PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jumlah penduduk yang semakin meningkat di Indonesia dapat
menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan terutama pangan asal
daging dan produk daging olahan sehingga merangsang berdirinya
industri-industri pengolahan daging di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pangan tersebut.
Daging merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan
mikrobia karena mengandung nutrien yang lengkap dan kadar air yang
tinggi sehingga apabila penanganannya tidak benar akan menimbulkan
penyakit
yang
dapat
mengganggu
kesehatan
bagi
yang
mengkonsumsinya.
Proses pengolahan daging adalah salah satu cara yang dapat
memperpanjang masa simpan atau daya tahan daging. Selain itu,
pengolahan daging dapat mempermudah penanganan, menambah nilai
gizi, menambah nilai jual dan sebagai preservasi untuk mengamankan
daging dari pertumbuhan mikrobia yang menyebabkan pembusukan pada
daging. Daging olahan mengandung sedikit kadar air, lebih banyak
mengandung kalori dan mineral. Kenaikan persentase mineral disebabkan
karena bumbu-bumbu dan garam, sedangkan kenaikan nilai kalori
disebabkan oleh penambahan karbohidrat dan protein dari biji-bijian,
tepung dan susu (Soeparno, 2005).
Salah satu produk daging olahan dari daging ayam adalah produk
chicken nugget. Chicken nugget merupakan produk yang sedang
berkembang dan banyak diminati semua lapisan, mulai dari anak-anak
hingga lanjut usia. Chicken nugget adalah suatu produk berbahan baku
daging ayam yang dicampur tepung terigu atau tepung roti dan susu
(Sams, 2001). Produk olahan ini sebagai makanan yang memiliki nilai gizi
yang cukup baik dan tidak heran jika mempunyai nilai ekonomi yang
1
cukup tinggi di pasaran. Oleh karena itu, produk chicken nugget memiliki
prospek yang cukup menjanjikan dan dapat dikembangkan dalam skala
kecil, menengah maupun besar.
Chicken nugget termasuk restructured meat product yang dibuat
dari bagian dada ayam (tanpa kulit dan tulang) yang dicincang dan
ditambah bumbu, remahan roti dan dibentuk seperti apa yang diinginkan.
Penggorengan dilakukan sesaat setelah pembentukan produk agar
mempunyai bentuk yang tetap konsisten dan dihasilkan tekstur remahan
roti yang renyah dan khas nugget (Barbut, 1992).
PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan salah satu perusahaan
yang memproduksi produk daging olahan, salah satunya adalah produk
chicken nugget. Produk chicken nugget PT. Kepurun Pawana Indonesia
telah cukup dikenal banyak orang dan dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat, serta mendapatkan kepercayaan yang cukup tinggi dari
seluruh lapisan masyarakat khususnya di daerah Klaten, Yogyakarta dan
sekitarnya, karena produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari telah banyak beredarnya produk chicken
nugget di toko-toko daerah Yogyakarta.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kepurun Pawana Indonesia
dilakukan untuk mengetahui, memahami dan menambah pengetahuan
mengenai semua hal berkaitan dengan pengolahan dan pengemasan
produk chicken nugget. Hal ini dirasa dapat diperoleh penyusun di PT.
Kepurun Pawana Indonesia daripada di tempat lain, sehingga sangat
berguna agar dapat memiliki modal pengetahuan dan pengalaman dalam
berwirausaha sendiri setelah lepas dari bangku perkuliahan.
mahasiswa
sehingga
mendapatkan
gambaran
dan
BAB II
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
Sejarah dan Perkembangan Usaha
PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) adalah badan usaha swasta
nasional yang berdiri atas perwujudan dan tindak lanjut kerjasama antara
PT. PLN (PERSERO), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pihak swasta
untuk membina usaha kecil dan koperasi yang dituangkan dalam
Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh ketiga
pihak pada tanggal 21 Agustus 1997. Sebagai perwujudan atas kerjasama
tersebut, maka pada tanggal 28 Oktober 1997 berdasarkan Akte Notaris
H. Daliso Rudianto, SH., notaris dan PPAT di Yogyakarta Nomor : 22,
tanggal 28 Oktober 1997 PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) secara
resmi berdiri. Kerjasama yang dimaksud meliputi : (1) Penelitian,
pengkajian
dan
pengembangan
usaha
serta
kelembagaan,
(2)
kemitraan antara swasta dan PT. PLN (Persero) sebagai BUMN yang
diperkuat melalui kerja sama dengan perguruan tinggi (UGM). Programprogram usaha PT. KPI yang senantiasa berlandaskan hasil pengkajian
teknologi yang dalam penerapannya diharapkan mampu menghasilkan
produk-produk yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani dan peternak.
Lokasi dan Tata Letak Perusahaan
Kantor pusat PT. Kepurun Pawana Indonesia (KPI) berlokasi di
Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Provinsi
Jawa Tengah. Batas-batas administratif Desa Kepurun adalah sebelah
utara Desa Bawukan, sebelah selatan Desa Leses, sebelah timur Desa
Ngemplak
Seneng
dan
sebelah
barat
wilayah
Daerah
Istimewa
Misi perusahaan
Menjalankan dan mengembangkan Usaha jasa Konsultasi dan
Training Centre Agribisnis serta Agroindustri dan Bidang Usaha lain yang
terkait, berorientasi kepuasan masyarakat atau pelanggan, anggota
perusahaan dan pemegang saham; mengupayakan agar agribisnis dan
agro industri menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat; membantu pengembagan kegiatan usaha agribisnis dan agro
industri yang berwawasan lingkungan dan kelestarian alam; membantu
pengembangan wilayah atau daerah pedesaan berbasis pada potensi,
kearifan, budaya dan keunggulan lokal berwawasan global.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Kepurun Pawana Indonesia terdiri dari
Dewan Komisaris yang membawahi Direktur Utama, Direktur Keuangan
dan Administrasi, Direktur Operasional dan Pemasaran serta Manager
Divisi Keuangan, Manager Divisi Administrasi, Manager Divisi Produksi,
Manager Divisi Pemasaran, Manager Divisi Quality Control dan Manager
Divisi Training Centre.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi
suatu Perseroan Terbatas (PT).
Direktur Utama
Direktur Utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberikan
laporan kepada Dewan Direksi. Direktur bertanggung jawab atas kerugian
PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai
dengan maksud dan tujuan anggaran dasar PT, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT.
dana
untuk
membelanjai
aktiva-aktiva
tersebut.
Untuk
kantor,
penyediaan
fasilitas
dan
layanan
administrasi
Divisi Produksi
Divisi Produksi bertugas menjamin tercapainya hasil produksi
dalam hal jumlah, kualitas dan waktu yang sesuai dengan rencana
perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal.
Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi
sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan.
Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan
lancar. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian
bahan baku. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi
mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga
menjadi produk akhir.
Divisi Pemasaran
Divisi Pemasaran bertanggung jawab terhadap manajemen bagian
pemasaran. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses
penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan
mengembangkan
pasar
secara
efektif
dan
efisien.
Memimpin,
Quality
Control
memiliki
tugas
untuk
mengadakan
DIREKTUR UTAMA
EXPERT &
CONSULTANT
DIVISI
KEUANGAN
DIVISI
PEMASARAN
DIVISI
ADMINISTRASI
DIVISI
PRODUKSI
DIVISI
TRAINING
CENTER
DIVISI
QUALITY
CONTROL
UNIT-UNIT USAHA
Keterangan:
Direktur OP dan SAR = Direktur Operasional dan Sarana Prasarana.
Direktur KEU dan ADM = Direktur Keuangan dan Administrasi.
Ketenagakerjaan
Karyawan
Jumlah seluruh karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia
berjumlah 40 orang karyawan terdiri dari : 22 karyawan inti (lulusan
diploma dan sarjana) dan 18 karyawan staf. Perekutan tenaga kerja
ditunjukkan khusus bagi warga sekitar PT. Kepurun Pawana Indonesia.
Sistem perekrutan melalui percobaan langsung bekerja di sana selama 3
bulan.
Pengaturan jam kerja
Jam kerja bagian kantor dimulai sejak pukul 08.00 sampai 16.00
WIB, dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 sampai 13.00, hari jumat
istirahat siang mulai pukul 11.30 sampai 13.00. Khusus hari sabtu jam
kerja setengah hari yaitu dari pukul 08.00 sampai 13.00 WIB. Tenaga
lapangan sistem kerjanya dengan sistem kerja borongan, misalnya
mengambil rumput, memberi pakan ternak, sanitasi, menyemprot sayuran
dan lain-lainnya sesuai kebutuhan.
Sistem pemberian gaji dan jaminan kesehatan
Pemberian gaji dilakukan setiap akhir bulan secara langsung.
Besarnya gaji berdasarkan prestasi kerja dan masa kerja. Pegawai yang
ditunjuk sabagai pengajar training centre atau jasa konsultan akan
mendapat bonus dari perusahaan.
Setiap karyawan mendapat jaminan dan jamsostek, karyawan yang
sakit waktu bekerja mendapat jaminan biaya berobat yang ditanggung
oleh perusahaan.
10
11
12
Gambar 3. Chopper
Alat produksi bagian pemasakan
Panci. Alat perebusan berupa panci stainless steel berkapasitas 15
liter merupakan wadah yang digunakan sebagai tempat pengukus chicken
nugget. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengukusan chicken
nugget sekitar 5 menit.
Kompor gas. Kompor gas digunakan sebagai pemanas pada
proses pengukusan chicken nugget. Gas yang digunakan berasal dari gas
elpiji.
Alat produksi bagian finishing
Pisau.
Chicken
nugget
setelah
dikukus
dilakukan
proses
13
Gambar 5. Freezer
14
15
17
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Pengadaan Bahan
Bahan baku.
Proses pengolahan chicken nugget yang pertama adalah persiapan
bahan baku, yang meliputi pemeriksaan kualitas, kuantitas maupun
keamanannya. Daging ayam yang baru diterima diperiksa secara manual,
yaitu pengamatan secara visual yang meliputi kebersihan daging dari
kotoran-kotoran, bulu hewan, tanah, darah dan sebagainya yang berasal
dari
tempat
penyembelihan,
wadah,
atau
selama
transportasi.
18
curing
yang
berfungsi
membantu
melarutkan
dan
pertumbuhan
bakteri.
Garam
diperoleh
dari
pasar
Manisrenggo.
Es. Es yang ditambahkan dalam pembuatan chicken nugget adalah
dalam bentuk es yang ditambah dengan air. Air es ditambahkan pada saat
proses pelembutan dan pengadukan. Penambahan air es berfungsi untuk
mengabsorbsi energi panas yang dihasilkan selama proses pengadukan
dan pelembutan dan untuk menjaga agar suhu tetap dibawah 15 OC.
Selain itu penambahan es berfungsi agar lemak tidak mencair dan untuk
mencegah ketengikan yang disebabkan reaksi kimia antara oksigen di
udara dengan asam lemak tidak jenuh pada lemak daging. Es yang
digunakan untuk pembuatan chicken nugget merupakan produksi PT.
Kepurun Pawana Indonesia.
19
yang
digunakan
tidak
terlalu
halus
ataupun
besar
tanpa
tulang
(boneless)
dan
bahan-bahan
lain
dengan
20
Persiapan alat
Proses penyiapan alat pada pembuatan chicken nugget di PT.
Kepurun Pawana Indonesia adalah pisau dan talenan yang sebelumnya
dilakukan pencucian terhadap alat tersebut menggunakan sabun cuci,
kemudian dikeringkan dan alat siap digunakan untuk proses pembuatan
chicken nugget.
Proses pembuatan chicken nugget
Proses pengolahan chicken nugget di PT. Kepurun Pawana
Indonesia meliputi beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut dapat dilihat
pada Gambar 7 di bawah ini.
21
Penggilingan bahan
Pencampuran
Pengisian dan
pengukusan
Pemotongan
Pelapisan
Pembekuan
Penimbangan dan
Pengemasan
Penyimpanan Produk
Gambar 7. Bagan skema proses pengolahan chicken nugget
Penggilingan bahan. Penggilingan daging tanpa tulang digunakan
dengan mesin penggiling. Selain daging ayam tanpa tulang, kulit juga ikut
digiling, karena kulit dapat membantu proses emulsifikasi. Waktu yang
dibutuhkan untuk menggiling sekitar 5 menit per adonan. Tujuan dari
penggilingan adalah untuk mendapatkan daging giling yang lembut
sehingga mempermudah dalam proses pencampuran.
Pencampuran (mixing). Pencampuran pada proses pembuatan
chicken nugget meliputi pencampuran daging ayam yang telah digiling
dengan bumbu-bumbu di antaranya bawang putih, merica, garam,
penyedap rasa, kaldu ayam, dan dicampur air es dalam mesin chopper.
Es atau air es yang ditambahkan pada proses pengolahan daging
berfungsi untuk menurunkan suhu selama proses pencampuran, sehingga
22
23
dilakukan
secara
manual.
Pelapisan
berfungsi
untuk
24
Penimbangan
dilakukan
dengan
menggunakan
timbangan
dan
pengepresan.
Plastik
yang
digunakan
untuk
25
warna,
bau
ataupun
rasanya.
Perusahaan
juga
sudah
disebabkan
kontaminasi oleh
mikrobia. Salah
satu tempat
untuk menjaga kondisi ruangan agar tetap bersih dan steril, karena
dengan adanya kebersihan tempat produksi chicken nugget sangat
penting untuk menentukan kualitas akhir suatu produk.
Sanitasi karyawan
Sanitasi karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia, karyawan
yang melakukan pengolahan harus mencuci tangan terlebih dahulu,
karena proses pengolahan chicken nugget menggunakan tangan.
Karyawan merupakan sumber kontaminan yang paling besar, karena
karyawan adalah orang yang langsung menangani produk dan kontak
langsung dengan produk.
Kesadaran karyawan akan kebersihan dan kesehatan merupakan
faktor yang sangat penting untuk terlaksananya sanitasi perusahaan yang
baik. Setiap karyawan di PT. Kepurun Pawana Indonesia diwajibkan
melaksanakan peraturan seperti harus sehat, tidak berpenyakit yang
mempengaruhi hasil produksi, tidak boleh berkuku panjang, diwajibkan
mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah bekerja dan
tidak boleh merokok. Perusahaan sudah menyediakan seragam dan
celemek yang digunakan karyawan bagian pengemasan dan produksi.
Peralatan kebersihan seperti celemek digunakan sekali pakai dan setelah
selesai produksi maka celemek dicuci menggunakan detergent.
28
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
PT. Kepurun Pawana Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak
di bidang agribisnis terutama pada pengolahan produk seperti proses
produksi chicken nugget, tidak luput dari berbagai permasalahan yang
berpengaruh
terhadap
produksi
dan
pemasaran.
Chicken
nugget
Kenyataan
di
lapangan
masih
terdapat
beberapa
mikrobia
rekontaminasi
bakteri
yang
pada
bertahan
produk.
hidup
serta
Pengurangan
air
mencegah
permukaan
kriteria yang konsisten atau tetap sama dari waktu ke waktu atau dari
produksi satu ke produksi selanjutnya. Keseragaman produk dapat
meliputi banyak aspek di antaranya keseragaman ukuran, bentuk dan sifat
mutu (Soekarto, 1990). Variabel yang menjadi tolak ukur keseragaman
produk chicken nugget adalah ukuran dan berat chicken nugget perpieces sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan.
Keseragaman produk penting untuk dilakukan karena mengingat
jika terjadi ketidakseragaman produk dengan spesifikasi sama akan
merugikan pihak-pihak yang terkait seperti produsen, distributor dan
sampai ke konsumen. Konsumen jika menerima produk yang kurang
beratnya atau bentuk dari produk itu tidak sesuai maka akan terjadi
komplain, tetapi jika ukuran berat produk lebih dari standar yang telah
ditetapkan maka produsen akan dirugikan. Berdasarkan hal tersebut maka
dilakukan proses pembuatan kembali atau me-reject produk-produk yang
dianggap tidak seragam kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan
yang akan dipakai juga dalam pembuatan chicken nugget. Meskipun
demikian, terdapat masalah yang terjadi jika banyak sekali produk-produk
yang direject karena akan membuat waktu, biaya dan tenaga yang
dibutuhkan akan lebih banyak.
Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dapat dilakukan dengan
pengadaan
alat
khusus
pencetak
chicken
nugget
agar
dapat
harus
diperhatikan,
sehingga
dapat
mencegah
adanya
bakteri
pathogen,
32
kebersihan
untuk
mengurangi
rutin,
pengawasan
intensif
dari
manager,
pemberian
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan salah satu perusahaan
pangan di Jawa Tengah yang memproduksi produk olahan daging menjadi
makanan siap saji. Proses produksi chicken nugget yang dilakukan di PT.
Kepurun Pawana Indonesia meliputi: persiapan bahan baku dan bahan
penunjang,
pengirisan
dan
penimbangan
bahan,
penggilingan,
dengan
penambahan
alat
pengasah
pisau.
Pelatihan
34
DAFTAR PUSTAKA
Barbut, S. 1992. Poultry Products Processing. New York : CRC Press.
Jenie BSL. 1988. Sanitasi Dalam Industri Pangan dan Gizi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Lawrie, R. A. 1995. Ilmu Daging. Cetakan ke Lima. Penerjemah
Aminuddin Parakkasi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Lechowich. 1970. Microbiology Of Meat. Di dalam J.F. Price dan B.S.
Schwiegert, (ed). The Science Of Meat and Meat Product. W.H.
Freeman and Co. San Fransisco.
Pearson, A. M. and T. A. Gillet. 1999. Processed Meats. Aspen Publisher
Inc. Gaithersburg.
Sams, Alan. 2001. Poultry Meat Processing. United States. CRC Press
LCC.
Soekarto, S. T. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan Dan Standarisasi Mutu
Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut
Pertanian Bogor.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Winarno, F.G. dan Surono. 2002. HACCP dan Penerapannya dalam
Industri Pangan. M-Brio Press. Bogor.
35
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Lokasi PT. Kepurun Pawana Indonesia
36
37
15
5
14
5
6
13
7
1
2
11
10
Keterangan:
(1) Freezer
(2) Almari
(7) kompor
(4) Wastafel
(5) Meja
(10) Rak
(15) Meja
38
39
40
41
42