PROPOSAL
AULIA SHAFIRA
1
2
PROPOSAL
AULIA SHAFIRA
E 321 17 353
2
3
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui ;
Disahkan oleh :
An. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
U.b Koordinator Program Studi Agribisnis
3
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat
Yutaka Kota Palu dengan Pendekatan Bisnis Model Kanvas” dapat tersusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) Fakultas Pertanian
Pada proses penulisan ini tidak terlepas dari berbagai pihak penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Ir. Jonh Tomy, M.Si
Dosen Pembimbing Utama saya dan Ibu Siti Yuliaty Chansa Arfah, SP.,M.Si
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas
Penulis berharap semoga Proposal ini dapat menjadi salah satu bahan
referensi atau tambahan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan.
Penulis
4
5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR i
HALAMAN SAMPUL DALAM ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
I.2 Rumusan Masalah......................................................................... 5
I.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
I.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
5
6
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Data Produksi Bawang Goreng Amanah Yutaka (2016-2020) ..............3
6
7
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Business Model Canvas (BMC) .............................................................15
7
1
I. PENDAHULUAN
yang berpotensi besar untuk dijadikan sebagai ladang usaha. Mulai dari produk
produk pertanian dan holtikultura sebagai potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
yang penting bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai ekonomisnya
yang tinggi, maupun dari kandungan gizinya (Nurul Arfinanti, 2011). Menurut
mempunyai keterkaitan yang kuat baik ke sektor industri hulu pertanian hingga
hilir, mampu menciptakan nilai tambah produksi, dan menyerap tenaga kerja
dikarenakan Sulawesi Tengah memiliki bawang lokal unggulan atau biasa disebut
sebagai bawang batu. Bawang ini memiliki tekstur dan aroma yang khas sehingga
banyak pelaku usaha yang memanfaatkan keunggulan yang ada dengan cara
1
2
mengolah bawang merah menjadi suatu produk yang memilik nilai tambah,
seperti mengolahnya menjadi bawang goreng (Rustam Abd Rauf, dkk, 2015).
Tengah yang memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan sebab bawang
goreng Palu dinilai memiliki karakteristik yang khas, yakni gurih, renyah dan
Lembah Palu semakin meningkat dari waktu ke waktu. Terdapat beberapa industri
kecil rumahan yang mulai mendirikan usaha – usaha kecil pengolahan bawang
strategi yang berbeda-beda dalam memproduksi bawang goreng, mulai dari cara
bahan dan cara pengemasan maupun penggunaan bahan baku dan bahan
pembantu. Perbedaan ini menyebabkan mutu bawang goreng yang dihasilkan oleh
Tabel 1. Data Produksi Bawang Goreng di IKM Kota Palu tahun 2020
No Industri Bawang Goreng Produksi
1 Kartini 2100
2 Sri Rezeki 4500
3 Rizki Jaya/Tokaili 256
4 CV. duta Agro Lestari 5000
5 Citra Lestari Production 29,2
6 Salhan 6000
7 Mustika 100
8 Himoyaku 75
9 Bawang Goreng Mutiara 19
10 Bawang Goreng Garuda Indah 281,1
Jumlah 18360,3
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah
2
3
Palu adalah salah satu IKM yang juga mengolah bawang goreng namun belum
Usaha Bawang goreng Amanah Yutaka Palu adalah salah satu industri
kecil yang mengolah bawang merah varietas lembah Palu menjadi produk olahan
bawang goreng dengan ciri khas gurih dan renyah, sehingga dapat dijadikan snack
maupun taburan dalam makanan. Usaha ini berdiri sejak tahun 2016 sampai
sekarang.
3
4
a) Keterbatasan Modal
modal sendiri dan tidak bekerja sama dengan investor atau pihak manapun,
sehingga dalam pengadaan bahan baku bawang goreng ini bergantung pada
b) Keterbatasan Waktu
Negeri Sipil (PNS), sehingga waktu yang dimiliki dalam mengolah usaha mulai
dari penyediaan bahan baku hingga penjualan sangat terbatas dan berjalan kurang
maksimal.
IKM Amanah Yutaka Palu terletak di Jalan Lagarutu, Lorong Vatugusu, No.
25G Kota Palu. Untuk menempuh lokasi tersebut, konsumen harus melewati
infrastruktur jalan yang kurang bagus dan sedikit menanjak, sehingga kurangnya
konsumen yang mengunjungi tempat ini terutama di tahun 2020. Hal ini
mengalami penurunan.
Jika ketiga hal diatas terus dibiarkan terjadi, maka tidak menutup
kemungkinan usaha Amanah Yutaka Palu akan berpotensi untuk gagal dan
mengalami ketertinggalan. Hal ini karena persaingan bisnis saat ini yang semakin
hari semakin berkembang. Oleh karena itu, IKM Amanah Yutaka Palu perlu
4
5
jangka panjang, apa yang perusahaan akan jual, dan kepada siapa, bagaimana
kapan perusahaan akan bergantung pada mitra bisnisnya serta bagaimana dengan
hal biaya.
Kanvas. (Alexander O dan Yves P 2012 dalam (Onan Marakali S., 2020).
bisnis, seperti konsumen, alur ke market, juga terkait rencana keuangan. (Ayu
Wulandary, dkk). Untuk menciptakan suatu konsep bisnis yang lebih matang,
strategis, sehingga model bisnis yang dijalankan semakin kokoh dan peka di
Pengembangan Usaha Bawang Goreng di IKM Amanah Yutaka Kota Palu dengan
5
6
dalam penelitian ini adalah bagaimana cara merancang model bisnis sebagai
bentuk strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan disarankan untuk diterapkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara merancang model
bisnis sebagai bentuk strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan disarankan
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberi manfaat bagi
1. Bagi Pembaca
2. Bagi IKM
6
7
modal jenis bisnis hubungan pelanggan. Jenis bisnis tersebut sangat cocok bagi
UKM Ironclad Denim karena UKM Ironclad Denim adalah bisnis yang
dimana hal ini membuat UKM Ironclad Denim lebih sering berhubungan dengan
Dengan Pendekatan Business Model Canvas (Studi Pada Usaha Kecil Menengah
UD. Duta Merpati)” menjelaskan bahwa Customer Segments saat ini adalah
bаik dengаn konsumen. Revenue Streаm didаpаt dаri trаnsаksi perаhu kаyu
Resource yаng dimiliki oleh UKM Dutа Merpаti yаitu physicаl (pick up, gergаji
mesin), intelektuаl (siup), humаn (kаryаwаn) finаnciаl (modаl аwаl dаri biаyа
7
8
pribаdi), Key Аctivity sааt ini yаitu mencаri informаsi pembeliаn bаhаn bаku,
penggergаjiаn kаyu dаn pembuаtаn perаhu. Key Pаrtnership sааt ini yаng dimiliki
yаitu petаni kаyu, perhutаni dаn toko perаlаtаn nelаyаn. Cost Structure sааt ini
аdаlаh biаyа tenаgа kerjа lebih besаr dikeluаrkаn dаri pаdа biаyа operаsionаl per
sаtu bulаn.
ikut menjelaskan bahwa Perencanaan model bisnis terbaik usaha edamame goreng
terletak pada komponen value proposition, model bisnis kanvas adalah renyah,
alami, kemasan berstiker, dan penggunaan minyak goreng yang baik. Komponen
customer segment adalah pembeli seluruh wilayah Kabupaten Jember, pria dan
wanita pada rentang usia di atas 20 tahun dengan penghasilan menengah ke atas.
Komponen revenue stream adalah Langsung 200 g Retail 100 g Langsung 100 g
Retail 200 g Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana. Jurnal
penjualan minyak yang tidak terpakai, penjualan kulit edamame kepada peternak.
Selain itu, komponen channels yang digunakan pada usaha edamame goreng
Menurut Nurfita Dewi, S.P (2012), bawang merah (Allium ascalonicum L.)
atau yang sering disebut Brambang (Jawa) adalah nama tanaman dari familia
8
9
Alliance dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.
Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga.
Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang
berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Adapun ciri
a. Akar
dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah
bervariasi antara 5-2 mm. Akar cabang tumbuh dan terbentuk antara 3-5 akar
b. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut “discus” yang berbentuk seperti cakram,
tipis dan pendek sebagi tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh),
diatas discus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan
batang semua yang berbeda didalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi
c. Daun
9
10
Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang dan bagian
ujungnya runcing, berwarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada
tangkai yang ukurannya relatif pendek ( Sudirja dalam Nurfita Dewi, 2012).
d. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya
antara 30-90 cm, dan ujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun
melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6
helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau
2-3 butir. Bentuk biji pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih,
tetapi setelah tua menjadi hitam. Biji-biji berwarna merah dapat dipergunakan
Konsep agribisnis ialah suatu konsep yang utuh, mulai dari proses produksi,
pengolahan hasil, pemasaran dak aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan
pertanian. Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi
10
11
pertanian sangat dipengaruhi oleh kesuksesan dari rantai agribisnis dari hulu-hilir.
(1) Subsistem agbisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang
produk olahannya.
Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti
suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya
atau industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau
hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta
komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk akhir (Finish
11
12
manfaatnya adalah
program tindak lanjut, serta program alokasi sumber daya. Menurut Porter dalam
keunggulan bersaing.
Menurut Wheelen & Hunger dalam (Frans Royan, 2014), model bisnis
adalah suatu metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang di
12
13
2014) memberikan definisi serupa, bahwa model bisnis adalah , metode yang
Menurut Frans Royan (2014), apabila dikaitkan dengan suatu strategi, maka
model bisnis ini dijelaskan sebagai “gambaran hubungan antara keunggulan dan
menghasilkan laba. Oleh sebab itu, sebuah model bisnis sebaiknya memuat faktor,
antara lain 1) siapa yang dilayani; 2) apa yang ditawarkan; 3) bagaimana cara
2.2.6Analisis SWOT
memberikan hasil analisis yang cukup tajam sehingga dapat memberikan arahan
dan juga menghindari ancaman. Analisis swot memiliki empat faktor, yaitu:
a.Kekuatan (Strenghts)
keunggulan komparatif dari sebuah organisasi. Hal ini mudah terlihat apabila
13
14
sebuah organisasi memiliki hal khusus yang lebih unggul dari pesaing-pesaingnya
b. Kelemahan (Weaknesses)
kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tubuh organisasi. Pada sasaranya
sebuah kelemahan merupakan suatu hal yang wajar ada dalam organisasi. Namun
c. Peluang (Opportunities)
perusahaan antara lain: (1) kecenderungan pasar menyukai produk tertentu; (2)
identifikasi suatu produk yang belum mendapat perhatian pasar; (3) perubahan
d. Ancaman (Threats)
organisasi atau perusahaan. Ancaman ini dapat meliputi hal-hal dari lingkungan
14
15
yang tidak menguntungkan bagi sebuah organisasi. Apabila ancaman tidak segera
sebuah penghalang atau penghambat tercapainya visi dan misi sebuah organisasi
tools atau alat yang dirancang untuk membangun dan menggali sebuah ide bisnis.
adalah sebuah alat visual satu halaman yang terdiri dari sembilan blok yang
Aktivitas Utama (Key Activities), Mitra Kerja Utama (Key Partnership), Struktur
Biaya (Cost Structure). Kesembilan blok ini menjadi dasar bagi alat bantu yang
Customer
Key Key Activities Value Relationship Customer
Partnership Proposition Segment
Key Resources Channels
Cost
Revenue Stream
Structure
Gambar 1. Business Model Canvas (BMC)
15
16
keberhasilan suatu model bisnis. kegiatan ini berperan penting dalam mewujudkan
proposisi nilai. Tidak semua kegiatan perlu dikategorikan dalam sumber daya
kunci ini, melainkan hanya untuk kegiatan – kegiatan kunci yang betul betul
pelanggan.
pelanggan dengan baik. Sumber daya ini dapat berupa sumber daya fisik
(bangunan, kendaraan, dan peralatan), uang, sumber daya intelektual (merek, hak
cipta, hak paten, dan basis data pelanggan), serta sumber daya manusia. Dari
keempat sumber ini, sumber daya intelektual merupakan aset yang sangat penting
16
17
Merupakan suatu keunikan yang menentukan apakah suatu produk atau jasa
mungkin. Keunikan yang ditonjolkan ini haruslah sesuatu yang berbeda dibanding
6. Saluran (Channel)
17
18
pelanggan adalah pihak yang kunci utama dalam mendapatkan keuntungan, tanpa
pelanggan maka sebuah perusahaan tidak dapat bertahan lama dalam bisnis yang
mereka bangun.
dioperasikannya model bisnis ini. Semua upaya untuk mewujudkan proposisi nilai
melalui saluran yang tepat, sumber daya kunci, dan aktivitas kunci yang andal
18
19
IKM “Amanah Yutaka” merupakan salah satu usaha oleh-oleh khas Palu yang
layak dan perlu untuk dikembangkan. Penelitian ini akan dilaksakan pada bulan
dapat diperoleh data akurat sesuai dengan tujuan dalam penelitian. Responden
20
21
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 5 responden yaitu pemilik usaha
Amanah Yutaka Palu, 1 karyawan, dan 3 konsumen Amanah Yutaka Kota Palu.
hasil penelitian, semakin baik teknik yang dilakukan dalam mengumpulan data
maka hasil yang didapatkan juga akan semakin relevan. Data-data yang diperoleh
1. Wawancara
saat peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang UKM
Amanah Yutaka.
2. Observasi
ini berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan responden yang
3. Dokumentasi
21
22
eksternal Industri Bawang Goreng Amanah Yutaka Kota Palu. Pada sisi internal
akan dilihat kekuatan dan kelemahan, sedangkan dari sisi eksternal akan dilihat
membangun dan menggali sebuah ide bisnis yang cocok untuk diterapkan di
Industri Bawang Goreng Amanah Yutaka Kota Palu. Bisnis model kanvas
memiliki 9 komponen bisnis. Kesembilan komponen bisnis yang ada pada model
dikembangkan,
Amanah Yutakaa
22
23
6. Sumber Daya Utama (Key Resource) membahas tentang sumber daya utama
8. Kemitraan Utama (Key Partners) membahas tentang mitra utama yang dimiliki
berikut:
ini
4. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang dibayar oleh konsumen untuk
23
24
olahan bawang goreng yang dihasilkan atau dijual dapat terjangkau dan
sasaran.
usaha untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari IKM
8. Bisnis model kanvas merupakan sebuah alat visual satu halaman yang
9. 9 blok yang dimaksud pada bisnis model kanvas terdiri dari: (1) segmen
Resource), (7) Aktivitas Utama (Key Activities), (8) Mitra Kerja Utama
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Rustam Rauf, Atik Andriana, dan Saiful Darman. 2015. Pengembangan
Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu dan Strategi Analisis
SWOT. Jurnal Agriekonomika. Vol.4 No. 2. Universitas Tadulako. Palu.
Alamsyach, Nico. 2017. Strategi Pengembangan Usaha melalui Business Model
Canvas. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Amala, Nur Shalihah dan Muhammad Iqbal. 2018. Analisis Perancangan Model
Bisnis Dengan Pendekatan Business Model Canvas (Studi Pada Usaha Kecil
Menengah UD. Duta Merpati). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.61 No.4.
Universitas Brawijaya. Malang
Anggriani, Citra Salingkat. 2017. Potensi Pengembangan Usaha Pengolahan
Bawang Goreng Lokal di Kota Palu. Jurnal Agroland. Universitas Tadulako.
Palu.
Anisa, nur, Rostiati, dan Syahraini Kadir. 2013. Mutu Bawang Goreng dari
Bawang Merah Lembah Palu. Jurnal Agrotekbis. Universitas Tadulako.
Palu.
25
26
Arfinanti, Nurul. 2011. Upaya Peningkatan Nilai Tambah Produk Bawang Merah
(Tindak lanjut KKN di Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul). Jurnal Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama. Vol.19 No.1. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dewi, Nurfita S.P. 2012. Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Ete, Andi dan Nur Alam. 2009. Karakteristik Mutu Bawang Goreng Palu Sebelum
Penyimpanan. Jurnal Agroland. Universitas Tadulako. Palu.
Farizan, Hadyan. 2017. Analisis Strategi Pada UKM Ironclad Denim dengan
Menggunakan Metode Business Model Canvas. Universitas
Brawijaya.Malang.
Hasanudin, Asfiana dan H. Hadayani. 2015. Analisis Pemasaran Bawang Goreng
Pada Industri Rumah Tangga Flamboyan Di Kelurahan Panau Kecamatan
Tawaeli Kota Palu. Jurnal Agrotekbis. Universitas Tadulako. Palu.
Herawathi, Novitha, Ida bagus suryaningrat, dan Triana Lindriati. 2019.
Penerapan Bisnis Model Kanvas Dalam Penentuan Rencana Manajemen
Usaha Kedelai Edamame Goreng. Jurnal Agroteknologi. Vol 13 no 01.
Universitas Jember.
Marakali, Onan Siregar, Selwendri, Maulidina, dan M. Bahtiar Abdillah.
Penerapan Bisnis Model Canvas Sentral UMKM. 2020. Sumatera Utara:
Penerbit Puspantara.
Multazam. 2020. Strategi Pemasaran Cokelat Sulteng di Rumah Coklat Kota Palu.
Universitas Tadulako. Palu.
Nuraini, Fajar Dwi Fatimah. Teknik Analisis SWOT. Anak Hebat Indonesia.
Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Royan, Frans. 2014. Bisnis Model Kanvas Distributor. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan RND.
Bandung:Alfabeta
Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Wulandary, Ayu, Fitriani R, Aksal Mursalat, Andi Tenri Darhyati, dan Masitah.
2020. Business Model Canvas: Implementasi Terhadap Industri Rumahan
Produk Virgin Coconut Oil (VOC). Jawa Barat: Penerbit Media Sains
Indonesia.
26
27
27