIM : H3519015
Judul Kegiatan : Magang Industri /Praktek Kerja Industri di PT. Naturindo Fresh
Lokasi : Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta
Mata Kuliah yang direkognisi : Etika Bisnis
Durasi/Lama
No Tanggal Uraian Kegiatan/Hasil Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1 Senin, 8 8 jam a. Melakukan kegiatan pengenalan Sudah
November 07.30 - 15.30 lingkungan perusahaan bersama Diverifikasi
2021 WIB dengan pembimbing lapang.
b. Melakukan diskusi bersama
karyawan dan pembimbing
lapang terkait etika bisnis yang
ada di Divisi Produksi serta
melakukan observasi terkait
pelaksanaan SOP di
Laboratorium dan ruang produksi
yang ada di PT. Naturindo Fresh
2 Selasa, 9 8 jam a. Melakukan kegiatan diskusi Sudah
November 07.30 - 15.30 bersama dengan pembimbing Diverifikasi
2021 WIB lapang mengenai etika konsumen
yang ada pada Perusahaan PT.
Naturindo Fresh.
b. Merumuskan etika konsumen apa
saja yang sudah diterapkan oleh
perusahaan.
3 Rabu, 10 8 jam a. Melakukan kegiatan diskusi Sudah
November 07.30 - 15.30 bersama dengan karyawan Diverifikasi
2021 WIB mengenai design produk dan
pengemasan produk yang baik
dan benar untuk menarik pasar.
b. Melakukan kegiatan diskusi
bersama dengan pembimbing
lapang mengenai alur distribusi
produk-produk yang ada di PT.
Naturindo Fresh.
4 Kamis, 11 8 jam a. Melakukan kegiatan diskusi Sudah
November 07.30 - 15.30 bersama pembimbing lapang Diverifikasi
2021 WIB mengenai etika lingkungan yang
sudah dijalankan oleh perusahaan.
b. Melakukan kegiatan observasi
langsung di lingkungan
perusahaan untuk mengetahui
proses pengolahan limbah yang
dihasilkan perusahaan.
5 Jumat, 12 8 jam a. Melakukan kegiatan diskusi Sudah
November 07.30 - 15.30 bersama pembimbing lapang Diverifikasi
2021 WIB mengenai etika hubungan antar
perusahaan yang sudah diterapkan
b. Melaksanakan kegiatan diskusi
bersama tentang program CSR
dan jenis HKI yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
6 Sabtu, 13 5 jam 30 menit a. Melakukan kegiatan diskusi Sudah
November 07.30 - 15.30 bersama dengan kelompok Diverifikasi
2021 WIB mengenai SOP yang ada di
perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui kesesuaian SOP
dengan kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan.
b. Melakukan pengamatan secara
langsung pada lingkungan
perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui SOP yang sudah
ditetapkan sudah dilaksanakan atau
belum.
Kulon Progo, 6 Desember 2021
Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah Mahasiswa,

Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Hanik Tri Yanuarita


NIP. 196305141992021001 NIM. H3519015
LOGBOOK KEGIATAN MAGANG/PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Riza Tariza


NIM : H3519037
Judul Kegiatan : Magang/Praktek Kerja Industri di PT. Naturindo Fresh
Lokasi : Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Mata Kuliah yang direkognisi: Etika Bisnis
Durasi/Lama
No Tanggal Uraian Kegiatan/Hasil Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1 Senin, 8 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November WIB magang terkait etika produksi di PT. Diverifikasi
2021 Naturindo Fresh
b. Melakukan pengenalan lingkungan
perusahaan meliputi ruangan dan alur
produksi yang dilaksanakan
c. Mendiskusikan aturan, norma, dan etika yang
diterapkan di perusahaan
2 Selasa, 9 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November WIB magang terkait etika konsumen di PT. Diverifikasi
2021 Naturindo Fresh
b. Mendiskusikan pemasalahan – permasalahan
yang terjadi di perusahaan terkait konsumen
dan cara menangani masalah tersebut yang
dilakukan oleh perusahaan
c. Mendiskusikan layanan yang tersedia di
perusahaan untuk konsumen

3 Rabu, 10 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah


November WIB magang terkait etika pemasaran di PT. Diverifikasi
2021 Naturindo Fresh
b. Melakukan diskusi terkait alur distribusi
produk yang diproduksi oleh perusahaan
c. Melakukan diskusi terkait strategi pemasaran
produk pada perusahaan
4 Kamis, 11 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November magang terkait etika lingkungan di PT. Diverifikasi
2021 Naturindo Fresh
b. Melakukan pengamatan langsung proses
pengolahan limbah sisa hasil produksi oleh
PT. Naturindo Fresh
c. Melakukan diskusi terkait hubungan
perusahaan dengan masyarakat sekitar
mengenai keberadaan perusahaan terhadap
aktivitas masyarakat sekitar dan dampaknya
d. Melakukan diskusi mengenai kerja sama yang
terjalin antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar

5 Jumat, 12 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah


November WIB magang terkait etika perusahaan di PT. Diverifikasi
2021 Naturindo Fresh
b. Melakukan diskusi terkait program CSR yang
sudah ada di perusahaan dan yang sedang
direncanakan
c. Melakukan diskusi terkait HKI yang dimiliki
oleh perusahaan

6 Sabtu, 13 07.30 - 12.30 a. Mempelajari SOP yang terdapat pada Sudah


November WIB perusahaan dan mengamati secara langsung Diverifikasi
2021 b. Melakukan diskusi terkait kesesuaian SOP
perusahaan dengan kenyataan yang ada di
lapangan
c. Konsultasi bersama pembimbing magang
terkait logbook dan laporan praktikum etika
bisnis

Kulon Progo, 6 Desember 2021


Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah Mahasiswa,
Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Riza Tariza
NIP. 196305141992021001 NIM. H3519037
LOGBOOK KEGIATAN MAGANG/PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Nama : Ryan Jasmine Pratiwi
NIM : H3519039
Judul Kegiatan : Magang/Praktek Kerja Industri di PT. Naturindo Fresh
Lokasi : Jl. Clereng-Wates, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY.
Mata Kuliah yang direkognisi : Etika Bisnis

Durasi/Lama
No Tanggal Uraian Kegiatan/Hasil Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1. 08/11/2021 07.30-15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing lapang membahas Telah
mengenai etika produksi. Diverifikasi
b. Melakukan pengenalan tempat dan alur produksi.
c. Melakukan kegiatan diskusi bersama tentang aturan, etika, dan
norma produksi yang berjalan di perusahaan.
2. 09/11/2021 07.30-15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing lapang membahas Telah
mengenai etika konsumen. Diverifikasi
b. Melakukan diskusi mengenai beberapa komplain konsumen
kepada perusahaan dan cara menangani atau solusi yang
dilakukan oleh perusahaan.
c. Melakukan diskusi mengenai layanan yang tersedia di
perusahaan bagi konsumen.
3. 10/11/2021 07.30-15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing lapang membahas Telah
mengenai etika pemasaran. Diverifikasi
b. Melakukan diskusi mengenai alur distribusi produk.
c. Melakukan diskusi pembahasan bagaimana strategi pemasaran
yang berjalan di perusahaan.
4. 11/11/2021 07.30-15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing lapang membahas Telah
mengenai etika lingkungan. Diverifikasi
b. Melakukan penijauan langsung proses pengolahan limbah sisa
hasil produksi yang akan dibuang atau dimanfaatkan kembali.
c. Melakukan diskusi mengenai dampak yang ditimbulkan oleh
adanya aktivitas pabrik terhadap masyarakat sekitar.
d. Melakukan diskusi mengenai segala macam kerja sama yang
terjalin antar perusahaan dan masyarakat sekitar.

5. 12/11/2021 07.30-15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing lapang membahas Telah


mengenai etika perusahaan. Diverifikasi
b. Melakukan diskusi mengenai program CSR yang telah
dilaksanakan maupun yang sedang dirancang.
c. Melakukan diskusi membahas HKI yang saat ini telah dimiliki
oleh perusahaan.
6. 13/11/2021 07.30-12.30 a. Melakukan pengamatan dan pembelajaran SOP yang terdapat Telah
di perusahaan. Diverifikasi
b. Melakukan diskusi mengenai kesesuaian SOP dengan realisasi
yang ada di lapangan.
c. Mlakukan konsultasi bersama pembimbing lapang mengenai
logbook dan laporan praktikum etika bisnis.

Kulon Progo, 05 Desember 2021


Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah Mahasiswa,

Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Ryan Jasmine Pratiwi


NIP. 196305141992021001 NIM. H3519039
LOGBOOK KEGIATAN MAGANG/PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Verananda Pramesthi


NIM : H3519046
Judul Kegiatan : Magang/Praktek Kerja Industri di PT. Naturindo Fresh
Lokasi : Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta
Mata Kuliah yang direkognisi: Etika Bisnis
Durasi/Lama
No Tanggal Uraian Kegiatan/Hasil Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1 Senin, 8 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November lapang mengenai etika produksi Diverifikasi
2021 b. Melakukan pengenalan lingkungan produksi
perusahaan dan alur produksi
c. Mendiskusikan norma-norma yang
diterapkan dalam lingkungan produksi
2 Selasa, 9 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November lapang mengenai etika konsumen Diverifikasi
2021 b. Mendiskusikan komplain yang disampaikan
oleh konsumen terhadap perusahaan dan cara
menangani komplain tersebut yang dilakukan
oleh perusahaan
c. Mendiskusikan layanan yang tersedia di
perusahaan untuk konsumen
3 Rabu, 10 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November lapang mengenai etika pemasaran Diverifikasi
2021 b. Mendiskusikan alur distribusi produk yang
diproduksi oleh perusahaan
c. Membahas strategi pemasaran produk pada
perusahaan

4 Kamis, 11 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah


November lapang mengenai etika lingkungan Diverifikasi
2021 b. Meninjau langsung proses pengolahan limbah
sisa hasil produksi
c. Melakukan diskusi antara perusahaan dengan
masyarakat sekitar mengenai keberadaan
perusahaan terhadap aktivitas masyarakat
sekitar
d. Melakukan diskusi mengenai kerja sama yang
terjalin antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar
5 Jumat, 12 07.30 - 15.30 a. Melakukan diskusi bersama pembimbing Sudah
November lapang mengenai etika hubungan perusahaan Diverifikasi
2021 b. Melakukan diskusi program CSR yang telah
dilakukan dan yang akan dirancang
c. Membahas HKI yang telah dimiliki oleh
perusahaan
6 Sabtu, 13 07.30 - 12.30 a. Mempelajari SOP yang terdapat pada Sudah
November perusahaan Diverifikasi
2021 b. Mendiskusikan kesesuaian SOP perusahaan
dengan kenyataan yang ada di lapangan
c. Konsultasi bersama pembimbing lapang
mengenai logbook dan laporan praktikum etika
bisnis
Kulon Progo, 3 Desember 2021
Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah Mahasiswa,

Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Verananda Pramesthi


NIP. 196305141992021001 NIM. H3519046

Anda mungkin juga menyukai