Anda di halaman 1dari 30

POLA PEMASARAN BIBIT TANAMAN ALPUKAT DI UD BERKAH

MANDIRI DESA GANDATAPA KECAMATAN SUMBANG


KABUPATEN BANYUMAS

KERJA PRAKTIK

Oleh:

MINAHUL MAHBUB
1904010054

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
HALAMAN PENGESAHAN

POLA PEMASARAN BIBIT TANAMAB


ALPUKAT DI UD BERKAH MANDIRI DESA
GANDATAPA KECAMATAN SUMBANG
KABUPATEN BANYUMAS

Oleh :

MINAHUL MAHBUB
1904010054

Diperiksa dan disetujui


Pada tanggal:

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing

Pujianti Utami,SP.,MP Sulistyani Budiningsih, SP.,

MP NIK. 2160120
NIK.

Mengetahui, Dekan

Fakultas Pertanian

Sulistyani Budiningsih, SP.,


MPNIK.2160120

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Minahul Mahbub
NIM : 1904010054
Programstudi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Universitas : MuhammadiyahPurwokerto

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan kerja praktik ini adalah hasil
karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari karya orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, dan apabila kelak dikemudian hari
terbukti ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Purwokerto, 30 Desember
2021 Yang menyatakan,

Minahul Mahbub
1904010054
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Tujuan Kerja Praktik.......................................................................4
D. Manfaat Kerja Praktik.....................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Alpukat dan Bibit..........................................................................5
B. Pemasaran.......................................................................................5
C. Konsep Pemasaran..........................................................................6
D. Manajemen pemasaran...................................................................8
E. Lembaga Pemasaran.......................................................................10
F. Strategi Pemasaran..........................................................................13

BAB III METODE KERJA PRAKTIIK


A. Waktudan Tempat...........................................................................20
B. Metode Kerja Praktik......................................................................20
C. Jadwal Kerja Praktik ......................................................................

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTIK


A. Sejarah Berdirinya UD Berkah Mandiri ........................................22
B. Tropografi Daerah..........................................................................24
C. Iklim................................................................................................25
D. Penggunaan tanah...........................................................................25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pola Saluran Pemasaran Bibit Alpukat...........................................26
B. Strategi pemasaran Bibit Alpukat...................................................29
C. Permasalahan UD Berkah Mandiri ................................................34

BAB VI KESIMPULAN
A. KESIMPULAN...............................................................................36
B. SARAN...........................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................37
LAMPIRAN....................................................................................................38
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang diberkahi kekayaan alam berupa hewan dan tumbuhan

yang berlimpah, baik jenis maupun macamnya. Salah satunya adalah hasil pertanian berupa

tanaman buah-buahan. Tanaman buah-buahan mempunyai keaneka ragaman dalam jenisnya,

dan didukung oleh area yang cukup luas serta iklim yang sesuai untuk buah-buahan, serta

memiliki nilai ekonomis cukup potensial disamping komoditas tanaman pangan lainnya.

Tanaman buah-buahan juga spesifik terhadap lokasi, produk yang bernilai tambah besar,

responsif terhadap teknologi maju, dan pasar yang terus berkembang (Rahardi, 2007). Hal ini

menjadikan tanaman buah-buahan tepat dikembangkan sebagai usaha agribisnis.

Permintaan buah-buahan akan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya

pendapatan masyarakat, pengetahuan tentang gizi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya

mengkonsumsi buah-buahan untuk kesehatan. Beragam jenis buah-buahan dengan

kandungan gizinya yang tinggi, memiki manfaat baik untuk mencegah beberapa jenis

penyakit ( Rachman, H. P., & Ariani, 2016). Hal inilah yang mendorong meningkatnya

permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan yang segar maupun dalam bentuk

olahan dan buah-buahan juga mudah dijumpai disekitar kita sepeti pasar umum, toko

swalayan, supermarket, bahkan sampai kios-kios pinggir jalan.

Alpukat merupakan jenis komoditas prospektif yang dapat diandalkan untuk

dibudidayakan dalam beraagai sekala usaha. Peningkatan produk alpukat meningkat pada

5
tahun ketahun. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah import alpukat ke Indonesia.

Berdasarkan BPS (2018b), Indonesia melakukan import alpukat untuk mencukupi pasar

sebesar 33.145 kg pada tahun 2017 dan 122.105 kg pada tahun 2018. Produksi alpukat

tercatat sebesar 363.148 ton pada tahun 2017 dan 410.094 ton pada tahun 2018. Berdasarkan

BPS (2018c), Indonesia melakukan ekspor alpukat tercatat sebesar 108.251 kg pada tahun

2017 dan 205.547 kg pada tahun 2018.

Di beberapa daerah orang banyak membudidayakan tanaman alpukat sebagai

tanaman komersial. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah mengetahui seluk beluk teknik

budidaya tanaman alpukat dengan lebih baik agar mendapatkan hasil panen yang

menggunakan (Anonim, 2008).

Melihat keuntungan tersebut menyebabkan petani dan pengusaha banyak yang

mengembangkan budidaya alpukat. Hal ini mendorong semakin meningkat pula kebutuhan

bibit dalam pengembangan usaha tersebut. Terutama bibit alpukat yang berkualitas untuk

memperoleh hasil yang optimal.

Bibit yang baik dan unggul merupakan salah satu syarat keberhasilan dalam budidaya

tanaman alpukat. Adanya kerjasama yang baik antara sektor pertanian dan perusahaan yang

menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha pembibitan yang merupakan bagian dari agribisnis.

Saat ini para pemuliaan tanaman dan perusahaan bibit melakukan kerjasama untuk

menciptakan bibit alpukat varietas unggul (Shinta, A, 2001). Salah satu terobosan dalam

bidang pertanian yang bergerak di bidang produksi pembibitan dan pemasaran bibit yaitu di

UD Berkah Mandiri.

UD Berkah Mandiri yang berlokasi di desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang

Kabupaten Banyumas merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi maupun

pembibitan buah buahan dan sayuran yakni buah alpukat, buah durian, kelengkeng, cabai,

dan sawi.

6
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh

perusahaan termasuk pengusaha tani dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya untuk mendapatkan keuntungan dan berkembang. Salah satu faktor yang

menentukan berhasil tidaknya usaha tersebut tergantung pada bidang pemasaran (W. David

Downey and Steven P. Erickson, 1992).

Menurut (Wijaya, Andy, et al, 2021). Riset pemasaran adalah fungsi yang

menghubungkan konsumen, pelanggan dan publik dengan pemasaran melalui informasi

dengan luas untuk mengidentifikasi peluang dan masalah pemasaran, menghasilkan dan

mengevaluasi upaya pemasaran sebagai suatu proses. Sehingga perusahaan dapat

menentukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat mengenalkan produknya ke pelaku

pasar serta dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas maka,

penulis tertarik untuk mengkaji pola saluran pemasaran, setategi pemasaran dan

permasalahan pemasaran yang di hadapi UD Berkah Mandiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai

berikut:

1. Bagaumana pola saluran pemasaran bibit tanaman alpukat di UD Berkah Mandiri, Desa

Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas?

2. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh UD Berkah Mandiri Desa Gandatapa,

Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas?

3. Apa saja permasalahan yang dihadapi UD Berkah Mandiri dalam memasarkan produk

7
bibit tanaman alpukat?

C. Tujuan Kerja Praktik

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pola saluran pemasaran bibit tanaman alpukat di UD Berkah Mandir

Dese Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh UD Berkah Mandiri, Desa

Gandatapa, Kecamatan, Sumbang, Kabupaten Banyumas.

3. Untuk mengetahui permasalahan pemasaran bibit tanaman alpukat di UD Berkah Mandiri.

D. Manfaat Kerja Praktik

1. Bagi Mahasiswa, merupakan salah satu kelengkapan syarat dalam menyelesaikan mata

kuliah kerja praktek di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Untuk membantu memperluas wawasan tentang pemasaran bibit tanaman alpukat yang ada

di UD Berkah Mandiri, Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

3. Untuk mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Alpukat Dan Buah

1. Klasifikasi

Alpukat Tanaman alpukat (Persea americana mill) merupakan tanaman yang berasal

dari daratan tinggi Amerika Tengah dan memiliki banyak varietas yang tersebar di seluruh dunia.

Alpukat secara umum terbagi atas tiga tipe: tipe West Indian, tipe Guatemalan, dan tipe Mexican.

Daging buah berwarna hijau di bagian bawah kulit dan menguning kearah biji. Warna kulit buah

bervariasi, warna hijau karena kandungan klorofil atau hitam karena pigmen antosiasin (Andi A,

2009).

Menurut Sunarjono (1998), alpukat termasuk tanaman hutan yang tingginya

mencapai 20 meter. Bentuk pohonnya seperti kubah sehingga dari jauh tampak menarik.

Daunnya panjang (lonjong) dan tersusun seperti pilin. Pohonnya berkayu, umumnya

percabangan jarang dan arahnya horizontal. Bunga alpukat keluar pada ujung cabang atau

ranting dalam tangkai panjang. Warna bunga putih dan setiap bunga akan mekar sebanyak

dua kali.

Taksonomi buah alpukat (Persea americana Mill) Menurut (Herawati, 2014) sebagai berikut:

Klasifikasi Nama

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

9
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea americana mill

2. Morfologi

Tanaman alpukat berupa pohon dengan ketinggian 3-10 m, rating tegak dan berambut halus,

daun berdesakan diujung ranting, bentuk bulat telur atau corong, awalnya berbulu pada kedua belah

permukaannya dan lama-kelamaan menjadi licin. Bunga alpukat berupa malai dan terletak di dekat

ujung ranting bunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, berwarna kekuningan, berbulu halus

dan benang sari dalam 4 karangan, buah alpukat berbentuk bola lampu sampai bulat telur, berwarna

hijau kekuningan berbintik ungu, gandul/halus, dan harum, biji berbentuk bola dan hanya terdapat

satu biji dalam 1 buah (Materia Medika Indonesia, 1996; Hika citra, 2009).

3. Bibit Buah

Bibit buah adalah tanaman yang sudah tidak berbentuk biji, tumbuh memiliki daun dan

batang. Tanaman muda yang siap dipindahkan pada media tanam yang lebih besar atau lahan agar

pertumbuhan lebih tepat dan baik. Bibit unggul adalah tanaman muda yang memiliki sifat unggul

yaitu mampu menunjukkan sifat-sifat induknya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta

tidak mengandung hama dan penyakit. Pada tanaman buah sifat unggul ini terutama nilai dari

10
kualitas buahnya, bila semakin banyak sifat yang disukai konsumen terkumpul dalam satu buah,

maka semakin tinggi pula nilai ekonomi (harga) buah tersebut. Buah demikian dapat digolongkan

sebagai buah unggul (Prastowo N et al, 2006).

B. Pemasaran

Menurut (Assauri, 1987) pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran

merupakan fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menghantarkan, nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang

kepentingannya (Kotler, 2009).

Pemasaran adalah kinerja dari kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa

kepada pelanggan dan pemakai (American Marketing Association, 1960, dalam

Setyaningrum 2015). Menurut Sudiyono (2004) ada berapa definisi pemasaran yang

kemukakan oleh para ahli yaitu:

1. Pemasaran merupakan ilmu yang menelaah terhadap aliran produk secara fisik dan

ekonomis dari produsen melalui lembaga pemasaran kepada konsumen.

2. Pemasaran adalah aktifitas-aktifitas dimana badan usaha melakukan promosi untuk

menyampaikan barang dan jasa antara perusahaan dengan masyarakat.

11
Pemasaran merupakan bagian manajemen yang diterapkan secara strategis dalam

perencanaan, pengaturan dan pengawasan denganmotivasi untuk mencapi keuntungan

dengan jalan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik dengan melakukan integrasi usaha

ke belakang maupun integrasi ke depan. Integrasi ke belakang biasanya bertujuan untuk

ketersediaan bahan baku. Sedangkan integrasi ke depan lebih menekankan pada aspek

pemasaran, integrasi usaha ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengolahan,

pendirian lembaga keuangan penjualan dalam suatu sistem pemasaran (Sudiyono, 2002).

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran pertanian

adalah suatu proses aliran komoditi disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu dan guna

tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Pemasaran banyak melibatkan kegiatan

yang berbeda, sehingga nilai produk akan bertambah setelah terjadi pergerakan yang melalui

system.

C. Konsep Pemasaraan

Pemasaran sebagai proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan.

terdapat dua sasaran pemasaran, yaitu :

1. menarik pelanggan baru dan menjanjikan keunggulan nilai.

2. menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan (Kotler dan

Armstrong 2008).

Pemasaran saat ini bukan saja menjual produk tetapi lebih memuaskan pada

kebutuhan pelanggan. Dengan memahami kebutuhan pelanggan, maka pemasar dapat lebih

12
mudah menjual produk atau jasa yang ditawarkan. Pada dasarnya pemasaran adalah proses

membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan menangkap kembali nilai dari pelanggan.

Secara luas, definisi pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi

atau organisasi memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan

pertukaran nilai dengan yang lain. Pemasaran dalam konteks bisnis yang sempit mencakup

menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan,

sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan

nilai dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan, serta tujuan menangkap nilai dari

pelanggan sebagai imbalannya. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan

organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar serta

memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing (Kotler dan

Armstrong 2008).

Konsep pemasaran adalah filossofi bisnis yang menyatakan bahwa memuaskan

kebutuhan konsumen adalah persyaratan ekonomi dan sosial untuk kelangsungan hidup

perusahaan (Basu Swastha dan T. Hani Handoko:2000).

Berdasarkan konsep ini, fokus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan

keuntungan. Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus

pada kebutuhan pelanggan, dan mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang

mempengaruhi pelanggan. Pemasaran mencapai keuntungan dengan menciptakan hubungan

yang berkelanjutan dengan pelanggan yang tepat berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan.

D, Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:5), merupakan suatu seni

13
dan ilmu di dalam pasar sasaran untuk menarik, menjaga, juga meningkatkan konsumen

dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan menghantarkan kualitas konsumen yang

unggul.

Menurut Tjiptono (2011:2), Manajemen pemasaran adalah suatu teknik yang secara

keseluruhan merupakan kegiatan bisnis yang dipersiapkan untuk menyusun, menentukan

harga, serta menyalurkan suatu produk, jasa dan ide yang bisa memenuhi kebutuhan pasar

sasarannya sehingga tercapai tujuan perusahaan tersebut.

Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Assauri (2013:12), merupakan suatu

aktivitas penjabaran, persiapan, pelaksanaan, dan penerapan suatu rencana yang dilakukan

demi menciptakan, menyusun, dan menjaga keuntungan dari pertukaran dengan tujuan pasar

untuk mencapai misi di perusahaan dalam jangka panjang.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran

merupakan suatu seni dan ilmu di dalam pasar sasaran untuk meningkatkan konsumen, yang

dipersiapkan dengan cara menyusun, menentukan harga, dan menyalurkan suatu produk

terhadap pasar sasaran untuk mencapai tujuan di dalam organisasi atau perusahaan dalam

jangka waktu panjang.

Menurut Rangkuti (2010:105) manajemen dalam pemasaran memiliki tiga tugas

pokok, yaitu:

1. Menyusun strategi atau cara secara umum di dalam perusahaan.

2. Mengadakan strategi tersebut.

3. Melaksanakan penilaian, menganalisis, dan memperhatikan strategi tersebut dalam

pelaksanaanya (untuk menilai hasil dan kekeliruan serta untuk mengatur kegiatan).

E. Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan

14
pemasaran, menyalurkan jasa, dan komoditas dari produsen kepada konsumen akhir serta

mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran ini

timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditas yang sesuai dengan

waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan konsumen. Tugas lembaga pemasaran adalah

menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen dengan

maksimal. Konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran berupa margin

pemasaran. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran produk pertanian

sangat beragam tergantung dari jenis yang dipasarkan. Ada komoditas yang melibatkan

banyak lembaga pemasaran dan ada yang melibatkan sedikit lembaga pemasaran.

Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran dapat

diidentifikasikan menurut Kotler dan Armstrong (2008), yaitu :

1. Pedagang Pengumpul

Lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani, dimana

pedagang pengumpul melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon,

maupun kontrak pembelian.

2. Pedagang Besar

Pedagang besar melakukan proses pengumpulan komoditas dari pedagang pedagang

pengumpul serta melakukan proses distribusi ke agen penjualan ataupun pengecer.

Keuntungan melalui kepuasan pelanggan Pemasaran yang terintegrasi Kebutuhan Pasar

pelanggan Titik Awal Fokus Sarana Akhir.

3. Pengecer

Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang bersifat

komersil, artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

pemasaran sangat tergantung dari aktivitas pengecer dalam menjual produknya kepada

konsumen. Keberhasilan pengecer menjual kepada konsumen sangat menentukan

15
keberhasilan lembagalembaga pemasaran pada rantai pemasaran sebelumnya. Saluran

pemasaran konsumen didefinisikan sebagai masing-masing lapisan perantara pemasaran

yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih

dekat kepada pembeli akhir (Kotler dan Armstrong 2008).

Dari sudut pandang produsen, semakin besar jumlah tingkat berarti semakin sedikit

kendali dan semakin besar kompleksitas saluran. Berikut adalah gambar saluran tingkat

pertama samai tingkat ketiga (Kotler dan Armstrong 2008):

• Saluran Tingkat Pertama

Produsen – konsumen

• Saluran Tingkat Kedua

Produsen - Pengecer – Konsumen

• Saluran Tingkat Ketiga

Produsen - Pedagang Grosir - Pengecer – Konsumen

F. Strategi Pemasaran.

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang.

Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

16
tingkat keuntungan atau laba perusahaan dengan cara mempertahankan dan meningkatkan

penjualannya. Tujuan ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan

strategi yang baik untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam

pemasaran.

Pengertian Strategi Pemasaran menurut Sofyan Assauri (2013:15) yaitu : Strategi

pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah

kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing

tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Dengan kata lain,

strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang

memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-

masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Pada umumnya

perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan konsep pemasaran yang

berorientasi kepada konsumen, karena perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar

dalam jangka panjang. Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai

melalui kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan

keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu.

Dengan demikian ada 4 (empat) unsur pokok dalam konsep pemasaran, yaitu

orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen, kepuasan konsumen, kegiatan pemasaran

yang terpadu, tujuan perusahaan.

2. Konsep Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit)

mengenai bagaiana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya. Tull dan Kahle

17
(1990:6) mendefinisikan “Strategi Pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan

untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan

untuk melayani pasar sasaran tertentu”. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah

dalam kaitannya dengan variabelvariabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

positioning dan elemen bauran pemasaran.

Menurut Corey (Dalam Dolan, 1991), Strategi Pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling

terkait. Kelima elemen tersebut adalah :

a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan

pada faktor-fakror:

1) Presepsi terhadap fungsi produk.

2) Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan yang

lebih sempit.

3) Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada Trialanderror dalam menanggapi

peluang dan tantangan.

4) Kemampuan khusus yang berasal dari sumber daya.

b. Perencanaan Produk, meliputi Produk Spesifik yang dijual pembentukan lin produk dan

desain penawaran individualpada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan

manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.

c. Penetapan Harga yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif

dari produk kepada pelanggan.

18
d. Sistem Distribusi yaitu saluran pemasaran grosir dan eceranyang dilalui produk hingga

mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

e. Promosi yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing

dan public relations.

Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap

Perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor faktor

berikut :

a. Faktor Lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan

pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis

perusahaan. Selain itu faktorfaktor seperti perkembangan tekhnologi, tingkat inflasi, dan

gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan

yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

b. Faktor Pasar

Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor

seperti ukuran pasaar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam sistem

distribusi, pola perilaku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini

atau yang dapat dikembangkan lagi dan peluangpeluang yang belum terpenuhi.

c. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa

pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka,

19
kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para

pesaing.

d. Analisis Kemampuan Internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para

pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti tekhnologi,

sumber daya finansial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis

pelanggan yang dimiliki.

e. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat

bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran

distribusi, dan penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat dilakukan

dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode surat.

f. Analisis Ekonomi

Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang

pemasaran terhadap kemungkinan mendapatkan laba. Menurut Jurini dan Basu Swastha

(2008:61), menyatakan bahwa: Setiap perusahaan menjalankan strategi pemasaran

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ada tiga tahap yang ditempuh perusahaan untuk menetapkan strategi pemasaran,

yaitu:

a. Memilih konsumen yang dituju,

b. Mengidentifikasi keinginan konsumen, dan

c. Menentukan bauran pemasaran. Strategi pemasaran yang berhasil umumnya ditentukan dari

satu atau beberapa marketing mix (bauran pemasaran) yang dijalankan suatu perusahaan.

20
3. Unsur Strategi Pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran yang merupakan

strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan

menyajikan penawaran produk pada segmen pasar teertentu, yang merupakan sasaran

pasarnya. Terdapat empat unsur bauran pemasaran yang merupakan strategi pemasaran.

Keempat unsur tersebut adalah strategi produk, strategi harga, strategi penyaluran/distribusi,

dan strategi promosi. Unsur-unsur yang dijadikan sebagai bauran pemasaran (marketing

mix), menurut Sofyan Assauri, (2013:199) sebagai berikut:

a. Strategi produk.

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang

tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus

dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan

penjualan dan peningkatan share pasar. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup

keputusan tentang bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara

pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk,

dan pelayanan (services) yang diberikan.

b. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan

penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa saja. Peranan harga sangat penting

terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercermin

dalam share pasar perusahaan, di samping untuk meningkatkanpenjualan dan keuntungan

perusahaan. Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing

perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.

c. Strategi Penyaluran (Distribusi)

21
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pemakai

atau konsumen pada waktu yang tepat. Kebijakan penyaluran merupakan salah satu

kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing

channels) dan distribusi fisik.

d. Strategi promosi

Perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan

permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan melalui kegiatan

promosi yang merupakan salah satu dari acuan/bauran pemasaran. Promosi yang dilakukan

harus sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan

diarahkan dan dikendalikan dengan baik. Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi

(independent), sehingga semuanya penting bagi satu kesatuan strategi acuan/bauran.

Sedangkan strategi marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi

sebagai pedoman dalam menggunakan unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang

pemasaran.

22
BAB III

METODE KERJA PRAKTIK

23
A. Waktu dan Tempat

Kerja perakek ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada pertengahan Januari 2021

sampai pertengahan Februari bertempat di Desa Gandatapa Kecamatan Sumbang

Kabupaten Banyumas. Objek kerja praktik ini adalah perusahaan yang bergerak bi bidang

produksi dan pemasaran bibit tanaman di Desa Gandatapa Kecamatan Sumbang

Kabupaten Banyumas.

B. Metode Kerja Praktik

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survey. Menurut Jogiyanto (2014) metode survey adalah metode

pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

responden secara tertulis. Metode survey yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden yang

terkait dengan penelitian.

Kerja Praktek ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian yang diteliti dan dokumentasi yaitu

pengambilan data yang diperoleh dari perusahaan dan studi pustaka yang

berhubungan dengan objek yang akan dilaporkan:

1. Metode survey

Survey adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung

dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Survey

24
dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai bagaimana

pemasaran bibit tanaman alpukat yang dijalankan di UD Berkah Mandiri Desa

Gandatapa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.

2. Praktik Langsung atau Partisipasi Aktif

Praktik langsung atau partisipasi aktif didalam proses penjualan bibit

tanaman alpukat dari awal hingga akhir ke konsumen. Mengetahui bagaimana

cara pemasaran bibit tanaman alpukat yang ada di UD Berkah Mandiri Desa

Gandatapa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.

3. Wawancara

Wawancara bertujuan mendapatkan informasi secara langsung dari pihak-

pihak terkait dalam kegiatan kerja praktik mengenai permasalahan pemasaran

bibit tanaman alpukat yang ada di UD Berkah Mandiri Desa Gandatapa

Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.

4. Dokumentasi

Analisis ini dilakukan untuk menyakinkan data primer dan data sekunder

yaitu berupa data yang real dilapang saat Kerja Praktik di UD Berkah Mandiri

Desa Gandatapa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Dokumentasi ini

berupa foto dan file dilapang.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

------------------------------- 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi12,Jilid2. Jakarta.Erlangga.

--------------------- 2013. Managemen pemasaran : Dasar, Konsep & Strategi.Jakarta: PT Raja

Gravindo Pesada.

(Analisa Perilaku Konsumen), Yogyakarta : BPFE UGM

10:00-11:00 WIB.

American Marketing Association, 1960, dalam Setyaningrum 2015. Prinsipprinsip Pemasaran.

Yogyakarta: ANDI

Andi A. 2009., Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.)

terhadap aktivitas diuretik tikus putih jantan sprague-dawley [skripsi],Fakultas Kedokteran

Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2008. Budidaya Alpukat dan Aspek Ekonominya.

Assauri, Sofjan. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

27
Assauri, SOfyan. 1987. Managemen pemasaran : Dasar, Konsep & Strategi. Jakarta: PTRaja

Gravindo Pesada.

Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran.

Correy, Dolan. 1991. Strategic Marketing Management. Boston Massachusetts. Harvard Business

School Publication.

Downey, W. David dan Erickson, Steven P. 1992. Manajemen Agribisnis. Jakarta. Erlangga. 516

hal. Gramedia Puataka Utama.

Herawati. 2014. Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill) Sebagai Bioinhibitor

Korosi Pada Logam Baja Karbon. Tesis. Politeknik

Jogiyanto, 2014, “Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias dan

Meningkatkan Responden”, Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto, H. M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE.

Kohls, RL. and Uhl, J. 1990. The Marketing of Agricultural Product. Macmillan. New York.

Kotler dan Keller. (2012). Marketing Managemen. (edisi 14). Global edition: Pearson Education

Kotler P dan Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

28
Negeri Sriwijaya.

Prastowo, N. H.J. M. Roshetko dan G. E. S. Maunrung. 2006. Tehni Pembibitan dan Perbanyakan

Vegetatif Tanaman Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock International. Bogor.

Rachman, H. P., & Ariani, M. (2016). Penganekaragaman konsumsi pangan diIndonesia:

permasalahan dan implikasi untuk kebijakan dan program. Analisis Kebijakan Pertanian,

6(2), 140-154.

Rahardi, F, dkk. 2007. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rangkuti, Freddy. (2010). Measuring Customer Satisfaction. Jakarta:

Setyaningrum A, dkk. 2018. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: ANDI

Shinta, A. (2001). Ilmu Usaha Tani. Universitas Brawijaya Press.

Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian, Teori dan

Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta.

Staton, J. 1988. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Sudiyono (2002) dalam Nugraha, Aditya Pandu. 2006. Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran

Jamur Tiram Segar di Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor. Program Studi Manajemen

Agribisnis. Fakultas Pertanian. 140 hal.

29
Sudiyono, A. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Sudiyono, A. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang

-----------------2004.Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Edisi Kedua. UMM Press. Malang

Sunarjono, H.1998. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya: Jakarta.

Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

Widiastuti dan Harisudin. 2013. Saluran dan Marjin Pemasaran jagung di Kabupaten Grobogan.

Jurnal SEPA. Vol. 9 No. 2. ISSN: 1829-9946.

Wijaya, Andy, et al. (2021). Ilmu Manajemen Pemasaran: Analisis dan Strategi. Yayasan Kita

Menulis.

www.perbiakanvegetatif.com. Diakses tanggal 28 Januari 2009 pukul

30

Anda mungkin juga menyukai